Tapi, aku merasakan sesuatu yang berbeda. Seperti, bidang pandang ku yang mulai terasa aneh.
"Apakah perasaan ku saja, tapi apa memang benar bahwa disini mulai gelap?" aku penasaran dengan gejala alam yang ada di sekitarku.
Mungkin sudah waktunya untuk malam? Kalau begitu, itu mematahkan hipotesis ku tentang dunia ini yang tidak pernah malam. Dengan pemikiran demikian, aku mempercepat langkahku untuk segera mencapai base sebelum hari bertambah gelap.
Aku berencana untuk mengakhiri hari dengan mengeluarkan darah dari hewan hewan ini, dan kalau bisa aku ingin menguliti mereka.
Tapi tidak ada yang tahu apa yang akan muncul saat gelap, aku akan berusaha berdiam di base jika penglihatan ku mulai terbatas.
Dengan keyakinan itu, aku bekerja cepat. Menggantung dan mengeringkan darah, sambil sesekali menguliti dan memisahkan bagian daging dan kulit yang akan aku gunakan nantinya. Jujur saja, awalnya aku kesulitan dengan itu. Apalagi dengan satu tangan ini.
Tapi setelah sekian lama aku melakukannya, aku terbiasa dengan satu tangan yang aku miliki, dan aku yakin hasil ku dalam menguliti juga tidak buruk.
"Hummm?" aku bangkit, sedang memotong motong daging hingga bagian yang sesuai dengan peningkatan minimum yang bisa aku dapat.
Perasaan ini, aku merasa ada sesuatu yang tidak benar disini. Tapi aku tidak tahu apa itu.
"Tapi, walaupun mereka tampak seperti hewan, tetap saja mereka adalah monster, kah? Aku tidak menduga bahwa salah satu dari mereka akan menghilang begitu saja..." aku menghela nafas, melihat salah satu hewan mirip sapi yang kini sudah berubah menjadi batu sihir.
Berkat itu, aku tahu bahwa mayat akan menghilang setelah sekitar 5 jam kematian nya, jadi aku akan memanfaatkan itu dengan baik.
?!!
"Perasaan ini? Monster, kah?!" aku segera menoleh ke arah aku merasakan rasa haus darah yang muncul.
Aku menyiapkan diri, bersiap dengan pisau kecil di tanganku. Apapun yang akan muncul dari dalam hutan, aku sudah siap. Itu tidak mungkin Minotaur yang mengejar ke sini, bukan? Aku sedikit bertanya tanya.
Krasak Krasak!!!
Sebuah makhluk dengan bayangan humanoid mendekat, membuatku melemahkan penjagaan ku.
Siluetnya yang terlihat jelas membuatku yakin, itu adalah manusia. Tapi aku tidak mampu melihat fisiknya, karena senja yang benar benar mengganggu untuk ku.
Tapi orang, kah? Sudah cukup lama aku tidak berbicara dengan manusia.
Apakah dia adalah salah satu petualang yang menyelam ke dalam Dungeon ini? Tidak, itu tidak mungkin. Dungeon ini hanya bisa dimasuki dengan teleportasi, karena Dungeon inj mengarah ke atas, bukan ke bawah. Dengan kata lain, dibalik pintu di atas, adalah Boss terkuat.
Tidak, bisa jadi, dia adalah orang yang bisa mengalahkan boss terkuat itu, dan sekarang dalam perjalanan menaklukkan semua lantai?
Itu lebih tidak mungkin. Untuk apa dia melakukan itu?
"Umm, halo? Apa kau mengerti apa yang aku ucapkan?" tanya ku mulai menyapa sosok tersebut.
Tidak ada jawaban, tapi ada sedikit gerakan mundur. Apa dia waspada karena tidak menyangka akan menemukan seorang manusia di dalam Dungeon ini?
"Ahh, aku tahu ini terdengar bodoh, tapi aku tidak tahu jalan keluar. Dan aku bisa menjamin jika aku bukan musuh. Oleh karena itu, tidak perlu terlalu waspada dengan ku, oke?" lanjut ku dengan membuka tangan, memberi tanda penerimaan.
Aduhh, aku lupa. Apakah dia bisa mengerti apa yang aku ucapkan? Bagaimana jika bahasa yang kami ucapkan berbeda. Apa yang bisa aku lakukan jika ada kesalahan komunikasi?
"Jadi..."
?!!
Rasa haus darah tadi muncul lagi! Dan kini bahkan lebih kuat! Sempat hilang saat aku bertemu dengan orang ini, tapi sekarang muncul, ketika langit langit mulai lebih gelap!!!
"Hei kau! Katakan sesuatu, karena sepertinya ada benda berbahaya yang ada di belakang mu, dan cahaya mulai hilang. Kau harus berhati hati." kataku sedikit melambaikan tangan.
Cahaya dari kristal di langit langit mulai hilang, dan kegelapan beranjak menyelimuti hutan.
Dengan kegelapan ini, aku justru bisa melihat lebih baik, karena mataku yang tampaknya sensitif dengan cahaya. Tapi dengan itu, aku menyadari, bahwa perasaan jahat yang aku rasakan bukan berasal dari sosok yang ada dj depan ku, melainkan berasal dari dia itu sendiri!!
GRAAAGHHH!!!
Orang, tidak. Makhluk itu bertubuh manusia itu berteriak parau, sambil berlari ke arahku. Dan dalam kegelapan ini, aku bisa melihat, bahwa itu bukanlah manusia!
"Sial! Makhluk apa itu?!!" aku berteriak, sambil melompat mundur sesaat untuk menghindari tangan nya yang mencoba menjangkau ku. Dan sedetik kemudian, aku melompat mendorong, mencoba menebas kepalanya dengan pisau ku.
"Keras! Apa apaan itu? Itu hampir sama dengan kulit Minotaur!!" aku yang hanya mampu memberikan luka, kembali melompat untuk menjaga jarak.
GROOAGGHH GRUUU GRAAAGHHH GROOOGHHH!!
Monster itu terdengar menggeram, sambil terus mengayunkan tangan untuk mencakar ku walau aku jauh dari jangkauan tangannya. Tapi untuk saat ini...
"Hupp!!!" aku menendang tanah, dan menyalurkan sihir angin ke pisau pendekku. Dan dengan mempertajam itu, kini aku berhasil menebas kepala monster itu dengan sekali serang.
Boff!!
Monster itu tiba tiba menghilang dengan abu berwarna hitam kemerahan tampak seperti terbakar. Dan dari tengah itu, muncul sebuah batu sihir yang tidak terlalu besar, bahkan bisa dibilang lebih kecil daripada milik monster burung yang pernah aku kalahkan.
"Apa apaan dengan monster itu? Aku bahkan tidak tahu wujud nya secara jelas, tapi dia berbentuk humanoid?" aku bertanya tanya sambil memungut batu sihir yang jatuh.
?!!
"Muncul lagi! Kalo ini cukup jauh. Haruskah aku mengejarnya atau membiarkannya?" aku sedikit ragu, ketika ada satu monster lagi yang muncul di sekitar.
?!!
?!!
?!!!!
Mereka bermunculan!
Aku tidak tahu bagaimana caranya, tapi sekarang perasaan ku mengatakan bahwa mereka muncul satu persatu!
GROAGGHH!!
Satu tiba tiba bergerak menyerangku dari belakang, dan aku dengan cepat memenggal kepalanya dengan pisau dan sihir angin. Itu benar benar mengerikan, ketika diserang dari belakang, kau tahu?!!
Itu yang aku pikirkan, ketika aku menyadari monster ini tetap bertambah. Dan saat aku kembali fokus, di sekitar ku sudah muncul 10 dari mereka!
"Apa apaan ini?!! Apa mereka akan bertambah jika aku bunuh?!!" aku memunculkan hipotesis.
Tidak menunggu lama, aku mengambil batu sihir yang jatuh dan segera berlari ke arah base untuk bertahan, tidak bertarung. Jika membunuh mereka hanya akan menambah jumlah mereka, maka cara terbaik adalah kabur dan tidak meladeni setiap serangan.
Tapi aku salah.
"HII?! APA ITU?!!" aku memekik pelan sambil melompat mundur sedikit jijik.
Di hadapan ku, puluhan monster yang mengerubung menyerang bagaikan belatung yang bergerak dalam bangkai. Dan seperti yang aku katakan sebelumnya, itu bergerak mengelilingi daging yang telah aku potong potong, dan bahkan ada beberapa yang menggali tanah tempat aku membuang darahnya!!
"Apa ini apa ini APA INII?!!" aku berteriak tidak karuan, melihat kekacauan yang ada di hadapan ku sekarang.
Monster itu, hanya satu hal nama yang cocok untuk menyebut mereka.
Ghoul.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments