Chapter 15

...~Happy Reading~...

"Pene ini panas." Steve mengibaskan tangan mengipasi wajahnya sendiri. Matahari sangat menyengat dan Penelope merengek untuk pergi jalan-jalan sebelum kembali ke hutan. Daripada dia mengamuk lebih baik Steve menurutinya.

"Kau bukan vampire." Kata Penelope santai sambil melihat-lihat taman bermain.

Saat ini Steve menggunakan pakaian santainya, yaitu Sweater dan celana jeans panjang.

Sedangkan Penelope memakai dress pendek putih dengan topi berwarna coklat.

"Vampire sekarang modern, mereka tidak akan kepanasan walaupun terkena matahari."

"Kalau begitu kenapa kau lebih lemah dari vampire?" Steve terdiam mendengar ucapan Penelope. Tapi sekarang benar-benar panas dan sepertinya Steve salah kostum. Tau begini Steve akan pakai kaus tipis saja.

Penelope berhenti berjalan dan menatap sebuah bangunan seram dihadapannya. "Ayo kesana." Tunjuk Penelope pada bangunan yang bertuliskan rumah hantu itu.

"Kenapa kita kesana?"

"Itu wahana paling romantis tau."

"Romantis darimana nya? Selera mu aneh."

"Kau takut?" Ejek Penelope membuat Steve mendelik kesal.

"Kalau kau mau kesana kita masuk saja." Steve langsung menarik tangan Penelope dan membawanya masuk kedalam rumah hantu itu.

...🐺🐺...

Gelap. Itulah yang pertama kali menyambut mereka begitu mereka memasuki ruangan yang hanya memiliki penerangan temaram dan hiasan-hiasan yang menyeramkan.

"Tidak ada yang spesial." Kata Steve sembari menatap sekelilingnya.

"Memangnya kau berharap melihat apa? Monster?"

Tak ada sesuatu atau apapun yang mengejutkan mereka padahal sudah 15 menit mereka disini. Ya tinggal beberapa menit lagi mereka akan keluar dari wahana yang menurut Penelope membosankan.

Duk... Sesuatu membentur sepatu heels Penelope membuat Penelope dan Steve menoleh kebawah.

"Sepertinya ada bola." Ujar Penelope yang malah menendang kecil sesuatu yang dia anggap bola itu hingga sesuatu itu berbalik dan nyatanya bukan bola yang membentur kaki Penelope tapi kepala dengan wajah yang hancur.

"KYAAA..."

Percayalah itu bukan Penelope yang berteriak tapi Steve, bahkan Penelope saja sampai terkejut mendengar teriakan Steve. Steve dengan cepat menarik tangan Penelope dan membuat Penelope berlari.

"KYAA APA ITU?!!"

"MENJAUH LAH DARI KU! KAU SIALAN!"

"HUWAA ITU MENJIJIKAN!"

Akhirnya selama perjalanan keluar dari wahana rumah hantu itu Penelope menghabiskan waktunya dengan mendengar jeritan Steve, karena setelah insiden kepala hantu, hantu-hantu bohongan yang lain mulai muncul dengan dandanan seram mereka.

Tentu saja Penelope tidak menjerit karena Penelope sudah kenyang menonton atau mengunjungi rumah hantu jadi ia tak akan terkejut lagi jika ada hantu bohongan yang tiba-tiba muncul. Tapi sepertinya Steve tidak terbiasa hingga ia terus menjerit seperti itu, tapikan Steve sudah sering berperang.

'Apa benar dia Alpha yang ditakuti?'

...🐺🐺...

Steve tengah duduk dibangku taman, ia tengah mengatur nafasnya yang lelah karena terus-menerus menjerit dan olahraga jantung.

"Ini." Penelope memberikan sebuah minuman kaleng dan langsung diterima oleh Steve, Penelope mendudukan diri disamping Steve.

Penelope menutupi wajahnya dengan tas kecil miliknya, ia masih mengingat insiden tadi dan hal itu membuatnya harus menahan tawa karena lucu.

Steve melirik Penelope dengan kesal. "Kalau mau tertawa ya tertawa saja!" Celetuknya yang sukses membuat Penelope terbahak sedangkan Steve harus menahan kesal.

"Kau takut dengan hantu? Hahaha... Apa benar kau seorang Alpha?" Penelope tidak bisa berhenti tertawa. Ternyata Steve memiliki kelemahan juga. Steve tidak bisa menjawab kalau dia menjawab Penelope akan semakin mengejeknya.

'Sabar Steve sabar...'

...~BERSAMBUNG~...

Ngadepin cewek macam Penelope emang harus sabar Steve😭

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!