Pagi yang cerah di hari minggu, Satoru pergi menuju ke perusahaan tempat Airi untuk menjual kristal iblis yang ia miliki. Karena di hari minggu akademi libur, ia bisa mengambil beberapa quest di guild petualang lebih banyak dari biasanya.
Di depan perusahaan Satoru di sambut dengan sopan oleh pekerja di perusahaan itu. Ia masih belum terbiasa di perlakukan seperti itu. Tapi mau bagaimana lagi, dirinya merupakan orang yang telah menyelamatkan putri satu-satunya pemilik perusahaan besar tersebut.
"Selamat pagi Satoru-san!" Airi menyapa Satoru yang masuk ke dalam tokonya dengan gembira. "Apa yang kau butuhkan hari ini?" Ujarnya bertanya.
Satoru mengeluarkan kristal iblis itu dan menunjukkan nya kepada Airi "Aku ingin menjual ini" Bagi Satoru tak ada gunanya menyimpan benda seperti itu, mau itu bisa dibuat sebagai perlengkapan sihir tingkat tinggi atau senjata yang mengandung sihir, hal itu tak akan berarti baginya.
Lagi pula Satoru tak bisa mengenakan perlengkapan yang mengandung energi sihir, selain dari pedang yang ia ciptakan melalui skill swordbirth. Walaupun dia bisa mengenakan benda sihir itu, kemampuan dari benda yang dipakainya tak akan bisa keluar.
"Ini!!! cristal sihir dari iblis bukan!?" Airi terkejut setelah melihat batu Cristal tersebut.
Monster dan iblis memiliki sebuah kesamaan di bagian kristal sihirnya. Monster rank rendah seperti Horn Rabbit, Goblin, Spear Mouse dan yang lainnya tidak memiliki batu sihir. Material yang bisa di ambil juga hanya sedikit, seperti goblin yang tak bisa di ambil apapun dari tubuhnya, itulah mengapa orang-orang hanya mengambil telinga kanannya sebagai bukti pembasmian. Berbeda dengan horn rabbit, dagingnya masih bisa di manfaatkan sebagai makanan dan tanduknya bisa menjadi material dari pembuatan senjata. Monster-monster ini di kategori kan sebagai monster Rank F hingga E.
Berbeda dengan monster yang berada di kategori rank D keatas mereka memiliki sebuah batu sihir tepat di sebelah jantung. Monster yang di dalam kategori D hingga C mempunyai sebuah batu sihir, contohnya Orc, Kobold, Ghoul dan Ogre. Material yang bisa di manfaatkan dari mereka juga cukup banyak.
Monster yang berada di kategori B hingga S memiliki batu sihir yang lebih besar, atau bisa di bilang sebagai kristal sihir. Iblis berada di dalam kategori monster rank B karena tingkat bahaya nya (iblis biasa).
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah melihat kristal itu, Airi bersedia membelinya dengan harga tinggi. "Terima kasih Airi-san" Satoru berterima kasih kepada Airi karena mau membeli kristal sihir itu dengan harga tinggi.
Airi menggerakkan jari telunjuknya ke kiri dan ke kanan. "Jika kau mau berterima kasih padaku, hari ini tolong temani aku jalan-jalan" Ucapnya dengan tersenyum manis.
"Akh.. ahahah... baiklah, lagi pula aku juga luang" Ujar Satoru dengan canggung.
"Kalau begitu, kita ketemuan depan air mancur di alun-alun kota siang nanti" Ujar Airi sembari meloncat-loncat kecil dengan senyum bahagia di wajahnya.
Satoru pergi ke guild petualang terlebih dahulu untuk mengambil beberapa quest pembasmian monster untuk menghabiskan waktu. "Kurasa aku akan mengambil pembasmian horn rabbit saja" Satoru mengambil lembar quest yang berisi misi untuk mengalahkan horn rabbit.
Alasannya mengambil misi itu karena ingin memakan daging kelinci. Setelah mengkonfirmasi questnya, Satoru pergi menuju ke padang rumput tempat dimana horn rabbit tinggal.
Di padang rumput Satoru memejamkan matanya dan menggunakan indra pendengaran nya untuk mencari lokasi horn rabbit. "Disana!" Menarik pedang dan bergerak dengan cepat menghabisi horn rabbit dengan satu tebasan yang rapi.
"Cuma satu?" Satoru mengangkat ekor horn rabbit itu. Tak lama kemudian muncul 5 ekor horn rabbit yang meloncat menyerangnya.
Clink, slash!!!
"Yosh, target terpenuhi. Sekarang waktunya nyari daging lebih buat di bawa pulang" Satoru berjalan mencari horn rabbit lagi dan menemukan sebuah lubang galian di tanah.
"Apa ini sarang mereka?" Satoru memikirkan sesuatu saat melihat lubang itu. "Hmmm... ini memang terlihat curang, tapi aku akan menggunakannya. Muncul lah Aerial Spada!" Satoru memunculkan pedang anginnya.
Dengan pedang itu dia membuat angin kencang yang masuk kedalam lubang itu sehingga membuat banyak horn rabbit berterbangan keluar dari berbagai tempat.
"Ahahah... tapi aku tak akan membunuh kalian semua, aku hanya akan mengambil beberapa saja" Di saat itu, Satoru memikirkan sesuatu yang cukup gila. "Apa aku bisa memelihara mereka yah?"
Ia membunuh 3 ekor horn rabbit dan menangkap sepasang untuk di pelihara. Kelinci yang di tangkap di ikat kedua kakinya agar tak bisa melarikan diri. "Apa penjaga akan membiarkan ku masuk membawa monster yah? aku tak bisa memasukkan benda hidup kedalam kantung dimensi..."
Horn Rabbit yang berhabitat di padang rumput ini memiliki tanduk seperti rusa, sehingga tak terlalu bahaya seperti horn rabbit yang memiliki tanduk runcing layaknya tombak.
Satoru kembali ke kota dan saat di gerbang ia di hentikan oleh kesatria penjaga. "Kenapa kau membawa horn rabbit itu hidup-hidup?"
"Ah, aku ingin memelihara mereka..." Jawab Satoru dengan tersenyum canggung. "Tapi tenang saja, jika mereka membuat masalah aku akan bertanggung jawab!" Satoru menunjukkan muka yang serius.
"Haah..." Kesatria itu menghela nafas melihat tingkah Satoru "Kau harus berjanji untuk selalu mengawasinya yah, Satoru-san" Ujar kesatria itu.
"Ahaha, terimakasih. Aku akan merawat mereka dengan baik dan jika mereka menyebabkan masalah" Satoru melirik kepada sepasang kelinci itu dengan tatapan yang menyeramkan.
Satoru langsung pulang kerumahnya dan mengurung kelinci itu dengan kandang yang terbuat dari besi. "Kalian tenang-tenang disini yah, tenang saja, aku akan merawat kalian dengan baik" Ucap nya dengan senyum sembari memberikan wortel kepada kelinci itu.
Di saat dia sedang asik dengan horn rabbit yang dia tangkap, Satoru lupa dengan janjinya kepada Airi. Laki-laki itu sibuk membangun sebuah kandang di halaman belakang rumahnya itu, untuk tempat tinggal horn rabbit.
"Kurasa aku akan pergi ke toko pembuat peralatan untuk membuat kandang yang cukup besar" Satoru pergi keluar setelah memberikan makanan dan minuman kepada dua ekor horn rabbit yang dia tangkap.
Saat dia lewat di alun-alun kota, ada seseorang yang memanggil namanya berulang kali. Tapi Satoru tak mendengar hal itu karena terlalu fokus memikirkan kandang yang akan dia buat.
Hmmm... aku harus membuat jerujinya agar tak bisa di lewati oleh para horn rabbit dan membuat lantainya dengan besi juga agar mereka tak bisa menggalinya.
Kalau begitu aku perlu menggali tanah terlebih dulu terus membuat dinding besi dibawah sana. Jadi para horn rabbit itu masih bisa tetap membuat sarang di bawah tanah dan tak bisa keluar.
Saat dia berjalan sambil berfikir tiba-tiba ada seorang wanita yang memukulnya dari belakang. Merasakan adanya niat menyerang, Satoru langsung reflek menangkap tangan wanita itu.
"Eh? Airi-san?" Satoru kaget saat menangkap tangan dari gadis berambut biru panjang.
"Moouu!! apa kau tak mendengar aku memanggil namamu dari tadi?!" Airi tampak kesal karena diabaikan.
"Ah, maaf aku terlalu fokus memikirkan sesuatu tadi. Jadi apa yang kamu perlukan?" Satoru dengan polosnya bertanya kepada Airi yang sedari tadi sudah menunggunya.
Mendengar hal itu Airi memejamkan matanya seolah menahan rasa kesal yang ada di hatinya. "Apa kau lupa dengan janji mu padaku pagi tadi!!!?" Airi berteriak dengan keras hingga terdengar oleh orang-orang.
"Airi-san suaramu, suaramu..." Satoru menjadi panik karena orang-orang melihat ke arah mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Rafa Aprea
siplahh thoorrr
2023-04-20
1