- 4 - Jatuh

Leon menyerangku dengan sihirnya!

Memang, itu tidak mengenaiku secara langsung, tapi itu melewati ku dengan jarak sehelai rambut, dan mengiris pipiku. Itu adalah sihir api yang menyerangku secara tiba tiba.

Orang ini..... Dia berani menyerang ku setelah dia tahu dia mendapat sihir awal yang lebih kuat! Dan padahal aku yakin, bahkan jika Leon bersama Miyami dan Kento mengeroyok ku di dunia sebelumnya, aku akan menang dengan mudah, tapi apa ini?!!

Apakah aku selemah itu sekarang?!!

"Leon! Hentikan ini!!" Chiyo dengan marah berlari ke arah ku, mencoba memeriksa tubuhku. Tapi, Leon tidak membiarkan itu, dan menarik tubuh Chiyo, mencekiknya sambil mengangkat tubuhnya di udara.

"Siapa kau berani memerintah ku?" katanya mengangkat Chiyo.

Chiyo terlihat berusaha untuk hidupnya, meringis kesakitan.Dia idak bisa bernafas karena dicekik dengan kuat! Kakinya bergerak liar, berusaha untuk menapak ke tanah.

"Leon! Kau sudah berlebihan! Aku tidak akan diam lagi!" Bu Leona juga segera bergerak, tapi Leon lebih cepat.

Dia membanting Chiyo ke lantai, dan menyelinap ke belakang bu Leona, memukul tengkuknya! Dan hanya dengan sekali serang, Bu Leona pingsan. Leon juga tidak berhenti sampai disitu.

Tahu bahwa Shia merupakan target yang harus dia jatuhkan lebih dahulu, dia juga bergerak ke arah Shia.

Tidak ada yang tahu itu, kecuali aku yang berusaha mengulurkan tangan, mencegah itu terjadi. Tapi apa daya, dia jauh lebih cepat dariku.

"Ugh!" suara kecil berasal dari suara Shia, yang segera kehilangan kesadarannya diserang Leon.

Sedikit kesal karena Shia tidak menyadari apapun ketika diserang Leon padahal dia salah Rank-S, aku menahan diri. Aku juga khawatir dengan Chiyo di sana, apakah dia baik baik saja?

Tap tap tap...

Suara langkah kaki terdengar, ketika keadaan menjadi benar benar kacau.

"Bukankah ini sangat tidak adil? Kalau kalian bekerja keras, sedangkan mereka yang lemah tidak melakukan apapun. Dan mereka sama sama mendapat perlakuan dengan kalian?" kata seorang wanita dengan keagungan yang mengikuti nya.

Dewi itu, bukan. ****** yang mengaku dewi itu benar benar bajingan. Dia mulai menghasut yang lain dengan senyum menggurat di wajahnya!!

"Jadi bagaimana, semuanya? Pilihlah. Pilihan pertama, selamatkan 2 orang ini, dan jika ada kesalahan, kalian yang membayar nya, atau biarkan mereka pergi, dan biarkan keadilan bersama kalian?!!" tanya wanita itu.

Wanita itu, yang mengaku Dewi melanjutkan.

Bukankah itu sebuah omong kosong dan paksaan?!! Jika mereka membuat kesalahan, kalian yang menanggungnya. Persetan!! Mana kata katamu yang bilang bahwa ini adalah pertanggungjawaban mu?!

"Tapi, aku juga adalah sosok yang murah hati. Aku tidak akan membunuh mereka. Mereka hanya akan dipindahkan ke Dungeon dengan kesulitan S, dan harus berusaha seumur hidup mereka disana. Dan juga, aku akan memberikan bekal untuk mereka." tambahnya.

Apa itu? Murah hati? Bagaimana itu bisa disebut murah hati?!!

"Yahh, aku tidak apa jika si babi itu mati." ucap salah seorang perempuan di kelas ku.

"Benar. Dia adalah orang yang memanfaatkan orang lain. Hidup pun tidak ada gunanya."

"Ya. Kami mengikutinya hanya karena uang."

"Dia tidak ada apa apanya tanpa uang."

"Buang dia!!"

Sorak sorai penuh dengan kata kata pedas terdengar. Touya yang mendengar itu merasa marah, namun tidak bisa melakukan apa apa. Dia juga takut, dan bahkan dia terkencing di celana sekarang.

"Kalau begitu!" wanita ****** tadi menggerakkan tangan, dan seketika, Touya hilang dari pandangan.

Dan seperti yang dijelaskan sebelumya, sepertinya Touya di buang ke sebuah dungeon dengan kesulitan sangat tinggi, yang tidak lain adalah hukuman mati untuknya.

Aku mendelik, ketika melihat daftar nama yang dipegang wanita itu. Dan saat nama Touya Takesaya dicoret, dan semua orang tahu apa artinya!

"Dan selanjutnya kau, Ryoka Kushida." ucap wanita itu.

Aku?

Aku?!

Aku?!!

"Hei, bukankah aku bahkan memiliki title sendiri? Aku juga memiliki skill sendiri, kan? Bukankah tidak ada yang seperti aku?" tanya ku pelan. Walau begitu, aku tidak berharap apapun.

"Rank-E tetaplah Rank-E. Kau tidak berguna, hanya beban." kata wanita ****** itu dengan kasar.

Aku mengalihkan wajahku, dan menatap ke orang orang yang dikatakan teman sekelasku. Mereka semua tidak berani menatapku, terutama para Rank-C. Mereka hanya diam tak mampu bicara.

Aku paham untuk para Rank-C mereka tidak akan berani mengungkapkan satu kata pun. Kalau begitu, yang lebih memiliki kekuatan?

Aku menoleh ke arah Riku, mencoba apakah dia akan membelaku setelah aku membela dia di dunia sebelumnya.

Tapi Riku tidak melihatku, dan hanya tersenyum sambil merencanakan sesuatu. Aku menoleh ke arah Chiyo, yang berusaha keras untuk menggapaiku dengan terbatuk batuk, tersungkur di lantai.

Aku melihat yang lain dengan tatapan kosong.

"Kalian... Apakah kalian memiliki kemanusiaan dalam hati kalian?!! Kalian dari zaman moderen, bukan? Kalian pasti tahu bahwa ini tidak benar!!" teriak ku, berusaha mempengaruhi.

Semua hanya diam, dan Leon berjalan ke hadapan ku. Sementara itu, di belakangnya banyak orang berbisik bisik tentangku.

"Yahh, aku tidak terlalu dekat dengan dia, jadi aku juga tidak harus menyelamatkannya."

"Benar. Dia bahkan hanya sering berbicara dengan Ketua saja, bukan? Dan lihat, Ketua juga bahkan membelanya. Cih. Aku benar benar membencinya." ucap salah seorang laki laki disana.

"Lagipula, dia hanyalah seorang Rank-E. Nyawanya tidak ada harganya.

"Buang saja."

"Lemah."

"Jatuhlah bersama babi di kegelapan itu!"

"Aku tidak pernah memikirkan ini, tapi Rank-E? Benar benar tertawaan!"

"Yahh, memang sudah tidak ada harapan."

"Dasar otaku bodoh."

"Dia kira dia bisa menjadi MC di dunia lain seperti yang ada di dalam novel dan anime."

"Buang!!!"

"Mereka harus di buang atau kita harus menanggung mereka!!"

"Yahh beban akan semakin sedikit semakin baik!!"

"....."

"...."

"..."

Kata kata mereka terngiang-ngiang dalam pikiranku, ketika pandangan ku menjadi gelap, dan kepalaku berputar karenanya. Aku merasa, bahwa kegelapan dalam hatiku semakin besar, terasa seperti akan membawaku masuk ke sana.

Dan saat pikiranku semakin kacau, Leon mengambil rambutku, mengangkat wajahku.

Aku hanya dapat menatap kosong, ketika aku dilihat seperti seekor serangga oleh orang orang di sekitarku.

"Ini adalah dunia lain, bodoh. Bukan dunia indah seperti tempat kita tinggal. Tidak akan ada yang menyelamatkan mu. Kau bodoh karena terlambat menyadarinya." kata Leon, dengan sudut mulut yang terangkat.

Dia membuang kepalaku, membuat ku kembali tertunduk, menatap lantai dengan pasrah.

Apa ini? Ini menyakitkan.

Sakit. Perih......

Hatiku tecabik cabik. Orang orang ini, mereka orang bodoh yang beruntung mendapatkan berbagai hal di dunia ini! Bajingan seperti mereka!!

Sialan sialan SIALANN!!!!

Aku dihina, direndahkan, dicaci, dimaki!! Semua itu hanya karena parameter tidak jelas ini. Itu semua karena bola itu!!

Tidak.

Ini semua karena ****** itu.

Dewi Atla, si ****** yang memanggil kami tiba tiba, menilai kami dengan penilaian dia sendiri, dan memilih kami untuk dipakai dan tidak.

Aku, yang terlihat jelek dibuang.

Apa apaan itu? Bajingan sekali dia.

("Ini adalah dunia lain, kah?") pikirku lagi. Kata kata Leon menghantui pikiranku. Dan selama beberapa detik, aku tidak bisa berpikir sama sekali.

"Kalau begitu..." suara wanita ****** itu terdengar, membuatku kembali tersadar.

Sekelilingku menjadi lebih gelap, dan terang bersamaan, dan perasaan terdistorsi terasa di seluruh tubuhku. Dan saat itulah, aku mengerti.

Tes... tes.. tes...

Apa yang menetes ini? Darah? Dari mana? Dari mulut ku? Aku menggigit bibirku sendiri karena kesal? Tidak. Kenapa aku kesal? KENAPA?!?! Apa yang mereka semua katakan itu benar, kan? Hanya aku yang tidak mengerti.

"Benar. Ini dunia lain." bisikku pelan.

"Apa kau mengatakan sesuatu?" tanya Dewi itu sambil sedikit memperlambat sihir yang dia keluarkan.

"Benar! Aku adalah yang terlemah, dan terlihat seperti sampah bagimu, bagi kalian semua! Tapi kau, Dewi Atla! Tidak. Bajingan ****** tidak beradab!" aku menunjuk ****** itu.

"Aku akan membunuhmu! Suatu saat aku akan membunuhmu! TIDAK!! MEMBUNUHMU SAJA TIDAK AKAN CUKUP!! Aku akan membuatmu membayar semua ini, aku akan membuatmu merasakan apa yang aku rasakan! PENGHINAAN INI.... KEPUTUSASAAN INI!!! AKU AKAN MEMBUATMU MERASAKAN SEMUANYA!!!" pandangan ku mulai memudar, dan kesadaranku mulai menghilang.

"Apa yang dikatakan sampah ini?" tanya ****** itu terusik dengan kata kataku tapi aku tidak peduli.

"Walau aku tidak memiliki tangan, kaki, atau bagian tubuh lainnya! Aku akan datang dan membunuhmu, APAPUN YANG TERJADI!!!" teriakku dengan darah mengalir dari mulutku.

"DIAM!! Benar. Kalau kau bilang begitu, maka jatuhlah ke dalam kegelapan dan nikmati semua angan bodoh mu itu! Lebih baik kau menderita jika aku bunuh sekarang!" teriak ****** itu keras, menghentakkan sihir ke tubuhku, mendorongku ke belakang.

Dan saat itulah, kesadaranku mulai hilang, ditelan oleh kegelapan.....

Terpopuler

Comments

Sora 穹

Sora 穹

Banyak kena sensor aowkwk

2023-04-17

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 - 1- Pemanggilan Dunia lain
3 - 2 - Penilaian
4 - 3 - Status
5 - 4 - Jatuh
6 - 5 - Dungeon
7 - 6 - Para Pemburu
8 - 7 - Banteng atau Sapi?!!
9 - 8 - Apakah aku, Mati?!!
10 - 9 - Interlude: Terbentuknya Kelompok.
11 -10 - Perjuangan Terakhir
12 -11- Hasil
13 - 12 - Status
14 - 13 - Lahirnya Monster Baru
15 - 14 - Cobaan dan Perkembangan
16 - 15 - Jenis baru?
17 - 16 - Aku Sudah Keluar, kan?
18 - 17 - Lantai Dua
19 - 18 - Kekacauan
20 - 19 - Lari!!!
21 - 20 - Informasi Penting
22 - 21 - Awal Pembalasan!
23 - 22 - Lakukan Dengan Lebih
24 - 23 - Persiapan
25 - 24 - Kandidat Baru
26 - 25 - Persiapan di Lantai Dua
27 - 26 - Rumah
28 - 27 - Pesan
29 - 28 - Hantu?
30 - 29 - Sedikit Cerita
31 - 30 - Kebenaran Perjalanan
32 - 31 - Hadiah
33 - 32 - Benda Berguna
34 - 33 - Persiapan party
35 Bab 34 - Memulai Pertarungan Panjang
36 - 35- Malam
37 36 - Boss Lantai 2
38 37 - Yang Terlemah
39 38 - Apakah Aku Mulai Gila?
40 39 - Perubahan
41 40 - Batu Ajaib
42 41 - [Lonely Heart]
43 42 - Hasil yang mengejutkan
44 43 - Hipotesis
45 Interlude: Belajar (1)
46 44 - Saatnya Lantai 3
47 45 - Penemuan Besar!!!
48 46 - Kembali
49 47 - Kunci
50 48 - Melawan Takut
51 49 - Rencana
52 50 - Perburuan Dimulai
53 51 - Lantai Empat
54 52 - Monster Baru
55 53 - Seseorang Baru?
56 54 - Kebenaran
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Prolog
2
- 1- Pemanggilan Dunia lain
3
- 2 - Penilaian
4
- 3 - Status
5
- 4 - Jatuh
6
- 5 - Dungeon
7
- 6 - Para Pemburu
8
- 7 - Banteng atau Sapi?!!
9
- 8 - Apakah aku, Mati?!!
10
- 9 - Interlude: Terbentuknya Kelompok.
11
-10 - Perjuangan Terakhir
12
-11- Hasil
13
- 12 - Status
14
- 13 - Lahirnya Monster Baru
15
- 14 - Cobaan dan Perkembangan
16
- 15 - Jenis baru?
17
- 16 - Aku Sudah Keluar, kan?
18
- 17 - Lantai Dua
19
- 18 - Kekacauan
20
- 19 - Lari!!!
21
- 20 - Informasi Penting
22
- 21 - Awal Pembalasan!
23
- 22 - Lakukan Dengan Lebih
24
- 23 - Persiapan
25
- 24 - Kandidat Baru
26
- 25 - Persiapan di Lantai Dua
27
- 26 - Rumah
28
- 27 - Pesan
29
- 28 - Hantu?
30
- 29 - Sedikit Cerita
31
- 30 - Kebenaran Perjalanan
32
- 31 - Hadiah
33
- 32 - Benda Berguna
34
- 33 - Persiapan party
35
Bab 34 - Memulai Pertarungan Panjang
36
- 35- Malam
37
36 - Boss Lantai 2
38
37 - Yang Terlemah
39
38 - Apakah Aku Mulai Gila?
40
39 - Perubahan
41
40 - Batu Ajaib
42
41 - [Lonely Heart]
43
42 - Hasil yang mengejutkan
44
43 - Hipotesis
45
Interlude: Belajar (1)
46
44 - Saatnya Lantai 3
47
45 - Penemuan Besar!!!
48
46 - Kembali
49
47 - Kunci
50
48 - Melawan Takut
51
49 - Rencana
52
50 - Perburuan Dimulai
53
51 - Lantai Empat
54
52 - Monster Baru
55
53 - Seseorang Baru?
56
54 - Kebenaran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!