Chapter 2 : Seorang Guru

Setelah berjalan cukup jauh menuju ke arah timur, Satoru akhirnya bertemu dengan jalan setapak. Ia mengikuti jalan itu hingga sampai di sebuah rumah kecil di tengah hutan.

Eh, apa aku salah jalan yah...

Satoru mengetuk pintu rumah itu dengan ragu-ragu sembari menelan air ludahnya. Pintu rumah terbuka secara perlahan, terlihat seorang kakek tua yang membuka pintu tersebut.

"Hmm, siapa engkau wahai anak muda?"

"Eh? kita bisa saling bicara?"

"Hah? apa yang kau katakan?"

"Ah, tidak lupakan itu. Maaf karena saya mengganggu anda, tapi saya sebenarnya tersesat. Apa ada sebuah desa atau kota terdekat dari sini?"

Kakek tua itu melihat Satoru dari ujung kaki hingga ujung rambut, saat itu ia melihat sebuah pedang yang familiar berada di pinggang laki-laki muda itu.

"Pedang itu! kau dapat dari mana?!"

"Eh? ini, warisan yang di berikan oleh kakek saya..."

"Siapa nama kakekmu?"

"Shin Ryuha"

"Begitu, jadi kau yah... masuklah"

Satoru yang tak mengerti dengan apa yang terjadi, masuk kedalam rumah itu dan duduk di kursi tamu. Kakek itu memberikan sebuah minuman dan makanan.

"Kau pasti haus dan lapar bukan?"

"Eh, tak perlu repot-repot kek, saya hanya ingin menanyakan arah"

"Tak apa makanlah, kau berasal dari dunia lain bukan?"

Mendengar hal itu Satoru langsung tertegun diam.

Kenapa kakek ini bisa tau kalau aku dari dunia lain?

"Tak perlu kawatir seperti itu, aku berada di pihakmu. Lagi pula aku dan kakek mu adalah teman lama"

"Eh!? kakek adalah teman kakek saya? tapi kan berbeda dunia..."

"Ahahaha, dasar Ryuha sepertinya dia tak menceritakan nya padamu. Ryuha adalah seorang pahlawan yang berasal dari dunia lain, karena dia berhasil mengalahkan raja iblis 100 tahun yang lalu, dia meminta untuk di pulangkan ke dunianya. Tapi sang dewi memintanya untuk mendidik seorang pahlawan baru untuk menyelamatkan dunia ini kembali dari cengkraman raja iblis yang akan bangkit kembali. Dan pahlawan yang di maksud adalah dirimu nak"

Setelah mendengarkan hal itu, Satoru hanya bisa tertawa dengan terpaksa menerima kenyataan. Kakek itu memberikan sebuah kamar kosong untuk di tinggali oleh Satoru, ia juga bilang akan mengajarkan Satoru mengenai dunia ini.

Di pagi hari yang tenang terdengar suara teriakan.

"Uwaaahh!!! dingin!!!"

Kakek itu menyiram Satoru dengan air dingin untuk membangunkannya dari tempat tidur.

"Cepatlah bersiap kita akan mulai berlatih!"

Satoru langsung bersiap dan mengganti pakaiannya, di halaman depan rumah sudah ada sang kakek yang menunggu sembari memegang sebuah pedang kayu. Di pagi hari itu Satoru akan melakukan latih tanding dengan kakek itu.

"Etto, jadi kita akan melakukan latih tanding?"

"Yah, aku akan melihat bagaimana keterampilan mu dalam berpedang dan jangan panggil aku kakek, panggil saja aku guru atau master"

Uwahh... yah, tapi gak ada salahnya sih. Walaupun aku tak tau yang di katakan nya kemarin itu benar atau tidak, setidaknya aku tau jika kakek ini bukanlah orang jahat.

"Baiklah, master mohon bantuannya!"

Di pagi hari yang tenang terdengar suara hantaman pedang kayu yang saling beradu, walaupun di umur yang tua, keterampilan kakek itu sangat lah hebat. Satoru yang dikenal sebagai pemain kendo terbaik tak bisa bergerak dengan mudah dan selalu bertahan saat melawan kakek itu.

"Hah.. hah... bagaimana master bisa bergerak segesit itu walau sudah bau tanah?"

"Hmm? apa yang barusan kau katakan bocah?!"

Kakek itu langsung bergerak dengan sangat cepat dan memukul keras Satoru hingga terpental. Untungnya saat itu Satoru berhasil menahan pukulan itu dengan pedang kayu yang ia pedang sehingga meminimalisir rasa sakit yang ia terima.

"Sakit! apa-apaan gerakan itu..?"

"Bagaimana bocah? apa kau sudah paham perbedaan kekuatan kita?"

Mulai dari sana pelatihan bagai neraka di ikuti oleh Satoru, ia terus berlatih hari demi hari dan selalu kalah saat melakukan latih tanding.

"Baiklah latihan hari ini sudah cukup, istirahat lah. Besok kita akan bertarung melawan monster untuk ujian akhirmu"

"Hah.. Hah... mon- ster..?"

"Yah, jadi istirahat lah"

Di sore hari setelah selesai latihan, Satoru pergi ke sebuah sungai yang dekat dengan rumah untuk membasuh tubuhnya yang penuh oleh keringat.

Huft... dia benar-benar orang yang keras. Walaupun begitu dia sangatlah baik, dia hanya keras saat dalam pelatihan.

Dunia lain huh?

Aku masih tak percaya jika aku berada di sini sekarang.

Satoru menatap langit malam yang di penuhi oleh bintang dengan dua bulan. Ia masih belum tahu alasan dari pedang tanpa bilah yang di berikan oleh kakeknya. Pernah sekali dia bertanya kepada masternya, namun masternya bilang "Untuk saat ini aku belum bisa memberitahu mu, jadilah lebih kuat terlebih dahulu"

Setelah selesai membersihkan tubuhnya, Satoru pulang kerumah untuk memasak makan malam. Rumah yang ia tinggali memiliki sebuah kebun sayuran di halaman belakang, sedangkan daging di dapat dari hewan buruan.

"Hei master, besok nanti aku akan menghadapi monster apa?"

"Kau lihat saja nanti, jadi istirahat lah malam ini"

Mendengar jawaban yang tak pasti membuat Satoru cukup kawatir, mengingat masternya merupakan orang yang keras dalam melatih. Ia sudah mengikuti pelatihan selama 6 bulan dan ia juga sudah merasakan jika dirinya menjadi lebih kuat dari sebelumnya.

Di pagi hari mereka sudah bersiap untuk memasuki hutan untuk melakukan ujian pertama Satoru. Dimana ia akan melawan seekor monster. Dalam perjalanan masternya menjelaskan mengenai pedang yang ada di pinggang Satoru.

"Mengenai pedang mu, itu adalah sebuah Swordbirth. Sebuah pedang yang terlahir oleh pikiran dan hati si pengguna"

Mendengar penjelasan yang begitu singkat, Satoru tak mengerti sama sekali.

"Apa yang master katakan? saya tak mengerti"

"Pedang yang ada di pinggangmu itu tidak punya bilah bukan?"

"Iya..."

Masternya menjelaskan mengenai kemampuan yang di miliki oleh pedang tersebut. Sword Birth memiliki kemampuan untuk membuat banyak Pedang Sihir dengan atribut berbeda sesuai dengan keinginan pengguna. Bukan hanya itu, pengguna juga bisa membuat sebuah pedang suci ataupun pedang iblis sesuai keinginannya. Bahkan pedang terkutuk sekalipun. Pengguna juga bisa memunculkan pedang di manapun ia mau sesuai dengan jangkauan radius yang ia lihat. Bukan hanya satu pedang saja, pengguna juga bisa mengeluarkan banyak pedang sekaligus.

Bilah yang kosong pada pedang tak akan muncul, melainkan akan melahirkan sebuah pedang lain dari berbagai tempat. Bisa di bilang gagang dan sarungnya hanya merupakan pajangan. Sedangkan skill swordbirth adalah skill yang di dapat dengan memiliki gagang dan sarung pedang tersebut.

Setelah mendengar penjelasan panjang itu, Satoru mulai paham dengan pedang pemberian dari sang kakek. Bisa disimpulkan kalau pedang itu merupakan artefak yang memberikan skill pada sang pengguna.

"Apa kau sudah paham?"

"Iya master!"

"Baiklah, kemari kan pedangnya"

Satoru memberikan pedang tersebut pada masternya. Sebuah rapalan sihir di lantunkan oleh sang master sehingga membuat pedang itu bercahaya. Pedang itu secara perlahan bergerak dan masuk kedalam tubuh Satoru. Karena lonjakan kekuatan yang besar tiba-tiba masuk, Satoru kehilangan kesadaran.

"Eh? apa yang terjadi?"

"Oh, kau bangun juga akhirnya"

Master menjelaskan mengenai kejadian sebelumnya mengenai Swordbirth yang menyatu ke dalam tubuhnya, dengan begitu Satoru dapat menggunakan skill swordbirth.

"Baiklah, bangunlah. Kau akan menghadapi seekor ular kecil di gua sana"

Satoru melihat ke arah yang di tunjuk oleh masternya. Terlihat sebuah goa yang di pintu masuknya ada kepala ular super besar.

"Tidak-tidak-tidak! Apanya yang ular kecil! Ular itu sudah sebesar bus!"

"Ayo majulah, kau pasti bisa mengalahkannya"

Terpopuler

Comments

zen

zen

good

2023-10-09

0

Richie

Richie

ahhhh

2023-07-07

0

Amuba Jogging

Amuba Jogging

sudah kudagu

2023-05-02

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Kemunculan Pahlawan Baru
2 Chapter 2 : Seorang Guru
3 Chapter 3 : Kebangkitan Kekuatan
4 Chapter 4 : Kembalinya Ketertarikan Dalam Pertarungan
5 Chapter 5 : Perjalanan Menuju Ibu Kota
6 Chapter 6 : Ibu Kota
7 Chapter 7 : Ujian
8 Chapter 8 : Hari Pertama Sekolah
9 Chapter 9 : Guild Petualang
10 Chapter 10 : Kelayakan Sebagai Petualang
11 Chapter 11 : Sarang Goblin
12 Chapter 12 : Wine Dapat Mengalahkanku
13 Chapter 13 : Cahaya Bulan
14 Chapter 14 : Pedang Anti Sihir
15 Chapter 15 : Antara Hidup Dan Mati
16 Chapter 16 : Festival Pahlawan
17 Chapter 17 : Pertemuan Dengan Pahlawan
18 Chapter 18 : Gadis Potion
19 Chapter 19 : Tanaman Obat
20 Chapter 20 : Kelinci
21 Chapter 21 : Kencan
22 Chapter 22 : Ke salah Pahaman
23 Chapter 23 : Hadiah Pernikahan
24 Chapter 24 : Pernikahan Bangsawan
25 Chapter 25 : Seseorang bisa berubah
26 Chapter 26 : Ujian
27 Chapter 27 : Memulai Perjalanan
28 Chapter 28 : Aku Salah Apa?
29 Chapter 29 : Bandit Dan Monster Rank-S
30 Chapter 30 : Iblis Pedang
31 Chapter 31 : Tenseiga
32 Chapter 32 : Terbangun Di Kota Dungeon
33 Chapter 33 : Dungeon
34 Chapter 34 : Kedamaian
35 Chapter 35 : Hari Terakhir Di Kota Dungeon
36 Chapter 36 : Apa Benar Itu Penyakit?
37 Chapter 37 : Penguasa Kematian
38 Chapter 38 : Murid Pindahan
39 Chapter 39 : Penasaran
40 Chapter 40 : Tunangan Dadakan
41 Chapter 41 : Kenapa Mereka Semua Berkumpul Disini?
42 Chapter 42 : Apa Benar Dia Pahlawan?
43 Chapter 43 : Are You Okay Tuan Pahlawan?
44 Chapter 44 : Pertemuan Kembali
45 Chapter 45 : Ingatan
46 Chapter 46 : Kebangkitan Artifact
47 Chapter 47 : 12 Anak Kecil
48 Chapter 48 : Sejak Kapan Kau Punya Anak!?
49 Chapter 49 : Serangan Iblis
50 Chapter 50 : Sosok Yang Dikenal
51 Chapter 51 : Mama?!
52 Chapter 52 : Elf Ini Istriku?
53 Chapter 53 : Serangan Di Malam Hari
54 Chapter 54 : Gadis Setengah Vampir
55 Chapter 55 : Gadis Kucing Pengendali Monster
56 Chapter 56 : Utusan Meiske
57 Chapter 57 : Pertunangan
58 Chapter 58 : Memulai Perjalanan
59 Chapter 59 : Kota Pelabuhan
60 Chapter 60 : Terbangun Dari Mimpi?
61 Chapter 61 : Kembali Ke Kehidupan Normal
62 Chapter 62 : Pembasmi Iblis
63 Chapter 63 : Memungut Gadis
64 Chapter 64 : Insiden Satu Malam
65 Chapter 65 : Kembali
66 Chapter 66 : Kembali Ke Tempat Yang Dikenal
67 Chapter 67 : Mansion
68 Season 1 End
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Chapter 1 : Kemunculan Pahlawan Baru
2
Chapter 2 : Seorang Guru
3
Chapter 3 : Kebangkitan Kekuatan
4
Chapter 4 : Kembalinya Ketertarikan Dalam Pertarungan
5
Chapter 5 : Perjalanan Menuju Ibu Kota
6
Chapter 6 : Ibu Kota
7
Chapter 7 : Ujian
8
Chapter 8 : Hari Pertama Sekolah
9
Chapter 9 : Guild Petualang
10
Chapter 10 : Kelayakan Sebagai Petualang
11
Chapter 11 : Sarang Goblin
12
Chapter 12 : Wine Dapat Mengalahkanku
13
Chapter 13 : Cahaya Bulan
14
Chapter 14 : Pedang Anti Sihir
15
Chapter 15 : Antara Hidup Dan Mati
16
Chapter 16 : Festival Pahlawan
17
Chapter 17 : Pertemuan Dengan Pahlawan
18
Chapter 18 : Gadis Potion
19
Chapter 19 : Tanaman Obat
20
Chapter 20 : Kelinci
21
Chapter 21 : Kencan
22
Chapter 22 : Ke salah Pahaman
23
Chapter 23 : Hadiah Pernikahan
24
Chapter 24 : Pernikahan Bangsawan
25
Chapter 25 : Seseorang bisa berubah
26
Chapter 26 : Ujian
27
Chapter 27 : Memulai Perjalanan
28
Chapter 28 : Aku Salah Apa?
29
Chapter 29 : Bandit Dan Monster Rank-S
30
Chapter 30 : Iblis Pedang
31
Chapter 31 : Tenseiga
32
Chapter 32 : Terbangun Di Kota Dungeon
33
Chapter 33 : Dungeon
34
Chapter 34 : Kedamaian
35
Chapter 35 : Hari Terakhir Di Kota Dungeon
36
Chapter 36 : Apa Benar Itu Penyakit?
37
Chapter 37 : Penguasa Kematian
38
Chapter 38 : Murid Pindahan
39
Chapter 39 : Penasaran
40
Chapter 40 : Tunangan Dadakan
41
Chapter 41 : Kenapa Mereka Semua Berkumpul Disini?
42
Chapter 42 : Apa Benar Dia Pahlawan?
43
Chapter 43 : Are You Okay Tuan Pahlawan?
44
Chapter 44 : Pertemuan Kembali
45
Chapter 45 : Ingatan
46
Chapter 46 : Kebangkitan Artifact
47
Chapter 47 : 12 Anak Kecil
48
Chapter 48 : Sejak Kapan Kau Punya Anak!?
49
Chapter 49 : Serangan Iblis
50
Chapter 50 : Sosok Yang Dikenal
51
Chapter 51 : Mama?!
52
Chapter 52 : Elf Ini Istriku?
53
Chapter 53 : Serangan Di Malam Hari
54
Chapter 54 : Gadis Setengah Vampir
55
Chapter 55 : Gadis Kucing Pengendali Monster
56
Chapter 56 : Utusan Meiske
57
Chapter 57 : Pertunangan
58
Chapter 58 : Memulai Perjalanan
59
Chapter 59 : Kota Pelabuhan
60
Chapter 60 : Terbangun Dari Mimpi?
61
Chapter 61 : Kembali Ke Kehidupan Normal
62
Chapter 62 : Pembasmi Iblis
63
Chapter 63 : Memungut Gadis
64
Chapter 64 : Insiden Satu Malam
65
Chapter 65 : Kembali
66
Chapter 66 : Kembali Ke Tempat Yang Dikenal
67
Chapter 67 : Mansion
68
Season 1 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!