Chapter 4 : Kembalinya Ketertarikan Dalam Pertarungan

Satu hari sudah berlalu semenjak keberangkatan Satoru menuju ke ibu kota, di dalam peta yang ia lihat ada sebuah desa kecil yang berada di depannya.

Dia langsung meningkatkan kecepatan karena ingin segera sampai di desa tersebut. Saat berlarian di jalan, ia melihat gumpalan asap berada di depannya.

Asap? apa terjadi sebuah kebakaran?

Kalau begitu aku harus meningkatkan kecepatan ku!

Melihat hal itu Satoru langsung meningkatkan kecepatannya lagi, hingga pada akhirnya ia sampai di sumber asap. Desa yang ingin dia kunjungi sudah menjadi lautan api, terlihat ada gerombolan orc yang menyerang desa tersebut.

Di balik kerumunan para orc, ada seekor orc yang tubuhnya lebih besar dan membawa sebuah kapak yang besar. Sedangkan disisi lain, para orc itu melingkari para warga desa wanita dan yang laki-laki di bunuh dengan sadis.

Itu orc bukan?

Karena tampilannya seperti manusia babi, dan hal itu cukup umum di dalam game.

Apa aku perlu menyelamatkan para warga desa itu?

Saat berfikiran ingin meninggalkan para warga desa itu, Satoru menampar keras pipinya.

Apa yang kau pikirkan Satoru!

Apa kau lupa janji mu dengan kakek?

Setelah memantapkan hatinya, Satoru memikirkan sebuah rencana untuk mengalahkan para orc tersebut.

Jika aku ingin memadamkan apinya aku perlu pedang dengan atribut elemen air, tapi jika aku melakukan itu pasti akan menimbulkan embun yang tebal dan sulit untuk melihat.

Jika aku menggunakan Aerial Spada, apinya akan makin besar karena tertiup oleh angin.

Saat berfikir mengenai angin, Satoru teringat satu hal.

Kenapa aku bisa melupakan hal itu, aku hanya perlu membuat pusaran angin di setiap rumah untuk menghilangkan oksigen yang ada di sekitarnya, dengan begitu apinya bisa padam!

Setelah cukup yakin dengan rencananya Satoru mengeluarkan Aerial Spada, dengan mengendalikan angin yang berada di sekitar pedangnya dia bergerak dengan cepat membuat sebuah pusaran angin di setiap rumah di desa.

Dengan pengendalian tinggi Satoru berhasil memadamkan api di setiap rumah yang terbakar.

Karena hal itu pada orc langsung waspada dan mengangkat senjata mereka. Satoru masih bersembunyi di balik sebuah rumah di desa sembari memantau para orc dari jauh. Tapi dia melupakan satu hal penting, indra penciuman seorang orc sangat lah tajam.

Tak perlu waktu lama para orc langsung mengetahui lokasi Satoru yang sedang bersembunyi. Karena sudah ketahuan, Satoru langsung keluar dan berdiri di hadapan banyak orc dengan sebilah pedang di tangannya.

"Kalian para babi majulah! aku akan meladeni kalian secara bersamaan"

Satoru berteriak di hadapan banyak orc dengan senyuman sinis. Para orc yang terprovokasi langsung maju menyerang Satoru secara bersamaan. Walaupun begitu, pemuda itu bisa mengimbangi pertarungan 1 lawan banyak orang layaknya menari.

Sebagian besar pasukan orc itu berhasil di kalahkan oleh Satoru dan menyisakan sedikit dari mereka serta seorang orc yang lebih besar.

Sembari mengangkat pedangnya ke arah para orc, terlihat senyuman kecil di mulutnya.

"Sepertinya kau pemimpinnya"

Sudah sekian lamanya Satoru tidak menikmati pertarungan seperti ini. Saat dirinya di bumi dulu, Satoru selalu bertarung kendo dengan orang-orang dewasa di Dojo milik kakeknya. Jarang sekali ada orang yang bisa membuatnya bertarung dengan serius.

Pada saat dia mendapat trauma karena berpikir kalau sudah membunuh orang, ia ingin berhenti berlatih kendo. Tapi sang kakek menyemangati nya dan bercerita tentang seorang pendekar pedang yang sudah mengambil banyak nyawa.

Walaupun dia sedang terbaring di rumah sakit, sang kakek bercerita dengan bersemangat. Saat mendengar cerita itu, Satoru mulai merasa lega dan mau berlatih kendo kembali, walaupun tidak segiat dulu.

Saat berpindah ke dunia lain, Satoru mulai merasakan kenikmatan dalam pertarungan kembali. Di mulai bersemangat lagi untuk me jadi lebih kuat, terlebih lagi di dunia yang penuh dengan pertarungan dan berbagai monster yang berbahaya, hal itu membuat hatinya berdebar-debar.

Setelah berada di hadapan sisa orc, Satoru langsung berlari menerjang mereka. Walau berhasil mengalahkan semua orc biasa, satu yang berbadan besar cukup kuat dan berhasil menahan serangan Satoru.

"Hahah! bagus! jika kau bisa di kalahkan dengan mudah itu tak akan seru!"

Pedang dan kapak besar milik orc itu saling beradu, tapi hal itu tak akan bertahan lama mengingat kemampuan penetrasi yang di miliki oleh pedang milik Satoru.

Tass!

Kapak milik orc itu hancur, Satoru melesatkan serangan nya dan mengincar kepala orc berbadan besar itu. Namun, orc itu berhasil menahannya dengan cara mengorbankan lengan kiri miliknya.

"Hahaha! jadi kau mengorbankan anggota tubuh yang lain untuk melindungi anggota tubuh yang lebih penting yah. Tapi, itu tak berguna"

Satoru langsung bergerak dengan cepat dan memenggal kepala orc tersebut.

"Dengan begini pembasmian selesai!"

Satoru menarik kembali Aerial Spada dan pergi menuju ke warga desa yang tersisa, mereka semua seorang wanita.

"A- apa kau seorang kesatria yang di kirim dari ibu kota?"

Mendengar hal itu Satoru menggelengkan kepalanya.

"Bukan, aku hanya seorang pengelana yang lewat. Saat aku melihat gumpalan asap di langit, aku langsung bergegas kemari"

Satoru melihat sekelilingnya, terdapat banyak mayat para penduduk desa yang terkapar di mana-mana.

"Maaf, andai saja aku datang lebih cepat kesini, mungkin hal ini tak akan terjadi"

Melihat pemuda yang menyelamatkan mereka menunduk dan meminta maaf, semua warga desa yang tersisa langsung bangun berdiri.

"Apa yang kau katakan?! kau adalah penyelamat kami! mereka yang mati disini pasti tak akan berfikir jika ini adalah kesalahanmu, mereka pasti akan pergi kesana dengan tenang karena melihat istri dan keluarga mereka yang selamat!"

Mendengar ucapan itu, terlihat senyuman kecil di bibir Satoru, ia pun tersenyum.

"Iya!"

Setelah itu semua warga desa mengumpulkan mayat penduduk yang tewas dalam serangan orc sebelumnya. Mereka semua menangis di hadapan keluarga mereka yang tewas.

Di suasana yang sedih, Satoru menghampiri seorang wanita yang terlihat berdiri diam sembari melihat warga desa yang lain.

"Apa di antara mereka tak ada keluargamu?"

Mendengar pertanyaan dari Satoru, gadis itu menunjukkan raut muka yang sedih.

"Tidak, aku bukanlah penduduk desa ini. Aku hanya seorang pedagang yang kebetulan sedang menjual dagangan ku ke desa ini"

"Begitu yah, jadi apa yang akan kau lakukan selanjutnya?"

"Aku akan kembali ke ibu kota, tapi jaraknya cukup jauh. Tak mungkin aku bisa berjalan kaki sejauh itu"

Hari mulai sore, pada warga desa melakukan acara pemakaman secar bersamaan dan berniat untuk pergi ke desa terdekat. Mendengar hal itu, Satoru ingin ikut bersama mereka, begitu pula dengan gadis pedagang itu.

Perjalanan menuju ke desa terdekat tidak terlalu jauh dan hanya memakan waktu 5 jam dengan berjalan kaki. Mereka akan berangkat mulai besok pagi setelah semuanya selesai beristirahat.

Terpopuler

Comments

Dr. Rin

Dr. Rin

menjadi

2023-06-12

1

Dr. Rin

Dr. Rin

kasar 😅

2023-06-12

0

Amuba Jogging

Amuba Jogging

hmm, apa ini sama seperti yang saya pikirkan?

2023-05-04

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Kemunculan Pahlawan Baru
2 Chapter 2 : Seorang Guru
3 Chapter 3 : Kebangkitan Kekuatan
4 Chapter 4 : Kembalinya Ketertarikan Dalam Pertarungan
5 Chapter 5 : Perjalanan Menuju Ibu Kota
6 Chapter 6 : Ibu Kota
7 Chapter 7 : Ujian
8 Chapter 8 : Hari Pertama Sekolah
9 Chapter 9 : Guild Petualang
10 Chapter 10 : Kelayakan Sebagai Petualang
11 Chapter 11 : Sarang Goblin
12 Chapter 12 : Wine Dapat Mengalahkanku
13 Chapter 13 : Cahaya Bulan
14 Chapter 14 : Pedang Anti Sihir
15 Chapter 15 : Antara Hidup Dan Mati
16 Chapter 16 : Festival Pahlawan
17 Chapter 17 : Pertemuan Dengan Pahlawan
18 Chapter 18 : Gadis Potion
19 Chapter 19 : Tanaman Obat
20 Chapter 20 : Kelinci
21 Chapter 21 : Kencan
22 Chapter 22 : Ke salah Pahaman
23 Chapter 23 : Hadiah Pernikahan
24 Chapter 24 : Pernikahan Bangsawan
25 Chapter 25 : Seseorang bisa berubah
26 Chapter 26 : Ujian
27 Chapter 27 : Memulai Perjalanan
28 Chapter 28 : Aku Salah Apa?
29 Chapter 29 : Bandit Dan Monster Rank-S
30 Chapter 30 : Iblis Pedang
31 Chapter 31 : Tenseiga
32 Chapter 32 : Terbangun Di Kota Dungeon
33 Chapter 33 : Dungeon
34 Chapter 34 : Kedamaian
35 Chapter 35 : Hari Terakhir Di Kota Dungeon
36 Chapter 36 : Apa Benar Itu Penyakit?
37 Chapter 37 : Penguasa Kematian
38 Chapter 38 : Murid Pindahan
39 Chapter 39 : Penasaran
40 Chapter 40 : Tunangan Dadakan
41 Chapter 41 : Kenapa Mereka Semua Berkumpul Disini?
42 Chapter 42 : Apa Benar Dia Pahlawan?
43 Chapter 43 : Are You Okay Tuan Pahlawan?
44 Chapter 44 : Pertemuan Kembali
45 Chapter 45 : Ingatan
46 Chapter 46 : Kebangkitan Artifact
47 Chapter 47 : 12 Anak Kecil
48 Chapter 48 : Sejak Kapan Kau Punya Anak!?
49 Chapter 49 : Serangan Iblis
50 Chapter 50 : Sosok Yang Dikenal
51 Chapter 51 : Mama?!
52 Chapter 52 : Elf Ini Istriku?
53 Chapter 53 : Serangan Di Malam Hari
54 Chapter 54 : Gadis Setengah Vampir
55 Chapter 55 : Gadis Kucing Pengendali Monster
56 Chapter 56 : Utusan Meiske
57 Chapter 57 : Pertunangan
58 Chapter 58 : Memulai Perjalanan
59 Chapter 59 : Kota Pelabuhan
60 Chapter 60 : Terbangun Dari Mimpi?
61 Chapter 61 : Kembali Ke Kehidupan Normal
62 Chapter 62 : Pembasmi Iblis
63 Chapter 63 : Memungut Gadis
64 Chapter 64 : Insiden Satu Malam
65 Chapter 65 : Kembali
66 Chapter 66 : Kembali Ke Tempat Yang Dikenal
67 Chapter 67 : Mansion
68 Season 1 End
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Chapter 1 : Kemunculan Pahlawan Baru
2
Chapter 2 : Seorang Guru
3
Chapter 3 : Kebangkitan Kekuatan
4
Chapter 4 : Kembalinya Ketertarikan Dalam Pertarungan
5
Chapter 5 : Perjalanan Menuju Ibu Kota
6
Chapter 6 : Ibu Kota
7
Chapter 7 : Ujian
8
Chapter 8 : Hari Pertama Sekolah
9
Chapter 9 : Guild Petualang
10
Chapter 10 : Kelayakan Sebagai Petualang
11
Chapter 11 : Sarang Goblin
12
Chapter 12 : Wine Dapat Mengalahkanku
13
Chapter 13 : Cahaya Bulan
14
Chapter 14 : Pedang Anti Sihir
15
Chapter 15 : Antara Hidup Dan Mati
16
Chapter 16 : Festival Pahlawan
17
Chapter 17 : Pertemuan Dengan Pahlawan
18
Chapter 18 : Gadis Potion
19
Chapter 19 : Tanaman Obat
20
Chapter 20 : Kelinci
21
Chapter 21 : Kencan
22
Chapter 22 : Ke salah Pahaman
23
Chapter 23 : Hadiah Pernikahan
24
Chapter 24 : Pernikahan Bangsawan
25
Chapter 25 : Seseorang bisa berubah
26
Chapter 26 : Ujian
27
Chapter 27 : Memulai Perjalanan
28
Chapter 28 : Aku Salah Apa?
29
Chapter 29 : Bandit Dan Monster Rank-S
30
Chapter 30 : Iblis Pedang
31
Chapter 31 : Tenseiga
32
Chapter 32 : Terbangun Di Kota Dungeon
33
Chapter 33 : Dungeon
34
Chapter 34 : Kedamaian
35
Chapter 35 : Hari Terakhir Di Kota Dungeon
36
Chapter 36 : Apa Benar Itu Penyakit?
37
Chapter 37 : Penguasa Kematian
38
Chapter 38 : Murid Pindahan
39
Chapter 39 : Penasaran
40
Chapter 40 : Tunangan Dadakan
41
Chapter 41 : Kenapa Mereka Semua Berkumpul Disini?
42
Chapter 42 : Apa Benar Dia Pahlawan?
43
Chapter 43 : Are You Okay Tuan Pahlawan?
44
Chapter 44 : Pertemuan Kembali
45
Chapter 45 : Ingatan
46
Chapter 46 : Kebangkitan Artifact
47
Chapter 47 : 12 Anak Kecil
48
Chapter 48 : Sejak Kapan Kau Punya Anak!?
49
Chapter 49 : Serangan Iblis
50
Chapter 50 : Sosok Yang Dikenal
51
Chapter 51 : Mama?!
52
Chapter 52 : Elf Ini Istriku?
53
Chapter 53 : Serangan Di Malam Hari
54
Chapter 54 : Gadis Setengah Vampir
55
Chapter 55 : Gadis Kucing Pengendali Monster
56
Chapter 56 : Utusan Meiske
57
Chapter 57 : Pertunangan
58
Chapter 58 : Memulai Perjalanan
59
Chapter 59 : Kota Pelabuhan
60
Chapter 60 : Terbangun Dari Mimpi?
61
Chapter 61 : Kembali Ke Kehidupan Normal
62
Chapter 62 : Pembasmi Iblis
63
Chapter 63 : Memungut Gadis
64
Chapter 64 : Insiden Satu Malam
65
Chapter 65 : Kembali
66
Chapter 66 : Kembali Ke Tempat Yang Dikenal
67
Chapter 67 : Mansion
68
Season 1 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!