"Amanda!"
Teriak Rega saat mendapati Amanda terikat di kursi dan mayat Tari dan Caca yang sangat mengenaskan. Di tambah lagi sosok itu yang mulai mendekat ke Amanda.
Dengan cepat, Rega berlari dan menusuk sosok itu dengan pisau yang di bawa nya di bagian punggung.
Setelah sosok itu menghilang, Rega langsung melepaskan ikatan tali di tangan dan kaki Amanda. Ikatannya sangat kencang, sehingga meninggalkan bekas merah di tangan dan kaki Amanda.
Kedua tangan Rega mendarat di kedua bahu Amanda yang sedang menunduk lemas di kursinya.
"Jaenab lo di apa-in sama mereka berdua?Mana yang sakit? Lo-"
Ucapan Rega terpotong karena Amanda menggeleng lemas sebelum Amanda benar-benar pingsan.
"Amanda!"
Rega langsung menggendong Amanda keluar gerbang gudang. Memasuki mobilnya dan membawa nya kerumah sakit.
Rega melajutan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Beruntung saat ini jalanan sepi. Yang ada di pikirannya sekarang adalah Amanda, Amanda, dan Amanda.
"Amanda maafin gue, gue gak bisa jaga lo," ungkap Rega yang sesekali melihat ke arah Amanda.
"Makasih," ucap Amanda yang tiba tiba tersadar dari pingsan.
Ciiittt
"Ih Rega! Ngagetin."
"Lo bohongin gue Nab?" tanya Rega setelah melihat Amanda sepertinya tidak ada luka sedikitpun.
"Hehehe, sedikit gak papa ya," jawab Amanda sembari memperlihatkan deretan giginya.
"Parah lo Nab!".
"Tapi Rega khawatirkan sama Amanda?" goda Amanda sambil menaik turunkan alisnya.
"Hm." Rega kembali melajukan mobil nya. Bukan kerumah sakit, melainkan mengantar Amanda ke rumahnya.
"Rega marah?" tanya Amanda dengan hati hati.
"..."
"Maaf." Amanda menunduk dengan mata yang berkaca-kaca.
Lagi lagi mobil yang di kemudikan Rega berhenti.
"Mana bisa gue marah sama lo, mau lo bohongin gue, mau lo bunuh gue, gue gak bisa marah sama lo." Amanda mengangkat wajahnya.
"Jangan nangis lah Nab! Gak bisa gue, liat bidadari gue ngeluarin air mata," ucap Rega setelah melihat mata Amanda yang berkaca-kaca.
"Jadi Rega gak marah sama Jaenab?" tanya Amanda polos.
"Pfffttt...sejak kapan nama lo Jaenab?" tanya Rega sambil menahan tawa nya.
"Sejak Amanda ketemu Rega," jawab Amanda polos.
"Gombal lo?" tanya Rega sambil menjalankan lagi mobilnya.
"Jaenab gak gombal, Jaenab serius!".
"Jangan serius-serius, abang belum siap."
Rega dan Amanda tenggelam dalam perbincangannya dan sesekali tertawa. Hingga akhirnya teriakan Amanda mengakhiri perbincangan itu.
"REGA BERENTIII!".
Teriak Amanda karena melihat nenek-nenek yang sedang menyebrang jalan, dan hampir saja tertabrak oleh Rega.
"Apaan lagi Nab, udah dua kali kita berenti."
"Itu ada nenek-nenek Rega, mau kamu tabrak?" ungkap Amanda sambil menunjuk nenek-nenek itu yang masih berdiri di tengah jalan.
Rega terdiam. Berusaha mencerna perkataan Amanda. Apakah Amanda melihat setan?Rega sendiri tidak melihatnya.
Amanda yang menyadari Rega terdiam, mulai gelisah. Apa yang tadi di lihatnya bukan manusia? Rega seperti tidak melihatnya.
"Lo liat 'dia'? Mungkin. Gue gak liat apa-apa soalnya," ucap Rega yakin
Amanda mengangguk. "Iya kayaknya. Yaudah Rega jalanin lagi mobilnya."
Amanda kembali menatap nenek-nenek itu yang masih setia berada di depan mobil Rega.
Tapi tiba-tiba mata nenek-nenek itu menghitam semua dan menyeringai.
"Rega cepetan!" pinta Amanda.
"Nenek-nenek?" tanya Rega.
"Tabrak aja! Dia bukan manusia," ungkap Amanda sembari menatap Rega.
Rega menjalankan kembali mobilnya. Dan saat hampir menabrak nenek-nenek itu, tiba-tiba dia menghilang.
Amanda menghela nafas lega.
"Nab! Kok gue merinding," ucap Rega karena suasana nya sangat dingin. Dan jalanan sepi, banyak pohon-pohon di samping kiri dan kanan jalan.
Ini bukan seperti jalan pulang.vApakah Rega tersesat? Apakah Rega memang sengaja membawa nya?
"Rega ini dimana?" tanya Amanda mulai khawatir.
"Gue juga gak tau Nab, kok kita bisa kesini."
Rega juga bingung sendiri dengan jalan yang di tempuh nya. Bukan kah tadi Rega berada di jalan raya. Mengapa sekarang berada di jalan seperti arah hutan? Ini sama sekali bukan jalan menuju rumah Amanda.
Amanda mengambil ponsel di sakunya, lalu mengambil gambar dari jalan yang di lewatinya. Amanda mengirimkan gambar itu ke ayahnya.
*picture
Ayah tau tempat ini?
Amanda sama Rega gak tau sama sekali kita dimana?
Tidak butuh waktu lama untuk Bima menjawabnya.
Ayah:Ayah tau, ayah kesana.
×××
Bima dengan cepat berlari mengambil kunci mobilnya, keluar, lalu memasuki mobil.
Bima terus merasa gelisah, bagimana jika terjadi hal tidak baik pada Amanda?
Saat Rega memberi tahu bahwa Amanda di bawa ke gudang oleh teman-temannya. Bima masih merasa tenang karena ia yakin Rega bisa menjaga Amanda.
Tapi ini? Apa Rega masih bisa menjaga Amanda?
Bima mengacak-acak rambutnya frustasi, bagaimana kejadian ini bisa terulang kembali? Saat itu dirinya dan Liana, ibu Amanda.
Saat itu mereka berdua yang tersesat di hutan itu.Dan...
Bima sudah tidak ingin mengingatnya kembali.
"Liana, maafkan aku," ucap Bima saat mengingat masa itu.
"Sekarang Amanda? Harus kah Amanda mengalami nasib seperti mu? Ku mohon jangan."
"'Dia', 'dia' selalu mengganggu putri kita Liana."
×××
"Lo tadi ngapain?" tanya Rega.
"Tadi ngabarin ayah, ayah bakal kesini."
"Lo ngasih tau om Bima."
Amanda mengangguk. "Ayah tau tempat ini."
"Lo yakin? Ini kita udah di tengah hutan, ayah lo bisa nyampe sini?" tanya Rega sedikit Ragu.
Sekarang mereka sudah berada di tengah hutan, tapi masih berada di dalam mobil.
Rega terus menjalankan mobilnya, entah kemana. Jalan yang di lalui semua nya di penuhi pepohonan. Sampai akhirnya Rega dan Amanda masuk kedalam hutan.
Amanda menyipitkan matanya saat melihat seseorang memakai gaun putih tidak jauh dari mobil Rega.
"Rega kamu liat itu?" tunjuk Amanda ke depan.
"Gue gak liat apa-apa Nab."
"Majuin lagi mobilnya," pinta Amanda.
Rega kemudian memajukan lagi mobilnya dengan pelan-pelan. Dan menghentikannya lagi setelah Amanda menyuruhnya.
"Stoppp!".
Amanda membulatkan matanya tidak percaya. Apakah itu benar dia? Sosok yang sangat di rindukan Amanda? Sosok yang selama ini hanya di lihatnya dari sebuah foto?Sosok yang selalu Amanda harapkan ketika tidur, yaitu bertemu di dalam mimpi, tapi tidak pernah terwujud.
Sekarang sosok itu ada di hadapannya.
Amanda langusng membuka pintu mobil dan keluar. Rega yang melihat itu langsung mengikuti arah jalan Amanda.
"Mama?!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments