Setelah bangun dari tidur satu minggu penuh, Satoru merasa sangat lapar. Ia makan begitu lahap di pesta kesembuhannya dan Jugo mendatanginya sembari memberikan sebuah Cristal sihir berukuran besar.
"Apa ini?" Satoru bertanya kepada Jugo soal kristal sihir yang dia berikan.
"Itu adalah kristal iblis yang kau kalahkan!" Jugo mengatakannya dengan jelas dan semua petualang yang lain juga bersorak dengan bangga kepada Satoru.
"Hanya kristalnya saja? bagaimana dengan mayat iblis nya?" Satoru bertanya kepada Jugo karena penasaran dengan hal itu.
"So~ soal itu... mayatnya sudah di berikan kepada pihak kerajaan... tapi tenang saja, kau sudah mendapat bayaran yang banyak atas penjualan mayat iblis itu!" Jugo mengeluarkan sekamtung uang dan memberikannya kepada Satoru.
Satoru mengecek kantung uang itu dan terkejut saat melihat jumlahnya. "Sebanyak ini!?"
"Tentu saja! material dari iblis sangat mahal kau tau?" Ujar Jugo yang tertawa melihat muka Satoru yang terkejut.
Satoru tersenyum kecil "Baiklah semuanya, makanlah sepuasnya kita akan berpesta hari ini!!!" Ia berteriak dan mengangkat kantung uang itu.
"Uuuwwooohhhh!!!!!" Semua orang bersemangat setelah mendengar hal itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Ke esokan paginya
Satoru berangkat menuju ke akademi untuk mengikuti pelajaran, karena dirinya sudah absen selama satu minggu penuh.
Saat ia membuka pintu kelas, semua teman sekelasnya datang berbondong-bondong menanyakan keadaannya.
"Hei apa kau benar-benar sudah sembuh Satoru-san?"
"Aku dengar kalau kau tak sadarkan diri selama satu minggu!"
"Apa tubuhmu benar-benar sudah baikan?"
Melihat teman sekelasnya begitu kawatir, Satoru hanya bisa tertawa canggung dan menjawab mereka. "Haha... tak apa, aku sudah sehat"
Pelajaran pun berlangsung hingga waktu istirahat tiba, Taiju langsung berbicara mengenai hal yang terjadi di saat Satoru tertidur.
"Hei, Satoru! apa kau sudah dengar soal pahlawan yang mengalahkan iblis di hutan dekat kota!?" Ujar teman sebangkunya itu dengan bersemangat.
Satoru yang mendengar hal itu menjadi gugup dan menjawab nya dengan canggung "Aaa... ehmm.. aku sudah mendengarnya..."
"Kenapa kau terlihat tak tertarik begitu? ini pahlawan loh, pahlawan!" Taiju yang heran melihat reaksi Satoru yang terlihat tak tertarik menegaskan kembali soal apa yang dia katakan.
"Mereka adalah orang-orang yang terpilih dan akan menyelamatkan dunia dari bencana yang di bawa oleh raja iblis!" Taiju terbawa suasana dan berbicara sendiri soal kehebatan pahlawan tersebut.
Satoru bangun berdiri dan hendak pergi menemui Rey dan yang lainnya. "Kalau begitu aku pergi ke lapangan latihan untuk menemui Rey senpai dan yang lainnya dulu" Ujar Satoru sembari memegang bahu kanan Taiju, lalu berjalan pergi.
"Ah, tunggu!! aku ikut!!" Taiju ikut dengan Satoru menuju ke lapangan latihan yang biasa mereka gunakan.
Saat sampai di sana, mereka tak melihat Rey dan hanya terlihat teman sekelasnya bersama dengan 4 orang asing yang tak pernah dilihat oleh Satoru.
"Hei, Taiju. Siapa ke 4 orang itu?" Karena penasaran Satoru bertanya kepada Taiju mengenai ke 4 orang yang ikut berlatih bersama dengan teman sekelas Rey.
"Eh? kau tak mengenal mereka berempat?" Taiju terkejut karena Satoru tak mengenal ke empat orang yang berada di lapangan itu. "Ah, benar juga... saat itu kau sedang tak sadar kam diri" Taiju baru ingat kalau Satoru saat itu sedang tak sadarkan diri.
"Mereka adalah 4 orang pahlawan terpilih yang akan mengalahkan raja iblis di masa mendatang kelak!" Dengan bangga Taiju mengenalkan ke 4 orang pahlawan itu kepada Satoru.
"Heee... apa mereka kuat?" Masih tak terlalu peduli, Satoru hanya menanyakan apakah ke empat orang itu kuat atau tidak.
"Tentu saja mereka kuat!!! bahkan mereka sudah mengalahkan satu iblis saat acara festival satu minggu yang lalu!"
Mendengar hal itu Satoru sadar jika waktunya sangat aneh, saat dia bertarung di hutan itu, ia tak merasakan keberadaan orang lain.
Apa mungkin iblis yang di festival itu mayat iblis yang di beli dari ku?
Kalau begitu, maka ke empat orang itu hanya memakan manisnya saja tanpa tau rasanya melawan seekor iblis...
Satoru menatap ke empat pahlawan itu dari kejauhan dengan kecewa. Merasa ada seseorang yang memerhatikan mereka, ke empat pahlawan itu melihat ke arah dua orang yang berada di kursi penonton.
Oh, mereka sadar kalau aku memerhatikan mereka...
Melihat ke empat pahlawan itu sadar, Satoru langsung bangun berdiri dan meninggalkan tempat itu bersama Taiju.
"Hei kau! barusan kau memerhatikan kami bukan?!" Di saat Satoru hendak pergi, Touya berteriak menghentikannya.
Satoru berhenti berjalan dan menoleh dengan senyuman "Mungkin hanya perasaan kalian saja dan maaf karena telah membuat kalian semua kawatir senpai!" Satoru melambaikan tangannya kepada semua teman sekelas Rey yang berada di lapangan itu.
Setelah Satoru dan Taiju pergi dari tempat itu, Touya bertanya kepada orang-orang yang ada di lapangan itu. "Senpai, siapa orang yang barusan pergi tadi?"
Saat itu ada beberapa orang dari kelas 2-A yang memiliki lambang menyela pembicaraan. "Dia hanyalah sampah tak berlambang tuan pahlawan. Anda tak perlu memerhatikan kerikil sepertinya"
"Kau siapa?" Touya bertanya kepada orang yang menyela pembicaraan mereka.
"Ah, maaf atas ketidak sopanan saya. Perkenalkan nama saya Alex Von Helfien, putra ke dua dari keluarga bangsawan Helfien" Ujar pria itu dengan hormat.
"Tapi aku tak setuju jika kau bilang orang yang barusan pergi tadi seorang sampah" Ujar Touya dengan tegas. "Saat aku melihat matanya, dia seperti orang yang sangat hebat dalam pertarungan!"
"Apa tuan pahlawan yakin? saya rasa dia hanya iri kepada kalian para pahlawan yang di karunia i oleh kekuatan hebat, tidak seperti dirinya yang bahkan tak bisa menggunakan sihir" Ujar Alex dengan angkuhnya.
Saat itu Sena menyela pembicaraan mereka "Kurasa yang di katakan oleh Alex-san itu benar Touya. Pria yang barusan pergi keluar dari bangunan, aku tak merasakan sepersenpun energi sihir darinya"
"Benarkan! sampah itu pasti hanya cemburu dengan kalian para pahlawan!" Alex dengan angkuhnya berbicara dengan penuh percaya diri.
Tak lama kemudian Rey memasuki lapangan berlatih. "Akh! kenapa anak papa ini ada disini?" Rey menggerutu kesal saat melihat Alex berada di lapangan latihan.
"Apa katamu Rey sialan!?" Mendengar hal itu Alex berteriak dengan ketus.
Rey tak meladeni ocehan Alex dan bertanya soal yang terjadi disaat dia pergi. "Apa yang terjadi saat aku pergi ke wc?" Ujarnya bertanya kepada teman sekelasnya.
"Ah, tadi ada Satoru yang datang kesini untuk memberi tahu kita kalau dia sudah sembuh"
Mendengar hal itu Rey langsung memegang erat kedua pundak temannya "Hei, dimana dia sekarang!?"
"Dia barusan pergi bersama dengan Taiju" Teman sekelasnya menjawab dengan canggung sembari menunjuk ke arah pintu keluar.
Rey langsung berlari mengejar Satoru dengan cepat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Frando Kanan
heh 😏....jdi lo sebut satoru sampah? lantas knp gk duel aja dgn satoru... dgn...HIDUP DAN MATI!!
2023-04-21
2
Frando Kanan
huh!? apakh kerajaan istana itu menyuap? jika bner mka mereka bner2 sampah 💢💢
2023-04-21
0
Rafa Aprea
siplah thorrrr
2023-04-18
1