Chapter 6 : Ibu Kota

Di sore hari Satoru akhirnya sampai di ibu kota. Saat memasuki kota itu ia terkagum dengan apa yang ada di hadapannya, bangunan yang bertema fantasy abad pertengahan dan orang-orang dari berbagai macam ras tinggal disana.

"I- itu! Gadis bertelinga hewan!"

Disaat Satoru sedang asik dengan dirinya sendiri, gadis pedagang memukul punggungnya.

"Hei, ayo!"

"Ah, iya~ maaf aku hanya terkesan melihat kota ini"

Mendengar hal itu, gadis pedagang itu cukup heran.

"Apa kau tak pernah datang ke kota selama ini?"

Satoru menganggukkan kepalanya sembari menggarut bagian belakang kepalanya dan tertawa.

"Haha, begitulah. Selama ini aku selalu berada di kedalaman hutan dan berlatih"

"Heee~ jadi apa yang ingin kau lakukan di ibu kota?"

Satoru menceritakan soal urusannya datang ke ibukota. Jika dia akan memasuki akademi yang ada di sini untuk belajar soal dunia. Mendengar hal itu gadis pedagang memberikan semangat kepada Satoru.

Setelah cukup lama berjalan mereka sampai si sebuah bangunan besar bertuliskan "Perusahaan Star Santuary" saat berada di depan bangunan itu, Satoru merasa kebingungan ketika melihat gadis itu di sambut dengan begitu hormat oleh para pekerja yang ada disana.

Di depan pintu bangunan gadis itu berputar dan tersenyum.

"Maaf aku belum memperkenalkan diriku, namaku Airi, aku putri dari pemelik perusahaan star santuary!"

Saat itu Satoru diam membisu karena kaget jika gadis yang di selamatkan olehnya merupakan anak bos dari sebuah perusahaan besar. Airi menarik tangan Satoru dan membawanya masuk kedalam bangunan. Mereka pergi menuju ke sebuah ruangan yang di pintunya bertulisan "Ruangan Pemilik Perusahaan".

Satoru yang masih kaget hanya bisa mengikuti alur dari Airi yang membawanya bertemu dengan bos dari sebuah perusahaan besar.

Di ruangan itu dia duduk sendirian di sebuah sofa, sedangkan Airi pergi keluar untuk memanggil ayahnya. Melihat ke sekelilingnya yang di penuhi dengan barang-barang mewah membuat Satoru merasa sedikit risih, karena dia memang orang yang tak terlalu suka dengan kemewahan.

Setelah cukup lama menunggu muncul seorang pria yang membuka pintu di ikuti oleh Airi.

"Maaf membuat mu menunggu Satoru-san"

"Eh, ah tidak apa-apa"

Saat mereka duduk suasana menjadi canggung, Satoru tak terbiasa berbicara dengan orang-orang yang berstatus tinggi. Saat berada di bumi ia memang sering bertemu dengan orang-orang yang mengandung gelar penjabat dan lain sebagainya karena dirinya merupakan atlet kendo.

Tapi Satoru selalu menghindari untuk bertemu dengan mereka karena baginya itu hal yang merepotkan dan lebih memilih hidup dalam kesederhanaan yang damai.

Melihat Satoru yang kelihatan risih, Airi bertanya kepadanya.

"Ada apa? apa ada sesuatu yang membuatmu tak nyaman?"

Mendengar hal itu, Satoru langsung menyangkalnya dan menjelaskan kepada mereka.

"Ah, tidak! sebenarnya aku hanya tak biasa dengan kemewahan, jadi ini membuatku sedikit gugup"

Saat itu ada seorang pelayan yang membawa nampan, di atas nampan itu ada sebuah kotak dan kantung berisikan uang. Pelayan itu meletakkan nampan itu di atas meja dan pergi keluar dari ruangan.

"Kuharap kau bisa menerima ini sebagai ucapan terima kasih ku, karena telah menolong putriku"

Melihat begitu banyak uang di meja, Satoru merasa tak enak menerimanya.

"B- bukannya itu sedikit terlalu banyak!?"

"Apa? Dibandingkan dengan nyawa seseorang, uang segini tak ada apa-apa nya. Kuharap kau bisa menerimanya"

Melihat ayah dari Airi yang begitu tulus, Satoru menerima hadiah itu dengan tersenyum.

"Baik, saya akan menerimanya dengan senang hati"

Setelah urusan dengan hadiah selesai, Airi membuka topik pembicaraan mengenai akademi.

"Hei, Satoru-san. Kamu datang kesini buat masuk ke akademi bukan?"

"Iya, apa ada yang aneh?"

"Ah, tidak. Hanya saja melihat dari kemampuan mu sebelumnya, kurasa tak ada yang bisa mengajarimu lagi di akademi"

"Yah, itu mungkin benar. Tapi tujuanku ke akademi bukan untuk berlatih bertarung atau sihir, lebih ke arah pengetahuan umum dan sejarah dunia"

"Heee~ jadi begitu yah, semangat yah! Kalau kamu butuh apa-apa datang saja kesini, kami akan membantumu!"

Mendengar hal itu Satoru tersenyum dan berterima kasih kepada Airi dan ayahnya.

Satoru keluar dari perusahaan itu dan mencari penginapan di kota, karena esok harinya hari pendaftaran di akademi akan berlangsung.

Setelah berkeliling mencari Satoru menemukan sebuah penginapan yang di rekomendasikan oleh Airi.

"Jadi ini yah, penginapan kelinci hitam"

Satoru memasuki penginapan itu, terlihat banyak sekali orang yang sedang makan malam dengan penuh senyuman.

Penginapan yang ramai...

Ah, aku perlu memesan kamar, kuharap masih ada yang tersisa...

Satoru pergi ke meja resepsionis penginapan untuk memesan kamar, untungnya masih ada satu kamar yang kosong. Namun tiba-tiba ada seorang gadis berambut coklat terang yang memesan kamar tepat setelah Satoru membayar kamar itu.

"Ano~ apa masih ada kamar yang tersisa?!"

"Ah, baru saja kamar terakhir di pesan oleh pemuda yang ada di samping mu"

Gadis itu terlihat murung karena itu, terlebih lagi hari sudah gelap. Melihat hal itu Satoru merasa iba dan memberikan kunci kamar miliknya.

"Kau pakai saja kamarnya, aku akan mencari penginapan lain"

Satoru memberikan kunci kamarnya ke tangan kecil gadis itu dan langsung pergi meninggalkan penginapan. Saat si gadis ingin memanggilnya, Satoru sudah hilang tak tau kemana.

"Baiklah, sepertinya aku akan tidur diluar malam ini. Yah tak seburuk yang kupikirkan dari pada membuat seorang gadis tidur di luar"

Satoru naik ke atas dahan pohon yang ada di sebuah taman di kota. Sembari menikmati angin malam yang berhembus, ia memandangi bintang-bintang di langit. Suasana yang hening membuat dirinya merasakan kantuk hingga akhirnya tertidur di dahan pohon tersebut.

Malam berakhir dan sinar matahari mulai menyinari dunia kembali. Satoru terbangun dari tidurnya dan meloncat turun dari dahan pohon. Ia langsung pergi berjalan mencari warung yang menjual makanan untuk sarapan.

Setelah membeli beberapa makanan, ia langsung berjalan menuju ke akademi dengan mengikuti beberapa orang yang berjalan kesana. Ada banyak sekali orang yang datang ke akademi, baik dari kalangan bangsawan ataupun rakyat biasa.

Saat di depan gerbang, Satoru terdiam sejenak karena merasa kagum dengan bentuk dari akademi yang akan dia masuki.

Jadi ini yah, akademi yang akan kumasuki...

Akademi kesatria sihir...

Ia melangkah kan kakinya memasuki area akademi, pergi menuju ke ruang pendaftaran. Yang memasuki akademi bukan hanya dirinya, tetapi ada juga orang-orang yang pernah ia temui sebelumnya.

Pada hari itu Satoru akan menjalani kehidupannya sebagai siswa di akademi yang bergengsi, atau bisa dibilang akademi terbaik yang ada di kerajaan.

Terpopuler

Comments

Falah35

Falah35

keknya yg benar sanctuary bukan santuary deh thor?

2023-06-11

2

Licia Elven Garden

Licia Elven Garden

pemelik XD
makasih dah ngasih tau

2023-05-15

0

Dr. Rin

Dr. Rin

typo dsni thor

2023-05-15

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Kemunculan Pahlawan Baru
2 Chapter 2 : Seorang Guru
3 Chapter 3 : Kebangkitan Kekuatan
4 Chapter 4 : Kembalinya Ketertarikan Dalam Pertarungan
5 Chapter 5 : Perjalanan Menuju Ibu Kota
6 Chapter 6 : Ibu Kota
7 Chapter 7 : Ujian
8 Chapter 8 : Hari Pertama Sekolah
9 Chapter 9 : Guild Petualang
10 Chapter 10 : Kelayakan Sebagai Petualang
11 Chapter 11 : Sarang Goblin
12 Chapter 12 : Wine Dapat Mengalahkanku
13 Chapter 13 : Cahaya Bulan
14 Chapter 14 : Pedang Anti Sihir
15 Chapter 15 : Antara Hidup Dan Mati
16 Chapter 16 : Festival Pahlawan
17 Chapter 17 : Pertemuan Dengan Pahlawan
18 Chapter 18 : Gadis Potion
19 Chapter 19 : Tanaman Obat
20 Chapter 20 : Kelinci
21 Chapter 21 : Kencan
22 Chapter 22 : Ke salah Pahaman
23 Chapter 23 : Hadiah Pernikahan
24 Chapter 24 : Pernikahan Bangsawan
25 Chapter 25 : Seseorang bisa berubah
26 Chapter 26 : Ujian
27 Chapter 27 : Memulai Perjalanan
28 Chapter 28 : Aku Salah Apa?
29 Chapter 29 : Bandit Dan Monster Rank-S
30 Chapter 30 : Iblis Pedang
31 Chapter 31 : Tenseiga
32 Chapter 32 : Terbangun Di Kota Dungeon
33 Chapter 33 : Dungeon
34 Chapter 34 : Kedamaian
35 Chapter 35 : Hari Terakhir Di Kota Dungeon
36 Chapter 36 : Apa Benar Itu Penyakit?
37 Chapter 37 : Penguasa Kematian
38 Chapter 38 : Murid Pindahan
39 Chapter 39 : Penasaran
40 Chapter 40 : Tunangan Dadakan
41 Chapter 41 : Kenapa Mereka Semua Berkumpul Disini?
42 Chapter 42 : Apa Benar Dia Pahlawan?
43 Chapter 43 : Are You Okay Tuan Pahlawan?
44 Chapter 44 : Pertemuan Kembali
45 Chapter 45 : Ingatan
46 Chapter 46 : Kebangkitan Artifact
47 Chapter 47 : 12 Anak Kecil
48 Chapter 48 : Sejak Kapan Kau Punya Anak!?
49 Chapter 49 : Serangan Iblis
50 Chapter 50 : Sosok Yang Dikenal
51 Chapter 51 : Mama?!
52 Chapter 52 : Elf Ini Istriku?
53 Chapter 53 : Serangan Di Malam Hari
54 Chapter 54 : Gadis Setengah Vampir
55 Chapter 55 : Gadis Kucing Pengendali Monster
56 Chapter 56 : Utusan Meiske
57 Chapter 57 : Pertunangan
58 Chapter 58 : Memulai Perjalanan
59 Chapter 59 : Kota Pelabuhan
60 Chapter 60 : Terbangun Dari Mimpi?
61 Chapter 61 : Kembali Ke Kehidupan Normal
62 Chapter 62 : Pembasmi Iblis
63 Chapter 63 : Memungut Gadis
64 Chapter 64 : Insiden Satu Malam
65 Chapter 65 : Kembali
66 Chapter 66 : Kembali Ke Tempat Yang Dikenal
67 Chapter 67 : Mansion
68 Season 1 End
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Chapter 1 : Kemunculan Pahlawan Baru
2
Chapter 2 : Seorang Guru
3
Chapter 3 : Kebangkitan Kekuatan
4
Chapter 4 : Kembalinya Ketertarikan Dalam Pertarungan
5
Chapter 5 : Perjalanan Menuju Ibu Kota
6
Chapter 6 : Ibu Kota
7
Chapter 7 : Ujian
8
Chapter 8 : Hari Pertama Sekolah
9
Chapter 9 : Guild Petualang
10
Chapter 10 : Kelayakan Sebagai Petualang
11
Chapter 11 : Sarang Goblin
12
Chapter 12 : Wine Dapat Mengalahkanku
13
Chapter 13 : Cahaya Bulan
14
Chapter 14 : Pedang Anti Sihir
15
Chapter 15 : Antara Hidup Dan Mati
16
Chapter 16 : Festival Pahlawan
17
Chapter 17 : Pertemuan Dengan Pahlawan
18
Chapter 18 : Gadis Potion
19
Chapter 19 : Tanaman Obat
20
Chapter 20 : Kelinci
21
Chapter 21 : Kencan
22
Chapter 22 : Ke salah Pahaman
23
Chapter 23 : Hadiah Pernikahan
24
Chapter 24 : Pernikahan Bangsawan
25
Chapter 25 : Seseorang bisa berubah
26
Chapter 26 : Ujian
27
Chapter 27 : Memulai Perjalanan
28
Chapter 28 : Aku Salah Apa?
29
Chapter 29 : Bandit Dan Monster Rank-S
30
Chapter 30 : Iblis Pedang
31
Chapter 31 : Tenseiga
32
Chapter 32 : Terbangun Di Kota Dungeon
33
Chapter 33 : Dungeon
34
Chapter 34 : Kedamaian
35
Chapter 35 : Hari Terakhir Di Kota Dungeon
36
Chapter 36 : Apa Benar Itu Penyakit?
37
Chapter 37 : Penguasa Kematian
38
Chapter 38 : Murid Pindahan
39
Chapter 39 : Penasaran
40
Chapter 40 : Tunangan Dadakan
41
Chapter 41 : Kenapa Mereka Semua Berkumpul Disini?
42
Chapter 42 : Apa Benar Dia Pahlawan?
43
Chapter 43 : Are You Okay Tuan Pahlawan?
44
Chapter 44 : Pertemuan Kembali
45
Chapter 45 : Ingatan
46
Chapter 46 : Kebangkitan Artifact
47
Chapter 47 : 12 Anak Kecil
48
Chapter 48 : Sejak Kapan Kau Punya Anak!?
49
Chapter 49 : Serangan Iblis
50
Chapter 50 : Sosok Yang Dikenal
51
Chapter 51 : Mama?!
52
Chapter 52 : Elf Ini Istriku?
53
Chapter 53 : Serangan Di Malam Hari
54
Chapter 54 : Gadis Setengah Vampir
55
Chapter 55 : Gadis Kucing Pengendali Monster
56
Chapter 56 : Utusan Meiske
57
Chapter 57 : Pertunangan
58
Chapter 58 : Memulai Perjalanan
59
Chapter 59 : Kota Pelabuhan
60
Chapter 60 : Terbangun Dari Mimpi?
61
Chapter 61 : Kembali Ke Kehidupan Normal
62
Chapter 62 : Pembasmi Iblis
63
Chapter 63 : Memungut Gadis
64
Chapter 64 : Insiden Satu Malam
65
Chapter 65 : Kembali
66
Chapter 66 : Kembali Ke Tempat Yang Dikenal
67
Chapter 67 : Mansion
68
Season 1 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!