Satu hari sebelum Satoru pergi melawan iblis di hutan, pihak istana melakukan ritual pemanggilan pahlawan setelah mendapatkan pesan dari dewi jika raja iblis sudah mulai bangkit.
Para penyihir istana berkumpul dan melakukan sihir pemanggilan yang memakan banyak sekali energi sihir. Sebuah lingkaran sihir yang besar bercahaya dan memanggil empat orang pemuda-pemudi.
Satu orang laki-laki dan tiga orang perempuan yang mengenakan seragam SMA. Keempat orang itu terlihat kebingungan dengan apa yang terjadi pada mereka.
"Ini ada dimana?" ujar pria yang di panggil di ikuti oleh ketiga gadis itu.
Sang raja lalu berdiri dari tahtanya dan menyambut para pahlawan itu. "Terima kasih karena telah menerima panggilan dari kami para pahlawan yang terhormat"
"Pahlawan? maksud anda kami?" ujar pelajar pria.
"Ya, kalian adalah pahlawan yang terpilih dan sudah di karunia oleh kekuatan dari sang dewi" Jawab raja dengan menunjuk kepada 4 senjata suci yang bersinar di dekat mereka.
Pedang, Tombak, Tongkat, dan Busur Panah. Para pahlawan itu di minta untuk menyentuh bola Cristal guna melihat status mereka.
...----------------...
...Name : Touya...
...Job : Hero...
...Age : 15 Years Old...
...----------------...
...Name : Sena...
...Job : Wizard...
...Age : 15 Years Old...
...----------------...
...Name : Sarah...
...Job : Hight Priest...
...Age : 16 Years Old...
...----------------...
...Name : Akari...
...Job : Wind Archer...
...Age : 15 Years Old...
...----------------...
Mereka semua mendapatkan masing-masing satu senjata suci yang muncul bersamaan dengan mereka sebagai hadiah dari sang dewi.
Sang raja menjelaskan kenapa mereka bisa ada di dunia ini. Setelah 100 tahun yang lalu perang melawan raja iblis berhasil di kalahkan oleh sang pahlawan pertama dan dunia kembali menjadi damai. Akan tetapi para iblis yang tersisa mulai hidup secara sembunyi-sembunyi dan mulai bangkit membangun kembali kekuatan mereka.
Karena hal itu kerajaan Earshied melakukan ritual pemanggilan pahlawan di saat ini. Pergerakan para iblis mulai terlihat dan kebangkitan raja iblis sudah tak lama lagi akan terjadi. Untuk melawan raja iblis yang akan segera bangkit, para pahlawan dari dunia lain yang memiliki kemampuan yang hebat akan di panggil untuk membantu menjaga kedamaian dunia.
Setelah mendengarkan penjelasan itu, Touya yang memiliki rasa keadilan yang tinggi menerima tugasnya sebagai seorang pahlawan. Sena menyela pembicaraan mereka "Apa yang kau pikirkan Touya!? kita akan melawan suatu hal yang mengerikan kau tau!?"
"Aku tau hal itu Sena, tapi jika kita tak bisa melakukannya maka dunia ini akan berakhir..." Touya membalas ucapan Sena dengan pelan sembari menatap matanya.
"Tenang saja, untuk sekarang kalian akan memasuki sebuah akademi sihir guna meningkatkan kekuatan kalian" Sela sang raja.
Berbeda dengan para siswa lainnya, para pahlawan langsung di masukkan tanpa ujian terlebih dahulu.
Ke esok kan harinya
Jugo membawa mayat iblis bersama dengan guild master ke istana kerajaan. Serta memberikan laporan soal keanehan yang ada di hutan di dekat kota.
"Terima kasih atas laporan yang sangat berharga ini" Ujar sang raja.
Sang raja memerintahkan beberapa kesatria untuk pergi menyelidiki hutan tersebut dan menyuruh penasehatnya untuk menyiapkan festival penyambutan pahlawan guna menenangkan warga yang sudah mendengar rumor kalau raja iblis akan bangkit.
Para pahlawan di minta berkumpul dan mengenakan seragam yang menunjukkan kekuatan mereka.
Di hari itu, ibu kota melakukan parade besar yang di sambut meriah oleh semua warga. Para pahlawan naik di atas kereta dan melambaikan tangan mereka kepada semua warga yang menonton.
Saat di pertengahan kota, mereka berhenti dan membuka kereta yang berisikan mayat iblis.
Seorang kesatria berdiri di atas kereta "Semuanya dengarkanlah! raja iblis akan bangkit sebentar lagi dan hal itu akan membuat dunia kembali menjadi kacau. Tapi tenang lah, disini kita sudah memiliki seorang pahlawan yang gagah berani dari dunia lain. Iblis yang ada disini adalah iblis yang mencoba untuk menyerang ibu kota dan berhasil di kalahkan oleh pahlawan!"
Mendengar hal itu, semua warga bersorak bahagia dan berterima kasih kepada para pahlawan itu. Festival terus berlanjut hingga sore hari dan rumor soal pahlawan yang berhasil mengalahkan seorang iblis menyebar ke seluruh kota.
Satu minggu sudah berlalu
Para pahlawan begitu terkenal di akademi dan begitu di hormati oleh semua siswa. Bukan hanya karena mereka seorang pahlawan, tetapi kekuatan mereka juga hebat. Tak perlu waktu begitu lama, para pahlawan di minta untuk bergabung ke dalam osis.
Satoru masih tetap berada di dalam ruang istirahat guild dan masih tak sadarkan diri. Di alam bawah sadarnya, dia terus-terusan berlari menuju ke arah yang ia yakini hingga pada akhirnya dia melihat sebuah cahaya.
Matanya perlahan terbuka, melihat langit-langit asing. "Di mana ini...?" Satoru terbangun dari tidurnya dan melihat sekelilingnya dengan heran.
Pintu ruangan terbuka, terlihat Airi yang hendak masuk ke dalam ruangan. Ia terpaku diam di depan pintu ketika melihat Satoru duduk terbangun dari kasur.
"A~ Airi-san?" Satoru yang heran melihat Airi berdiri diam, mencoba memanggilnya.
Saat itu, gadis itu langsung berlari memeluk Satoru dengan erat. "Syukurlah kau sadar... a~aku benar-benar takut, kalau kau tak akan bangun lagi..." Di pelukan itu Airi berbicara sembari menangis di dada Satoru.
Tak tahu dengan apa yang terjadi dan melihat seorang wanita memeluknya sembari meneteskan air mata, Satoru membalas pelukan itu dan berbisik pelan di telinga gadis itu. "Maaf, karena telah membuat mu kawatir Airi-san.."
Setelah cukup lega, Airi melepaskan pelukannya secara perlahan dan melihat Satoru yang tersenyum kepadanya.
"Ee... sebenarnya apa yang terjadi Airi-san?" Satoru bertanya dengan canggung kepada Airi mengenai situasinya.
"Kamu sudah tidur selama satu minggu penuh setelah di bawa kembali oleh party Jugo yang menemukan mu pingsan di tengah hutan" Airi menjawab pertanyaan Satoru dengan serius. "Sebenarnya apa yang kau pikirkan!? melawan seorang iblis sendirian!!!" Airi berteriak meluapkan kekesalannya sekaligus kawatir terhadap Satoru.
Mendengar hal itu Satoru tak bisa membalas ucapan Airi, mengingat dirinya hampir mati karena melawan iblis itu. Satoru mengusap air mata yang mengalir di pipi Airi dengan lembut.
"Maaf, tolong jangan menangis lagi, nanti wajah cantik mu akan luntur loh" Ujar Satoru dengan bercanda.
Wajah Airi seketika memerah, ia bangun berdiri. "Jika kau sudah bisa bercanda seperti itu, maka kau sudah baik-baik saja kan?" Airi langsung keluar dari ruangan sembari menahan malunya.
Satoru masih duduk diam di atas kasur sembari mengingat hal yang terjadi setelah pertarungan melawan iblis di hutan.
Setelah pertarungan selesai aku merasa kepalaku begitu sakit...
Tapi kenapa kepalaku begitu sakit saat itu?
Ketika memikirkan hal itu, dia mengingat ucapan masternya sebelum perpisahan menuju ke ibu kota. "Ingat Satoru, kau memang bisa membuat pedang apapun yang kau mau. Tapi, kau tak bisa membuat pedang baru dalam waktu yang berdekatan, jika tidak kau akan mengalami sakit kepala yang luar biasa".
Ah... jadi sakit itu akibat pembuatan pedang yang baru yah...
Saat aku menciptakan Aerial Spada ada sekitar satu minggu kurang lebih waktu yang sudah terlewat, kemudian menciptakan Metsuma No Tsurugi.
Kalau begitu, mungkin setiap penciptaan pedang akan memakan waktu satu bulan perpedangnya?
Tapi jika satu bulan satu pedang...
Kurasa tak ada salahnya, aku akan mencobanya nanti...
Setelah selesai merenung, Satoru beranjak dari kasur dan keluar dari ruangan itu. Di balik pintu ruangan, sudah ada banyak orang yang menyambutnya.
"Selamat atas kesembuhannya Satoru!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Ayano
Kamu ngajak ciwik bercanda. Kena pukul kelar loh 😅
2023-09-06
0
Ayano
Perlakuan khusus karena tugasnya lebih berat
2023-09-06
0
Ayano
Aku inget Tate no Yuusha pas baca kalimat yang ini
2023-09-06
0