Amanda sudah pulang dari rumah sakit. Dan sekarang ia kembali bersekolah, semua nya berubah, sama seperti dulu lagi. Tidak ada kebahagiaan saat menginjakan kaki di sekolah nya.
Luka di wajah Amanda juga sudah memudar dan tertutupi oleh sedikit bedak bayi yang di pakainya. Berjalan di koridor dengan tatapan kosong, dan tidak memperdulikan omongan dan tatapan sinis dari murid-murid yang berada di koridor.
Amanda sudah berada di depan pintu kelas. Saat Amanda menginjak'kan kaki nya ke kelas. Suasana kelas langsung hening. Sudahlah, Amanda tidak memperdulikannya.
Amanda kemudian mendudukan diri nya ke bangku nya. Di sana, Raiyhan sudah duduk manis sembari tersenyum tipis ke Amanda.
Amanda memandang papan tulis yang tidak ada coretan sama sekali. Pandangannya kosong, hingga akhirnya, Amanda merasakan sesuatu yang mengenai kaki nya. Lama-kelamaan sesuatu itu mencengkram kaki Amanda.
Perlahan Amanda menundukan kepala nya untuk melihat ke bangku belakang. Di sana sudah berada makhluk mengerikan seperti suster ngesot dengan wajah yang berlumuran darah dan menyeringai.
"AAA!!!".
Amanda memekik histeris sembari berdiri menjauh dari bangku nya. Murid-murid menatap Amanda bingung. Nafas Amanda tidak beraturan.
Raiyhan beranjak berdiri lalu menatap Amanda. "Kenapa?".
Amanda menunjuk ke bawah bangku belakang nya. Amanda membulatkan mata nya saat tidak melihat setan itu lagi.
Raiyhan sudah tau bahwa Amanda bisa melihat 'itu' . Raiyhan menatap Amanda sembari tersenyum tipis.
"Ada gue."
Amanda kemudian duduk kembali ke bangku nya dengan perasaan was-was. Bel masuk baru berbunyi, tidak lama setelah itu muncul guru pelajaran kimia hari ini.
Kelas kembali ricuh, mereka memang nya tidak sadar bahwa sudah ada guru di depannya malah asik mengobrol?
Amanda merasakan ada tangan seseorang menepuk bahu nya dari belakang. Amanda memberanikan diri untuk menoleh. Fyuhh, ternyata Zee. Zee satu kelas dengan Amanda dan duduk di belakang bangku Amanda.
"Hey!" sapa Zee.
"I..iya."
"Gimana udah enakan badan lo?" tanya Zee.
"Lumayan."
"Eh iya Zee, kok kelas ribut banget si, padahal ada guru," bisik Amanda pada Zee.
Zee mengerutkan kening nya, ia tidak mengerti apa yang di bicarakan Amanda.
"Guru? Guru kimia maksud lo?" tanya Zee.
Amanda mengangguk.
"Guru kimia udah meninggal Nda. Lo gak tau?" tanya Zee sembari memajukan wajah nya.
"Tepatnya, pas lo masuk rumah sakit," lanjut Zee.
"Kamu ngomong apa Zee? Jelas-jelas bu Pi–".
Ucapan Amanda terpotong ketika ia membalikan badannya dan melihat ke arah meja guru di depan. Ternyata tidak ada bu Pingkan. Lalu berarti tadi? Amanda menelan saliva nya kasar.
Amanda kembali membalikan badannya untuk menatap Zee. "Maaf."
Mungkin Zee akan menganggapnya gila. Atau mungkin Zee tidak ingin mengenal nya lagi?
"Mungkin yang lo maksud 'dia' " balas Zee santai.
Amanda membulatkan mata nya.
"Gue tau kok lo bisa liat begituan, yang serem-serem," ungkap Zee sambari membuka permen karet nya.
"Gue juga gak bakal ninggalin lo kok, gak kek si culun Rega," lanjut Zee.
"Kamu tau?" tanya Amanda heran. Apakah Zee mengetahui bahwa diri nya dan Rega sudah putus.
"Eh.. umm.. maksud gue itu... gu–gue di kasih tau Rega," jawab Zee gugup.
"Ohh." Amanda mengangguk lesu.
"Kamu tau gak, Rega mutusin aku gara-gara apa?" tanya Amanda lagi.
Zee mengedikan bahu nya. "Entah."
Setelah mendapatkan jawaban dari Zee, Amanda membalikan tubuh nya lagi untuk menghadap ke papan tulis. Hal yang tidak pernah di duga-duga oleh Amanda maupun anak kelas.
Plapon kelas Amanda tiba-tiba hancur dan mengeluarkan mayat dalam keadaan menggantung, kaki di atas dan kepala di bawah dengan lidah terulur, di tambah lagi mata nya melotot tajam. Lebih mengerikan lagi, mayat itu jatuh tepat di depan wajah Amanda.
Murid-murid di kelas maupun Amanda memekik histeris. Amanda langsung berlari ke bangku Zee.
Sebenarnya ada apa di sekolah ini.
×××
Zee dan Amanda tengah berada di kantin. Ya, mereka sekarang sudah menjadi teman. Amanda sangat bahagia rasa nya. Dan ini juga, Amanda baru pertama kali ke kantin bersama teman.
Saat sedang asik-asik nya memakan makanan nya. Zee dan Amanda di kejutkan dengan teriakan seorang gadis yang berada di stan bakso.
"Aaarghhh, tolonggg!!".
Teriakan siswi itu mengundang tatapan seluruh kantin. Dan parah nya, tidak ada yang membantu sama sekali.
Siswi itu kepanasan di area wajah nya, bahkan wajah melepuh karena tersiran air panas dari bakso. Entah siapa yang melakukannya. Siswi itu terus memintai pertolongan dengan menghampiri setiap murid yang berada di kantin, tapi tidak ada satu pun yang menolong nya.
Amanda merasa iba, dan langsung menghampiri siswi itu. Semua pasang mata menatap Amanda. Tapi itu tidak mengurungkan niat Amanda untuk menolong siswi itu.
"AMANDA!".
Teriakan dari Zee bahkan di hiraukannya. Amanda terus berjalan hingga ia berhenti tepat di hadapan siswi yang wajahnya sudah melepuh, sangat mengerikan jika di lihat.
"Ka–kamu mau aku anterin ke UKS," tanya Amanda sedikit takut.
"..."
"Kamu ke–kenapa?".
"..."
Siswi itu terus menunduk. Amanda mengulurkan tangannya untuk memegang bahu siswi itu. Tapi sebelum Amanda menyentuhnya. Siswi itu mengangkat wajah nya.
Amanda terkejut bukan main, saat siswi itu menatap nya aneh lalu memiringkan kepalanya ke kiri dan menyeringai.
"Ayo kita main-main," ucap siswi itu pelan, tapi Amanda bisa mendengar nya.
"Eng–engga!".
Amanda memundurkan diri nya perlahan, siswi itu memajukan diri nya perlahan dengan sebuah garpu yang berada di tangan kanan nya. Entah kapan siswi itu membawa nya.
Amanda mengerti, siswi itu bukanlah manusia, melainkan setan! Amanda harus berlari sekarang.
Amanda berlari keluar kantin, dan di ikuti siswi itu yang juga berlari mengejar Amanda dengan garpu yang di layangkannya, seperti ingin memakan seseorang.
Sampai di koridor sekolah, Amanda terus berlari, siswi itu rupa nya belum menyerah, ia masih mengejar Amanda. Murid-murid yang berada di koridor pun memekik histeris saat melihat ke arah belakang Amanda. Siswi itu wajah nya sudah melepuh seutuhnya.
Amanda kini sudah berada di taman belakang sekolah. Sunyi, menambah kesan seram bagi Amanda. Amanda berhenti sejenak, ia sudah tidak melihat siswi itu lagi, dengan nafas yang tersenggal-senggal, Amanda berusaha menetralkan nafas nya.
Saat Amanda menghela nafas lega, ia merasakan gumam-an seseorang di belakang nya.
"Ke-te-mu."
"Aaarghhh."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Nyai Harum
curiga sama zee
2021-02-21
2