Di depan goa yang merupakan sarang goblin, Satoru melihat tiga orang gadis perempuan yang di bawa masuk kedalam goa tersebut. Setelah mereka di bawa masuk Satoru langsung turun dari pohon dan bergerak dengan cepat membunuh 2 ekor goblin yang menjaga pintu goa.
Seperti nya aku tak bisa menggunakan katana di dalam goa, karena terlalu panjang.
Satoru menyarungkan katananya dan mengambil pisau yang di miliki oleh goblin penjaga. Pisau itu sudah di lumuri oleh sebuah racun pelumpuh.
Di dalam goa yang gelap Satoru tak bisa mengandalkan penglihatan nya, dia hanya bisa mengandalkan indra pendengaran dan penciumannya.
Goa ini benar-benar busuk, baunya seperti bangkai.
Saat berjalan masuk kedalam goa, kakinya secara tak sengaja menginjak tulang-tulang yang berserakan di lantai goa.
Kretak!
Karena suara tulang itu bergema di dalam goa, para goblin langsung menyadari jika ada seorang penyusup yang masuk ke wilayah mereka. Bukan hanya satu, ada banyak goblin yang datang menghampiri Satoru.
Dari langkah kakinya, sepertinya ada sekitar 20 goblin yang datang ke arah ku...
Satoru langsung bergerak dengan cepat ke arah para goblin dan menyerang mereka dengan serangan kejutan yang begitu cepat hingga mereka tak sempat bereaksi. Satoru terus berjalan hingga sampai di tempat yang cukup luas di dalam goa itu.
Tempat itu cukup terang karena ada nyala api dari obor. Satoru masih diam dari kejauhan melihat sekitarnya, di tempat luas itu ada banyak sekali goblin dan di antara mereka juga ada goblin yang mengenakan topeng dan memegang sebuah tongkat.
Yang ada di sana goblin shaman, kan?
Saat sedang memerhatikan sekitar, Satoru mendengar suara seorang wanita.
"T- tidak! Lepaskan! Jangan menggosokkan benda kotor itu di tubuh ku!"
Matanya langsung tertuju ke arah suara dan melihat ketiga gadis sebelumnya sedang di kerumuni oleh para goblin. Salah satu goblin hendak memperkaosnya, pada saat itu Satoru langsung melemparkan pisau yang ia pegang dan tepat mengenai kepala goblin itu.
Semua goblin yang ada disana terdiam sejenak melihat salah satu mereka mati. Para goblin langsung meningkatkan kewaspadaannya dan melihat sekitar mereka untuk mencari keberadaan sang penyerang.
Goblin shaman yang bisa mengenakan sihir berhasil melacak keberadaan Satoru dan memberi tahu nya pada goblin lain. Belum di datangi oleh para goblin, Satoru langsung keluar dari persembunyiannya sembari menarik keluar katana di pinggangnya.
"Heh, dengan luas seperti ini, seharusnya aku bisa menggunakan katana ku. Majulah, aku akan meladeni kalian"
Para goblin langsung menyerbu Satoru secara bersamaan, namun hal itu tak berarti apa-apa di hadapan pria itu. Para goblin hanya bisa menantikan kematian mereka ketika bertemu dengannya.
Di kerumuni oleh para goblin, Satoru tersenyum saat menebas kepala mereka dengan katananya. Melihat goblin yang lain terus-terusan mati, goblin shaman pergi menuju ketiga gadis itu dan hendak menyandra mereka.
Satoru yang melihat hal itu, memotong lengan goblin yang bertarung dengannya dan mengambil pisau di tangan nya. Pisau itu langsung ia lempar dengan cepat dan tepat mengenai kepala goblin shaman tersebut.
Suasana menjadi sunyi dan tempat itu di penuhi oleh darah dan mayat-mayat goblin yang berserakan. Satoru mendatangi ketiga gadis itu.
"Apa kalian baik-baik saja?"
Ketiga gadis itu masih cukup ketakutan sehingga tak menjawab pertanyaan Satoru. Di lihat dari pakaian mereka, seharusnya para goblin belum sempat untuk melakukan sesuatu pada mereka dan mereka bertiga masih segel.
Melihat ketiga gadis itu masih syok, Satoru pergi untuk mengambil bukti pembasmian, ia memotong satu persatu telinga goblin. Karena para goblin tak memiliki batu sihir, bukti pembasmian nya menjadi telinga kiri mereka.
Saat sedang mengumpulkan telinga goblin Satoru menyadari sebuah keberadaan monster di dekatnya.
"Keluarlah, aku akan bermain denganmu"
Tanah bergetar saat monster itu berjalan memasuki goa, warna kulit hijau layaknya goblin tetapi memiliki tubuh yang lebih besar.
"Biar kutebak, apa kau seekor hobgoblin?"
Satoru bangun berdiri dan menarik katana nya keluar. Ia sedikit kecewa karena hanya ada satu hobgoblin, tanpa perlu berlama-lama kepala hobgoblin itu langsung melayang dalam hitungan detik.
Huft, yah mari lanjutkan mengumpulkan telinganya...
Setelah mengumpulkan semua telinga goblin, Satoru kembali menghampiri ketiga gadis itu. Sembari mengulurkan tangannya Satoru berbicara dengan pelan.
"Apa kalian sudah tenang? tak perlu kawatir, aku tak akan menyakiti kalian"
Ketiga gadis itu menatap satu sama lain secara bergantian dan mengangguk pelan. Mereka berdiri secara perlahan dan mengikuti Satoru berjalan keluar dari goa. Saat mereka sampai di pintu goa terdengar suara pertarungan.
Ada beberapa petualang yang sedang bertarung dengan goblin yang masih tersisa di luar.
"Ternyata kau sudah membereskannya yah, Satoru!"
Salah satu petualang berbicara dengan lantang saat melihat Satoru keluar dengan membawa tiga orang wanita dari sarang goblin. Petualang itu adalah Jugo, orang yang berduel dengan Satoru tempo hari.
Setelah semua goblin berhasil di basmi mereka kembali ke guild petualang untuk memberikan laporan. Ketiga gadis itu salah satu dari mereka merupakan seorang petualang dan dua lainnya hanya gadis desa biasa.
Berkat pembasmian sarang goblin Satoru di promosikan untuk naik ke rank-D. Semua petualang bersorak dengan penuh senang hati karena ada seorang petualang hebat yang muncul di kota mereka.
Mendapat bayaran dari pembasmian goblin sekaligus di promosikan menjadi petualang rank D, Satoru dengan bersemangat berteriak.
"Minumlah sepuasnya aku yang traktir!"
"Woooouuuhhhh!!!!"
Di malam hari itu para petualang berpesta dengan penuh kegembiraan, semua orang menunjukkan senyuman di wajah mereka.
Di pagi esoknya Satoru terbangun dengan tubuh yang kelelahan, kepalanya menjadi pusing dan nyeri.
"Sakit! Jugo sialan! Bisa-bisanya dia memberiku wine tanpa sengaja..."
Di pagi hari itu Satoru memutuskan untuk tidak mendekati seseorang yang sedang mabuk lagi. Saat berjalan menuju ke akademi tubuhnya sudah seperti melayang. Pandangannya bergoyang-goyang seperti sedang menaiki kapal dan tanah yang ia ijak seperti sedang gempa.
Saat sampai di depan gerbang sekolah, ia bertemu dengan Taiju. Melihat temannya jalan sempoyongan Taiju membantu Satoru untuk sampai ke ruang kelas.
"Te- rima kasih, Taiju"
Satoru menggulingkan kepalanya di atas meja dengan tubuh yang masih kelelahan. Karena heran dengan Satoru yang begitu lemas di pagi hari, Taiju bertanya.
"Kenapa kau bisa kelelahan seperti ini?"
Saat dengar pertanyaan itu Satoru menggerutu sendiri dan mengucapkan semuanya dengan begitu cepat.
"Saat ada di guild petualang, Jugo sialan itu memberiku wine dengan kadar alkohol tinggi secara tak sengaja. Kukira itu hanya jus anggur, tapi ternyata alkohol, berkat itu aku merasa tak enak badan sampai sekarang..."
Melihat Satoru yang menggerutu kesal kepada petualang bernama Jugo, Taiju hanya bisa mendengarkannya dengan tertawa paksa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Dr. Rin
Teringat scene goblin slayer pasti 🤣
2023-06-25
0
Ayano
Penderitaan teman adalah kebahagiaan di pagi hari 🤣🤣
2023-05-29
0
Ayano
Kamu sudah dewasa nak 😏😏😏
2023-05-29
0