- 7 - Banteng atau Sapi?!!

Walau tubuh Touya kini telah terbagi dua, aku masih berusaha tenang dalam kegelapan. Aku benar benar melihat momen mengerikan sekaligus menjijikkan itu. Dan jujur saja, aku hampir ingin muntah karenanya.

Jelas, sisa kemanusiaan dalam hatiku masih ada, dan aku tidak tega untuk melihat itu. Tapi dalam hati ku yang lain, aku menganggap hal itu adalah hal yang wajar.

Yahh kita akan urus itu nanti.

Sekarang, aku tinggal menunggu monster itu cukup dekat untuk aku melancarkan serangan.

Monster itu menaruh dua pedangnya, dan berjongkok ke arah mayat Touya. Sepertinya dia berniat untuk memakannya, mungkin? Tapi persetan dengan itu!!

Baiklah, ini saatnya!!

Pertama, aku melempar tanah liat ke matanya, dan bukan hanya satu kali, tapi beberapa kali. Cukup untuk membuatnyaa buta dan berteriak marah sambil mencoba mengucek mata nya, berusaha mendapatkan penglihatannya kembali.

Dan dari sana, aku berlari ke beberapa pijakan dengan sekuat tenaga, melompat ke arah Stalagmit yang tergantung di gua.

Stalagmit yang ukurannya sekitar 3 meter dengan berat tidak karuan itu jelas runcing ujungnya. Dan jelas, aku juga mengikirnya agar menjadi lebih tajam. Dan hasil karya ku jatuh, ke arah Minotaurus itu!!!

BOOOMM!!

Sebuah ledakan keras terjadi, karena batu itu bahkan bisa lebih berat dari Minotaurus itu sendiri.

Debu debu berterbangan, teriakan pilu bersahutan. Dengan nyanyian sumbang nya, aku jelas tahu bahwa aku tidak mengalahkan Minotaurus itu hanya dengan keberuntungan seperti itu.

Dengan sedikit langkah akrobatik, aku mendarat dengan sempurna, sebelum berlari ke arah Minotaurus itu menaruh kedua pedangnya, mengambil salah satu pedang itu.

Berat!!

Itu yang aku rasakan awalnya.

Tapi itu tidak cukup berat hingga aku tidak bisa mengayunkan benda itu.

Nafasku memburu, mataku jelalatan memandangi debu yang kini mulai menghilang. Telingaku juga berusaha berguna, dengan mendengarkan setiap bagian kecil dari suara apapun.

WOOSHHH!!

Sebuah sapuan tangan besar dari Minotaurus dengan cepat menghilangkan kabut debu yang dibuat dari jatuhan Stalagmit.

Aku mengamati Minotaurus itu yang terkejut dengan serangan tiba tiba, dan terluka karena nya.

Tangan kanan nya sudah terlihat tidak karuan mungkin karena tertekan beban berat, seperti batu dan tubuhnya sendiri. Dada bagian kanan nya juga terlihat berlubang, karena luka yang diberikan Stalagmit tadi.

Dengan kata lain, seluruh tubuh bagian kanan nya sudah tidak bisa digunakan lagi.

Jujur saja, aku ingin menjatuhkan Stalagmit lagi, dan mengakhiri semua dengan mudah. Tapi tidak ada hal yang sama, membuat ku memilih jalan terakhir seperti ini.

Melawannya langsung satu lawan satu.

Aku tahu ini sangat nekat. Ketika aku, seorang yang paling lemah di dunia ini melawan sebuah monster yang bahkan aku tidak tahu bagaimana kemampuan nya.

Tapi aku tidak punya pilihan lain.

Aku menyeret pedang besar itu dengan segenap kekuatan ku, membuatnya bergerak cepat mendekati Minotaurus itu.

GROOHGH?!!!

Amukan tidak karuan dari Minotaurus itu menggema, dan membanting banting tangan kirinya ke lantai berkali kali, mungkin kesal. Dia lantas mengambil kuda kuda, sepertinya bersiap untuk menandukku dengan tanduk besarnya.

Aku tidak tahu apa yang harus aku perbuat sekarang. Hanya mampu menunggu, melihat pergerakan yang dibuat oleh Mino itu.

?!!

TRANGG!!!

Minotaurus itu datang dengan cepat, dan menyeruduk tubuhku yang terlihat tidak berdaya! Tapi aku masih bisa menghindari sedikit sambil menangkis dengan pedang besar di tangan ku.

Memang luar biasa!! Kekuataan ini, aku bahkan tidak ada seujung kuku nya!!

Karena perbedaan kekuatan yang besar, aku terlempar hingga ke langit langit, dan pedang besar di tangan ku juga terbang jauh hingga tak terlihat.

Bahkan aku pun tidak bisa turun dengan tenang, karena di bawah ku, ada Banteng Merah atau Minotaurus itu yang bersiap menyabet ku dengan tangan kiri nya yang penuh dengan tenaga.

Aku berusaha mengeluarkan kemampuan seluruh hidup ku untuk mengubah posisi jatuh saat di udara, ketika serangan tangan nya hanya mampu melewati di bagian bawah ku, dengan menggaet baju seragam, menyobeknya. Itu membuat kaos hitam panjang ku terlihat, juga membuatku sedikit tertarik ke arah kiri.

Aku terlempar sedikit jauh, tapi berhasil mendekati pertama monster itu berdiri, mengambil pedang satunya lagi sebelum kembali bersiaga

"Banteng Merah yang gila!!" Aku mendengus pelan, sambil dengan cepat kembali fokus, karena aku tahu, lengah sepersekian detik saja akan membunuhku.

Mungkin tadi adalah sebuah keberuntungan, karena berhasil menghindari serangan tadi.

Tidak. Aku yakin itu bukan keberuntungan. Aku yakin aku melewatkan itu karena kemampuan ku. Pasalnya, cakaran itu bahkan lebih lambat dari serangan Leon sebelumnya.

Aku tahu, aku lebih lemah darinya. Dari segi kekuatan, kemampuan dan semua stat yang ada. Bahkan, setelah dia terluka parah dan tidak mampu menggerakkan tubuh bagian kanan nya, aku tetap tidak sebanding hanya dengan kekuatan satu lengannya.

Tapi otak ku jauh lebih kuat dari nya.

Dengan keyakinan itu, aku harus melukai kaki nya, agar tidak melakukan gerakan menyeruduk tadi untuk yang kesekian kalinya!

Aku melihat tanah yang aku pijak. Itu penuh dengan darah. Tidak lain, itu adalah mayat Touya. Dan aku menoleh ke belakang, tahu bahwa di belakang ku hanya ada tembok kokoh yang tak tergoyahkan oleh pertarungan ini.

"Aku terpojok, kah?" kataku pelan, sambil tersenyum.

Di saat itu, Banteng Taurus itu tersenyum, sambil mengambil kuda kuda lagi, mengisyaratkan bahwa ini adalah kemenangan nya. Dan aku, hanya bisa mengangkat pedang besar dengan kedua tangan, bersiaga.

GROOHHH!!!!

HYAAHHHH!!!!

Dengan teriakan itu, aku berusaha menyeret pedang besar itu ke belakang sesat, dan mengamati Mino Merah itu melakukan serudukannya, yang bahkan lebih cepat dari sebelumnya.

Sedikit menendang tembok, aku mengambil momentum. Dan saat Minotaurus itu datang, aku melompat dengan menggunakan pedang besar itu sebagai tumpuan, dan berdiri terbalik dengan pedang sebagai kaki.

Kaki ku berada di atas, bagai tergantung, sedangkan tanganku memegang pedang yang menjadi tumpuan, dengan bagian tumpul mengarah ke Minotaurus itu.

Dan bersamaan dengan itu, Banteng Mino itu datang, dan menyeruduk pedang bagian tumpul, membuat pedang itu berputar ke atas dengan aku sebagai titik tumpu.

BRAKKK!!!

Suara nikmat terdengar ketika kepala Taurus Merah itu sesuai rencanaku menabrak tembok. Dan aku berharap tengkoraknya retak dan segera mati. Tapi jelas, aku tidak bisa menggantungkan hidup ku pada rencana samar seperti itu.

HRAGGHYH!!!

Aku memanfaatkan momentum dari pedang yang berputar keatas dengan cepat, dan mengayunkan pedang dengan kekuatan menggunakan tubuhku juga untuk mengarahkannya ke arah yang benar.

Dengan Minotaurus yang tampaknya sedikit pusing setelah menabrak tembok itu, aku bisa mengarahkan pedang ini dengan maksimal.

GRRAGGGHHHH?!!!

Teriakan pilu penuh dengan tanda tanya mewarnai gua yang gelap itu, dan suara darah yang mengucur terdengar jelas, menggema yang menimbulkan suara tidak menyenangkan.

Aku entah bagaimana berhasil memberikan serangan fatal ke kaki Minotaurus itu, membuatnya berdarah di sana sini. Dan aku yakin, dia tidak bisa melakukan lompatan besar seperti sebelumnya lagi.

BUGGH!!!

"Nnnnhhhm?!" teriakan ku tertahan sesaat, ketika aku harus mengangkat tangan, menaruh pedang menyamping untuk menutupi tubuhku. Bersiap menahan dengan kedua tangan ku, aku menerima serangan cepat Minotaur yang refleks menyatukan tangan kiri nya!

Aku terkapar sesaat, dengan pedang di tangan kanan ku.

"Hufft... hahh... Kau bajingan... Hufft.... Aku benar benar tidak bisa bergerak sekarang...." aku tertawa kecil sambil mengambil nafas tersengal-sengal, dengan beberapa umpatan muncul di mulut ku.

Aku dan Minotaurus itu sama sama tidak berdaya. Tergantung pergerakan kami selanjutnya, kami bisa jadi bisa terbunuh.

"Ini benar-benar luar biasa...." kata ku sambil tersenyum.

Episodes
1 Prolog
2 - 1- Pemanggilan Dunia lain
3 - 2 - Penilaian
4 - 3 - Status
5 - 4 - Jatuh
6 - 5 - Dungeon
7 - 6 - Para Pemburu
8 - 7 - Banteng atau Sapi?!!
9 - 8 - Apakah aku, Mati?!!
10 - 9 - Interlude: Terbentuknya Kelompok.
11 -10 - Perjuangan Terakhir
12 -11- Hasil
13 - 12 - Status
14 - 13 - Lahirnya Monster Baru
15 - 14 - Cobaan dan Perkembangan
16 - 15 - Jenis baru?
17 - 16 - Aku Sudah Keluar, kan?
18 - 17 - Lantai Dua
19 - 18 - Kekacauan
20 - 19 - Lari!!!
21 - 20 - Informasi Penting
22 - 21 - Awal Pembalasan!
23 - 22 - Lakukan Dengan Lebih
24 - 23 - Persiapan
25 - 24 - Kandidat Baru
26 - 25 - Persiapan di Lantai Dua
27 - 26 - Rumah
28 - 27 - Pesan
29 - 28 - Hantu?
30 - 29 - Sedikit Cerita
31 - 30 - Kebenaran Perjalanan
32 - 31 - Hadiah
33 - 32 - Benda Berguna
34 - 33 - Persiapan party
35 Bab 34 - Memulai Pertarungan Panjang
36 - 35- Malam
37 36 - Boss Lantai 2
38 37 - Yang Terlemah
39 38 - Apakah Aku Mulai Gila?
40 39 - Perubahan
41 40 - Batu Ajaib
42 41 - [Lonely Heart]
43 42 - Hasil yang mengejutkan
44 43 - Hipotesis
45 Interlude: Belajar (1)
46 44 - Saatnya Lantai 3
47 45 - Penemuan Besar!!!
48 46 - Kembali
49 47 - Kunci
50 48 - Melawan Takut
51 49 - Rencana
52 50 - Perburuan Dimulai
53 51 - Lantai Empat
54 52 - Monster Baru
55 53 - Seseorang Baru?
56 54 - Kebenaran
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Prolog
2
- 1- Pemanggilan Dunia lain
3
- 2 - Penilaian
4
- 3 - Status
5
- 4 - Jatuh
6
- 5 - Dungeon
7
- 6 - Para Pemburu
8
- 7 - Banteng atau Sapi?!!
9
- 8 - Apakah aku, Mati?!!
10
- 9 - Interlude: Terbentuknya Kelompok.
11
-10 - Perjuangan Terakhir
12
-11- Hasil
13
- 12 - Status
14
- 13 - Lahirnya Monster Baru
15
- 14 - Cobaan dan Perkembangan
16
- 15 - Jenis baru?
17
- 16 - Aku Sudah Keluar, kan?
18
- 17 - Lantai Dua
19
- 18 - Kekacauan
20
- 19 - Lari!!!
21
- 20 - Informasi Penting
22
- 21 - Awal Pembalasan!
23
- 22 - Lakukan Dengan Lebih
24
- 23 - Persiapan
25
- 24 - Kandidat Baru
26
- 25 - Persiapan di Lantai Dua
27
- 26 - Rumah
28
- 27 - Pesan
29
- 28 - Hantu?
30
- 29 - Sedikit Cerita
31
- 30 - Kebenaran Perjalanan
32
- 31 - Hadiah
33
- 32 - Benda Berguna
34
- 33 - Persiapan party
35
Bab 34 - Memulai Pertarungan Panjang
36
- 35- Malam
37
36 - Boss Lantai 2
38
37 - Yang Terlemah
39
38 - Apakah Aku Mulai Gila?
40
39 - Perubahan
41
40 - Batu Ajaib
42
41 - [Lonely Heart]
43
42 - Hasil yang mengejutkan
44
43 - Hipotesis
45
Interlude: Belajar (1)
46
44 - Saatnya Lantai 3
47
45 - Penemuan Besar!!!
48
46 - Kembali
49
47 - Kunci
50
48 - Melawan Takut
51
49 - Rencana
52
50 - Perburuan Dimulai
53
51 - Lantai Empat
54
52 - Monster Baru
55
53 - Seseorang Baru?
56
54 - Kebenaran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!