Guild petualang, di pagi hari yang cerah Jugo dan party nya tiba untuk mengambil beberapa quest memburu monster. Di saat itu Lina sang resepsionis berlari ke arahnya dengan muka yang sangat kawatir.
"Ada apa Lina-chan?" Meliha tampang kawatir Lina, Jugo bertanya tentang hal yang terjadi.
"A~ apa kalian melihat Satoru-san?!" Lina berteriak dengan panik.
"Tidak, bukannya dia pergi ke sekolah nya kalau di pagi hari?" Jugo menjawab nya dengan ragu-ragu, mereka tau kalau Satoru merupakan seorang siswa dari akademi sihir di ibu kota.
"Sebenarnya apa yang terjadi Lina-san?" Salah seorang member party menyela pembicaraan.
"S~ sebenarnya..." Lina menceritakan soal Satoru yang belum kembali setelah mengambil sebuah quest di tengah malam. Seisi guild menjadi panik setelah mendengar hal itu.
"Apa!! Satoru belum kembali dari semalaman!!?" Jugo berteriak dengan kaget mendengar hal itu.
Mereka semua tau kemampuan yang di miliki oleh Satoru, tak mungkin dirinya akan kalah melawan monster yang ada si hutan tersebut. Mengingat dirinya dulu pernah solo menghancurkan sarang goblin di hutan tersebut dan bisa mengalahkan Jugo di dalam duel.
"Tidak mungkin jika Satoru bisa di kalahkan oleh monster di hutan sana, ada hal yang tidak beres..." Jugo bergumam sembari memikirkan hal yang sedang terjadi.
"Lina-chan, minta seseorang pergi ke akademi untuk mengecek Satoru ada di sana atau tidak. Aku dan party ku akan pergi menuju ke hutan itu!" Jugo langsung membuat keputusan dengan tegas dan berangkat bersama party nya menuju ke hutan yang berada di dekat kota.
Mereka tak bisa berjalan dengan santai mengingat nyawa seseorang sedang terancam. "Kalian semua cepatlah! kita harus menemukan Satoru apapun yang terjadi!"
"Iya!!!"
Kehilangan seorang petualang yang berpotensi akan membuat sebuah kerugian yang besar terhadap guild. Bukan hanya karena itu, mereka semua juga sudah menganggap Satoru sebagai rekan yang bisa di andalkan.
Saat memasuki hutan mereka tak menemukan satu monster pun seperti yang di alami oleh Satoru di malam itu.
Apa yang terjadi disini? aku tak merasakan satupun keberadaan monster...
Setelah menjelajahi hutan mereka sampai di goa goblin sebelumnya dan melihat mayat-mayat bandit yang berserakan.
"S~ sebenarnya apa yang terjadi disini...?" Jugo kebingungan dengan apa yang terjadi di hadapannya.
Di saat yang lain mengecek mayat-mayat bandit tersebut, salah satu anggota party berteriak. "Jugo-san!! semuanya kemari lah!"
Mendengar teriakan itu, Juga dan yang lainnya pergi untuk melihat hal yang di temukan oleh teman mereka. Sebuah lubang besar di tanah dan pohon-pohon yang hancur membuat sebuah jalan di hutan itu.
"A~ apa yang terjadi disini...?" Mereka semua keheranan dengan hal yang ada di depan mereka.
Mereka memutuskan untuk mengikuti jalan yang terbuat dari hancurnya pepohonan yang ada disana hingga melihat dua orang terbaring di tanah.
"Itu..! Satoru!!!" Jugo dan yang lainnya langsung berlari menuju ke tempat Satoru terbaring.
"I~ ini... iblis...?" Penyihir yang ada di dalam party mengecek mayat yang berada di samping Satoru.
"Apa Satoru-san yang mengalahkan iblis ini sendirian?" Anggota party yang lain berbicara saat melihat kepala iblis itu berada di tanah terlepas dari tubuhnya.
"Kita pikirkan itu nanti, saat ini prioritas kita adalah menyelamatkan Satoru" Jugo mengangkat tubuh Satoru secara perlahan dan membawanya pulang ke kota untuk di obati.
Sedangkan anggota party nya yang lain mengurusi hal yang terjadi di hutan dan mengambil batu sihir serta material dari iblis tersebut.
Sesampainya di guild, semua orang terkejut melihat Satoru yang terluka sangat parah. Lina langsung berlari menuju ke arah Jugo yang menggendong Satoru.
"Apa yang terjadi!? kenapa Satoru-san bisa terluka parah begitu!?" Lina begitu panik dan menanyakan Jugo soal keadaan Satoru yang terluka.
"Tenanglah Lina-chan, saat ini kita perlu mengobati Satoru terlebih dahulu. Kami akan menjelaskan nya padamu nanti" Jugo mencoba menenangkan Lina dan membawa Satoru ke ruangan istirahat guild untuk di obati oleh penyihir dan dokter.
Di ruangan kepala guild...
Party Jugo menghadap guild master untuk melaporkan apa yang terjadi di hutan. Mengenai kelompok bandit yang musnah, tak adanya satu pun monster dan seekor iblis yang di kalahkan.
"Jadi, kalian bilang kalau sekelompok bandit musnah, tak ada satupun monster dan ada seekor iblis yang berhasil di kalahkan?" Ujar guild master.
"Iya!" Semua party Jugo secara bersamaan menjawab ucapan guild master.
"Ini gawat! dengan adanya pergerakan seorang iblis, hal terburuk yang bisa kupikirkan adalah penyerangan mereka ke ibu kota" Guild master mengepal tangannya setelah memikirkan kemungkinan terburuk nya.
"Kalau begitu kita harus segera melaporkannya kepada Yang Mulia Raja!" Mendengar hal itu Jugo langsung berdiri.
"Tidak! Tunggu Jugo!" Guild master menghentikan Jugo yang hendak keluar dari ruangan. "Saat ini kerajaan kita sudah memanggil pahlawan dari dunia lain dan mereka juga sudah ada di akademi besok"
Mendengar hal itu semua orang yang berada di ruangan guild master terkejut. "Pahlawan sudah di panggil!?"
"Kalau begitu, kebangkitan raja iblis sudah dekat?" Ujar anggota party Jugo.
"Iya... Jugo ikutlah denganku ke istana besok dan bawa mayat dari iblis itu" Ujar Guild Master.
Jugo yang tak terima akan hal itu menolak dengan tegas "Tidak! sudah jelas hak kepemilikan dari mayat iblis itu punya Satoru! Mana mungkin kita memberikannya begitu saja pada pihak kerajaan!"
"Kalau begitu aku akan membayar semuanya dan sisakan saja kristal sihir milik iblis itu untuk di berikan kepada Satoru" Guild master yang mengerti dengan apa yang di katakan oleh Jugo memberikan usulan yang lebih baik.
"Kalau begitu, aku tak akan keberatan..." Setelah diskusi berakhir, mereka langsung pergi ke istana setelah mengeluarkan Cristal sihir milik iblis tersebut.
Di ruang istirahat guild...
Satoru sedang berbaring di atas kasur, luka-luka nya sudah di obati oleh para dokter. Walaupun begitu dia masih belum menunjukkan tanda-tanda akan sadar dari tidurnya.
"Hei, apa Satoru-san akan baik-baik saja!?" Lin yang kawatir bertanya pada dokter yang melakukan perawatan pada Satoru.
"Iya, semua lukanya sudah di obati. Namun, tubuhnya cukup aneh. Sihir penyembuhan tak berefek apapun, itulah kenapa kami hanya bisa mengandalkan potion dan pengobatan tradisional. Sekarang kita hanya bisa berharap, saat ini Satoru sedang berada di antara kehidupan dan kematian" Ujar dokter itu dengan berat hati.
Semua orang hanya bisa diam dan suasana di guild menjadi hening setelah mendengar ucapan dokter itu.
Di alam bawah sadar Satoru...
Dirinya terbangun diruangan putih tanpa ada ujungnya, mirip dengan saat dia melihat bayangan kakeknya saat bertarung melawan iblis di hutan.
Apa sekarang aku benar-benar mati?
Tapi dimana sungai sebelumnya?
Satoru masih terbaring sembari memikirkan hal yang terjadi sebelumnya. Ia merasa lega karena telah berhasil mengalahkan iblis tersebut.
"Satoru... hei Satoru!" Di telinganya terdengar seseorang memanggil namanya.
Satoru bangkit dari tidurnya dan melihat sekitar, ia tak menemukan ada satu orang pun disana.
Siapa sih yang berbicara?
Setelah melihat sekelilingnya tak ada satu orang pun, Satoru di kejutkan oleh sebuah tangan yang memegang pundaknya dari belakang.
"Aaa!!!" Laki-laki itu meloncat mundur karena terkejut.
"Ka~ kakek!!?" Setelah melihat orang yang memegang panggungnya, Satoru mengenali nya dan tak lain orang itu merupakan kakeknya yang sudah meninggal.
"Lama tak jumpa Satoru" Sang kakek menyapa cucunya dengan tersenyum.
"I~ iya... lama tak jumpa kakek..." Satoru membalas sapaan kakeknya dengan gugup. "Eh! bukan begitu!!! apa aku sudah mati sekarang!?" Satoru berteriak mengingat kalau sekarang dia sudah mati atau belum.
Sang kakek menghampiri Satoru dan memegang kedua pundaknya. "Apa kau akan menyerah pada hidupmu begitu saja Satoru? masih banyak hal yang ingin kau lakukan bukan!?"
"Tentu saja! aku ingin pergi ke sebuah dungeon dan melawan banyak monster yang kuat! tapi... setelah bertarung melawan iblis itu, aku menyadari kalau diriku masih lemah..." Satoru menunjukkan raut muka yang sedih saat menyadari akan kelemahannya.
"Kau tidak lah lemah Satoru! kau lebih kuat dari siapapun! mereka yang bisa mengalahkan mu hanya karena mereka bisa menggunakan sihir dan memperkuat tubuh mereka secara instan. Kau berbeda dengan mereka! kau sudah berlatih dengan giat untuk meningkatkan kekuatanmu, tanpa adanya bantuan energi dari luar!" Sang kakek menasehati dan mencoba untuk meningkatkan semangat Satoru yang mulai hilang.
"Di bandingkan dengan orang yang mendapatkan kekuatan secara instan tanpa adanya latihan, kau lebih kuat dari mereka karena sudah berjuang lebih keras dari siapapun untuk menjadi kuat! Lagi pula kau sudah sadar akan kelemahan dirimu, maka itu juga akan membuatmu menjadi lebih kuat dari sebelumnya"
Mendengar hal itu, Satoru terdiam sejenak, lalu menunduk kan kepala nya pada sang kakek. "Terima kasih kakek! dan... maaf karena aku menunjukkan diriku yang menyedihkan sebelumnya"
"Kalau begitu aku harus pergi dulu, masih ada banyak orang yang menungguku disana!" Satoru berlari menuju ke arah yang berlawanan dari sang kakek sembari melambaikan tangannya "Maaf kakek, aku masih belum bisa menyusulmu ke alam sana!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Ayano
Kayak kehilangan satu kaki berguna
2023-09-06
0
Ayano
Jangan membayangkan yang tidak tidak plis
Meskipun sebenarnya ada yang tidak tidak sekalipun
2023-09-06
0
Ayano
Melihat kali senpai 😅
Tipo dikit
2023-09-06
0