Chapter 5 : Perjalanan Menuju Ibu Kota

Di pagi yang cerah semua warga desa yang tersisa memulai perjalanan menuju ke desa terdekat. Satoru ikut pergi bersama mereka sekaligus menjadi pengawal untuk melindungi para warga dari serangan dalam perjalanan.

Mereka hanya bisa berjalan kaki di karenakan semua kuda yang ada di desa sudah berlarian entah kemana akibat serangan para orc.

"Tak kusangka tuan penyelamat memiliki kantong sihir, apa mungkin anda seorang pendekar yang terkenal?"

"Tidak, kantong sihir ini di berikan oleh guruku sebagai hadiah lulus dari ujian"

Di malam hari kemarin, para warga desa membantu Satoru mengola material dari pada orc dan mengumpulkan batu sihir mereka. Saat semua material terkumpul mereka bingung bagaimana cara untuk membawanya, tapi Satoru dengan mudahnya mengeluarkan kantong sihir dan memasukkan semua material itu kedalam kantung dimensi nya.

Setelah perjalan yang panjang akhirnya mereka sampai di desa tersebut. Seorang penjaga desa langsung menghampiri mereka dan bertanya mengenai insiden kemarin.

"Apa kalian orang yang selamat?"

"Iya, semua ini berkat pemuda ini"

Warga desa yang menjawab pertanyaan tuan penjaga menunjuk ke arah Satoru. Penjaga itu tampak kurang yakin karena melihat usia Satoru yang masih muda.

"Nak berapa usiamu?"

"Eh? Aku berusia 16 tahun"

Penjaga itu melihat dari kaki hingga ke ujung rambut Satoru.

"Heee~ tak kusangka ternyata ku sudah dewasa. Penampilan ternyata bisa menipu yah"

Di dunia itu seseorang sudah di kategori kan dewasa saat berumur 15 tahun. Sedangkan dari penampilan Satoru, ia layaknya seorang berumur 14 tahun di dunia itu. Itulah kenapa penjaga itu tampak ragu jika Satoru bisa menghadapi banyak orc seorang diri, terlebih lagi karena ada laporan jika jendral orc terlibat dalam penyerangan tersebut.

Mereka di perbolehkan masuk, salah satu penduduk desa di tunjuk dan di bawa ke tempat kepala desa untuk menceritakan kejadian sebelumnya. Satoru juga di minta untuk ikut kesana.

Di rumah kepala desa, warga desa yang selamat menceritakan semua kejadian yang terjadi saat penyerangan tersebut. Ia menceritakan semuanya dengan detail hingga pertarungan Satoru.

"Jadi pemuda inilah yang telah mengalahkan para orc itu sendirian? terlebih lagi di antaranya ada satu jendral orc"

"Iya!"

Kepala desa itu menundukkan kepalanya dan berterima kasih kepada Satoru karena telah menyelamatkan desa tersebut. Setelah semua urusan di rumah kepala desa selesai Satoru pergi ke sebuah bangunan dengan tanda guild petualang.

"Jadi ini guild petualang?"

Saat ia masuk kedalam, terlihat banyak sekali orang menatapinya. Tak menghiraukan tatapan tersebut, Satoru berjalan dengan santai menuju ke meja resepsionis guild.

"Apa ada yang bisa saya bantu tuan?"

Sang resepsionis guild menyapa Satoru dengan begitu sopan.

"Apa aku bisa menjual material monster disini?"

"Tentu saja bisa, apa yang ingin anda jual?"

Satoru mengeluarkan semantung batu sihir dari orc yang di kalah kan nya. Total batu sihir itu ada 30 org biasa dan 1 jendral orc.

"Eh!? Jangan-jangan kamu orang yang menyelamatkan desa itu?"

"Iya, apa ada yang salah?"

"Tidak, kami berterima kasih karena telah menyelamatkan mereka. Saya akan memproses batu sihirnya"

Resepsionis itu membawa dan mengecek semua batu sihir orc tersebut. Setelah cukup lama menunggu resepsionis itu kembali dengan sekantung uang.

"Ini uang dari batu sihirnya"

Satoru menerima uang itu dan pergi meninggalkan guild, setelah itu ia bertemu lagi dengan pedagang yang berada di desa sebelumnya.

"Hei apa kau ingin ke ibu kota?"

Pedagang itu bertanya kepada Satoru yang baru keluar dari guild petualang. Mendengar pertanyaan dari si pedangan Satoru mengangguk.

"Apa kamu mau ikut?"

Mendengar hal itu si pedagang tersenyum lebar dan menerima ajakan Satoru. Mereka pergi mencari kereta kuda yang mengarah ke ibu kota. Ketika bertemu dengan kereta kuda yang mengarah ke ibu kota, mereka langsung berangkat.

Untuk sampai ke ibu kota mereka perlu melewati 2 desa lagi, dengan kereta kuda mereka akan sampai ke ibu kota selama 2 hari perjalanan.

Di tengah perjalanan saat melewati jalan yang berliku, Satoru menanyakan sebuah jalan yang menuju ke arah lain.

"Pak, jika kita mengikuti jalan yang sebelah sana kita akan sampai kemana?"

"Hmm, jika kita belok kesana kita akan mengarah ke kota dungeon atau bisa di bilang kota para petualang"

Mendengar hal itu Satoru menjadi bersemangat dan hendak pergi kesana secepatnya. Setelah perjalanan yang cukup lama hari mulai gelap, untung nya mereka sampai di perdesaan sebelum malam hari.

Setelah pagi hari mereka melanjutkan perjalanan kembali. Saat di dalam kereta Satoru hanya bisa melihat sekeliling sembari menikmati hembusan angin sejuk yang bertiup. Karena bosan berada di dalam ia naik ke atas kereta agar bisa bersantai.

Di saat dirinya tengah bersantai, terdengar suara pedang yang beradu di kejauhan. Mendengar hal itu Satoru meminta agar sang kusir meningkatkan kecepatan nya.

"Pak apa kau bisa meningkatkan kecepatan? ku rasa di depan ada sebuah pertarungan"

Mendengar hal itu, si kusir kebingungan, biasanya orang-orang akan menghindari sebuah pertarungan yang tak perlu dan lebih memilih perjalanan yang aman. Karena si kusir tak kunjung meningkatkan kecepatan nya, Satoru meloncat dari atap dan langsung berlari dengan cepat menuju ke sumber suara.

Saat cukup dekat dengan suara, Satoru bisa melihat ada dua buah pihak yang sedang bertarung. Satu menggunakan armor yang bagus layaknya kesatria sedangkan satunya menggunakan perlengkapan yang berbeda. Dari pemikiran Satoru hanya bisa menduga kalau mereka sedang di serang oleh bandit, karena melihat dari kereta kuda yang cukup mewah.

"Aeria Spada!"

Dengan begitu cepat Satoru langsung menerjang para bandit dan membuat mereka semua lumpuh. Melihat hal itu para bandit yang lain langsung menyerbu ke arah Satoru.

Ia melawan semua bandit itu dengan begitu mudah dan berhasil melumpuhkan mereka semua.

"Yosh, pembasmian selesai!"

Saat semua bandit itu di kalahkan para kesatria menjadi waspada dengan Satoru. Karena kebisingan di luar sudah tak terdengar, orang yang berada di dalam kereta keluar untuk melihat keadaan.

Di saat pintu kereta itu terbuka, terlihat seorang gadis berambut putih dengan bola mata berwarna biru keluar dengan begitu anggun. Tanpa perlu di beri tahu, Satoru sadar jika gadis itu merupakan seorang bangsawan. Tak mau ikut terlibat, Satoru langsung menundukkan kepalanya dan pergi dari tempat kejadian.

Ia berlari kebelakang dan kembali ke kereta tumpangannya. Gadis pedagang dan si kusir bertanya kepadanya tentang apa yang terjadi di depan.

"Hanya sebuah kereta yang di serang bandit, tapi itu sudah di atasi"

Mendengar hal itu keduanya hanya bisa merasa lega sekaligus penasaran dengan Satoru. Perjalanan di lanjutkan dan pada akhirnya mereka sampai di ibu kota saat sore hari.

Terpopuler

Comments

Dr. Rin

Dr. Rin

gak boros mukanya 😁

2023-06-12

1

Dr. Rin

Dr. Rin

kau ya harusnya? 🤔

2023-06-12

0

Amuba Jogging

Amuba Jogging

kasian banget ni cewek, waktu tampilnya cuman buat ngelongok keluar kereta kuda😂🤣

2023-05-04

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Kemunculan Pahlawan Baru
2 Chapter 2 : Seorang Guru
3 Chapter 3 : Kebangkitan Kekuatan
4 Chapter 4 : Kembalinya Ketertarikan Dalam Pertarungan
5 Chapter 5 : Perjalanan Menuju Ibu Kota
6 Chapter 6 : Ibu Kota
7 Chapter 7 : Ujian
8 Chapter 8 : Hari Pertama Sekolah
9 Chapter 9 : Guild Petualang
10 Chapter 10 : Kelayakan Sebagai Petualang
11 Chapter 11 : Sarang Goblin
12 Chapter 12 : Wine Dapat Mengalahkanku
13 Chapter 13 : Cahaya Bulan
14 Chapter 14 : Pedang Anti Sihir
15 Chapter 15 : Antara Hidup Dan Mati
16 Chapter 16 : Festival Pahlawan
17 Chapter 17 : Pertemuan Dengan Pahlawan
18 Chapter 18 : Gadis Potion
19 Chapter 19 : Tanaman Obat
20 Chapter 20 : Kelinci
21 Chapter 21 : Kencan
22 Chapter 22 : Ke salah Pahaman
23 Chapter 23 : Hadiah Pernikahan
24 Chapter 24 : Pernikahan Bangsawan
25 Chapter 25 : Seseorang bisa berubah
26 Chapter 26 : Ujian
27 Chapter 27 : Memulai Perjalanan
28 Chapter 28 : Aku Salah Apa?
29 Chapter 29 : Bandit Dan Monster Rank-S
30 Chapter 30 : Iblis Pedang
31 Chapter 31 : Tenseiga
32 Chapter 32 : Terbangun Di Kota Dungeon
33 Chapter 33 : Dungeon
34 Chapter 34 : Kedamaian
35 Chapter 35 : Hari Terakhir Di Kota Dungeon
36 Chapter 36 : Apa Benar Itu Penyakit?
37 Chapter 37 : Penguasa Kematian
38 Chapter 38 : Murid Pindahan
39 Chapter 39 : Penasaran
40 Chapter 40 : Tunangan Dadakan
41 Chapter 41 : Kenapa Mereka Semua Berkumpul Disini?
42 Chapter 42 : Apa Benar Dia Pahlawan?
43 Chapter 43 : Are You Okay Tuan Pahlawan?
44 Chapter 44 : Pertemuan Kembali
45 Chapter 45 : Ingatan
46 Chapter 46 : Kebangkitan Artifact
47 Chapter 47 : 12 Anak Kecil
48 Chapter 48 : Sejak Kapan Kau Punya Anak!?
49 Chapter 49 : Serangan Iblis
50 Chapter 50 : Sosok Yang Dikenal
51 Chapter 51 : Mama?!
52 Chapter 52 : Elf Ini Istriku?
53 Chapter 53 : Serangan Di Malam Hari
54 Chapter 54 : Gadis Setengah Vampir
55 Chapter 55 : Gadis Kucing Pengendali Monster
56 Chapter 56 : Utusan Meiske
57 Chapter 57 : Pertunangan
58 Chapter 58 : Memulai Perjalanan
59 Chapter 59 : Kota Pelabuhan
60 Chapter 60 : Terbangun Dari Mimpi?
61 Chapter 61 : Kembali Ke Kehidupan Normal
62 Chapter 62 : Pembasmi Iblis
63 Chapter 63 : Memungut Gadis
64 Chapter 64 : Insiden Satu Malam
65 Chapter 65 : Kembali
66 Chapter 66 : Kembali Ke Tempat Yang Dikenal
67 Chapter 67 : Mansion
68 Season 1 End
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Chapter 1 : Kemunculan Pahlawan Baru
2
Chapter 2 : Seorang Guru
3
Chapter 3 : Kebangkitan Kekuatan
4
Chapter 4 : Kembalinya Ketertarikan Dalam Pertarungan
5
Chapter 5 : Perjalanan Menuju Ibu Kota
6
Chapter 6 : Ibu Kota
7
Chapter 7 : Ujian
8
Chapter 8 : Hari Pertama Sekolah
9
Chapter 9 : Guild Petualang
10
Chapter 10 : Kelayakan Sebagai Petualang
11
Chapter 11 : Sarang Goblin
12
Chapter 12 : Wine Dapat Mengalahkanku
13
Chapter 13 : Cahaya Bulan
14
Chapter 14 : Pedang Anti Sihir
15
Chapter 15 : Antara Hidup Dan Mati
16
Chapter 16 : Festival Pahlawan
17
Chapter 17 : Pertemuan Dengan Pahlawan
18
Chapter 18 : Gadis Potion
19
Chapter 19 : Tanaman Obat
20
Chapter 20 : Kelinci
21
Chapter 21 : Kencan
22
Chapter 22 : Ke salah Pahaman
23
Chapter 23 : Hadiah Pernikahan
24
Chapter 24 : Pernikahan Bangsawan
25
Chapter 25 : Seseorang bisa berubah
26
Chapter 26 : Ujian
27
Chapter 27 : Memulai Perjalanan
28
Chapter 28 : Aku Salah Apa?
29
Chapter 29 : Bandit Dan Monster Rank-S
30
Chapter 30 : Iblis Pedang
31
Chapter 31 : Tenseiga
32
Chapter 32 : Terbangun Di Kota Dungeon
33
Chapter 33 : Dungeon
34
Chapter 34 : Kedamaian
35
Chapter 35 : Hari Terakhir Di Kota Dungeon
36
Chapter 36 : Apa Benar Itu Penyakit?
37
Chapter 37 : Penguasa Kematian
38
Chapter 38 : Murid Pindahan
39
Chapter 39 : Penasaran
40
Chapter 40 : Tunangan Dadakan
41
Chapter 41 : Kenapa Mereka Semua Berkumpul Disini?
42
Chapter 42 : Apa Benar Dia Pahlawan?
43
Chapter 43 : Are You Okay Tuan Pahlawan?
44
Chapter 44 : Pertemuan Kembali
45
Chapter 45 : Ingatan
46
Chapter 46 : Kebangkitan Artifact
47
Chapter 47 : 12 Anak Kecil
48
Chapter 48 : Sejak Kapan Kau Punya Anak!?
49
Chapter 49 : Serangan Iblis
50
Chapter 50 : Sosok Yang Dikenal
51
Chapter 51 : Mama?!
52
Chapter 52 : Elf Ini Istriku?
53
Chapter 53 : Serangan Di Malam Hari
54
Chapter 54 : Gadis Setengah Vampir
55
Chapter 55 : Gadis Kucing Pengendali Monster
56
Chapter 56 : Utusan Meiske
57
Chapter 57 : Pertunangan
58
Chapter 58 : Memulai Perjalanan
59
Chapter 59 : Kota Pelabuhan
60
Chapter 60 : Terbangun Dari Mimpi?
61
Chapter 61 : Kembali Ke Kehidupan Normal
62
Chapter 62 : Pembasmi Iblis
63
Chapter 63 : Memungut Gadis
64
Chapter 64 : Insiden Satu Malam
65
Chapter 65 : Kembali
66
Chapter 66 : Kembali Ke Tempat Yang Dikenal
67
Chapter 67 : Mansion
68
Season 1 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!