Di malam yang sunyi di dekat gerbang kota, Satoru berhadapan dengan beberapa orang yang mencoba untuk menangkap seorang gadis.
"Gak usah sok jadi pahlawan kau bocah sialan!"
"Tak usah takut! dia sendirian!"
Orang-orang itu menyerang Satoru secara bersamaan, tiga orang di baris depan dan dua penyihir di baris belakang. Para penyihir itu menggunakan sihir support untuk meningkatkan kecepatan dan kekuatan teman mereka.
Ting!!!
Clankk!!!
Suara senjata yang saling beradu terdengar di malam yang sunyi itu hingga membuat para penjaga berlarian mendekat ke sumber suara. Melawan 3 orang dengan tambahan sihir penguat masih bisa di tangani oleh Satoru. Karena dia masih bisa membaca pergerakan musuhnya dengan baik.
Di pertengahan pertarungan terdengar suara teriakan seseorang yang berlari mendekat. "Berhenti disana!"
Saat mendengar hal itu, kelima orang yang mengejar gadis sebelumnya langsung melarikan diri.
"Kalian pikir aku akan membiarkan, kalian pergi begitu saja?" Satoru langsung bergerak dengan cepat dan menjatuhkan mereka satu persatu.
Melihat para kesatria yang sudah hampir sampai, Satoru langsung pergi dari tempat itu tanpa meninggalkan jejak.
"Mereka sudah di jatuhkan?" Para kesatria bingung ketika melihat lima orang tergeletak pingsan di jalan.
"Hei bukannya mereka pedagang budak yang menculik orang belakangan ini?!" Salah satu kesatria mengecek salah satu pria dan melihat sebuah tato di lehernya.
Tato itu berbentuk tengkorak kepala serigala. Organisasi yang menggunakan tato itu sebagai tanda keanggotaan nya merupakan sebuah organisasi bandit sekaligus assasin yang terkenal. Tak hanya menculik orang untuk di jadikan budak, mereka juga sering merampok kereta bangsawan, menjarah desa-desa, dan terkadang mereka juga membunuh seorang bangsawan ketika di bayar oleh seseorang.
"Hei... tato itu..." Tampak salah satu dari mereka mengetahui soal tato yang ada di leher orang-orang yang pingsan itu.
Menyadari akan bahayanya mereka, para kesatria langsung membawa orang-orang itu ke penjara bawah tanah.
Di pos penjagaan di gerbang para kesatria sedang berdiskusi di sebuah meja. "Siapa orang yang mengalahkan kelima bandit itu?"
"Menurut saksi mata, katanya itu seorang pria muda dengan rambut hitam" Ujar salah satu kesatria yang menanyai gadis yang di kejar sebelumnya.
"Seorang diri mengalahkan mereka berlima?!" Para kesatria tidak percaya saat mendengar hal itu.
"Mungkin saja dia seorang petualang yang terkenal" Ujar salah seorang kesatria mengutarakan isi pikirannya.
"Tapi ada penyihir dengan kemampuan support yang cukup hebat di antara mereka" Para kesatria tetap saja memperdebatkan hal itu.
"Yah, yang penting tidak ada korban dan kita berhasil menangkap mereka berlima dengan aman. Masalah orang yang mengalahkannya tak perlu di ambil pusing, jika dia ada di pihak kita maka kita akan tenang. Tapi, jika dia ada di pihak musuh, maka kita harus waspada"
Di malam itu Satoru tidak bisa tidur karena sudah tertidur seharian akibat pusing kepala yang di alaminya. Ia terus berkeliaran berjalan-jalan mengelilingi kota. Karena bosan, ia pergi ke guild petualang untuk mengambil sebuah quest.
Hee... di tengah malam ternyata cukup sepi yah...
"Selamat malam, Satoru-san!" Resepsionis guild menyapa Satoru yang berjalan menuju ke papan quest.
"Oh, malam Lina-san" Satoru menyapa balik orang yang menyapanya.
Lina merupakan resepsionis di guild petualang, dia bukan seorang manusia melainkan beastfolk kelinci.
Satoru mengambil lembaran quest rank-D yang berisi "Membasmi 10 green wolf" fan memberikannya kepada Lina untuk di konfirmasi.
"Apa tak menunggu pagi saja Satoru-san? sangat sulit untuk bertarung di dalam kegelapan kau tau?" Lina cukup kawatir mengingat hari sudah malam dan saat di hutan juga menjadi sangat gelap.
"Tenang saja, aku tak akan melakukan hal yang tak kutangani. Lagi pula cahaya bulan di malam ini sangat terang, itu saja sudah cukup bagiku" Satoru tersenyum dan mengambil lembaran quest nya. Ia pergi keluar dari guild sembari melambaikan tangannya.
Satoru berjalan keluar dari kota di tengah malam itu tanpa di ketahui oleh penjaga gerbang. Setelah berjalan cukup jauh dari kota, ia sampai di depan pintu masuk hutan. Hutan yang ia masuki hanya di tinggali oleh monster rank F sampai D saja, bisa di bilang hutan itu tempat berburunya para pemula.
"Fwuahh... baiklah, mari kita habiskan malam ini dengan berburu monster!" Satoru menguap dan berteriak di tengah hutan itu dengan semangat.
Ia berjalan memasuki hutan lebih dalam agar bisa bertemu dengan monster. Setelah berjalan cukup lama, Satoru tak menemukan satupun monster sehingga membuatnya keheranan.
Kenapa dari tadi aku tak menemukan satu pun monster?
Aneh...
Karena merasa ada yang janggal, Satoru berhenti di atas dahan pohon. Ia memejamkan matanya dan meningkatkan indra pendengaran nya.
"Aarrrggghhh!!!"
"Tidaaakkk!!!"
"Menjauh kau dari ku dasar iblis!!!"
Saat itu Satoru mendengar teriakan dari kejauhan. Karena teriakan itu Satoru langsung bergegas menuju ke sumber suara. Tempatnya berada di goa tempat tinggal goblin sebelumnya.
Di depan pintu goa terlihat banyak mayat berserakan dan seseorang yang sedang di cekik oleh sesosok bertubuh besar dengan dua tanduk di kepalanya.
Itu... seekor iblis, kan?
Saat memerhatikan dari kejauhan, sebuah bola sihir melesat ke arah Satoru dengan begitu cepat.
"Sial!" Satoru langsung menyingkir dari dahan yang ka hinggapi untuk menghindar dari bola sihir tersebut.
"Hooo... hebat juga kau bisa menghindarinya manusia" Iblis itu berbicara dengan angkuhnya dan melepaskan orang yang di cekik nya setelah kehilangan nyawanya.
Satoru mengamati orang-orang yang mati di tangan iblis tersebut. Di leher mereka terdapat tato yang sama dengan orang-orang yang di lawannya sebelumnya.
Hmmm... mereka bandit yang akan kami lawan besok nanti bukan?
Tapi sudah di kalahkan oleh iblis ini.
"Oi manusia! berani sekali kau mengabaikan ku!" Iblis itu cukup kesal karena Satoru sedari tadi hanya diam melihat mayat-mayat yang berserakan di tanah.
"Hah? ah, maaf. Aku ingin mengucapkan terima kasih padamu karna telah mengurus para bandit ini" Dengan polosnya Satoru berterima kasih pada iblis itu.
Iblis itu semakin kesal kepada manusia yang ada di hadapannya. "Oi manusia! apa kau sudah gila karena ketakutan? sampai berterima kasih pada iblis agung yang ada di hadapanmu?"
"Ah, benar juga, aku juga ingin berterima kasih karena kau sudah datang kesini" Satoru menarik keluar pedangnya dan mengarahkannya kepada iblis itu. "Dengan adanya kau disini, aku bisa menghilangkan rasa bosan ku sekarang" Dengan senyuman Satoru menantang iblis itu bertarung.
"Ouh, kau cukup menarik manusia. Aku tak tau kau itu orang yang berani atau bodoh. Kalau begitu aku akan memberikan mu kematian yang menyakitkan karena sudah berani menantang diriku yang agung ini!"
Di malam hari yang di sinari oleh cahaya bulan, Satoru bertarung melawan seorang iblis yang muncul di hutan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Dr. Rin
kok aku ke bayang bapak polantas yak 😅
2023-06-30
1
Ayano
Baru diomong dia gak tidur di malm hari tuh pasti terlibat sesuatu
Panjang umur dah MC 😏😅☺
2023-06-24
0
Ayano
Iblis yang bisa ngomong di beberapa manga dianggap rank tinggi. Mungkinkah yang ini juga
2023-06-24
0