Chapter 20 : Kelinci

Pagi yang cerah di hari minggu, Satoru pergi menuju ke perusahaan tempat Airi untuk menjual kristal iblis yang ia miliki. Karena di hari minggu akademi libur, ia bisa mengambil beberapa quest di guild petualang lebih banyak dari biasanya.

Di depan perusahaan Satoru di sambut dengan sopan oleh pekerja di perusahaan itu. Ia masih belum terbiasa di perlakukan seperti itu. Tapi mau bagaimana lagi, dirinya merupakan orang yang telah menyelamatkan putri satu-satunya pemilik perusahaan besar tersebut.

"Selamat pagi Satoru-san!" Airi menyapa Satoru yang masuk ke dalam tokonya dengan gembira. "Apa yang kau butuhkan hari ini?" Ujarnya bertanya.

Satoru mengeluarkan kristal iblis itu dan menunjukkan nya kepada Airi "Aku ingin menjual ini" Bagi Satoru tak ada gunanya menyimpan benda seperti itu, mau itu bisa dibuat sebagai perlengkapan sihir tingkat tinggi atau senjata yang mengandung sihir, hal itu tak akan berarti baginya.

Lagi pula Satoru tak bisa mengenakan perlengkapan yang mengandung energi sihir, selain dari pedang yang ia ciptakan melalui skill swordbirth. Walaupun dia bisa mengenakan benda sihir itu, kemampuan dari benda yang dipakainya tak akan bisa keluar.

"Ini!!! cristal sihir dari iblis bukan!?" Airi terkejut setelah melihat batu Cristal tersebut.

Monster dan iblis memiliki sebuah kesamaan di bagian kristal sihirnya. Monster rank rendah seperti Horn Rabbit, Goblin, Spear Mouse dan yang lainnya tidak memiliki batu sihir. Material yang bisa di ambil juga hanya sedikit, seperti goblin yang tak bisa di ambil apapun dari tubuhnya, itulah mengapa orang-orang hanya mengambil telinga kanannya sebagai bukti pembasmian. Berbeda dengan horn rabbit, dagingnya masih bisa di manfaatkan sebagai makanan dan tanduknya bisa menjadi material dari pembuatan senjata. Monster-monster ini di kategori kan sebagai monster Rank F hingga E.

Berbeda dengan monster yang berada di kategori rank D keatas mereka memiliki sebuah batu sihir tepat di sebelah jantung. Monster yang di dalam kategori D hingga C mempunyai sebuah batu sihir, contohnya Orc, Kobold, Ghoul dan Ogre. Material yang bisa di manfaatkan dari mereka juga cukup banyak.

Monster yang berada di kategori B hingga S memiliki batu sihir yang lebih besar, atau bisa di bilang sebagai kristal sihir. Iblis berada di dalam kategori monster rank B karena tingkat bahaya nya (iblis biasa).

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah melihat kristal itu, Airi bersedia membelinya dengan harga tinggi. "Terima kasih Airi-san" Satoru berterima kasih kepada Airi karena mau membeli kristal sihir itu dengan harga tinggi.

Airi menggerakkan jari telunjuknya ke kiri dan ke kanan. "Jika kau mau berterima kasih padaku, hari ini tolong temani aku jalan-jalan" Ucapnya dengan tersenyum manis.

"Akh.. ahahah... baiklah, lagi pula aku juga luang" Ujar Satoru dengan canggung.

"Kalau begitu, kita ketemuan depan air mancur di alun-alun kota siang nanti" Ujar Airi sembari meloncat-loncat kecil dengan senyum bahagia di wajahnya.

Satoru pergi ke guild petualang terlebih dahulu untuk mengambil beberapa quest pembasmian monster untuk menghabiskan waktu. "Kurasa aku akan mengambil pembasmian horn rabbit saja" Satoru mengambil lembar quest yang berisi misi untuk mengalahkan horn rabbit.

Alasannya mengambil misi itu karena ingin memakan daging kelinci. Setelah mengkonfirmasi questnya, Satoru pergi menuju ke padang rumput tempat dimana horn rabbit tinggal.

Di padang rumput Satoru memejamkan matanya dan menggunakan indra pendengaran nya untuk mencari lokasi horn rabbit. "Disana!" Menarik pedang dan bergerak dengan cepat menghabisi horn rabbit dengan satu tebasan yang rapi.

"Cuma satu?" Satoru mengangkat ekor horn rabbit itu. Tak lama kemudian muncul 5 ekor horn rabbit yang meloncat menyerangnya.

Clink, slash!!!

"Yosh, target terpenuhi. Sekarang waktunya nyari daging lebih buat di bawa pulang" Satoru berjalan mencari horn rabbit lagi dan menemukan sebuah lubang galian di tanah.

"Apa ini sarang mereka?" Satoru memikirkan sesuatu saat melihat lubang itu. "Hmmm... ini memang terlihat curang, tapi aku akan menggunakannya. Muncul lah Aerial Spada!" Satoru memunculkan pedang anginnya.

Dengan pedang itu dia membuat angin kencang yang masuk kedalam lubang itu sehingga membuat banyak horn rabbit berterbangan keluar dari berbagai tempat.

"Ahahah... tapi aku tak akan membunuh kalian semua, aku hanya akan mengambil beberapa saja" Di saat itu, Satoru memikirkan sesuatu yang cukup gila. "Apa aku bisa memelihara mereka yah?"

Ia membunuh 3 ekor horn rabbit dan menangkap sepasang untuk di pelihara. Kelinci yang di tangkap di ikat kedua kakinya agar tak bisa melarikan diri. "Apa penjaga akan membiarkan ku masuk membawa monster yah? aku tak bisa memasukkan benda hidup kedalam kantung dimensi..."

Horn Rabbit yang berhabitat di padang rumput ini memiliki tanduk seperti rusa, sehingga tak terlalu bahaya seperti horn rabbit yang memiliki tanduk runcing layaknya tombak.

Satoru kembali ke kota dan saat di gerbang ia di hentikan oleh kesatria penjaga. "Kenapa kau membawa horn rabbit itu hidup-hidup?"

"Ah, aku ingin memelihara mereka..." Jawab Satoru dengan tersenyum canggung. "Tapi tenang saja, jika mereka membuat masalah aku akan bertanggung jawab!" Satoru menunjukkan muka yang serius.

"Haah..." Kesatria itu menghela nafas melihat tingkah Satoru "Kau harus berjanji untuk selalu mengawasinya yah, Satoru-san" Ujar kesatria itu.

"Ahaha, terimakasih. Aku akan merawat mereka dengan baik dan jika mereka menyebabkan masalah" Satoru melirik kepada sepasang kelinci itu dengan tatapan yang menyeramkan.

Satoru langsung pulang kerumahnya dan mengurung kelinci itu dengan kandang yang terbuat dari besi. "Kalian tenang-tenang disini yah, tenang saja, aku akan merawat kalian dengan baik" Ucap nya dengan senyum sembari memberikan wortel kepada kelinci itu.

Di saat dia sedang asik dengan horn rabbit yang dia tangkap, Satoru lupa dengan janjinya kepada Airi. Laki-laki itu sibuk membangun sebuah kandang di halaman belakang rumahnya itu, untuk tempat tinggal horn rabbit.

"Kurasa aku akan pergi ke toko pembuat peralatan untuk membuat kandang yang cukup besar" Satoru pergi keluar setelah memberikan makanan dan minuman kepada dua ekor horn rabbit yang dia tangkap.

Saat dia lewat di alun-alun kota, ada seseorang yang memanggil namanya berulang kali. Tapi Satoru tak mendengar hal itu karena terlalu fokus memikirkan kandang yang akan dia buat.

Hmmm... aku harus membuat jerujinya agar tak bisa di lewati oleh para horn rabbit dan membuat lantainya dengan besi juga agar mereka tak bisa menggalinya.

Kalau begitu aku perlu menggali tanah terlebih dulu terus membuat dinding besi dibawah sana. Jadi para horn rabbit itu masih bisa tetap membuat sarang di bawah tanah dan tak bisa keluar.

Saat dia berjalan sambil berfikir tiba-tiba ada seorang wanita yang memukulnya dari belakang. Merasakan adanya niat menyerang, Satoru langsung reflek menangkap tangan wanita itu.

"Eh? Airi-san?" Satoru kaget saat menangkap tangan dari gadis berambut biru panjang.

"Moouu!! apa kau tak mendengar aku memanggil namamu dari tadi?!" Airi tampak kesal karena diabaikan.

"Ah, maaf aku terlalu fokus memikirkan sesuatu tadi. Jadi apa yang kamu perlukan?" Satoru dengan polosnya bertanya kepada Airi yang sedari tadi sudah menunggunya.

Mendengar hal itu Airi memejamkan matanya seolah menahan rasa kesal yang ada di hatinya. "Apa kau lupa dengan janji mu padaku pagi tadi!!!?" Airi berteriak dengan keras hingga terdengar oleh orang-orang.

"Airi-san suaramu, suaramu..." Satoru menjadi panik karena orang-orang melihat ke arah mereka.

Terpopuler

Comments

Rafa Aprea

Rafa Aprea

siplahh thoorrr

2023-04-20

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Kemunculan Pahlawan Baru
2 Chapter 2 : Seorang Guru
3 Chapter 3 : Kebangkitan Kekuatan
4 Chapter 4 : Kembalinya Ketertarikan Dalam Pertarungan
5 Chapter 5 : Perjalanan Menuju Ibu Kota
6 Chapter 6 : Ibu Kota
7 Chapter 7 : Ujian
8 Chapter 8 : Hari Pertama Sekolah
9 Chapter 9 : Guild Petualang
10 Chapter 10 : Kelayakan Sebagai Petualang
11 Chapter 11 : Sarang Goblin
12 Chapter 12 : Wine Dapat Mengalahkanku
13 Chapter 13 : Cahaya Bulan
14 Chapter 14 : Pedang Anti Sihir
15 Chapter 15 : Antara Hidup Dan Mati
16 Chapter 16 : Festival Pahlawan
17 Chapter 17 : Pertemuan Dengan Pahlawan
18 Chapter 18 : Gadis Potion
19 Chapter 19 : Tanaman Obat
20 Chapter 20 : Kelinci
21 Chapter 21 : Kencan
22 Chapter 22 : Ke salah Pahaman
23 Chapter 23 : Hadiah Pernikahan
24 Chapter 24 : Pernikahan Bangsawan
25 Chapter 25 : Seseorang bisa berubah
26 Chapter 26 : Ujian
27 Chapter 27 : Memulai Perjalanan
28 Chapter 28 : Aku Salah Apa?
29 Chapter 29 : Bandit Dan Monster Rank-S
30 Chapter 30 : Iblis Pedang
31 Chapter 31 : Tenseiga
32 Chapter 32 : Terbangun Di Kota Dungeon
33 Chapter 33 : Dungeon
34 Chapter 34 : Kedamaian
35 Chapter 35 : Hari Terakhir Di Kota Dungeon
36 Chapter 36 : Apa Benar Itu Penyakit?
37 Chapter 37 : Penguasa Kematian
38 Chapter 38 : Murid Pindahan
39 Chapter 39 : Penasaran
40 Chapter 40 : Tunangan Dadakan
41 Chapter 41 : Kenapa Mereka Semua Berkumpul Disini?
42 Chapter 42 : Apa Benar Dia Pahlawan?
43 Chapter 43 : Are You Okay Tuan Pahlawan?
44 Chapter 44 : Pertemuan Kembali
45 Chapter 45 : Ingatan
46 Chapter 46 : Kebangkitan Artifact
47 Chapter 47 : 12 Anak Kecil
48 Chapter 48 : Sejak Kapan Kau Punya Anak!?
49 Chapter 49 : Serangan Iblis
50 Chapter 50 : Sosok Yang Dikenal
51 Chapter 51 : Mama?!
52 Chapter 52 : Elf Ini Istriku?
53 Chapter 53 : Serangan Di Malam Hari
54 Chapter 54 : Gadis Setengah Vampir
55 Chapter 55 : Gadis Kucing Pengendali Monster
56 Chapter 56 : Utusan Meiske
57 Chapter 57 : Pertunangan
58 Chapter 58 : Memulai Perjalanan
59 Chapter 59 : Kota Pelabuhan
60 Chapter 60 : Terbangun Dari Mimpi?
61 Chapter 61 : Kembali Ke Kehidupan Normal
62 Chapter 62 : Pembasmi Iblis
63 Chapter 63 : Memungut Gadis
64 Chapter 64 : Insiden Satu Malam
65 Chapter 65 : Kembali
66 Chapter 66 : Kembali Ke Tempat Yang Dikenal
67 Chapter 67 : Mansion
68 Season 1 End
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Chapter 1 : Kemunculan Pahlawan Baru
2
Chapter 2 : Seorang Guru
3
Chapter 3 : Kebangkitan Kekuatan
4
Chapter 4 : Kembalinya Ketertarikan Dalam Pertarungan
5
Chapter 5 : Perjalanan Menuju Ibu Kota
6
Chapter 6 : Ibu Kota
7
Chapter 7 : Ujian
8
Chapter 8 : Hari Pertama Sekolah
9
Chapter 9 : Guild Petualang
10
Chapter 10 : Kelayakan Sebagai Petualang
11
Chapter 11 : Sarang Goblin
12
Chapter 12 : Wine Dapat Mengalahkanku
13
Chapter 13 : Cahaya Bulan
14
Chapter 14 : Pedang Anti Sihir
15
Chapter 15 : Antara Hidup Dan Mati
16
Chapter 16 : Festival Pahlawan
17
Chapter 17 : Pertemuan Dengan Pahlawan
18
Chapter 18 : Gadis Potion
19
Chapter 19 : Tanaman Obat
20
Chapter 20 : Kelinci
21
Chapter 21 : Kencan
22
Chapter 22 : Ke salah Pahaman
23
Chapter 23 : Hadiah Pernikahan
24
Chapter 24 : Pernikahan Bangsawan
25
Chapter 25 : Seseorang bisa berubah
26
Chapter 26 : Ujian
27
Chapter 27 : Memulai Perjalanan
28
Chapter 28 : Aku Salah Apa?
29
Chapter 29 : Bandit Dan Monster Rank-S
30
Chapter 30 : Iblis Pedang
31
Chapter 31 : Tenseiga
32
Chapter 32 : Terbangun Di Kota Dungeon
33
Chapter 33 : Dungeon
34
Chapter 34 : Kedamaian
35
Chapter 35 : Hari Terakhir Di Kota Dungeon
36
Chapter 36 : Apa Benar Itu Penyakit?
37
Chapter 37 : Penguasa Kematian
38
Chapter 38 : Murid Pindahan
39
Chapter 39 : Penasaran
40
Chapter 40 : Tunangan Dadakan
41
Chapter 41 : Kenapa Mereka Semua Berkumpul Disini?
42
Chapter 42 : Apa Benar Dia Pahlawan?
43
Chapter 43 : Are You Okay Tuan Pahlawan?
44
Chapter 44 : Pertemuan Kembali
45
Chapter 45 : Ingatan
46
Chapter 46 : Kebangkitan Artifact
47
Chapter 47 : 12 Anak Kecil
48
Chapter 48 : Sejak Kapan Kau Punya Anak!?
49
Chapter 49 : Serangan Iblis
50
Chapter 50 : Sosok Yang Dikenal
51
Chapter 51 : Mama?!
52
Chapter 52 : Elf Ini Istriku?
53
Chapter 53 : Serangan Di Malam Hari
54
Chapter 54 : Gadis Setengah Vampir
55
Chapter 55 : Gadis Kucing Pengendali Monster
56
Chapter 56 : Utusan Meiske
57
Chapter 57 : Pertunangan
58
Chapter 58 : Memulai Perjalanan
59
Chapter 59 : Kota Pelabuhan
60
Chapter 60 : Terbangun Dari Mimpi?
61
Chapter 61 : Kembali Ke Kehidupan Normal
62
Chapter 62 : Pembasmi Iblis
63
Chapter 63 : Memungut Gadis
64
Chapter 64 : Insiden Satu Malam
65
Chapter 65 : Kembali
66
Chapter 66 : Kembali Ke Tempat Yang Dikenal
67
Chapter 67 : Mansion
68
Season 1 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!