Eps 10

Jefri POV.

"Siapa?" tanya Tika saat aku menutup telponku.

"Lisa. Tadi pagi aku minta tolong Alex buat ambil hasil tes DNA nya Pablo, ayahnya Paul."

"Kok gak kamu ambil sendiri?"

Aku mendekati istriku yang masih duduk di atas ranjang. Matanya sudah tidak lagi sembab. Lalu aku berlutut di hadapan nya, ku pegang erat kedua tangannya.

"Ntar kamu cemburu. Ntar kamu malah mikir kalo aku masih punya rasa ke emaknya. Jadi aku minta tolong Alex yang ambilin, trus nganterin ke ayahnya Paul." jelasku.

"Trus Lisa?"

"Lisa lagi sama Alex. Trus tadi yang ngomong Pablo pake hp nya Lisa. Ya udah aku ajakin ketemuan aja sekalian. Aku kepingin masalah ini cepet beres. Aku tau Paula orangnya nekat dan aku ga mau terjadi apa-apa sama kamu. Apa lagi nanti kita udah mulai masuk kerja, aku ga bisa sama kamu 24 jam." jelasku lagi.

Tika melepaskan tanganku, lalu menangkupkan kedua tangannya di pipi ku.

"Aku bisa jaga diri aku sayang. Kamu ga usah khawatir." lirihnya.

"Tapi kalo semuanya bisa aku cegah sebelum terjadi kenapa ga aku lakuin? Aku belajar dari yang sudah-sudah. Aku ga mau kamu kenapa-kenapa." sahutku sambil menindih kedua tangannya dipipi ku dengan kedua tanganku.

Tika mencium keningku mesra.

"Kita berangkat sekarang?" ajakku.

Tika menganggukkan kepalanya dengan senyuman manis di wajahnya. Menimbulkan kedua lubang kecil di sisi pipinya yang semakin membuatnya terlihat cantik.

Selama di perjalanan, Tika banyak bertanya tentang Paula, Paul dan Pablo. Dia bertanya dengan antusias dan detail. Aku pun menjawabnya dengan jujur, tidak ada yang aku tutup-tutupi. Semua aku ceritakan, karena aku tidak ingin membuatnya berpikir yang tidak-tidak lagi tentangku.

Aku benar-benar ingin membangun hubungan yang dilandasi dengan pondasi yang kuat bersamanya. Aku ingin Tika menerima semua masa lalu ku dengan segala kebodohan dan kenakalanku. Aku ingin dia menjadi istriku sampai akhir hanyatku.

"Kasian ya Paul, kecil-kecil hidupnya udah di penuhi sama kepalsuan. Tega banget Paula sama anaknya sendiri kayak gitu."

Aku hanya mengangguk pelan, "Udah kamu ga usah mikirin itu, inget kata dokter Ranti, kamu ga boleh stress."

"Iya ga bakalan stress kok kalo kamu mau cerita." sahutnya santai.

"Trus kamu kapan mau cerita ke aku?"

Tika menoleh menatapku, "Kata kamu kan boleh nanti, tunggu aku siap. Masih banyak waktu kan?"

Aku terkekeh mendengar jawabannya, "Iya iya, tapi kamu jangan sampai stress loh ya? Ntar klo kamu gila aku bisa ikutan gila juga loh.."

"Oh jadi ngatain aku gila nih?"

"Nah loh, mulai muncul nih sarkas nya!" ku lirik dia sekilas, dia tersenyum.

Di pukulnya pelan bahuku. Kami tertawa.

Sesampainya di daerah Kemiri, aku memarkirkan mobil ku pada sebuah halaman Cafe. Lalu kembali menghubungi Lisa.

Tuut..

Tuut..

"Hallo Sa, udah dimana?" tanyaku.

"Udah deket kok, bentar lagi nyampe. Lu udah disana?"

"Udah baru parkir. Pablo nya nebeng kalian?"

"Enggak dia pake mobil sendiri. Ada tuh didepan. Kenapa?"

"Ga papa sih. Ya udah deh, gua sama Tika nunggu didalem deh ya. Bye.."

Ku putuskan sambungan teleponnya. Lalu kami berdua turun dari mobil, berjalan memasuki Cafe.

Aku langsung memesan satu ruangan khusus yang disediakan Cafe itu untuk meeting. Agar pembicaraan kami lebih private. Small meeting room. Cukup untuk 6-7 orang. Aku dan Tika langsung memesan makanan dan minuman untuk kami berdua lalu menunggu di ruangan itu.

Tak lama berselang, mereka datang, memasuki ruangan dan saling menyapa.

"Sayang, kenalin ini Pablo, mantannya Paula." ucapku saling mengenalkan, "Ini istri gua, Tika."

"Hallo." sapa Pablo menjabat tangan Tika, "Selamat ya buat pernikahan kalian, semoga bahagia selamanya."

"Iya makasih." sahut Tika dengan senyum manisnya.

Aku mempersilahkan Pablo duduk lalu memesan makanan dan minuman, begitu pula Alex dan Lisa. Kami mulai mengobrol santai hingga makanan dan minuman kami datang. Sambil makan dan minum aku mulai bertanya-tanya latar belakang Pablo. Karena aku hanya tahu tentangnya yang dulu.

"Trus sekarang lu kerja?" tanyaku pada Pablo.

"Udah gak lagi, dulu sempet punya perusahaan property sendiri. Sekarang udah di pegang sama temen gua."

"Trus kegiatan lu?" tanyaku lagi.

"Gua sekarang cuman fotografer kelas cetek lah. Baru setahun ini gua dalamin." jelasnya.

"Trus udah ada job?" tanya Tika.

"Udah sih, tapi ya freelance gitu, weekend doang."

Aku menganggukkan kepalaku.

"Boleh minta portfolio nya gak?" tanya Tika lagi.

Pablo menatapku, kemudian aku menatap Tika, "Buat apa yang?" tanyaku.

"Ya siapa tau aja di kantor aku butuh karyawan lagi. Kalo pun enggak, aku bisa coba bantu buat ke vendor-vendor lain." tawar Tika.

"Boleh-boleh, waduh kok jadi malah ngerepotin gini sih." Pablo jadi tidak enak hati.

"It's ok, siapa tau emang rezeki lu kan?" ucap Tika lembut sambil tersenyum.

Memang tidak salah aku memilihnya sebagai istri. Dulu dengan perkenalan singkatnya dengan Paul, dia membeli kan nya mainan yang harganya lumayan, padahal dia tidak tau latar belakang Paul. Tempo hari dengan santainya dia yang mengizinkan aku untuk bicara dengan Paula. Lalu hari ini, dia dengan niat tulusnya ingin membantu Pablo agar memiliki penghasilan tetap.

Aku langsung mencium keningnya, aku beruntung memilikinya. Hatinya begitu tulus.

"Oh iya, jadi lusa kalian nemenin gua ketemu anak gua nih?" Pablo memastikan lagi.

"Iya, kita semua nemenin." sahutku cepat.

"Dan masalah itu memang harus kalian bertiga yang selesein, tatap muka, soalnya gak bisa kelar kalo gak gitu. Akan selalu ada cerita yang bikin selisih paham." sahut Tika.

"Dan mungkin ntar gua sama Lisa nunggu di mobil aja kali ya? Atau di ruangan Haikal. Takut nya tu cewe emosi aja gitu liat Tika." saran Lisa.

"Iya bener, aku mending ga muncul didepan dia."

"Sebagai gantinya biar Haikal yang disana, jadi lebih aman juga kan ada dari pihak rumah sakit?" saran Lisa lagi.

Kami semua akhirnya menyepakati akan membantu Pablo bertemu anaknya. Aku akan menjelaskan pada Paul tentang Pablo, karena Paul hanya tau aku lah Papi nya. Dan aku juga ingin membuat Paula jera dengan membongkar semua kebohongannya.

Semoga saja tidak ada drama.

--------------------

Setelah pertemuan kami di Cafe tadi, tidak terasa hari telah menjelang malam, Tika meminta untuk langsung pulang saja.

"Sayang, kita langsung pulang aja ya?" pintanya.

Aku melirik jam tanganku saat menyalakan mesin mobil, "Masih sempet kok kalo mau liat rumah kita. Masih bisa ketemu tukangnya."

"Enggak ah, besok besok aja. Aku kepingin istirahat. Kan aku udah dari pagi, belum mandi lagi udah sore gini." protesnya.

"Mandi gak mandi kamu tetep istri aku! Aku tetep cinta!" jawabku refleks sambil menyetir, menancapkan gas melaju menuju pulang.

Begitu sampai di rumah, langit telah gelap. Jordy sedang asik bermain puzzles dengan Papa di ruang tengah. Kami menghampiri.

"Ontyyyyyyyy!" seru Jordy berlari memeluk Tika yang langsung berjongkok menerima pelukkan Jordy.

Aku heran melihatnya, biasanya Jordy akan meneriaki namaku tapi kenapa sekarang malah Tika.

"Onty, Joldy dah bica cucun gambalna 2. Tanya Opa, iya kan Opa?" cerita Jordy.

"Wah hebat dong. Trus kamu mau hadiah apa dari Onty?"

"Emmm... Batcain buku celita buat tidul, ya?" pintanya.

"Boleh, tapi Onty nya gak ikut tidur sama kamu ya? Kan ranjang nya Jordy kecil.."

Jordy mengangguk cepat, gembira lalu bersorak-sorak.

"Kalian sudah makan malam?" tanya Papa.

"Tadi siang makannya, sekarang laper lagi." sahutku.

Tika melepaskan rangkulannya pada Jordy, dia berlarian mengelilingi rumah kesana kemari saking bahagianya.

Entah mengapa dia senang sekali Tika mau membacakan buku cerita untuk pengantar tidurnya. Padahal baru sekali itu pernah dilakukan Tika. Malam ini sepertinya aku akan mengintip mereka, agar aku tahu kenapa Jordy tiba-tiba meminta itu, batinku.

"Ya udah bentar lagi kita ke rumah Jerry, kita makan malam disana. Katanya Nita masak banyak khusus buat kita makan malam ini." info Papa.

Aku hanya menganggukan kepalaku lagi. Di ikuti dengan Tika yang tertawa sambil duduk disampingku melihat tingkah Jordy. Tawa nya begitu bahagia, aku ingin selalu melihat tawa nya yang seperti itu, tawa yang lepas.

Aku kembali mengobrol dengan Papa, aku menceritakan kejadian hari ini tadi dengan Papa. Aku juga menyerahkan hasil tes DNA Pablo yang asli pada Papa. Papa banyak memberiku saran untuk menghadapi orang semacam Paula.

Makan malam selesai. Kami masih asik berbincang di meja makan sambil menikmati martabak manis yang dibeli oleh Jerry. Sedangkan Tika masih saja berkutat pada buah-buahannya.

Sesekali Jordy mengganggu nya. Mencolek-colek lengan Tika hanya untuk minta diperhatikan saja. Iya malam ini Jordy merengek untuk duduk makan di sebelah Tika. Jadi dengan berat hati Nita menuruti permintaan anaknya itu.

Tika melayani Jordy dengan penuh kasih sayang. Dia memberikan semua keinginan Jordy, bahkan semua pertanyaan yang Jordy lontarkan dia mampu menjawabnya secara logis. Jawaban yang mampu di mengerti oleh anak seumuran Jordy. Kami tertawa melihat Tika yang mulai kewalahan menjawab setiap kebawelannya.

"Sini biar aku aja yang nyuci piring." ucap Tika pada Nita yang mulai berdiri membereskan meja makan.

"Udah ga papa, kalian santai aja." tolak Nita halus.

Tika berdiri, mengambil beberapa tumpukkan piring di tangan Nita, "It's ok, this is my job now." sambil tersenyum.

Nita akhirnya mengalah. Makan malam bubar. Nita membereskan meja sedangkan istri ku mencuci piring. Mama dan Papa berpamitan kembali ke rumah untuk istirahat. Sedangkan aku dan Jerry menemani Jordy bermain sebentar sambil mengobrol ringan.

"Ontyyyy... Ayo bobo.." rengek Jordy begitu melihat Tika muncul menghampiri kami.

"Ayo sini." sahut Tika lembut, Jordy segera berlari menggapai tangan Tika, "Aku nidurin Jordy bentar ya?" izinnya padaku.

Aku mengizinkannya. Mereka pun langsung naik tangga menuju kamar Jordy.

Tak lama setelah mereka naik, aku memutuskan untuk mengintip kegiatan mereka. Dari luar pintu kamar Jordy yang tidak tertutup rapat, dengan lantang Tika membacakan buku cerita milik Jordy.

"Ngapain?" bisik Nita saat menaiki tangga yang melihatku bersandar di dinding sambil mendengarkan suara Tika.

"Ssstt!" refleks aku mengarahkan jari telunjukku kedepan mulutku. Mengisyaratkan agar Nita jangan berisik.

Nita tersenyum melihat tingkahku, "Sudah saatnya kalian juga punya." lirihnya.

Aku berpikir sejenak, lalu tersenyum menatap Nita. Ya mungkin, batinku.

Setelah ku dengar sunyi. Aku perlahan membuka pintu kamar itu, ku lihat Jordy yang tertidur di samping tubuh Tika sambil memeluk perutnya. Aku melihat kedamaian saat itu. Kebahagiaan jika saja beberapa tahun ke depan kami sudah memiliki anak seumuran Jordy.

"Ssssttt!" lirih Tika saat menyadari kehadiranku.

Aku menganggukkan kepalaku. Dengan perlahan Tika menggeser tubuhnya, mengganti nya dengan sebuah guling. Jordy terlihat nyaman dan lelap sekali. Tika mengecup kening anak itu sebelum akhirnya dia pergi mematikan lampu baca dan menggantinya dengan lampu tidur redup. Lalu perlahan keluar dari kamar menghampiriku.

"Ayo kita pulang.." ajaknya.

"Makasih ya." ucap Nita saat kami beranjak dari sana.

Kami segera turun dan menghampiri Jerry yang masih menonton televisi di ruang bawah.

"Jerr, kita balik ya.." pamitku.

"Jordy udah tidur?" tanyanya.

"Iya udah.." sahut Tika santai.

"Makasih ya, entah kenapa beberapa hari ini dia selalu nyariin kamu. Liat aja besok pagi, pasti minta antar ke sebelah lagi." Jerry terkekeh pelan.

Tika tersenyum, "Makasih ya makan malamnya.."

Aku dan Tika pun segera pulang. Saat berjalan kaki menuju rumah, ku rangkul Tika dan ku kecup keningnya.

"Gak biasa nya loh Jordy nurut begitu. Kamu apain dia beberapa hari ini?"

"Dia cuman butuh perhatian, di umuran beranjak 2 tahun ya memang gitu kan. Apa lagi kedua orangtuanya kerja, pagi udah diantar ke Mama trus sore baru ketemu orangtua nya. Iya kan?" jelasnya keibuan.

Aku semakin mengagumi pola pikirnya yang seperti ini.

Terpopuler

Comments

Wati_esha

Wati_esha

Lama-lama Tika siaplah punya debay.

2020-10-22

0

Trisandi :)

Trisandi :)

uang adalah segala nYa

2020-04-10

2

Afika

Afika

hai,,!!,semua
mampir juga dong di novel Q yang berjender romantis yang berjudul:KEAJAIBAN CINTA

2020-03-01

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1
2 Eps 2
3 Eps 3
4 Eps 4
5 Eps 5
6 Eps 6
7 Eps 7
8 Eps 8
9 Eps 9
10 Eps 10
11 Eps 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 S2 - Eps 14
15 S2 - Eps 15
16 S2 - Eps 16
17 S2 - Eps 17
18 S2 - Eps 18
19 S2 - Eps 19
20 S2 - Eps 20
21 S2 - Eps 21
22 S2 - Eps 22
23 S2 - Eps 23
24 S2 - Eps 24
25 S2 - Eps 25
26 S2 - Eps 26
27 S2 - Eps 27
28 S2 - Eps 28
29 S2 - Eps. 29
30 S2 - Eps 30
31 S2 - Eps 31
32 S2 - Eps 32
33 S2 - Eps 33
34 S2 - Eps 34
35 S2 - Eps 35
36 S2 - Eps 36
37 S2 - Eps 37
38 S2 - Eps 38
39 S2 - Eps 39
40 S2 - Eps 40
41 S2 - Eps 41
42 S2 - Eps 42
43 S2 - Eps 43
44 S2 - Eps 44
45 S2 - Eps 45
46 S2 - Eps 46
47 S2 - Eps 47
48 S2 - Eps 48
49 S2 - Eps 49
50 S2 - Eps 50
51 S2 - Eps 51
52 S2 - Eps 52
53 S2 - Eps 53
54 S2 - Eps 54
55 S2 - Eps 55
56 S2 - Eps 56
57 S2 - Eps 57
58 S2 - Eps 58
59 S2 - Eps 59
60 S2 - Eps 60
61 S2 - Eps 61
62 S2 - Eps 62
63 S2 - Eps 63
64 S2 - Eps 64
65 S2 - Eps 65
66 S2 - Eps 66
67 S2 - Eps 67
68 S2 - Eps 68
69 S2 - Eps 69
70 S2 - Eps 70
71 S2 - Eps 71
72 S2 - Eps 72
73 S2 - Eps 73
74 S2 - Eps 74
75 S2 - Eps 75
76 S2 - Eps 76
77 S2 - Eps 77
78 S2 - Eps 78
79 S2 - Eps 79
80 S2 - Eps 80
81 S2 - Eps 81
82 S2 - Eps 82
83 S2 - Eps 83
84 S2 - Eps 84
85 S2 - Eps 85
86 S2 - Eps 86
87 S2 - Eps 87
88 S2 - Eps 88
89 S2 - Eps 89
90 S2 - Eps 90
91 S2 - Eps 91
92 S2 - Eps 92
93 S2 - Eps 93
94 S2 - Eps 94
95 S2 - Eps 95
96 S2 - Eps 96
97 S2 - Eps 97
98 S2 - Eps 98
99 S2 - Eps 99
100 S2 - Eps 100
101 S2 - Eps 101
102 S2 - Eps 102
103 S2 - Eps 103
104 S2 - Eps 104
105 S2 - Eps 105
106 S2 - Eps 106
107 S2 - Eps 107
108 S2 - Eps 108
109 S2 - Eps 109
110 S2 - Eps 110
111 S2 - Eps 111
112 S2 - Eps 112
113 S2 - Eps 113
114 S2 - Eps 114
115 S2 - Eps 115
116 S2 - Eps 116
117 S2 - Eps 117
118 S2 - Eps 118
119 S2 - Eps 119
120 S2 - Eps 120
121 S2 - Eps 121
122 S2 - Eps 122
123 S2 - Eps 123
124 S2 - Eps 124
125 S2 - Eps 125
126 S2 - Eps 126
127 S2 - Eps 127
128 S2 - Eps 128
129 S2 - Eps 129
130 S2 - Eps 130
131 S2 - Eps 131
132 S2 - Eps 132
133 S2 - Eps 133
134 S2 - Eps 134
135 S2 - Eps 135
136 S2 - Eps 136
137 S2 - Eps 137
138 S2 - Eps 138
139 S2 - Eps 139
140 S2 - Eps 140
141 S2 - Eps 141
142 S2 - Eps 142
143 S2 - Eps 143
144 S2 - Eps 144
145 S2 - Eps 145
146 S2 - Eps 146
147 S2 - Eps 147
148 Eps 148
149 S3 - Eps 149
150 S3 - Eps 150
151 S3 - Eps 151
152 S3 - Eps 152
153 S3 - Eps 153
154 S3 - Eps 154
155 S3 - Eps 155
156 S3 - Eps 156
157 S3 - Eps 157
158 S3 - Eps 158
159 S3 - Eps 159
160 S3 - Eps 160
161 S3 - Eps 161
162 S3 - Eps 162
163 S3 - Eps 163
164 S3 - Eps 164
165 S3 - Eps 165
166 S3 - Eps 166
167 S3 - Eps 167
168 S3 - Eps 168
169 S3 - Eps 169
170 S3 - Eps 170
171 S3 - Eps 171
172 S3 - Eps 172
173 S3 - Eps 173
174 S3 - Eps 174
175 Eps 175
176 Eps 176
177 Eps 177
178 Eps 178
179 Eps 179
180 Eps 180
181 Eps 181
182 Eps 182
183 Eps 183
184 Eps 184
185 Eps 185
186 Eps 186
187 Eps 187
188 Eps 188
189 Eps 189
190 Eps 190
191 Eps 191
192 Eps 192
193 Eps 193
194 Eps 194
195 Eps 195
196 Eps 196
197 Eps 197
198 Eps 198
199 Eps 199
200 Eps 200
201 Eps 201
202 Eps 202
203 Eps 203
204 Eps 204
205 Eps 205
206 Eps 206
207 Eps 207
208 Eps 208
209 Eps 209
210 Eps 210
211 Eps 211
212 Eps 212
213 Eps 213
214 Eps 214
215 Eps 215
216 Eps 216
217 Eps 217
218 Eps 218
219 Eps 219
220 Eps 220
221 Eps 221
222 Eps 222
223 Eps 223
224 Ending Part
225 The End
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Eps 1
2
Eps 2
3
Eps 3
4
Eps 4
5
Eps 5
6
Eps 6
7
Eps 7
8
Eps 8
9
Eps 9
10
Eps 10
11
Eps 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
S2 - Eps 14
15
S2 - Eps 15
16
S2 - Eps 16
17
S2 - Eps 17
18
S2 - Eps 18
19
S2 - Eps 19
20
S2 - Eps 20
21
S2 - Eps 21
22
S2 - Eps 22
23
S2 - Eps 23
24
S2 - Eps 24
25
S2 - Eps 25
26
S2 - Eps 26
27
S2 - Eps 27
28
S2 - Eps 28
29
S2 - Eps. 29
30
S2 - Eps 30
31
S2 - Eps 31
32
S2 - Eps 32
33
S2 - Eps 33
34
S2 - Eps 34
35
S2 - Eps 35
36
S2 - Eps 36
37
S2 - Eps 37
38
S2 - Eps 38
39
S2 - Eps 39
40
S2 - Eps 40
41
S2 - Eps 41
42
S2 - Eps 42
43
S2 - Eps 43
44
S2 - Eps 44
45
S2 - Eps 45
46
S2 - Eps 46
47
S2 - Eps 47
48
S2 - Eps 48
49
S2 - Eps 49
50
S2 - Eps 50
51
S2 - Eps 51
52
S2 - Eps 52
53
S2 - Eps 53
54
S2 - Eps 54
55
S2 - Eps 55
56
S2 - Eps 56
57
S2 - Eps 57
58
S2 - Eps 58
59
S2 - Eps 59
60
S2 - Eps 60
61
S2 - Eps 61
62
S2 - Eps 62
63
S2 - Eps 63
64
S2 - Eps 64
65
S2 - Eps 65
66
S2 - Eps 66
67
S2 - Eps 67
68
S2 - Eps 68
69
S2 - Eps 69
70
S2 - Eps 70
71
S2 - Eps 71
72
S2 - Eps 72
73
S2 - Eps 73
74
S2 - Eps 74
75
S2 - Eps 75
76
S2 - Eps 76
77
S2 - Eps 77
78
S2 - Eps 78
79
S2 - Eps 79
80
S2 - Eps 80
81
S2 - Eps 81
82
S2 - Eps 82
83
S2 - Eps 83
84
S2 - Eps 84
85
S2 - Eps 85
86
S2 - Eps 86
87
S2 - Eps 87
88
S2 - Eps 88
89
S2 - Eps 89
90
S2 - Eps 90
91
S2 - Eps 91
92
S2 - Eps 92
93
S2 - Eps 93
94
S2 - Eps 94
95
S2 - Eps 95
96
S2 - Eps 96
97
S2 - Eps 97
98
S2 - Eps 98
99
S2 - Eps 99
100
S2 - Eps 100
101
S2 - Eps 101
102
S2 - Eps 102
103
S2 - Eps 103
104
S2 - Eps 104
105
S2 - Eps 105
106
S2 - Eps 106
107
S2 - Eps 107
108
S2 - Eps 108
109
S2 - Eps 109
110
S2 - Eps 110
111
S2 - Eps 111
112
S2 - Eps 112
113
S2 - Eps 113
114
S2 - Eps 114
115
S2 - Eps 115
116
S2 - Eps 116
117
S2 - Eps 117
118
S2 - Eps 118
119
S2 - Eps 119
120
S2 - Eps 120
121
S2 - Eps 121
122
S2 - Eps 122
123
S2 - Eps 123
124
S2 - Eps 124
125
S2 - Eps 125
126
S2 - Eps 126
127
S2 - Eps 127
128
S2 - Eps 128
129
S2 - Eps 129
130
S2 - Eps 130
131
S2 - Eps 131
132
S2 - Eps 132
133
S2 - Eps 133
134
S2 - Eps 134
135
S2 - Eps 135
136
S2 - Eps 136
137
S2 - Eps 137
138
S2 - Eps 138
139
S2 - Eps 139
140
S2 - Eps 140
141
S2 - Eps 141
142
S2 - Eps 142
143
S2 - Eps 143
144
S2 - Eps 144
145
S2 - Eps 145
146
S2 - Eps 146
147
S2 - Eps 147
148
Eps 148
149
S3 - Eps 149
150
S3 - Eps 150
151
S3 - Eps 151
152
S3 - Eps 152
153
S3 - Eps 153
154
S3 - Eps 154
155
S3 - Eps 155
156
S3 - Eps 156
157
S3 - Eps 157
158
S3 - Eps 158
159
S3 - Eps 159
160
S3 - Eps 160
161
S3 - Eps 161
162
S3 - Eps 162
163
S3 - Eps 163
164
S3 - Eps 164
165
S3 - Eps 165
166
S3 - Eps 166
167
S3 - Eps 167
168
S3 - Eps 168
169
S3 - Eps 169
170
S3 - Eps 170
171
S3 - Eps 171
172
S3 - Eps 172
173
S3 - Eps 173
174
S3 - Eps 174
175
Eps 175
176
Eps 176
177
Eps 177
178
Eps 178
179
Eps 179
180
Eps 180
181
Eps 181
182
Eps 182
183
Eps 183
184
Eps 184
185
Eps 185
186
Eps 186
187
Eps 187
188
Eps 188
189
Eps 189
190
Eps 190
191
Eps 191
192
Eps 192
193
Eps 193
194
Eps 194
195
Eps 195
196
Eps 196
197
Eps 197
198
Eps 198
199
Eps 199
200
Eps 200
201
Eps 201
202
Eps 202
203
Eps 203
204
Eps 204
205
Eps 205
206
Eps 206
207
Eps 207
208
Eps 208
209
Eps 209
210
Eps 210
211
Eps 211
212
Eps 212
213
Eps 213
214
Eps 214
215
Eps 215
216
Eps 216
217
Eps 217
218
Eps 218
219
Eps 219
220
Eps 220
221
Eps 221
222
Eps 222
223
Eps 223
224
Ending Part
225
The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!