Chapter 13

...~Happy Reading~...

"Mama... Papa..." Penelope berlari dan memeluk kedua orangtuanya dengan penuh kerinduan.

"Penelope sayang, kami sangat khawatir." Selena memeluk putrinya dengan sangat erat, Selena bahkan sampai menangis sangking khawatirnya.

"Aku baik-baik saja."

Steve berjalan santai di belakang Penelope. Ia baru saja memarkirkan mobilnya di garasi, tentu saja awalnya Steve berteleportasi dulu ke Mansion Steve dari sana mereka menaiki mobilnya dan menuju kerumah orang tua Penelope.

Adam melepaskan pelukannya dan berjalan mendekati Steve. "Kau harus menjelaskan sesuatu pada kami kan?"

Steve tersenyum lembut. "Tentu saja, saya akan menjelaskannya didalam."

"Ayo masuk."

...🐺🐺...

"SOPHIE! KENAPA KAU TIDAK MEMBERITAHU KU SEBELUMNYA?!!" Jerit Penelope kesal sambil menatap temannya.

Sophie menghela nafas, saat ini mereka berada di sebuah Cafe yang cukup dekat dari rumah Penelope. Karena bosan Penelope menelepon Sophie untuk menemaninya sekaligus membahas bisnis butik mereka.

Sophie dan Penelope memang bekerja sama dalam membangun bisnis butik. Sophie bagian mendesain pakaian dan Penelope bagian marketing. Bisnis butik mereka lumayan ramai, mereka tidak membuat cabang namun mereka juga menjualnya secara online.

"Pelan kan suara mu Pene, kita jadi pusat perhatian." Kata Sophie sambil menyeruput minumannya dengan tenang. Bukankah Sophie terlalu tertutup? Mereka sudah berteman selama 7 tahun. Tapi Penelope baru tau kalau Sophie bukanlah manusia melainkan Werewolf juga.

Penelope cemberut menatap Sophie membuat wanita itu menghela nafas. "Aku tidak menyembunyikannya dari mu, orangtua mu dan Kai sudah tau tentang jadi diri ku, ku pikir kau juga sudah tau."

"Mana mungkin aku tau kalau tidak diberi tau, kau gila ya?!"

Penelope menyandarkan punggungnya disandaran kursi, ia mengaduk-aduk milkshake strawberry miliknya dengan sedotan. "Ceritakan lebih banyak tentang mu, aku juga ingin tau. Bukankah kau terlalu tertutup?"

"Aku tidak tau siapa ayah ku, yang aku ingat hanya saat berumur 5 tahun aku ditinggalkan di panti asuhan oleh ibu ku. Aku tidak sedih, ibuku juga bukan orang baik jadi saat itu aku merasa bebas. Orang-orang dipanti asuhan merawat ku dengan sangat baik hingga aku tumbuh seperti ini." Jelas Sophie yang membuat Penelope mengangguk paham. "Cerita selanjutnya kau pasti sudah tau kan? Tidak ada yang istimewa ataupun yang ku sembunyikan. Aku akan menjelaskannya jika kau bertanya."

"Kalau begitu, sejak kapan kau tau jika Daniel adalah Mate mu?"

"Sekitar usia 15 tahun ku rasa."

"Heh?! Selama itu dan kau belum di tandai. Aku terkejut saat melihat kau mendorong seseorang dimalam hari, aku baru tau jika orang itu adalah Daniel."

"Aku tidak berniat menjadi Mate Daniel, aku tidak ada niatan untuk menikah sebenarnya."

"Kau pikir Daniel akan melepaskan mu?"

"Tentu saja dia akan memaksa ku. Dia bilang lebih baik jika dia mati dari pada me- reject ku. Kalau begitu bukankah lebih baik jika dia mati? Aku mendorong dia untuk membantunya mati."

'Wah, bukankah hubungan mereka terlalu toxic?' Penelope tidak habis pikir, bahkan sekarang samar-samar Penelope bisa melihat bekas cekikan di leher Sophie walaupun wanita itu memakai pakaian turtleneck untuk menutupinya.

Penelope juga tidak mau ikut campur sih, itukan urusan mereka jadi biar mereka yang menyelesaikannya. Tapi Penelope juga tau alasan Sophie tidak mau menikah.

'Bagaimana pun juga trauma sulit dihilangkan.'

...~BERSAMBUNG~...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!