Bel istirahat sudah berbunyi lima menit yang lalu. Amanda sudah berada di kantin untuk membeli makanan, hari ini Amanda tidak membawa bekal.
Saat Amanda sudah memesan makanan, dan makanan sudah berada di tangan Amanda. Amanda segera berjalan ke kelas, untuk memakan makanan-nya di kelas.
Beberapa centi lagi Amanda sudah keluar dari kantin. Tapi-tiba tiba Ayudia menyenggol bahu Amanda, sehingga Amanda terjatuh bersama makanan-nya.
"Ups. Gue sengaja."
Bukan-nya meminta maaf, Ayudia malah menendang makanan Amanda yang berada di lantai.
"Ups. Gue sengaja lagi."
Amanda segera beranjak berdiri dan menatap Ayudia datar.
"Mau kamu apa?" tanya Amanda datar.
"Mau gue, lo jauhin Rega sama Raiyhan!".
"..."
"Lo kenapa diem aja? Lo bisu?!".
"..."
"Hebat banget lo ya, Rega lo ambil. Sekarang Raiyhan juga lo deketin?!".
"..."
"Gak bisa jawab? Takut? Dasar cewek naif!".
Ayudia dan teman-temannya beranjak pergi. Tapi sebelum Ayudia pergi, Amanda menjawab semua pertanyaan Ayudia dengan lantang.
"Asli nya aku males jawab semua pertanyaan yang keluar dari mulut kotor kamu. Tapi yaudah lah, aku terpaksa.
Kamu nyuruh aku buat jauhin Rega sama Raiyhan? Emang kamu siapa nya dia? Bukan siapa-siapa kan?
Kamu juga bilang, kenapa aku diem aja?Karena aku males jawab pertanyaan dari mulut yang udah di cicipin sama om-om.
Terus kamu bilang juga, kalo aku ambil Rega?Aku gak merasa tuh ambil Rega. Terus kamu bilang lagi aku deketin Raiyhan? Kamu cantik sih, tapi kok otak nya gak di pake? Rega sama Raiyhan kemana-mana selalu bareng, dan aku juga bareng Rega. Otomatis aku juga deket dong sama Raiyhan.
Kamu bilang aku takut? Bukan berarti orang diem itu takut, dia cuma males bales omongan yang menurutnya gak penting. Aku gaada takut-takut nya tuh sama kamu, sama-sama makan nasi kan? Terus apa yang buat aku takut sama kamu? Kamu juga bilang aku cewek naif? Gapapa jadi cewek naif daripada cewek murahan? Iyakan?".
Kedua tangan Ayudia sudah mengepal. Ayudia segera melayangkan tamparan untuk Amanda. Tapi seseorang mencekal tangan Ayudia dari samping.
"Lo gak usah ikut campur!" bentak Ayudia pada perempuan yang mencekal tangannya.
"Kalo gue pingin ikut campur gimana?" balas perempuan itu santai.
"Udah!" bentak Amanda.
"Kamu ngapain bantuin aku?" tanya Amanda bingung ke perempuan itu.
"Gue gak suka aja liat orang di bully," jawab perempuan itu seolah-olah perempuan itu tau bahwa Amanda sering di bully.
"Muak gue denger basa-basi lo berdua," ucap Ayudia kemudian melenggang pergi dari kantin bersama teman-temannya.
Langkah Ayudia berhenti sebelum melewati pintu kantin dan berbalik menatap Amanda tajam.
"Lo liat aja nanti."
Perempuan itu hanya memutar bola mata nya malas.
"Oh iya, nama lo siapa?" tanya perempuan itu sembari mengulurkan tangan.
Amanda membalas uluran tangan perempuan itu sembari tersenyum. "Amanda Meliana, panggil aja Amanda. Kamu?".
"Azeela Prameswari Asmadi, panggil aja Zee."
Tangan Zee dan Amanda masih bertautan. Tiba-tiba saja Rega dan Raiyhan muncul dari depan pintu kantin.
Rega langsung berlari ke arah Amanda dengan raut wajah cemas.
"Nab lo gak papa kan? Lo di apa-in sama si Udi? Biar gue kasih pelajaran dia, pelajaran matematika kimia fisika. Gue tau si Udi oon, gak mungkin bisa jawab. Gue jug–"
Perkataan Rega terpotong karena jari telunjuk milik Amanda berada di bibir Rega, agar Rega berhenti berbicara.
Amanda terkekeh mendengar perkataan Rega tadi. Rega memanggil Ayudia dengan sebutan Udi? Jika Amanda tidak mempunyai malu, Amanda akan tertawa terpingkal-pingkal di kantin ini.
"Kamu gak boleh sembarang menggal nama orang, lagian aku gak papa kok. Ada Zee yang bantuin aku tadi," perjelas Amanda sembari menunjuk Zee dengan dagu nya.
Rega dan Raiyhan sama sama menoleh ke arah yang di tunjuk Amanda. Rega dan Raiyhan membulatkan matanya tidak percaya.
Perempuan dengan rambut yang di ikat seperti ekor kuda, tas yang menggantung di bahu kiri, terlihat seperti perempuan tomboy.
Zee? Sahabat Rega dan Raiyhan sejak kecil. Mereka bertiga bersekolah di sekolah yang sama, dari SD sampai SMA tempat sekolah Rega dan Raiyhan dulu.
"Lo disini Zee?" tanya Rega bingung.
"Gue di surga."
"Ya di sini lah ****, udah tau gue ada di depan lo, masih aja lo tanya-in," lanjut Zee ketus.
Rega langsung menghamburkan pelukannya pada Zee, dan itu membuat Amanda mengernyit heran.
Sedangkan Raiyhan yang sedari tadi diam melirik ke arah Amanda yang jelas terlihat bingung.
"Zee sahabat gue sama Rega."
Raiyhan berbicara pelan tanpa menoleh ke Amanda. Amanda menoleh ke arah Raiyhan.
"Ohh, pantes deket."
Zee dan Rega melepaskan pelukan mereka. Rega kembali menatap Amanda.
"Ini sahabat gue Nab."
"Aku udah tau."
Rega melirik ke arah kembarannya dengan tajam. Sedangkan Raiyhan hanya mengedikan bahu nya acuh lalu pergi meninggalkan kantin.
Rega menatap Zee dengan senyuman yang terus di perlihatkannya pada Zee.
"Zee, lo masuk kelas mana?" tanya Rega.
"12 IPA 1. Lo?"
"Gue 12 IPS 4, haha."
Mereka berdua terus berbincang tanpa menganggap bahwa Amanda juga berada di dekatnya.
Amanda yang merasa akan mengganggu perbincangan mereka memilih untuk pergi keluar kantin tanpa pamit kepada Rega atau Zee.
Mereka berdua masih belum menyadari bahwa Amanda sudah tidak berada di kantin.
Mereka berdua tenggelam dalam perbincangannya. Rega yang selalu bertanya, dan Zee yang selalu menjawab.
Bahkan sebelum Amanda pergi meninggalkan kantin, Amanda merasa Rega dan Zee adalah sepasang kekasih yang telah lama tidak bertemu.
•••
Raiyhan kini berada di taman belakang seperti tadi. Tatapan kosong dan datar yang di perlihatakan oleh Raiyhan.
Amanda pergi dari kantin untuk mengunjungi taman belakang sekolah. Itu termasuk tempat favorite nya.
Amanda pergi ke taman belakang sekolah agar mendapat kesejukan. Jujur, Amanda panas saat berada di kantin. Amanda juga tidak tau ada apa dengan diri nya.
Amanda memincingkan mata nya. Raiyhan?Raiyhan ke taman ini lagi? Ada apa dengannya?
"Raiy," ucap Amanda sembari memegang bahu Raiy dari belakang.
Raiyhan menoleh ke belakang. "Hm?".
"Kamu ngapain?" tanya Amanda.
"Duduk."
"Maksudnya kamu ngapain di taman, Rega sama Zee 'kan di kantin," ungkap Amanda sembari berjalan lalu duduk di sebelah Raiyhan.
"Lo sendiri ngapain di sini?".
"Aku emang sering ke sini."
"Oh."
"Umm, Raiy!" Raiyhan menoleh ke Amanda.
"Hem?".
"Rega sama Zee beneran sahabatan 'kan?" tanya Amanda lalu menggigit bibir bawahnya.
Raiyhan menoleh menatap Amanda. "Lo percaya sama Rega 'kan?".
Amanda mengangguk.
"Yaudah."
"Yaudah apa?".
"Lo harus percaya kalo Rega sama Zee sahabatan."
Amanda mengangguk lagi lalu menatap lurus ke depan. Begitupun dengan Raiyhan.
'Gue gak mungkin kasih tau lo Amanda, kalo Rega pernah suka sama Zee. Gue takut lo sakit hati. Sorry gue udah bohong sama lo' batin Raiyhan.
Raiyhan masih setia menatap lurus ke depan, sedangkan Amanda menoleh ke belakang. Mata nya sedikit terbelalak, siapa yang berada di belakang tembok itu?
Pakaian nya serba hitam, dan orang itu. Membawa pistol? Untuk apa? Astaga! Pria itu mengarahkan pistol nya ke Raiyhan.
"Raiyhan!"
DOR!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments