Chapter 11 : Sarang Goblin

Di depan goa yang merupakan sarang goblin, Satoru melihat tiga orang gadis perempuan yang di bawa masuk kedalam goa tersebut. Setelah mereka di bawa masuk Satoru langsung turun dari pohon dan bergerak dengan cepat membunuh 2 ekor goblin yang menjaga pintu goa.

Seperti nya aku tak bisa menggunakan katana di dalam goa, karena terlalu panjang.

Satoru menyarungkan katananya dan mengambil pisau yang di miliki oleh goblin penjaga. Pisau itu sudah di lumuri oleh sebuah racun pelumpuh.

Di dalam goa yang gelap Satoru tak bisa mengandalkan penglihatan nya, dia hanya bisa mengandalkan indra pendengaran dan penciumannya.

Goa ini benar-benar busuk, baunya seperti bangkai.

Saat berjalan masuk kedalam goa, kakinya secara tak sengaja menginjak tulang-tulang yang berserakan di lantai goa.

Kretak!

Karena suara tulang itu bergema di dalam goa, para goblin langsung menyadari jika ada seorang penyusup yang masuk ke wilayah mereka. Bukan hanya satu, ada banyak goblin yang datang menghampiri Satoru.

Dari langkah kakinya, sepertinya ada sekitar 20 goblin yang datang ke arah ku...

Satoru langsung bergerak dengan cepat ke arah para goblin dan menyerang mereka dengan serangan kejutan yang begitu cepat hingga mereka tak sempat bereaksi. Satoru terus berjalan hingga sampai di tempat yang cukup luas di dalam goa itu.

Tempat itu cukup terang karena ada nyala api dari obor. Satoru masih diam dari kejauhan melihat sekitarnya, di tempat luas itu ada banyak sekali goblin dan di antara mereka juga ada goblin yang mengenakan topeng dan memegang sebuah tongkat.

Yang ada di sana goblin shaman, kan?

Saat sedang memerhatikan sekitar, Satoru mendengar suara seorang wanita.

"T- tidak! Lepaskan! Jangan menggosokkan benda kotor itu di tubuh ku!"

Matanya langsung tertuju ke arah suara dan melihat ketiga gadis sebelumnya sedang di kerumuni oleh para goblin. Salah satu goblin hendak memperkaosnya, pada saat itu Satoru langsung melemparkan pisau yang ia pegang dan tepat mengenai kepala goblin itu.

Semua goblin yang ada disana terdiam sejenak melihat salah satu mereka mati. Para goblin langsung meningkatkan kewaspadaannya dan melihat sekitar mereka untuk mencari keberadaan sang penyerang.

Goblin shaman yang bisa mengenakan sihir berhasil melacak keberadaan Satoru dan memberi tahu nya pada goblin lain. Belum di datangi oleh para goblin, Satoru langsung keluar dari persembunyiannya sembari menarik keluar katana di pinggangnya.

"Heh, dengan luas seperti ini, seharusnya aku bisa menggunakan katana ku. Majulah, aku akan meladeni kalian"

Para goblin langsung menyerbu Satoru secara bersamaan, namun hal itu tak berarti apa-apa di hadapan pria itu. Para goblin hanya bisa menantikan kematian mereka ketika bertemu dengannya.

Di kerumuni oleh para goblin, Satoru tersenyum saat menebas kepala mereka dengan katananya. Melihat goblin yang lain terus-terusan mati, goblin shaman pergi menuju ketiga gadis itu dan hendak menyandra mereka.

Satoru yang melihat hal itu, memotong lengan goblin yang bertarung dengannya dan mengambil pisau di tangan nya. Pisau itu langsung ia lempar dengan cepat dan tepat mengenai kepala goblin shaman tersebut.

Suasana menjadi sunyi dan tempat itu di penuhi oleh darah dan mayat-mayat goblin yang berserakan. Satoru mendatangi ketiga gadis itu.

"Apa kalian baik-baik saja?"

Ketiga gadis itu masih cukup ketakutan sehingga tak menjawab pertanyaan Satoru. Di lihat dari pakaian mereka, seharusnya para goblin belum sempat untuk melakukan sesuatu pada mereka dan mereka bertiga masih segel.

Melihat ketiga gadis itu masih syok, Satoru pergi untuk mengambil bukti pembasmian, ia memotong satu persatu telinga goblin. Karena para goblin tak memiliki batu sihir, bukti pembasmian nya menjadi telinga kiri mereka.

Saat sedang mengumpulkan telinga goblin Satoru menyadari sebuah keberadaan monster di dekatnya.

"Keluarlah, aku akan bermain denganmu"

Tanah bergetar saat monster itu berjalan memasuki goa, warna kulit hijau layaknya goblin tetapi memiliki tubuh yang lebih besar.

"Biar kutebak, apa kau seekor hobgoblin?"

Satoru bangun berdiri dan menarik katana nya keluar. Ia sedikit kecewa karena hanya ada satu hobgoblin, tanpa perlu berlama-lama kepala hobgoblin itu langsung melayang dalam hitungan detik.

Huft, yah mari lanjutkan mengumpulkan telinganya...

Setelah mengumpulkan semua telinga goblin, Satoru kembali menghampiri ketiga gadis itu. Sembari mengulurkan tangannya Satoru berbicara dengan pelan.

"Apa kalian sudah tenang? tak perlu kawatir, aku tak akan menyakiti kalian"

Ketiga gadis itu menatap satu sama lain secara bergantian dan mengangguk pelan. Mereka berdiri secara perlahan dan mengikuti Satoru berjalan keluar dari goa. Saat mereka sampai di pintu goa terdengar suara pertarungan.

Ada beberapa petualang yang sedang bertarung dengan goblin yang masih tersisa di luar.

"Ternyata kau sudah membereskannya yah, Satoru!"

Salah satu petualang berbicara dengan lantang saat melihat Satoru keluar dengan membawa tiga orang wanita dari sarang goblin. Petualang itu adalah Jugo, orang yang berduel dengan Satoru tempo hari.

Setelah semua goblin berhasil di basmi mereka kembali ke guild petualang untuk memberikan laporan. Ketiga gadis itu salah satu dari mereka merupakan seorang petualang dan dua lainnya hanya gadis desa biasa.

Berkat pembasmian sarang goblin Satoru di promosikan untuk naik ke rank-D. Semua petualang bersorak dengan penuh senang hati karena ada seorang petualang hebat yang muncul di kota mereka.

Mendapat bayaran dari pembasmian goblin sekaligus di promosikan menjadi petualang rank D, Satoru dengan bersemangat berteriak.

"Minumlah sepuasnya aku yang traktir!"

"Woooouuuhhhh!!!!"

Di malam hari itu para petualang berpesta dengan penuh kegembiraan, semua orang menunjukkan senyuman di wajah mereka.

Di pagi esoknya Satoru terbangun dengan tubuh yang kelelahan, kepalanya menjadi pusing dan nyeri.

"Sakit! Jugo sialan! Bisa-bisanya dia memberiku wine tanpa sengaja..."

Di pagi hari itu Satoru memutuskan untuk tidak mendekati seseorang yang sedang mabuk lagi. Saat berjalan menuju ke akademi tubuhnya sudah seperti melayang. Pandangannya bergoyang-goyang seperti sedang menaiki kapal dan tanah yang ia ijak seperti sedang gempa.

Saat sampai di depan gerbang sekolah, ia bertemu dengan Taiju. Melihat temannya jalan sempoyongan Taiju membantu Satoru untuk sampai ke ruang kelas.

"Te- rima kasih, Taiju"

Satoru menggulingkan kepalanya di atas meja dengan tubuh yang masih kelelahan. Karena heran dengan Satoru yang begitu lemas di pagi hari, Taiju bertanya.

"Kenapa kau bisa kelelahan seperti ini?"

Saat dengar pertanyaan itu Satoru menggerutu sendiri dan mengucapkan semuanya dengan begitu cepat.

"Saat ada di guild petualang, Jugo sialan itu memberiku wine dengan kadar alkohol tinggi secara tak sengaja. Kukira itu hanya jus anggur, tapi ternyata alkohol, berkat itu aku merasa tak enak badan sampai sekarang..."

Melihat Satoru yang menggerutu kesal kepada petualang bernama Jugo, Taiju hanya bisa mendengarkannya dengan tertawa paksa.

Terpopuler

Comments

Dr. Rin

Dr. Rin

Teringat scene goblin slayer pasti 🤣

2023-06-25

0

Ayano

Ayano

Penderitaan teman adalah kebahagiaan di pagi hari 🤣🤣

2023-05-29

0

Ayano

Ayano

Kamu sudah dewasa nak 😏😏😏

2023-05-29

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Kemunculan Pahlawan Baru
2 Chapter 2 : Seorang Guru
3 Chapter 3 : Kebangkitan Kekuatan
4 Chapter 4 : Kembalinya Ketertarikan Dalam Pertarungan
5 Chapter 5 : Perjalanan Menuju Ibu Kota
6 Chapter 6 : Ibu Kota
7 Chapter 7 : Ujian
8 Chapter 8 : Hari Pertama Sekolah
9 Chapter 9 : Guild Petualang
10 Chapter 10 : Kelayakan Sebagai Petualang
11 Chapter 11 : Sarang Goblin
12 Chapter 12 : Wine Dapat Mengalahkanku
13 Chapter 13 : Cahaya Bulan
14 Chapter 14 : Pedang Anti Sihir
15 Chapter 15 : Antara Hidup Dan Mati
16 Chapter 16 : Festival Pahlawan
17 Chapter 17 : Pertemuan Dengan Pahlawan
18 Chapter 18 : Gadis Potion
19 Chapter 19 : Tanaman Obat
20 Chapter 20 : Kelinci
21 Chapter 21 : Kencan
22 Chapter 22 : Ke salah Pahaman
23 Chapter 23 : Hadiah Pernikahan
24 Chapter 24 : Pernikahan Bangsawan
25 Chapter 25 : Seseorang bisa berubah
26 Chapter 26 : Ujian
27 Chapter 27 : Memulai Perjalanan
28 Chapter 28 : Aku Salah Apa?
29 Chapter 29 : Bandit Dan Monster Rank-S
30 Chapter 30 : Iblis Pedang
31 Chapter 31 : Tenseiga
32 Chapter 32 : Terbangun Di Kota Dungeon
33 Chapter 33 : Dungeon
34 Chapter 34 : Kedamaian
35 Chapter 35 : Hari Terakhir Di Kota Dungeon
36 Chapter 36 : Apa Benar Itu Penyakit?
37 Chapter 37 : Penguasa Kematian
38 Chapter 38 : Murid Pindahan
39 Chapter 39 : Penasaran
40 Chapter 40 : Tunangan Dadakan
41 Chapter 41 : Kenapa Mereka Semua Berkumpul Disini?
42 Chapter 42 : Apa Benar Dia Pahlawan?
43 Chapter 43 : Are You Okay Tuan Pahlawan?
44 Chapter 44 : Pertemuan Kembali
45 Chapter 45 : Ingatan
46 Chapter 46 : Kebangkitan Artifact
47 Chapter 47 : 12 Anak Kecil
48 Chapter 48 : Sejak Kapan Kau Punya Anak!?
49 Chapter 49 : Serangan Iblis
50 Chapter 50 : Sosok Yang Dikenal
51 Chapter 51 : Mama?!
52 Chapter 52 : Elf Ini Istriku?
53 Chapter 53 : Serangan Di Malam Hari
54 Chapter 54 : Gadis Setengah Vampir
55 Chapter 55 : Gadis Kucing Pengendali Monster
56 Chapter 56 : Utusan Meiske
57 Chapter 57 : Pertunangan
58 Chapter 58 : Memulai Perjalanan
59 Chapter 59 : Kota Pelabuhan
60 Chapter 60 : Terbangun Dari Mimpi?
61 Chapter 61 : Kembali Ke Kehidupan Normal
62 Chapter 62 : Pembasmi Iblis
63 Chapter 63 : Memungut Gadis
64 Chapter 64 : Insiden Satu Malam
65 Chapter 65 : Kembali
66 Chapter 66 : Kembali Ke Tempat Yang Dikenal
67 Chapter 67 : Mansion
68 Season 1 End
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Chapter 1 : Kemunculan Pahlawan Baru
2
Chapter 2 : Seorang Guru
3
Chapter 3 : Kebangkitan Kekuatan
4
Chapter 4 : Kembalinya Ketertarikan Dalam Pertarungan
5
Chapter 5 : Perjalanan Menuju Ibu Kota
6
Chapter 6 : Ibu Kota
7
Chapter 7 : Ujian
8
Chapter 8 : Hari Pertama Sekolah
9
Chapter 9 : Guild Petualang
10
Chapter 10 : Kelayakan Sebagai Petualang
11
Chapter 11 : Sarang Goblin
12
Chapter 12 : Wine Dapat Mengalahkanku
13
Chapter 13 : Cahaya Bulan
14
Chapter 14 : Pedang Anti Sihir
15
Chapter 15 : Antara Hidup Dan Mati
16
Chapter 16 : Festival Pahlawan
17
Chapter 17 : Pertemuan Dengan Pahlawan
18
Chapter 18 : Gadis Potion
19
Chapter 19 : Tanaman Obat
20
Chapter 20 : Kelinci
21
Chapter 21 : Kencan
22
Chapter 22 : Ke salah Pahaman
23
Chapter 23 : Hadiah Pernikahan
24
Chapter 24 : Pernikahan Bangsawan
25
Chapter 25 : Seseorang bisa berubah
26
Chapter 26 : Ujian
27
Chapter 27 : Memulai Perjalanan
28
Chapter 28 : Aku Salah Apa?
29
Chapter 29 : Bandit Dan Monster Rank-S
30
Chapter 30 : Iblis Pedang
31
Chapter 31 : Tenseiga
32
Chapter 32 : Terbangun Di Kota Dungeon
33
Chapter 33 : Dungeon
34
Chapter 34 : Kedamaian
35
Chapter 35 : Hari Terakhir Di Kota Dungeon
36
Chapter 36 : Apa Benar Itu Penyakit?
37
Chapter 37 : Penguasa Kematian
38
Chapter 38 : Murid Pindahan
39
Chapter 39 : Penasaran
40
Chapter 40 : Tunangan Dadakan
41
Chapter 41 : Kenapa Mereka Semua Berkumpul Disini?
42
Chapter 42 : Apa Benar Dia Pahlawan?
43
Chapter 43 : Are You Okay Tuan Pahlawan?
44
Chapter 44 : Pertemuan Kembali
45
Chapter 45 : Ingatan
46
Chapter 46 : Kebangkitan Artifact
47
Chapter 47 : 12 Anak Kecil
48
Chapter 48 : Sejak Kapan Kau Punya Anak!?
49
Chapter 49 : Serangan Iblis
50
Chapter 50 : Sosok Yang Dikenal
51
Chapter 51 : Mama?!
52
Chapter 52 : Elf Ini Istriku?
53
Chapter 53 : Serangan Di Malam Hari
54
Chapter 54 : Gadis Setengah Vampir
55
Chapter 55 : Gadis Kucing Pengendali Monster
56
Chapter 56 : Utusan Meiske
57
Chapter 57 : Pertunangan
58
Chapter 58 : Memulai Perjalanan
59
Chapter 59 : Kota Pelabuhan
60
Chapter 60 : Terbangun Dari Mimpi?
61
Chapter 61 : Kembali Ke Kehidupan Normal
62
Chapter 62 : Pembasmi Iblis
63
Chapter 63 : Memungut Gadis
64
Chapter 64 : Insiden Satu Malam
65
Chapter 65 : Kembali
66
Chapter 66 : Kembali Ke Tempat Yang Dikenal
67
Chapter 67 : Mansion
68
Season 1 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!