Chapter 07

...~Happy Reading~...

"Penelope Cruz, You're my Luna."

Hening...

Steve agak memiringkan sedikit kepalanya melihat Penelope yang melamun, apa Penelope terkejut? Wajar sih, harusnya kalau memang Penelope adalah Mate nya maka sejak pertama kali Steve melihat Penelope ia sudah merasakannya.

Tapi Steve baru bisa merasakan jika Penelope adalah Mate nya itu sekarang. Walaupun kasus ini juga bukan kasus langka sih, ada banyak kasus seperti ini. Apalagi mereka sudah berpisah sejak usia Steve 16 tahun karena pria itu belajar di luar negeri.

"Anu... Mohon maaf nama saya Penelope Cruz bukan Luna apalagi Luna Maya."

Ucapan Penelope mampu membuat Steve kesal. Kenapa wanita itu merusak suasana yang sudah susah payah Steve bangun sih?! Steve lupa kalau mereka berdua tidak pernah bisa akur.

'Sabar.'

Steve menghela nafas. "Pene, aku yakin kau mengetahui arti Luna yang ku maksud kan?"

Tentu saja Penelope tau, Penelope bahkan mengetahui segala sesuatu tentang Werewolf karena Adam sering menceritakannya. Tapi Penelope hanya tidak menyangka, masa iya dirinya adalah Mate Steve?

"Tentu saja, tapi mana mungkin. Masa iya aku itu Mate mu? Gila ya?"

"Kau pikir aku mau menerima ini dengan senang hati? Aku juga tidak bisa menolak tau."

"Hah?! Apa maksud mu?! Hanya kau satu-satunya orang bodoh yang tidak senang bersanding dengan wanita secantik diri ku!" Kesal Penelope sambil menempelkan jari telunjuknya yang berlumuran darah itu di dada Steve.

Steve mendengus malas. "Hey, inikan pilihan Moon Goddess."

Penelope percaya tuhan tapi ia tidak begitu mempercayai Moon Goddess. Kenapa juga Penelope mempercayainya? Dia kan manusia. Tapi Penelope cukup menghormatinya.

"Kalau begitu reject saja aku."

"Kau akan merasakan sakit yang teramat."

"Tentu saja kau yang menanggung rasa sakit itu, masa aku."

'Kan kau yang menyuruh ku untuk me-reject mu!!'

"GRAA..." Sosok serigala besar itu melompat hendak menerkam Penelope namun dengan sigap Steve memeluk wanita itu dan menatap serigala itu dengan tajam.

Padahal Steve hanya memeluknya tapi wangi Penelope yang memabukkan itu benar-benar menggoda Steve.

"Aku akan membawa mu ketempat yang aman. Naiklah ke atas tubuh ku."

Penelope hanya mengangguk, ini bukan saatnya untuk Penelope menolak. Seketika Steve kembali berubah menjadi serigala, ia agak merunduk agar Penelope bisa menaiki tubuhnya dan Penelope menurut.

Steve pun membawa wanita itu pergi, namun kecepatan berlari Steve benar-benar tidak bisa disandingkan dengan mobil sport yang Penelope punya.

"PELAN-PELAN!! KALAU WAJAH CANTIK KU TERGORES RANTING POHON AKAN KU PUKUL KAU!!" Omel Penelope namun di abaikan oleh Steve yang malah menambahkan kecepatannya.

Penelope mau tak mau memeluk leher serigala itu dan memejamkan kedua matanya. Perut Penelope mual, Penelope hanya bisa mengumpat dalam hati.

'Kalau aku sampai muntah aku akan muntah di tubuh mu!'

"Harusnya kau berterima kasih." Celetuk Steve.

"Jangan membaca pikiran ku sialan!"

"Aku melakukannya secara spontan, mana mungkin aku bisa menghentikannya. Lagipula isi pikiran mu masuk sendiri ke pikiran ku tuh." Ejek Steve membuat Penelope semakin kesal.

Tapi Penelope tidak bisa membalasnya kepalanya pusing dan perutnya mual. Alhasil Penelope hanya bisa memejamkan kedua matanya.

Berharap jika dirinya bisa tertidur. Sungguh keterlaluan, Penelope yakin jika rambut kusutnya ini akan semakin kusut karena terpaan angin.

...~BERSAMBUNG~...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!