Bab 3

"Baiklah, tapi mungkin waktuku tidak akan banyak untuk menghadiri dipertemuan rapat penting kali ini." Ucap datar Raymond yang tengah melihat jam dipergelangan tangannya.

***

Seusai dari pertemuan formal yang cukup membuatnya lelah tadi, tapi kali ini dia melewatinya dengan cukup baik biarpun masih ada hambatan sedikit.

"Fyuhh.. Hampir saja. Aku harus lebih baik lagi untuk dipertemuan yang selanjutnya," batinya optimis.

Saat semua orang tengah keluar dari ruang rapat yang hanya menyisakan Lea sendirian di dalam, dia langsung menyadari sesuatu barang yang melekat padanya itu menghilang tanpa jejak. Tak ada angin tak ada hujan.

Itu terjadi sesaat ia sedang merogoh saku roknya baru ia tersadar bahwa kartu namanya hilang bak ditelan bumi. Sudah di cek disaku depan juga tetap sama.

"Ehh..! Kartu, kartu namaku mana? Apa jangan-jangan terjatuh saat aku sedang mempresentasikan tadi!" Batinnya berkedut dan langsung mencari ditempat yang ada di benaknya.

Tapi saat sudah dicari tidak ada, dia pun beralih pada tempat lain namun tak kunjung ditemukan.

Hingga seorang pria bule tadi yang bernama Raymond berbalik arah tanpa alasan masuk kedalam ruangan tersebut tapi hanya terhenti didepan pintu ruangan, karna melihat wanita itu yang tengah menggrasak-grusuk barang seperti seekor kucing yang sedang mencari makan ditempat sampah. Raymond mulai berpikir dan yakin bahwa kartu nama milik wanita itu, yang tak sengaja terjatuh saat pagi tadi adalah miliknya.

Dengan yakin ia berjalan mendekati wanita yang sedang resah mencari barang, sebab dirinya hanya yakin barang itu hilang diruang rapat.

"Apa kau sedang mencari ini?!" Diperlihatkan nya kartu itu ditangannya yang mengangkat keatas. Lalu saat wanita itu mendengar suara yang tidak asing ditelinganya, tak peduli siapa dia, Lea langsung menoleh dan benar saja kartunya dicuri. Pikirnya.

Dia langsung bertanya-tanya dengan alis berkerut, kenapa bisa kartu nama miliknya ada ditangan pria itu? Kapan dia mengambilnya?

"Maaf, Tuan Raymond. Saya ingin bertanya, kenapa kartu nama milikku bisa ada ditangan Anda?!" Katanya yang sangat menekan.

Pria yang bernama Raymond itu mendesah, berdalih dengan suara datar yang jelas.

"Apa kau tidak ingat saat kau terjatuh menabrakku? Saat tadi pagi sebelumnya," ucap singkat membuat Lea tersadar dengan beberapa potongan ingatan seketika muncul dikepalanya pada beberapa jam yang lalu saat masih pagi buta.

Dia merasa tertekan karna pada saat itu, ia hanya melihat warna kemejanya saja tidak dengan wajahnya. Dengan ragu ia bertanya balik.

"Apa kau yakin, bahwa itu aku yang tidak sengaja menabrakmu tadi pagi?"

Mendengarnya, pria itu langsung berdehem.

"Ya, dan jika kau tidak sempat melihat wajahku, seharusnya kau melihat warna kemeja yang kupakai saat itu!" Sahutnya seolah-olah dia bisa membaca pikirannya.

Tertegun sesaat lalu tak sengaja Lea menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak merasakan gatal sama sekali.

"Apa dia pandai membaca pikiran orang? Astaga" batinnya berkedut. Ia tak lupa untuk mengatur nafasnya kembali secara perlahan lalu berdalih seolah semuanya hanyalah kesalahan kecil. Padahal dia seorang manager penting, kehilangan kartu nama di perusahaannya sendiri saja sudah berakibat fatal.

"Ya, tadi aku tak sengaja melihat kemejamu tuan. Sekali lagi saya minta maaf untuk yang tadi pagi dan sekarang apa bisa anda kembalikan kartu nama itu pada saya?!" Membungkuk dengan senyum profesional adalah keahliannya sejak lama.

Pria itu menatapnya dengan ekspresi yang datar, dia tidak suka menambah drama lain, jadi langsung ditaruh kartu nama itu diatas meja. Tapi, dirinya terhenti saat wanita itu ingin mengambil kartu nama itu, dia merasa tidak asing dengan wanita di depannya itu saat melihat wajahnya sekilas. Pada saat Lea ingin mengambilnya sontak ia terkejut dengan dagu dan pergelangan tangannya yang tiba-tiba disentuh oleh Raymond di depannya sembari menundukkan kepala sejajar dengan kepala Lea, Karna Lea memiliki ukuran tinggi badan 1,58 m dan wajah mereka juga bertatapan, bibir mereka yang hampir bersentuhan itu membuat Lea semakin gugup, situasi juga semakin menjadi canggung.

Raymond menatap dirinya intens, dia seperti pernah melihat wanita yang ada di depannya itu pada saat dimalam perayaan festival musim semi yang berada di dekat jembatan Ampera.

***

Wanita yang ada di depannya hanya bungkam tak bisa bersuara sama sekali, tenggorokannya seperti ada yang mengganjal. Lea dengan memaksakan diri, ia langsung membuka suara.

"Tu-tuan... A-apa yang anda lakukan? Kenapa anda menatap saya?"

"Apa ada sesuatu yang salah diwajah saya?" Lanjutnya dengan alis terangkat sebelah.

Mendengarnya, pria itu langsung melepaskan tangan dari dagu hingga pergelangan tangannya yang masih digenggam erat, dia juga seperti biasa. Menatapnya dengan tatapan dingin yang mencekam.

Saat pergelangannya terlepas, Lea kembali merasa lega dan bisa bernafas lagi.

"Tidak, tidak apa-apa! Bukan urusanmu juga!"

"Oh, ya, jangan sampai hilang lagi barangmu. Jangan menyusahkan dirimu sendiri apalagi orang lain!" lanjutnya sampai membuat Lea menggerutu kesal.

"Iya, iya. Dasar pria arogan cerewet!Menyebalkan!" gerutunya dalam hati dengan ekspresi cemberut.

***

Selepas Lea keluar dari ruangan rapat karna barang yang ia cari sudah ketemu. Lea benar-benar senang dengan mata yang berbinar dan tak lupa untuk menceritakan pada Zana saat sampai diruangan kantor kerjanya.

Tapi disisi lain, Raymond terduduk menung diruangan rapat dengan tangan yang terangkat bertopang dagu. Sendirian diruang rapat dan tidak ada siapa-siapa, dengan pikiran yang terus berkelana ke mana-mana, dia mulai sedikit ragu dengan wanita yang ia temui tadi. Apa dia wanita yang aku temui dimalam itu? Pikirnya.

Pria itu mendesah, tak habis pikir, dia langsung mengeluarkan beberapa batang rokok di saku kantongnya, tak lupa juga untuk mengeluarkan korek gas. Ia langsung menyelipkan satu batang rokok dimulutnya dan dinyalakannya korek itu untuk membakar bagian puntung rokok.

Setelah itu, ia menaruh kembali koreknya disaku jas. Ia menghirup rokok dan mengeluarkan asapnya cukup untuk membuat pikirannya yang tadi kalut menjadi sedikit lebih tenang.

Merasa lebih nyaman, Raymond langsung berdiri dan membelakangi meja rapat, menghadap jendela besar ala kantoran mewah, dia hanya sementara berada di perusahaan itu. Menatap kaca yang tembus pandang dan terlihat beberapa gedung pencakar langit. Dia mendesah berat dan menyebutkan nama seseorang dibenaknya.

"Lea, rasanya memang tidak asing mendengar nama itu, aku seperti pernah bertemu dengannya di suatu tempat," batinnya sendu dengan pandangan yang menyorot kearah langit biru yang terlihat jelas dari kaca besar raksasa.

Disaat dirinya lanjut menghirup rokok untuk yang kedua kali, seorang asisten dari perusahaannya datang untuk memberitahukan informasi mengenai perkembangan dari perusahaannya yang baru saja mempromosikan produk teknologi terbaru dan paling canggih dengan harga yang cukup fantastis bagi dirinya.

Disaat itu pula dia sudah mengetahui langsung dari kehadiran asistennya datang.

"Permisi. Tuan! Sepertinya anda harus kembali ke perusahaan anda sebentar," ucapnya menunduk dengan penuh hormat, asisten Raymond, Willy.

Raymond berbalik menoleh.

"Baiklah, Will. Siapkan kendaraan sekarang, aku akan keluar sekitar lima menit lagi," titahnya datar dengan mimik wajah yang dingin. Sudah terbiasa ia bersifat dingin karna itu sudah menjadi sifat alamiahnya sesudah kematian seseorang yang ia cintai. Kejadian silam itu sudah cukup lama.

Willy hanya menatap sekilas wajah bos nya yang terlihat suram itu, lalu menunduk.

"Baik, tuan!"

Dia langsung bergegas keluar dari ruangan yang ditempati Raymond, untuk mempersiapkan kendaraan bosnya itu.

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Waduh.... serasa bakalan kissing 😅

2023-12-14

0

Ayano

Ayano

Kalau di anime dia kebingungan dan canggung keknya

2023-12-14

0

Richie

Richie

gunanya bintang2 ini apa sih?

2023-07-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!