Perjalanan menuju pulang ke rumah terasa riang. Dua bocah kembar itu terus berceloteh menceritakan keseruan mereka di taman bermain.
“Kak Jas, saat naik pirate ship tadi kami sangat senang, nanti kalau ke taman bermain lagi kita mau naik wahana itu,” ucap Rayan, dan di angguki oleh Raisa bertanda setuju.
“Kalian tidak takut sama sekali?” tanya Jasmine sambil melirik Ricko yang sedang fokus menyetir mobil.
“Ehem!” Ricko berdehem keras, tahu jika Jasmine dengan menyindirnya.
“Tidak!” jawab Rayan dan Raisa bersamaan.
“Baiklah, kalau begitu nanti kita akan naik wahana itu lagi, dan jangan lupa ajak Daddy kalian,” ucap Jasmine sambil menahan tawa.
Ricko melotot saat mendengar ucapan Jasmine.
“Jas, bisakah kau diam!” tegur Ricko melirik Jasmine dengan ujung matanya, karena Jasmine duduk di jok belakang.
“Maaf, Pak,” jawab Jasmine lalu melipat bibirnya, menahan tawa.
“Daddy kenapa marah dengan Kak Jas?” protes Si Kembar.
“Daddy tidak boleh memarahi Kak Jas. Kak Jas adalah milik kami!” Rayan dan Raisa terdengar kesal pada ayah mereka.
“Ah, kalian anak-anak yang baik, terima kasih pembelaan kalian,” ucap Jasmine terharu lalu memeluk dua anak asuhnya bersamaan.
“Kau pasti memakai pelet ya?! Kenapa si kembar sangat lengket denganmu!” ketus Ricko pada Jasmine.
“Iya, aku pakai pelet cinta dan kasih sayang!” balas Jasmine tersenyum lebar ke arah spion tengah, agar Ricko melihatnya,
“Cih!” Ricko berdecih sebal saat melihat wajah Jasmine terlihat di spion tengah, kemudian ia diam-diam melirik wajah Jasmine yang terlihat cantik natural. Dia mengernyit kan keningnya, rasanya dia pernah bertemu dengan gadis ini sebelumnya.
Tapi, di mana? Pikir Ricko.
*
*
Perjalanan memakan waktu hampir dua jam karena Kota Jakarta sangat macet pada siang hari itu.
Rayan dan Raisa mulai rewel, tapi untung saja mereka sudah akan sampai di rumah.
“Kak, kami lapar,” ucap Rayan kepada Jasmine.
“Kalian tidak boleh jajan dan makan sembarangan di luar. Nanti makan di rumah saja, lebih higienis!” sahut Ricko.
“Daddy selalu saja seperti itu!” rengek Raisa.
“Maafkan Daddy, Sayang. Ini demi kebaikan kalian sendiri,” jawab Ricko memberikan pengertian pada kedua anaknya.
“Kalian jangan bersedih. Nanti Kakak akan memasakkan makanan enak untuk kalian semua. Untuk sementara kalian makan bekal yang sudah Kakak siapkan.” Jasmine mengambil bekal dari tas si kembar.
“Untung ada sekarang ada Kak Jas, sebelumnya kami hanya makan makanan yang di siapkan oleh koki di rumah. Dan makanannya hambar seperti makanan rumah sakit. Sangat tidak enak, huekk.” Raisa berkata sambil menjulurkan lidahnya seolah sedang mual.
“Tidak boleh berkata seperti itu. Ingat kata Kakak, mau enak atau tidak enak makanan yang kalian makan harus tetap apa ...?” Jasmine sengaja tidak melanjutkan ucapannya, agar dua anak asuhnya itu menyahut.
“Harus tetap bersyukur, Kak,” jawab Rayan dan Raisa dengan kompak.
“Bagus, kalian sangat pintar sekali,” puji Jasmine sembari mengecup pipi mereka bergantian.
Ricko tersenyum tipis, ada rasa kagum dan bangga kepada Jasmine karena gadis itu telah mengajarkan kebaikan pada kedua anaknya.
Nyatanya setelah selesai makan bekal, Raisa dan Rayan tertidur pulas dalam mobil. Dua anak kembar itu merebahkan kepala mereka di atas paha Jasmine kiri dan kanan.
Mobil yang di kendarai Ricko sudah terparkir di halaman rumah dengan rapi. Pria tersebut turun dari mobil dan membuka pintu belakang.
“Apakah kau bisa menggendong Raisa?” tanya Ricko.
“Tentu saja bisa, tapi Anda harus mengangkat Rayan dulu,” jawab Jasmine.
Tidak menunggu lama, Ricko segera mengangkat Rayan dengan hati-hati agar putranya itu tidak terkejut dan tidak terbangun, lalu membawanya masuk ke dalam rumah.
Begitu pula dengan Jasmine melakukan hal yang sama. Dia menggendong Raisa masuk ke dalam rumah dengan hati-hati.
“Tidurkan mereka di kamar tamu,” ucap Ricko yang keluar dari salah satu kamar yang ada di dekat ruang tamu.
Jasmine yang akan menaiki anak tangga mengurungkan niatnya dan beralih menuju kamar tamu di ikuti oleh Ricko.
“Jas, terima kasih untuk hari ini. Anak-anak terlihat senang dan bahagia,” ucap Ricko pada Jasmine yang sedang merebahkan Raisa di atas tempat tidur.
“Sama-sama.” Jasmine menjawab tanpa menoleh, karena saat ini dia sedang fokus menarik selimut untuk menyelimuti badan dua anak kembar itu agar tidur mereka nyaman dan pulas.
Melihat Jasmine yang begitu telaten dan penuh kasih sayang pada kedua anaknya, membuat hati Ricko seolah terketuk untuk ingin tahu lebih dalam lagi tentang gadis yang ada di hadapannya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Raufaya Raisa Putri
lah bawa minum tp ngg bawa bekal nasi/roti tah
2024-12-22
0
Ani Ani
dah mula terpikat lah tu
2024-05-08
1
Zerazat
Mulai Mulai Kulkas 5 pintu mau beraksi🤭🤣🤣🤣🤣🤣
2024-03-03
1