Bima pulang dari kerja nya. Ia membuka pintu rumah lalu duduk di sofa sembari mengendurkan dasi nya. Bima tidak melihat Amanda, biasa nya Amanda selalu menunggu nya pulang. Apa gara-gara Bima pulang selarut ini, sehingga Amanda memilih untuk tidur?
"Amandaa!".
Bima memanggil nama Amanda, tidak ada jawaban. Bima kemudian melangkahkan kaki nya ke kamar Amanda.
Kosong, Amanda tidak ada di sana. Raut wajah Bima menjadi khawatir. Bagaimana jika terjadi apa-apa dengan putri nya?
Bima kemudian berlari ke arah dapur. Ia melihat segelas orange juice yang masih penuh, serta ponsel Amanda. Apakah Amanda di dapur? Tapi Bima tidak melihat nya.
Bima kemudian mengambil ponsel Amanda dan membuka nya. Di sana terdapat pesan dari Rega. Bima mengusap wajah nya kasar setelah membaca pesan dari Rega.
Bima tau, bukan Rega yang menuliskan pesan ini. Mengapa Bima begitu yakin? Mengapa Bima peracaya seratus persen pada Rega?
Jelas. Bima bertemu Rega di jalan sebelum pulang ke rumah.
Bima sedang mengendarai mobilnya ditengah jalanan yang sepi. Kecepatannya sedang, hingga detik berikutnya Bima menghentikan laju mobilnya.
Bima melihat seseorang yang ia kenal sekaligus ia percaya. Rega, Rega terlihat sedang mendorong motornya di depan mobil Bima.
Bima kembali melajukan mobilnya. Saat di samping motor Rega, Bima kembali menghentikan mobilnya. Bima turun dari mobil dan menghampiri Rega yang sudah diam saat melihat mobil Bima berhenti.
"Rega? Kamu ngapain malem-malem dorong motor? Olahraga kamu?" ledek Bima.
"Ah, om bisa aja." Rega kemudian mencium punggung tangan Bima.
"Ini Rega mau tempat Amanda. Ketemu om," perjelas Rega.
"Ketemu om apa Amanda?" tanya Bima sembari tersenyum jahil.
"Dua-duanya aja deh, biar adil." Rega menunjukan deretan giginya.
Bima terkekeh geli sembari menggelengkan kepalanya.
Bima terkekeh geli sembari menggelengkan kepala nya.
"Kok kamu gak ngchat Manda aja kalo kangen. Ini 'kan udah malem, Manda pasti udah tidur."
Rega menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. "Hehehe, hp Rega ilang om pas di sekolah tadi."
"Kok bisa?".
"Rega juga kurang tau, tiba-tiba aja ilang. Mungkin pingin di ganti yang baru om, hehehe."
"Ah kamu ini bisa aja. Oh iya, ngoming-ngomong motor kamu kenapa?".
"Abis bensin om."
"Pfffttt.. bensin aja gak kebeli. Apalagi hp."
"Om ini, ngeledek Rega terus."
"Gak papa biar akrab. Kan calon mantu."
Pipi Rega bersemu merah. Sedangkan Bima menahan tawanya.
"Ternyata cowok tengil kayak kamu bisa malu juga."
"Apaansi om. Lagian kalo udah urusan Amanda, Rega lupa semuanya."
"Emang kamu belum puas ngambil hatinya Amanda? Kamu juga pingin ambil hati om?"
tanya Bima memincingkan matanya.
"Hehehe, sekarang Rega udah jarang gombalin Amanda."
"Loh? Kalian berantem?".
"Putus."
Bima terdiam, mencoba mencerna ucapan Rega. Kalau mereja putus, berarti sudah tidak ada hubungan lagi. Lalu mengala Rega masih memperdulikan Amanda?
"Kamu mainin anak saya?" tanya Bima dengan suara dingin.
Rega sedikit kaget dengan pertanyaan Bima. Rega menggelengkan kepalanua sebagai jawaban.
"Kenapa?".
Rega menghela nafas panjang sembari menunduk, lalu menatap Bima dengan keseriusan.
"Jadi gini om..."
Rega menceritakan semuanya dari awal sampai akhri tanpa terlewat. Tentang gadis iblis itu, tentang cinta pertamanya yang mati konyol. Dan tentang ancaman untuk Amanda.
Setelah selesai menceritakannya. Bima memeganh kedua bahu Rega, Rega yang semula menunduk, kembali mengangkat wajahnya.
"Tapi saya janji om, saya akan tetap jaga Amanda. Walaupun dari jauh. Dan om juga gak perlu khawatir siapa yang jagain Amanda dari deket. Ada kembaran Rega yang juga deket sama Amanda. Bahkan kembaran Rega suka sama Amanda. Dia janji dia bakal jaga Amanda. Kita bakal jaga Amanda bareng-bareng," ucap Bima serius sebelum Bima mengucapkan sesuatu.
"Om salut sama kamu. Kamu laki-laki yang bertanggung jawab."
"Tapi om–" Rega menjeda ucapannya.
Bima mengerutkan dahinya.
"Tapi tetep Rega yang jadi menantu omm Jangan Raiyhan."
Bima tertawa gemas sembari mengacak rambut Rega.
"Iyaaa."
"Oh iya, om ada bensin di dalam mobil. Kamu pake aja . Terus pulang, udah jam 12 malem ini."
"Tap–".
"Bukannya besok kamu mau liburan sama Amanda?" tanya Bima tersenyum jahil.
"Eh kok om tau?" tanya Rega bingung.
"Apasih yang enggak om tau tentang kamu," jawab Bima sembari menaik-turunkan alisnya.
"Om pikir Rega cowok apaan?!".
Bima terkekeh geli dengan ucapannya tadi. Kemudian membuka pintu mobil dan memberikan bensin pada Rega.
"Buat apa om?" tanya Rega bingung. Padahal mah cuma basa-basi.
"Buat minum kamu," sarkas Bima.
"Hah?".
"Ya buat motor kamu lah!" Bima mendengus jengkel.
•••
Amanda masih menatap sosok wanita di depannya tidak percaya. Bagaimana mungkin, hantu wanita mulut sobek yang terkenal di Jepang bisa berada di Indonesia?
Ini sudah jelas seseorang mengirim nya untuk Amanda.
Kuchisake Onna, merupakan sosok wanita cantik dengan penampakan yang bisa membuat orang menjerit ke takutan. Mulutnya lebar kerena di sobek pisau sampai ke telinga.
Amanda bingung harus menjawab apa. Amanda pernah membaca sedikit tentang Kuchisake Onna, dimana si wanita sudah melepaskan masker dan bertanya "Apakah aku masih cantik?". Jika si penjawab menjawab tidak, maka dengan senang hati si wanita akan membunuh nya.
Lalu, apakah harus menjawab cantik? Jika menjawab cantik, Kuchisake Onna akan membuat korban sama seperti nya. Merobek mulut nya. Hanya sampai di situ Amanda membaca nya.
Lalu sekarang bagaimana? Amanda menelan saliva nya susah saat Kuchisake Onna terus menatap nya.
"K...ka–mu can– lumayan."
Entah mengapa mulutnya sangat susah untuk berbicara lancar. Wanita itu terdiam sejenak dan berusaha mencerna ucapan Amanda.
Keringat dingin sudah membasahi tubuh Amanda. Setelah beberapa detik, wanita itu menghilang. Mungkin jawaban Amanda benar, dan tidak menyebabkan wanita itu merobek mulut nya.
Amanda memejamkan matanya sembari menghela nafas lega. Saat Amanda membuka mata, wanita itu sudah berada di depannya. Dan apa yang di bawa nya? Gunting taman? Pikiran negatif sudah memenuhi otak Amanda.

Wanita itu maju selangkah.
"Aku gak suka kamu cantik," ucap Kuchisake Onna sembari tersenyum lebar yang membuat Amanda bergidik ngeri. Mulut nya sudah robek, di tambah wanita ini menyeringai. Silahkan bayangkan sendiri.
Kuchisake Onna memggerakan gunting nya untuk merobek mulut Amanda. Saat gunting itu sudah di depan Amanda...
"Arrgghhhh."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Caningsih
💪💪
2020-07-10
1