Di lapangan belakang guild petualang, Satoru akan berduel dengan salah satu petualang. Semua orang menonton dari pinggir lapangan, tak sedikit juga yang melakukan pertaruhan tentang siapa yang akan menang.
Satoru melemparkan sekantung uang kepada si pemegang pertaruhan.
"Aku bertaruh penuh atas kemenanganku"
"Oi, oi apa kau seyakin itu akan menang melawanku nak?"
"Tentu saja"
Pertarungan pun di mulai, Satoru selalu yang memberikan serangan pertama dengan keunggulan dari kecepatan yang ia miliki. Petualang itu tampak terkejut dengan kecepatan yang di miliki oleh Satoru.
"C- cepat sekali dan serangnnya juga berat!"
Kapak yang menahan serangan katana Satoru tampak gemetar karena serangan yang begitu berat. Satoru melepaskan serang nya dan meloncat mundur, ia bergerak dengan cepat memutari petualang itu sembari menyerangnya secara bertubi-tubi dari segala arah.
Berkat armor yang bagus, petualang itu bisa menahan serang Satoru, walaupun masih merasakan rasa sakit. Saat semakin terpojok petualang itu berteriak dan membuat sebuah angin kencang sehingga gerakan Satoru terhenti.
Bukan hanya terhenti, tubuh Satoru bergerak sendiri menyerang ke arah petualang itu.
Apa ini? aku tak bisa menggerakkan tubuhku!
Apa ini sebuah skill?
Saat hampir sampai, petualang itu mengangkat kapan nya keatas dan hendak menghantam Satoru dengan keras. Untungnya Satoru bisa lepas dari pengaruh itu dan menghindari serangan berat dari kapak besar itu.
"Apa yang barusan itu sebuah skill?"
"Yah, itu salah satu skill yang ku punya taunt!"
Jadi itu benar sebuah skill yah...
Satoru menarik nafas panjang lalu membuangnya, ia menutup matanya dan mengambil sikap kuda-kuda.
Petualang itu merasa kebingungan sekaligus waspada dengan Satoru.
"Apa kau pikir bisa melawan ku dengan mata tertutup?"
Tak menjawab ucapan petualang itu, Satoru langsung bergerak dengan cepat dan berada tepat di hadapan petualang itu dengan pedang yang bergerak ke arah lehernya.
Petualang itu bisa menangkis serangan itu dengan kapaknya untuk membelokkan arahnya. Namun, pipi kirinya tetap terkena serangan yang begitu cepat itu.
"Hmmm, sepertinya aku hanya memberikan luka kecil di pipi mu"
Walaupun matanya terpejam, Satoru masih bisa mengetahui lokasi lawan dan sekitarnya melalui indra yang lain.
"Haha! Kau barusan benar-benar ingin membunuhku yah?"
"Entahlah, jika kau mati salahkan kemampuan mu yang kurang. Kurasa pertarungan ini sudah berakhir bukan?"
Mendengar hal itu petualang terkejut karena Satoru sudah ada di hadapannya dengan pedang yang sudah ada di leher dirinya.
"Checmate!"
Petualang itu melepaskan kapaknya dan mengangkat kedua tangannya.
"Aku kalah, ini kemenangan mu"
Semua orang tercengang melihat pertarungan yang begitu hebat, mereka tak pernah mengira akan ada orang yang bisa mengalahkan sang dinding kokoh petualang rank A, Jugo.
Karena kemenangan nya, Satoru di terima di guild petualang dan tak ada satupun orang yang meremehkan nya. Selain itu dia juga meraup untung yang besar karena menang pertaruhan atas dirinya sendiri.
Esok paginya Satoru pergi ke sekolah dan masuk kedalam kelasnya untuk mengikuti pelajaran. Setelah kelas selesai ia pergi menuju ke lapangan latihan yang ada di sekolah bersama dengan Taiju.
Di lapangan itu sudah ada Rey bersama teman sekelas nya yang mau berlatih. Satoru memberikan latihan dasar kepada mereka teerlebih dahulu. Mengayunkan pedang dan sikap kuda-kuda.
Saat di tengah latihan ada beberapa orang dari kelas lain yang datang. Mereka adalah orang-orang dari kelas 2-A yang memiliki lambang.
"Hei-hei coba lihat! Memalukan sekali, seseorang yang memiliki lambang seperti kalian di ajari berpedang oleh seorang sampah yang tak punya lambang"
Mendengar hal itu emosi Rey tersulut dan membalas ucapan orang itu.
"Hah? Emang apa nya yang salah? Dari pada dirimu yang hanya bisa menggunakan nama keluarga padahal tak punya kemampuan"
Saat Rey mengatakan hal itu, pria itu ikut terbawa emosi dan menembakkan bola api.
"Mati kau Rey sialan!"
Bamm!!!
Saat itu Rey menggunakan sihir pelindung dan berhasil menahan bola api itu.
"Woy! Apa yang barusan kau lakukan!? Sihir itu dilarang bukan!"
"Apa? Apa sekarang kau ketakutan?"
Di saat keributan berlangsung ada seorang gadis yang datang dan berteriak dari kursi penonton.
"Cukup sampai disana!"
Keributan berhenti dan mereka semua melihat ke arah seseorang yang berteriak. Orang yang berteriak itu merupakan ketua osis sekaligus siswi terkuat yang ada di akademi.
Pria yang membuat keributan memdecakkan lidahnya dan pergi dari tempat itu. Ketua osis turun dan memeriksa keadaan disana.
"Apa ada yang terluka?"
"Tidak, maaf atas keributan yang kami buat ketua osis"
"Sudah lah tak apa. Menjaga ketertiban di akademi adalah tugas kami"
Gadis itu meninggalkan lapangan latihan setelah selesai melihat situasinya. Karena penasaran Satoru bertanya kepada Rey soal gadis barusan.
"Hei, Rey senpai. Siapa wanita barusan?"
"Eh? apa kau tak mengenalnya? padahal dia cukup terkenal"
"Tidak, aku tak mengenalnya sama sekali"
"Dia adalah ketua osis di sekolah ini, namanya Claire von Gremory"
Claire seorang siswi berbakat dengan kemampuan sihir apinya yang terkenal. Memiliki rambut berwarna merah terang dengan mata sebiru langit. Dia sangat di senangi oleh semua siswa yang ada di sekolah dan di idolakan. Selain cantik kemampuan bertarungnya juga tak bisa di anggap remeh.
"Jadi bisa di bilang kalau dia siswi terkuat di sekolah ini, kan?"
"Iya, bisa di bilang begitu. Apa yang kau pikirkan Satoru?"
"Tidak, bukan apa-apa"
Latihan nya dilanjutkan hingga bell masuk berbunyi. Setelah selesai dengan sekolah Satoru langsung pergi ke guild petualang untuk mengambil quest.
Di depan papan pengumuman quest Satoru berdiri diam sembari mencari quest yang akan dia ambil. Dari semua quest yang ada di rank-E hanya ada pembasmian goblin yang menarik perhatiannya. Sedangkan quest lainnya hanya quest biasa seperti membantu mencari kucing yang hilang dan mencari tanaman obat.
Setelah mengkonfirmasi questnya, Satoru pergi keluar dari kota menuju ke hutan terdekat untuk mencari para goblin. Tak perlu butuh waktu lama Satoru berhasil menemukan beberapa goblin yang terlihat sedang bersantai.
Ia langsung maju dan menghabisi para goblin itu dan menyisakan satu. Goblin yang tersisa itu berlari dengan begitu panik. Satoru mengikuti hingga tiba di sebuah gua yang terlihat seperti sarang para goblin.
Sepertinya aku mendapat jack pot di quest pertama ku!
Satoru masih diam di dahan pohon memerhatikan para goblin yang menjaga pintu goa itu dengan penuh waspada. Beberapa menit kemudian ada beberapa goblin yang membawa 3 orang gadis yang terlihat seperti petualang.
Melihat hal itu Satoru hendak maju tapi goblin cukup cerdik, mereka mengarahkan pisau yang mengandung racun ke leher gadis-gadis tersebut.
Apa mereka menyadari ku?
Karena para gadis itu di sandera Satoru tak jadi maju dan tetap diam di pohon itu sembari melihat ketiga gadis itu di bawa masuk ke dalam goa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Dr. Rin
Checkmate hey...
2023-06-25
0
Dr. Rin
Skill 2 hero gatot kaca 😅
2023-06-25
0
Dr. Rin
Satoru melepaskan serangannya, gni kali yak? 🤔
2023-06-25
0