Still Jefri POV.
"Jadi sebenernya lu yang ambil perawannya apa Pablo sih?" tanya Alex saat dalam lift.
"Gua juga ga ngerti. Yang jelas waktu pertama ngelakuin itu, ada bercak darah. Tapi tadi kata Pablo waktu pertama kali gua cekcok. Sedangkan seingat gua ngelakuin itu setelah kami baikkan. Tau deh, ga ngerti gua," jawabku sambil menerawang.
Saat aku membuka pintu ruangan Haikal, aku melihat Lisa yang duduk di kursi Haikal sambil memainkan ponselnya. Sedangkan Tika berbaring disofa dengan mata yang terpejam.
"Ssstt!!" kode Lisa sambil menempatkan telunjuknya depat didepan mulutnya.
Kami masuk dengan pelan. Aku duduk di selonjoran kakinya.
"Udah?" suara Tika seakan mendamaikan hati dan otakku.
Aku mengangguk pelan, dia langsung memelukku dari samping.
"Haikal mana?" tanyanya.
Saat Tika bertanya aku baru ingat jika Paula pingsan dan dibawa ke UGD. Dengan spontan aku langsung menoleh pada Alex.
"Haikal ngurusin Paula, dia tadi pingsan," lirihku.
"Seriusan pingsan?" kaget Lisa.
"Iya. Di tampar Mama nya," lirihku lagi, "Sayang, kita pulang aja yuk? Aku capek."
Tika menganggukkan kepalanya. Kami semua berdiri dan segera keluar dari sana. Ku ambil ponselku dari dalam tas, ku tinggalkan pesan untuk Haikal, kami pamit pulang.
"Sini aku aja yang bawa." tawar Tika saat kami mendekati mobil.
Ku serahkan kunci mobilku padanya. Aku memang butuh istirahat sebentar. Otakku terlalu lelah melewati setiap adegan tadi lengkap dengan dialognya.
Ku rebahkan tubuhku di kursi penumpang, ku tekan tuas kursi agar aku bisa mendorong kesejajaran sandaran kursi nya. Ku buat tubuhku mencari posisi ternyaman. Sebelum Tika menginjakkan kaki nya pada pedal gas, dia sempat menangkupkan sebelah tangannya pada pipiku. Aku terseyum melihatnya, lalu kami pun pergi dari sana. Pulang menuju rumah.
"Sayang, sayang bangun, sudah sampai rumah loh," suara Tika sambil mendorong tubuhku pelan.
Aku terbangun, "Hm."
"Ayo turun, kamu mau tidur dimobil aja nih?"
"Iya iya." dengan malas aku membuka mataku, lalu turun dari mobil berjalan cepat masuk rumah dan menuju ke kamarku.
Mama yang menegurku pun tidak aku hiraukan, aku main nyelonong aja masuk ke kamar. Mata ku terlalu berat dan tubuhku terasa sangat lelah. Begitu sampai didalam kamar, aku langsung merebahkan tubuhku untuk kembali melanjutkan tidurku.
--------------------------------
Tika POV.
Jefri begitu cepat berjalan masuk ke dalam rumahnya. Pasti mau lanjutin tidurnya, batinku. Aku menggeleng melihat tingkahnya itu.
"Malam, Maa." sapaku lalu merebahkan diriku disofa di samping Mama duduk menonton televisi.
"Dul kenapa itu?" tanya Mama heran.
"Sepanjang jalan pulang, dia tidur aja di mobil, Ma, mungkin itu mau lanjutin tidurnya lagi," jawabku santai.
"Gimana tadi? Lancar?" tanya Mama lagi.
"Aku belum sempet dapet cerita detailnya Ma, dia langsung ngajakin pulang begitu kelar. Tapi yang aku denger tadi, Paula pingsan," ceritaku singkat.
"Apa pingsan? Kok bisa?" Mama kaget.
"Ga tau juga Ma, tunggu aja ntar ceritanya. Aku juga ga sempet ketemu Haikal, dia ngurusin Paula," ceritaku lagi.
"Hmm. Gitu ya? Oh iya, kalian udah makan malam belum? Mama gak masak, jadi biar nitip Papa, bentar lagi Papa pulang."
"Nanti aja deh deh Ma, aku juga mau istirahat dulu."
"Ya udah gini aja, tetep Mama pesenin ayam panggang aja ya? Jadi nanti kalo kalian tengah malam bangun kelaparan, bisa langsung makan. Gimana?"
"Iya deh Ma, boleh. Kalo gitu aku pamit ke kamar dulu, Ma ya?"
"Iya iya." Mama dengan sigap mengambil ponselnya dan menghubungi Papa.
Aku masuk ke kamar lalu menghembuskan nafas kasar begitu melihat suamiku yang kembali tidur pulas tanpa mengganti pakaiannya terlebih dahulu.
"Sayang! Kamu ini kenapa sih? Kok tidur ga ganti baju dulu? Kan kotor!" sewotku sambil mendorong pelan tubuhnya.
"Sayang.. Banguun.. Ganti baju dulu sana.. Aduuh badan berat gini lagi.. Sayaaanngg ...." omelku.
Tiba-tiba dengan spontan tangan Jefri merangkul tubuhku dan membawaku kedalam dekapannya. Merebahkan tubuhku tepat di atas tubuhnya. Tawaku tertahan.
Lalu di balikkannya tubuhku, terbaring disampingnya. Ia memelukku erat, mengajakku ikut terlarut dalam tidurnya.
Tiba-tiba Jefri mengecup samping keningku dengan lembut.
"Aku mau mandi dulu," ucapku meminta izin.
"Mandi bareng?" sahutnya sambil terkekeh.
"No! Mandi sendiri-sendiri," tegasku kemudian segera melepaskan rangkulan tangannya yang memelukku, agar aku dapat berdirii dari ranjang, menuju kamar mandi.
Namun seketika ia menarik lenganku, yang membuatku tiba-tiba terjatuh dan kembali terduduk di pinggiran ranjang.
Ia duduk di pinggiran ranjang, kemudian berdiri. Lalu dengan sigap dia menggendongku bak anak koala. Kedua tangannya melingkar pada pinggangku. Jemarinya menari di punggungku. Ku jepitkan kedua betisku pada pinggangnya yang kokoh dan mengalungkan tanganku pada pundaknya. Kami tertawa.
Dia berjalan membawaku menuju kamar mandi. Berhenti di bawah shower lalu menurunkanku dan mempersilahkan aku mandi. Ia keluar dari kamar mandi.
Setelah bersih. Aku mematikan shower dan segera mengeringkan tubuhku.
Begitu aku keluar dari kamar mandi, ku lihat suamiku yang sudah terlelap kembali dan sudah mengganti bajunya dengan pakaian tidurnya. Aku hanya menggelengkan kepalaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 225 Episodes
Comments
Wati_esha
Tidur karena beban sudah hilang..
2020-10-22
0
Tutik Haris
akhirnya
2019-12-14
1
Dew Nasya
🙈🙄
2019-12-05
1