Di kedalam hutan Satoru berada di dekat goa milik ular hitam raksasa. Ular itu bernama black viper, seekor monster rank B dengan kulit yang keras dan bisa menyemburkan api dari mulutnya.
"Tidak! Mustahil aku bisa mengalahkannya!"
Tapi sang guru tak mau mendengarkan Satoru dan mendorongnya keluar dari persembunyian hingga di sadari oleh ular tersebut.
Bammm!!!
Ular itu langsung mencoba untuk menelan Satoru bulat-bulat, tetapi ia berhasil menghindar sehingga membuat ular itu menghantam tanah. Satoru yang masih cukup panik langsung melarikan diri sekuat tenaga.
Ular itu langsung mengejarnya dengan begitu cepat. Saat berlarian, Satoru tersandung akar pohon hingga membuatnya terjatuh ke sebuah tebing. Untungnya dia berhasil memegang dahan pohon yang tumbuh di pinggiran tebing.
Dengan perlahan dan hati-hati Satoru memanjat tebing itu hingga sampai di atas. Namun, ular itu sudah menantinya dan siap untuk memakannya.
Apa kau bercanda dengan ku?
Satoru melihat sekelilingnya dan mencoba menenangkan diri. Di hadapannya ada ular besar yang bisa menelannya bulat-bulat, sedangkan di belakangnya ada tebing yang tinggi. Pilihannya hanya terjun atau bertarung melawan ular itu.
Baiklah, sepertinya aku tak punya pilihan lain selain bertarung...
Kalau tak salah master bilang aku bisa membuat pedang apapun asal tau komponen, bentuk, kemampuan suatu pedang dengan spesifik.
Jika begitu, aku hanya perlu membayangkan pedang-pedang yang ada di dunia anime ataupun novel yang pernah kulihat.
Untuk melawan seekor ular yang memiliki kulit yang keras, aku memerlukan pedang yang memiliki penetrasi tinggi.
Baiklah!
Satoru memejamkan matanya dan berfokus dalam membayangkan pedang yang akan dia munculkan. Sebuah pedang dengan kemampuan penetrasi tinggi dan memiliki atribut angin.
"Datanglah Aeria Spada!"
Sebuah pedang berwarna hitam dengan pinggiran hijau ke kuningan, di selimuti oleh angin yang berputar mengitari pinggiran pedang sehingga membuatnya lebih tajam.
Ular itu kembali menyerang, Satoru langsung menghindar dan bergerak dengan cepat menaiki tubuh ular tersebut.
"Hem, di bandingkan dengan master, kecepatanmu bukan apa-apa!"
Satoru langsung menyerang tubuh ular itu dengan pedang yang ia pegang. Karena kulitnya begitu keras, Satoru tak bisa dengan mudah memberikan luka yang berarti.
Cih!
Kulitnya benar-benar keras!
Satoru mengalirkan kekuatannya dengan penuh sehingga membuat angin yang berputar di sekitar pedang berputar dengan lebih cepat. Kulit ular yang keras itu secara perlahan terkikis oleh angin yang berputar kencang, hingga pada akhirnya Satoru berhasil membelah tubuh ular tersebut.
Walau tubuhnya terpotong, ular itu masih hidup dan melancarkan sebuah bola api ke arah Satoru.
Dengan pedang beratribut angin yang ia gunakan, Satoru membalikkan bola api itu dengan tiupan angin yang kuat sehingga mengarah balik ke si ular.
"Bagaimana rasanya merasakan bola api mu sendiri?!"
Dengan daya ledakan besar bola api, ular itu tumbang dan mati. Satoru pun ikut terduduk dengan nafas terengah-engah.
Sial, kukira aku bakal mati!
Satori melihat pedang yang ada di genggaman tangannya.
"Tak ku sangka, aku benar-benar bisa mengeluarkan pedang hanya dengan membayangkannya"
Dalam keadaan yang sedang ke lelahan, ada suara tepuk tangan dari balik hutan yang semakin mendekat.
"Selamat atas keberhasilanmu mengalahkan monster rank tinggi di ujianmu Satoru"
Sang master memberikan pujian kepada Satoru yang berhasil melewati ujian yang ia berikan dan berhasil menggunakan kemampuan adi swordbirth.
"Haha, terima kasih master~"
Mereka berdua membedah tubuh ular itu untuk di ambil materialnya, setelah materialnya di pisahkan sang master mengeluarkan sebuah kantung sihir yang memiliki penyimpanan dimensi. Dalam sekejap semua material ular itu terhisap masuk ke dalam kantung kecil itu.
"Ambil ini! itu adalah hadiah kelulusan ujian mu!"
Sang master melemparkan kantung dimensi itu dan memberikannya kepada Satoru. Dengan senang hati pemuda itu menerimanya dan menundukkan kepalanya dengan ucapan terima kasih pada sang master.
"Pergilah ke ibu kota, di sana ada sebuah akademi sihir. Tunjukkanlah surat ini kepada kepala sekolah disana"
Sang master memberikan sebuah peta dan sepucuk surat kepada Satoru.
"Apa aku memang perlu masuk ke akademi ini?"
"Tentu saja, kau tak mengetahui dunia luar bukan? terlebih lagi tentang akal sehat di dunia ini. Kau mengingatkanku pada kakekmu saat pertama kali datang ke dunia ini, dia selalu melakukan hal-hal yang tak kami mengerti"
Mendengar hal itu Satoru tertawa lepas.
"Hahahaha, tak ku sangka kakek seperti itu dulunya"
Sang master hanya bisa mengehela nafas, dan mengajak Satoru pulang ke rumah untuk beristirahat terlebih dahulu sembari memeriksa tubuhnya.
Saat sudah berada di rumah, Satoru di suguhkan berbagai macam makanan yang terlihat enak. Ia makan dengan lahap bersama sang master dengan penuh gembira, baginya sang master sudah layaknya keluarga, terlebih lagi masternya adalah teman dari kakeknya.
"Bagaimana dengan tubuhmu? Apa ada yang terasa aneh?"
Satoru mengangkat siku tangannya dan merasakan seluruh tubuhnya.
"Kurasa tak ada yang aneh, lagian aku merasa ada luapan kekuatan yang muncul di dalam tubuhku"
Mendengar hal itu sang master terlihat lega.
"Begitu yah, tak kusangka Swordbirth benar-benar cocok dengan mu. Bahkan kakekmu dulu sangat kesulitan untuk menggunakannya, hingga pada akhirnya dia menyerah dan memilih untuk menyimpan nya saja"
Mendengar hal itu Satoru cukup terkejut, mengingat kakeknya dulu merupakan seorang master kendo yang sangat terkenal.
"Eh benarkah? Aku tak menyangka jika kakek tak bisa memakainya"
"Yah, walaupun dia tak bisa menggunakan Swordbirth, kakekmu bisa menggunakan berbagai macam sihir yang hebat. Dia di kenal sebagai Sage terkuat di masa jayanya dan berhasil mengalahkan raja iblis di kala itu"
Lelucon macam apa ini?
Kakekku dulunya seorang Sage dan bukan master pedang?
Tapi kenapa keterampilan berpedangnya sangat hebat.
Melihat tampang Satoru yang keheranan sang master menepuk bahunya dengan tersenyum.
"Tak perlu heran begitu, walaupun dia seorang Sage kemampuan berpedangnya juga sangatlah hebat. Bahkan dia bisa setara saat bertarung dengan ku tanpa menggunakan sihir kau tau?"
"Heee begitu yah! Seperti yang di harapkan dari kakek!"
"Hei-hei apa hanya kakek mu saja yang kau puji?"
"Hahaha, tentu saja master sama hebatnya dengan kakek!"
Di malam hari itu mereka berdua bercerita dan mengobrol dengan gembira hingga malam pun berakhir. Matahari pagi mulai terbit dengan cerah, Satoru sudah bersiap untuk melakukan perjalanan menuju ke ibu kota untuk masuk ke dalam akademi yang di beri tahu oleh sang master.
"Baiklah master, aku berangkat!"
"Ya! hati-hati di jalan!"
Di hari itu Satoru melakukan perjalanan menuju ke ibu kota demi meningkatkan kekuatan dan ilmu pengetahuannya tentang dunia yang ia tinggali. Bukan berarti dia bisa santai dalam perjalanan, tentu saja akan ada berbagai macam rintangan yang akan ia hadapi di perjalanan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
zen
waww 😨😱
2023-10-09
0
Dr. Rin
bahasa Spanyol kah? 🤔
2023-05-12
1
anggita
ular black viper... rank B
2023-04-26
0