-10 - Perjuangan Terakhir

Aku.... Mati!!!

....

....

Aku menutup mata, ketika aku tidak bisa melihat apa pun. Gelap. Aku tidak bisa melihat Minotaur itu memakan tubuhku, lebih baik aku mati terlebih dahulu.

Humm?

Hummm?!!!!!

Mati? Mati terlebih dahulu?!!

Tidak!!

Aku tidak akan mati sebelum aku bisa membalaskan dendam pada Dewi laknat itu!!!

Dengan tekad yang hidup dalam hatiku, aku membuka mata. Aku menyadari, Minotaur itu sudah benar benar dekat sekarang. Dan entah kenapa, aku melihat semuanya dengan lambat.

Ini kah yang dinamakan kilas balik sebelum mati, yang mana aku melihat segalanya lebih lambat? Yahh, terserah lah! Aku harus mencari cara untuk hidup!

Aku melihat ke tangan kiri ku, yang sudah tidak bisa aku harapkan sekarang. Aku juga tidak bisa lagi menahan kepala Minotaur itu, untuk tidak memakan ku.

Tidak. Itu bukan Minotaur.

Itu hanyalah sapi biasa!!

Yahh! Itu hanyalah sapi biasa!! Aku ingin makan! Aku menginginkan nya! Makan!! Makan!!! Bunuh!!!

Dikuasai rasa lapar, aku rasa aku tidak bisa mengendalikan pikiran ku lagi. Di tangan kanan ku, ada pedang besar yang tergeletak, dan terdengar memanggilku untuk menggunakannya.

Benar. Minotaur itu sudah kehilangan separuh tubuhnya bagian kanan. Dan itu sudah hampir sampai perutnya.

Dengan kata lain, satu tusukan fatal dari bawah bisa menembus jantungnya.

Tapi mungkin sialnya aku, posisi ku sekarang sangat sulit untuk bisa melakukan hal tersebut, kecuali aku mengorbankan tangan kiri ku.

Yahh, tangan kiri ku sudah tidak berbentuk. Dan aku tidak bisa merasakan apa apa lagi, jadi aku tidak akan masalah untuk mengorbankan itu.

Tak Tak tak...

???

Suara pedang itu yang perlahan aku tarik, untuk mendekatiku.

"HRYAHHHHGHHHH!!!!" aku berteriak, mengeluarkan semua yang aku punya, untuk menjatuhkan diri dengan posisi tertidur di bawah monster itu. Pedang besar itu terayun, dan berusaha mengenai monster itu.

Monster itu terkejut, dan segera berpindah untuk menghindari serangan tiba tiba itu. Dia sempat tersenyum mengejek, tapi bukan itu yang aku incar.

Sesaat setelah menghindar, dia akan kehilangan momentum, dan sedikit tidak seimbang. Dan di saat itulah, aku menusukkan pedang dari dalam perut, menyilang dan berusaha untuk menusuk jantung Minotaur itu.

GRAAAAGHHHH!!!!

Teriakan mengerikan terdengar, ketika pedang itu perlahan masuk ke dalam dada monster itu. Tangan kanan ku yang patah tidak bisa menahan dengan kuat, jadi aku mulai terdorong.

"Tidak semudah itu!!!" aku berteriak mencoba tidak menyerah.

Aku mengangkat kaki kiri ku, yang masih terasa bisa bergerak. Kutendang gagang pedang yang aku pegang, sambil masih mengarahkan itu ke jantung yang tepat.

"HRYAHHHHGHHH!!" aku mengerang hebat, ketika seluruh tubuh ku mati rasa, tapi monster itu terkunjung mati juga.

Ini gawat ini gawat ini gawat!!

Aku yang akan mati jika pertukaran ini terus terjadi!!

Monster itu terus berusaha untuk menggapai ku, menggunakan tangan kiri nya, dan berusaha mundur untuk mencabut pedang ku yang sudah hampir mencapai jantung.

GRGGGAHHHH....

Sedikit lagi....

Tinggal sedikit lagi!!

Ayo, seluruh tubuh ku! Gunakan semua tenaga!! Ini adalah serangan terakhir yang bisa aku lakukan!!!

....

....

GRRAGGHHHHHHH!!!!

Suara teriakan itu terdengar keras, sambil. Minotaur itu terdengar marah. Tangannya sudah bergerak tidak karuan, kaki nya sekarang juga meronta ronta kesakitan. Aku yang melihat itu menguatkan diri, berusaha menusuknya lebih jauh!!

SRASSHHHH!!!!!

Darah mengucur deras, memuncratkan massa berbentuk air itu ke tanah. Kaki ku yang awalnya hanya berupa kaki biasa yang lusuh dengan celana panjang, kini basar dengan warna merah karena darah.

Ya. Aku berhasil membunuh Monster itu!!!

"Yeahhh!!!" teriakan senang ku langsung terdengar, ketika aku melihat Minotaur itu tidak lagi bernyawa.

...[Exp didapatkan: 26.380]...

Apa itu? Yahh, aku akan memeriksanya nanti....

Aku jatuh terlentang, dengan kedua tangan ku ke samping, karena aku sudah menahan pedang dengan kakiku.

Tidak, mungkin bukan kedua tangan, karena aku sudah benar benar kehilangan tangan kiri ku. Ahh, sialan. Kini aku bertangan satu, kah? Apa yang bisa aku lakukan dengan ini?

Tidak! Aku tidak bisa menyerah begitu saja!!

"Kalau begitu, bolehkah aku beristirahat? Aku lelah... Aku ingin tidur sebentar.." T-t-tunggu!! Bukankah kata kata ku tadi merupakan tanda tanda kematian?! Ahh, benar! Aku harus membawa monster ini ke base ku!

Aku masih bisa bergerak karena masih ada adrenalin yang tersisa pada tubuhku. Dan jika aku tidak mengurus tubuhku dengan benar, aku pasti akan pingsan dan tidak akan bangun lagi.

Itu berbahaya, jadi aku tidak mau itu terjadi.

"Aha ha ha! Ini menyakitkan, serius. Aku benar benar akan pingsan dengan ini, tapi setidaknya aku harus sedikit memaksakan diri..." kataku sambil mencoba berdiri.

Badan ku sakit semua, dan tangan kanan ku sebenarnya patah, sehingga sakit untuk digunakan.

Dan ketika bangun, tangan kiri ku mengucurkan darah yang cukup banyak.

Aku mengambil sisa baju putih seragam yang sempat aku pakai, dan menutup luka tangan kiri ku dengan membungkusnya. Aku tahu ini sangat jauh dari kata cukup, tapi ini hanyalah pertolongan pertama.

Dengan begitu, aku menyeret Minotaur itu berjalan kembali ke base ku.

***

"PUAHHH!!! Ahh!! Sangat segar! Sangat enak dan nyaman!! Inwi luwearr biwaswasaaa!!!!" teriak ku yang semakin tidak jelas di akhir, karena aku membenamkan mulut ku ke dalam kolam yang ada di base ku.

Air tanah biasa yang ada di sini terasa seperti spr*te yang enaknya, nyegerin. Ahh... Inikah kekuatan lapar dan haus?

Ingin rasanya aku memasukkan diri ku ke dalamnya, tapi aku menahan diri untuk tidak mengotori sumber minuman ku dengan cara apapun.

Dan dengan alasan yang sama, aku melakukan aktivitas di bagian hilir kolam, tempat dimana air kolam mulai mengalir.

??!!

Ups!! Aku hampir terjatuh. Memang tubuhku berada di batas nya, kah? Aku tidak bisa tidur sekarang, atau aku akan mati. Kalau begitu, usaha ku akan sia-sia!

Aku menghampiri tubuh Minotaur yang tergeletak, dan mengambil beberapa bagian perut dalam, yang mudah untuk dipotong.

Sangat sulit untuk membawa nya kemari, dan aku entah bagaimana berhasil melakukannya. Di jalan, aku juga menemukan serpihan pedang yang pecah akibat pertempuran tadi, dan mengumpulkannya. Aku membutuhkan pisau untuk membedah monster ini.

Mungkin terasa menjijikkan, tapi aku harus memakan daging ini sekarang, atau mati. Yahh, aku sudah mengiler hanya saat memotong daging ini, jadi aku jelas akan memakannya.

Tapi sebelum itu, aku berusaha menyempatkan diri untuk memenggal kepala Mino, membiarkan darahnya mengalir dan menghilang.

Dan saat itulah datang suapan pertama ku.

?!!

>///<

Ahh... Ini benar benar luar biasa enak!! Sangat enak!! Rasanya seperti daging premium yang luar biasa! Sushi yang pernah aku makan selama ini kalah enak dengan daging ini!!

Tidak, maafkan aku. Itu hanya tubuhku yang lapar, jadi semua hal yang aku masukkan ke dalam mulut, bahkan udara pun terasa enak.

Tapi begitulah, aku sangat menikmati daging mentah sapi tersebut.

Namun, hanya perasaan ku atau apa, segumpal daging yang luar biasa besar tadi menghilang dengan cepat, seperti dimasukkan ke dalam mesin penggilingan. Apakah makan ku secepat itu?!

Yahh, aku tidak peduli dengan itu, karena aku mengakhiri makan dengan air kolam, tidak ada yang terlalu penting.

?!!

"Ughh!!! Apa ini? Ada perang?!! Ya! Ada perang di dalam perut ku!!" teriak ku sambil meringis.

Perutku sakit luar biasa, terasa seperti di remas remas bagian dalam nya. Tidak hanya itu, bagian ulu hati ku sakit, seperti ditusuk tusuk oleh jarum. Ditambah tenggorokan ku yang panas, aku tidak bisa mendefinisikan rasa sakit yang aku rasakan!!!

"U-Ughh... A-apakah i-ini berarti mo-monster itu be-beracun? Hoekk!!!" aku hampir memuntahkan daging monster tadi, aku menahan mulutku untuk tidak melakukannya.

Ini adalah racun yang menyakitkan, tapi tidak akan membunuh ku jika aku tidak benar benar parah, jadi aku masih bisa menahan ini.

Dengan begitu, aku berusaha memasukkan banyak air ke dalam perutku untuk menetralkan rasa sakit, dan pergi tidur.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***