Di sore hari Satoru akhirnya sampai di ibu kota. Saat memasuki kota itu ia terkagum dengan apa yang ada di hadapannya, bangunan yang bertema fantasy abad pertengahan dan orang-orang dari berbagai macam ras tinggal disana.
"I- itu! Gadis bertelinga hewan!"
Disaat Satoru sedang asik dengan dirinya sendiri, gadis pedagang memukul punggungnya.
"Hei, ayo!"
"Ah, iya~ maaf aku hanya terkesan melihat kota ini"
Mendengar hal itu, gadis pedagang itu cukup heran.
"Apa kau tak pernah datang ke kota selama ini?"
Satoru menganggukkan kepalanya sembari menggarut bagian belakang kepalanya dan tertawa.
"Haha, begitulah. Selama ini aku selalu berada di kedalaman hutan dan berlatih"
"Heee~ jadi apa yang ingin kau lakukan di ibu kota?"
Satoru menceritakan soal urusannya datang ke ibukota. Jika dia akan memasuki akademi yang ada di sini untuk belajar soal dunia. Mendengar hal itu gadis pedagang memberikan semangat kepada Satoru.
Setelah cukup lama berjalan mereka sampai si sebuah bangunan besar bertuliskan "Perusahaan Star Santuary" saat berada di depan bangunan itu, Satoru merasa kebingungan ketika melihat gadis itu di sambut dengan begitu hormat oleh para pekerja yang ada disana.
Di depan pintu bangunan gadis itu berputar dan tersenyum.
"Maaf aku belum memperkenalkan diriku, namaku Airi, aku putri dari pemelik perusahaan star santuary!"
Saat itu Satoru diam membisu karena kaget jika gadis yang di selamatkan olehnya merupakan anak bos dari sebuah perusahaan besar. Airi menarik tangan Satoru dan membawanya masuk kedalam bangunan. Mereka pergi menuju ke sebuah ruangan yang di pintunya bertulisan "Ruangan Pemilik Perusahaan".
Satoru yang masih kaget hanya bisa mengikuti alur dari Airi yang membawanya bertemu dengan bos dari sebuah perusahaan besar.
Di ruangan itu dia duduk sendirian di sebuah sofa, sedangkan Airi pergi keluar untuk memanggil ayahnya. Melihat ke sekelilingnya yang di penuhi dengan barang-barang mewah membuat Satoru merasa sedikit risih, karena dia memang orang yang tak terlalu suka dengan kemewahan.
Setelah cukup lama menunggu muncul seorang pria yang membuka pintu di ikuti oleh Airi.
"Maaf membuat mu menunggu Satoru-san"
"Eh, ah tidak apa-apa"
Saat mereka duduk suasana menjadi canggung, Satoru tak terbiasa berbicara dengan orang-orang yang berstatus tinggi. Saat berada di bumi ia memang sering bertemu dengan orang-orang yang mengandung gelar penjabat dan lain sebagainya karena dirinya merupakan atlet kendo.
Tapi Satoru selalu menghindari untuk bertemu dengan mereka karena baginya itu hal yang merepotkan dan lebih memilih hidup dalam kesederhanaan yang damai.
Melihat Satoru yang kelihatan risih, Airi bertanya kepadanya.
"Ada apa? apa ada sesuatu yang membuatmu tak nyaman?"
Mendengar hal itu, Satoru langsung menyangkalnya dan menjelaskan kepada mereka.
"Ah, tidak! sebenarnya aku hanya tak biasa dengan kemewahan, jadi ini membuatku sedikit gugup"
Saat itu ada seorang pelayan yang membawa nampan, di atas nampan itu ada sebuah kotak dan kantung berisikan uang. Pelayan itu meletakkan nampan itu di atas meja dan pergi keluar dari ruangan.
"Kuharap kau bisa menerima ini sebagai ucapan terima kasih ku, karena telah menolong putriku"
Melihat begitu banyak uang di meja, Satoru merasa tak enak menerimanya.
"B- bukannya itu sedikit terlalu banyak!?"
"Apa? Dibandingkan dengan nyawa seseorang, uang segini tak ada apa-apa nya. Kuharap kau bisa menerimanya"
Melihat ayah dari Airi yang begitu tulus, Satoru menerima hadiah itu dengan tersenyum.
"Baik, saya akan menerimanya dengan senang hati"
Setelah urusan dengan hadiah selesai, Airi membuka topik pembicaraan mengenai akademi.
"Hei, Satoru-san. Kamu datang kesini buat masuk ke akademi bukan?"
"Iya, apa ada yang aneh?"
"Ah, tidak. Hanya saja melihat dari kemampuan mu sebelumnya, kurasa tak ada yang bisa mengajarimu lagi di akademi"
"Yah, itu mungkin benar. Tapi tujuanku ke akademi bukan untuk berlatih bertarung atau sihir, lebih ke arah pengetahuan umum dan sejarah dunia"
"Heee~ jadi begitu yah, semangat yah! Kalau kamu butuh apa-apa datang saja kesini, kami akan membantumu!"
Mendengar hal itu Satoru tersenyum dan berterima kasih kepada Airi dan ayahnya.
Satoru keluar dari perusahaan itu dan mencari penginapan di kota, karena esok harinya hari pendaftaran di akademi akan berlangsung.
Setelah berkeliling mencari Satoru menemukan sebuah penginapan yang di rekomendasikan oleh Airi.
"Jadi ini yah, penginapan kelinci hitam"
Satoru memasuki penginapan itu, terlihat banyak sekali orang yang sedang makan malam dengan penuh senyuman.
Penginapan yang ramai...
Ah, aku perlu memesan kamar, kuharap masih ada yang tersisa...
Satoru pergi ke meja resepsionis penginapan untuk memesan kamar, untungnya masih ada satu kamar yang kosong. Namun tiba-tiba ada seorang gadis berambut coklat terang yang memesan kamar tepat setelah Satoru membayar kamar itu.
"Ano~ apa masih ada kamar yang tersisa?!"
"Ah, baru saja kamar terakhir di pesan oleh pemuda yang ada di samping mu"
Gadis itu terlihat murung karena itu, terlebih lagi hari sudah gelap. Melihat hal itu Satoru merasa iba dan memberikan kunci kamar miliknya.
"Kau pakai saja kamarnya, aku akan mencari penginapan lain"
Satoru memberikan kunci kamarnya ke tangan kecil gadis itu dan langsung pergi meninggalkan penginapan. Saat si gadis ingin memanggilnya, Satoru sudah hilang tak tau kemana.
"Baiklah, sepertinya aku akan tidur diluar malam ini. Yah tak seburuk yang kupikirkan dari pada membuat seorang gadis tidur di luar"
Satoru naik ke atas dahan pohon yang ada di sebuah taman di kota. Sembari menikmati angin malam yang berhembus, ia memandangi bintang-bintang di langit. Suasana yang hening membuat dirinya merasakan kantuk hingga akhirnya tertidur di dahan pohon tersebut.
Malam berakhir dan sinar matahari mulai menyinari dunia kembali. Satoru terbangun dari tidurnya dan meloncat turun dari dahan pohon. Ia langsung pergi berjalan mencari warung yang menjual makanan untuk sarapan.
Setelah membeli beberapa makanan, ia langsung berjalan menuju ke akademi dengan mengikuti beberapa orang yang berjalan kesana. Ada banyak sekali orang yang datang ke akademi, baik dari kalangan bangsawan ataupun rakyat biasa.
Saat di depan gerbang, Satoru terdiam sejenak karena merasa kagum dengan bentuk dari akademi yang akan dia masuki.
Jadi ini yah, akademi yang akan kumasuki...
Akademi kesatria sihir...
Ia melangkah kan kakinya memasuki area akademi, pergi menuju ke ruang pendaftaran. Yang memasuki akademi bukan hanya dirinya, tetapi ada juga orang-orang yang pernah ia temui sebelumnya.
Pada hari itu Satoru akan menjalani kehidupannya sebagai siswa di akademi yang bergengsi, atau bisa dibilang akademi terbaik yang ada di kerajaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Falah35
keknya yg benar sanctuary bukan santuary deh thor?
2023-06-11
2
Licia Elven Garden
pemelik XD
makasih dah ngasih tau
2023-05-15
0
Dr. Rin
typo dsni thor
2023-05-15
0