Kembalinya Sang Pahlawan Penentu Nasib Dunia
Di dataran yang luas, terjadi kekacauan yang menggemparkan dunia. Perang antara iblis dan manusia untuk mempertahankan kedamaian.
"Inferno!!" Seorang Sage yang diberkati oleh dewi menembakkan sihir api yang begitu kuat.
Perang terus terjadi, kesedihan, kesakitan, kehilangan, kemarahan, semua emosi tersebut dirasakan oleh semua orang. Banyak warga biasa yang tak berdosa menjadi korban akibat perang besar tersebut.
Kedamaian dunia dan keberlangsungan hidup umat manusia berada di tangan Sage tersebut. Memiliki kekuatan sihir yang luar biasa dan mampu menggunakan berbagai macam sihir. Sage itu berhasil mengalahkan raja iblis dan dunia mulai disinari oleh cahaya kembali.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sebuah hembusan angin lembut yang bertiup pelan di atas atap sekolahan. Seorang siswa kelas 2 SMA sedang duduk di atas atap sembari melihat langit biru. Membuka lembaran buku satu demi satu dan membacanya dengan begitu tenang namun dalam hatinya begitu bersemangat.
Sebuah novel ringan yang bercerita tentang dunia fantasy, seorang pahlawan yang di panggil untuk mengalahkan raja iblis. Bell sekolah berbunyi pertanda kelas akan di mulai kembali.
Shin Satoru, seorang siswa SMA yang mengikuti club kendo dan pernah menjuarai berbagai kejuaraan. Dulu nya Satoru merupakan orang yang ceria dan mudah didekati, tetapi setelah terjadinya sebuah insiden membuat dirinya berubah drastis. Dia mulai menjauhi hal yang ia sukai yakni kendo dan menjadi anti sosial.
Ketika istirahat dia selalu menghabiskan waktunya di atap sekolah sembari membaca novel ringan bertema fantasy. Dia sekali-kali membayangkan tentang dirinya yang pergi menuju ke dunia lain dan melakukan petualangan yang hebat. Melawan monster yang kuat, bertemu dengan orang-orang dan lain sebagainya.
Di dalam kelas, ketika pelajaran sedang berlangsung. Ada seorang guru yang datang ke kelasnya.
"Permisi, maaf jika bapak mengganggu pelajaran kalian. Apa disini ada Shin Satoru?"
Satoru mengangkat tangannya.
"Itu saya pak"
"Bapak punya kabar baik dan buruk untuk mu Shin-kun"
"Saya akan mendengarkannya"
Guru tersebut memberitahukan kabar baik nya terlebih dahulu, yakni Satoru akan di pilih sebagai perwakilan sekolah lagi untuk mengikuti lomba kendo mendatang dan kabar buruknya adalah kakeknya yang berada di rumah sakit sedang tak sadarkan diri.
Saat mendengar hal itu, Satoru langsung bangun berdiri dan berlari keluar dari kelas. Ia begitu tergesa-gesa pergi menuju ke rumah sakit di mana kakeknya dirawat. Karena keluarga yang di miliki oleh Satoru hanya kakeknya saja, kedua orang tuanya sudah meninggal dunia ketika ia masih kecil.
Soal dirinya yang menjadi perwakilan sekolah kembali, tidaklah membuatnya senang melainkan trauma. Hal itu juga yang membuat dirinya menjadi anti sosial, karena dirinya pernah membunuh seseorang saat bertanding kendo.
Sebenarnya bukan dirinya yang membunuh, itu karena saat dalam pertandingan final, setelah Satoru memberikan serangan kepada musuhnya. Tiba-tiba musuhnya pingsan dan dilarikan kerumah sakit, setelah beberapa jam berlalu di kabarkan jika musuhnya meninggal akibat serangan jantung.
Mulai dari hari itu Satoru mulai trauma ketika memegang sebuah pedang dan mulai menjauhkan dirinya dari kendo. Turnamen itu adalah turnamen terakhir yang ia ikuti, sedangkan turnamen yang mendatang dia sudah tidak berminat untuk mengikutinya. Para pengajar tetap memintanya untuk mengikuti turnamen tersebut walaupun mereka tau jika Satoru sudah kehilangan minatnya terhadap kendo.
Di rumah sakit Satoru menunggu di dalam ruangan kakeknya yang sedang tak sadar diri. Ia mencoba untuk menenangkan dirinya dengan membaca novel, sembari berharap agar kakeknya membuka mata kembali.
Saat sedang membaca tiba-tiba tangan kakeknya bergerak ke atas seperti memanggil dirinya untuk mendekat. Melihat hal itu Satoru langsung mendekat dan memegang erat tangan kakeknya.
"Kakek~ syukurlah kakek sudah sadar~"
"S- sa- satoru... maaf, kakek sudah tak bisa menemanimu lagi..."
"Jangan berkata seperti itu! aku yakin kakek akan kembali sembuh dan sehat!"
"Te- rima kasih... tapi itu tak mungkin, kau pergilah ke rumah kakek, disana ada sebuah pedang yang kakek simpan di dalam peti. Ambil lah pedang itu... kakek harap pedang itu bisa membuatmu lebih kuat... Sa- toru... kau... a- adalah... keturunan... pah- lawan..."
Lengan kakeknya secara perlahan lepas dari genggaman Satoru, suara dari alat pendeteksi detak jantung berdenging menandakan detak jantung yang berhenti.
"Kakek! kakek! sadarlah! hei! jangan meninggalkan ku sendirian! ka- kek... aaaaaaaaaa!!!!!"
Laki-laki itu menangis tersedu-sedu di ruangan. Para suster yang mendengar teriakan itu langsung masuk kedalam ruangan untuk memeriksa keadaan sang kakek, namun takdir berkata lain, sang kakek sudah pergi ke alam sana.
Ketika kehilangan kakeknya yang merupakan satu-satunya keluarga yang ia miliki membuat Satoru begitu terpukul. Hatinya yang sudah mulai menutup namun masih bisa terbuka karena adanya sang kakek, kini ketika kakeknya tiada, hatinya sudah mulai tertutup dan tak mau menerima orang-orang.
Setelah hari pemakaman laki-laki itu tetap berdiam diri di depan makam sang kakek dengan air mata yang mengalir. Hujan yang turun membuat air matanya tak terlihat karena tercampur dengan air hujan. Kehilangan tujuan hidup, Satoru pernah berfikir untuk melakukan bunuh diri namun, saat itu terlihat bayangan sang kakek yang berkata "Satoru, jangan bertindak seperti pengecut, kau itu laki-laki sekaligus pewaris dari dojo kendo terbaik. Jadilah kuat! kakek percaya kau akan menjadi pengguna pedang terbaik di masa mendatang"
Di depan makam sang kakek, Satoru berjanji jika dia akan menjadi lebih kuat. Ke esokan harinya, ia pergi memasuki ruangan sang kakek untuk menemukan pedang yang di sebutkan. Pedang yang berada di dalam sebuah peti. Saat menemukan pedang itu, Satoru mencoba untuk memegang nya, namun akibat trauma yang ia miliki tangannya gemetaran.
"Tidak! aku harus melakukannya! aku sudah berjanji untuk menjadi lebih kuat!"
Laki-laki itu berteriak untuk menguatkan hatinya, ia pun memegang pedang itu. Pada saat tangannya menyentuh gagang pedang, muncul sebuah cahaya yang begitu terang di seluruh ruangan.
Saat ia membuka mata, Satoru sudah berada di sebuah padang rumput yang luas. Ia terduduk kebingungan dengan apa yang terjadi.
Apa yang terjadi? aku ada dimana?
Apa aku sedang berada di dalam mimpi?
Laki-laki itu mencubit pipinya dengan kuat sehingga membuatnya merasakan sakit.
Sakit!?
Jadi ini bukan mimpi, apa aku di tranfer ke dunia lain?
Tidak-tidak! jangan bercanda denganku!
Memang benar kalau aku suka cerita yang berkaitan dengan dunia lain, tapi aku tak pernah kepikiran ingin mengalaminya secara langsung!
Satoru bangun berdiri dan melihat sekelilingnya, tak ada satu orang pun ataupun hewan. Hanya sebuah padang rumput yang kosong dengan angin sejuk yang bertiup.
Baiklah aku harus tenang, setidaknya aku punya sebuah pedang...
Satoru menarik pedang itu keluar dari sarungnya, pada saat itu dia terdiam dengan pandangan kosong.
"Apa-apaan ini!!! mana bilah pedangnya! ini hanya gagang pedang dan sarungnya bukan!"
Satoru mencoba menenangkan diri dan mengingat mengenai novel-novel yang pernah ia baca sebelumnya.
Kalau tak salah ada yang namanya status atau apalah itu... aku hanya perlu mengatakan open status bukan?
"Open Status..."
Namun tak ada yang muncul, laki-laki itu berputar-putar sembari menenangkan pikirannya dan berfikir bagaimana caranya untuk hidup.
Tak ada gunanya aku berputar-putar di tempat ini, aku sebaiknya mencari sebuah perdesaan atau kota, mumpung hari masih terang.
Setelah menentukan arah yang di pilih, Satoru hanya berjalan lurus menuju ke arah timur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Nicky
baru baca eps 1 ni
2023-05-19
0
Life is just an illusion🥲
🙂
2023-05-14
0
Kita_Yama
Sage itu apaan? 🤔
2023-05-06
0