...~HAPPY READING~ 😘...
Penelope bangun dari tidurnya, ia tidak bisa tidur karena nyamuk-nyamuk yang terus menciumi kulit mulusnya.
"Nyamuk sialan!" Kesal Penelope sambil menepuk nyamuk yang hinggap di tangannya.
Penelope berjalan keluar tenda yang menampilkan langit malam. Karena di hutan suasananya jadi berbeda ya, agak seram. Api unggun yang tadi mereka gunakan sudah mati dan hanya tersisa kayu yang sudah menjadi arang.
Suana malam hari di hutan yang agak seram Penelope jadi agak merinding. Ia tidak begitu takut sih hanya saja ada perasaan yang tidak begitu enak hinggap di dadanya.
Penelope menggelengkan kepalanya menepis pemikiran tersebut, pemikiran negatif tidak begitu baik untuk hidupnya.
"Auu..."
Deg. Penelope terdiam, jantungnya seperti berhenti berdetak. Penelope tau dengan jelas jika itu bukanlah suara serigala biasa.
Di hutan yang sering dijadikan tempat kemah begini mana mungkin ada serigala. Penelope menatap sekelilingnya, sangat sepi.
Penelope bilang juga apa, emosi negatif itu mempengaruhi hidupnya.
'Apa orang-orang tidak mendengar suara auman itu?' suaranya memang samar-samar tapi cukup jelas.
"Ya... Aku juga tidak peduli, aku tidak memiliki keberanian yang banyak hahaha..." Penelope berbalik berniat untuk kembali ke dalam tenda.
Mohon maaf, Adam itu kalau marah seram tau. Walaupun di manja bukan berarti Penelope tidak pernah kena omel kedua orangtuanya.
Penelope merunduk berniat untuk masuk kedalam tenda.
"Grr..." Kali ini suara serigala itu semakin dekat.
Apalagi ini tuhan? Penelope gk kepo kok serius deh. Gk kepo aja masih diganggu apalagi kalau dirinya kepo. Rasanya mau nangis aja Penelope tuh.
Srekk... Suara langkah kaki yang menginjak ranting itu membuat Penelope terdiam.
Penelope menoleh dan seketika sosok serigala besar itu sudah berdiri dihadapannya.
"ANJING! Eh, serigala sih!" Tapi serigala kan masih satu klan sama anjing. Ah, bukan itu yang terpenting sekarang.
Serigala itu menggeram penuh amarah, air liurnya menetes seolah-olah Penelope adalah santapan lezat untuk serigala itu. Bukan hanya satu tapi ada tiga serigala yang datang dan mereka sama mengerikannya. Berbeda dengan serigala milik Kai ataupun serigala yang pernah Penelope lihat sebelumnya.
"Graa..." Serigala itu melompat berniat untuk menggigit Penelope. Secara refleks Penelope melangkah mundur.
"GRAA..."
BRAK... Serigala itu terpental seketika ketika ada serigala lain yang menggigitnya.
Serigala itu dua kali lipat lebih besar dari tiga serigala dihadapannya, bulunya berwarna perak dan cukup bercahaya dibawah sinar rembulan.
Itu Hyuka, sosok serigala milik Kai.
"Hyuka?" Gumam Penelope agak takut.
"Pergi! Aku akan menjemput mu nanti."
Penelope mengangguk dan segera berlari menjauhi tempat itu. Serigala lainnya ikut berlari mengejar Penelope dan sengaja Kai biarkan. Kai tidak mungkin bertarung dihadapan banyak orang seperti ini.
Setelah dirasa cukup sepi dan jauh dari tempat orang-orang berkemah, Kai langsung melompat ke depan mencegah para serigala lain menyusul Penelope. Tak masalah jika Penelope nyasar, Kai bisa melacaknya.
Pertarungan pun tak bisa dihindarkan, Kai bingung kenapa mereka tiba-tiba muncul padahal sekarang bukan bulan purnama.
'Apa ada pertempuran disekitar sini?!' walaupun begitu sepertinya tidak alasan kenapa para serigala datang ke perkumpulan manusia.
Kai menyesal karena berkata jika Penelope itu beban, Kai lupa kalau ucapan adalah doa.
...~BERSAMBUNG~...
Jadi guys... Kalian gk boleh asal ngomong karena ucapan adalah doa 😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments