-10-

- TYPO WARNING-

-Happy Reading-

Setelah itu para murid memasuki kelas masing-masing setelah mendengar bel berbunyi

            ------------

Zeus's Group merupakan perusahaan terbesar di Amerika. Perusahaan dengan cabang yang bertebaran dimana-mana. Dipimpin oleh seorang Dion George Zeus. Seorang pria yang masih terlihat tampan meski umurnya yang hampir mencapai setengah abad.

------

Kini Dion tengah duduk di kursi kebesaran nya sambil melihat-lihat berkas penting. Tiba-tiba-

Tok.. Tok..

"Ya masuk" Tanpa mengalihkan pandangannya dion menjawab ketukan tersebut. Hingga masuklah seorang pria yang sedikit lebih mudah darinya.

"Tuan, saya sudah menemukan informasi '__' " Ucap pria itu.

Mendengar hal itu dion menegakkan kepalanya.

"Benarkah? " Wajahnya terlihat bahagia ketika mendengar kabar itu.

"Iya tuan, tapii-__"

" Tapi kenapa, cepat segera beritahu aku dimana dia sekarang" Dion mendesak pria tersebut karena sudah tak sabar ingin tahu.

"Eeem... Menurut warga yang ada di sana, '__' sudah tiada tuan. Seminggu yang lalu mayatnya ditemukan di gedung tua dengan keadaan tertusuk tuan" Dengan menunduk pria itu mengatakan nya dengan takut-takut.

Mendengar hal itu dion sangan terkejut. Apa yang harus dia katakan pada istrinya? Bagaimana bila sang istri bertanya? Apa yang harus ia jawab?

Melihat tuannya tampak sedih\, pria itu keluar dari ruangan tersebut. Dia tidak ingin mengganggu tuannya yang sedang bersedih karena kehilangan "___".

Setelah itu Dion pulang ke Mansionnya untuk menemui istrinya.

-Mansion Zeus-

Sesampainya di Mansion, Dion melihat sang istri duduk sambil menonton TV.

" Apakah siaran TV lebih menarik daripada aku? "

Dengan terkejut sang istri menoleh pada suara tersebut.

"Kau, kau membuat ku terkejut dad" Kesalnya memukul lengan suaminya itu.

Dion hanya tertawa kecil melihat istrinya, dan di kecupnya pelipis Sang istri.

Ariska Fransiska Zeus, istri dari seorang Dion George Zeus. Wanita yang masih terlihat cantik dan awet muda.

Tiba-tiba Sang istri bertanya,

" Bagaimana perkembangan nya? Apakah dia sudah ditemukan? "

Seketika Raut wajah Dion berubah,

Sang istri yang melihat perubahan pada wajah suaminya, menjadi takut. "Ada apa, mengapa kau diam saja dad? "

Menghela napas panjang, Dion menatap istri nya dan berkata dengan hati-hati.

"Kau harus berjanji, tidak akan marah atau sedih, dan harus tetap tenang"

"Iya, aku berjanji" Balas Sang istri.

" Adrian mengatakan bahwa.... Pu-putri kita telah tiada. Dia ditemukan di gedung tua dalam keadaan tertusuk " Dion mengatakan dengan lirih.

" Ap-apa... PUTRIKUUUU. D-dad hiks.. Hiks bahkan aku belum pernah melihatnya, aku..aku tidak tahu dia seperti apa.. Hiks ....hikss.. " Dengan histeris Ariska menangis di pelukan suaminya.

"Dia masih hidup"

•••°•••

-AIHS-

Tiba saatnya istirahat, banyak siswa yang berlalu lalang ke sana kemari. Tapi tidak dengan tokoh utama kita, Zeline.

Kini gadis itu tengah duduk diam di kursinya. Diam seperti melamun, ntah apa yang dipikirkan nya saat ini. Hingga suara seorang gadis menyadarkannya.

"Zel... "

"Hah... Apa? " Dengan terkejut zeline menolehkan kepalanya.

"Kamu nggak ke kantin? "

"Aaaah iyaa, kalo gitu mau bareng? " Tanya zeline. Sepertinya hari ini mood zeline sedang bagus, hingga dia mau mengajak orang terlebih dahulu.

Saat mereka sampai di kantin, banyak para murid yang melihat mereka. Banyak dari mereka yang berbisik-bisik membicarakan zeline dan Kayla.

'eh lo liat tuh si zeline jalan sama si cupu'

' Kok mau ya? '

' cupu jalan sama cupu guys '

' si cupu dah jadi Cinderella '

Sedangkan yang dibicarakan hanya cuek bebek. Zeline yang berjalan sambil melihat handphonenya dan Kayla yang terus menatap kedepan. Mereka memilih meja di pojok tepat di sebelah Anthrax, karena hanya meja itu yang kosong.

"Lo nggak marah? " Tanya zeline sambil menatap Kayla.

Dengan tersenyum Kayla menggeleng,

" Udah biasa zel"

"Kalau gitu kamu mau pesen apa? " Sambung Kayla.

" Eeemm, apa aja. Atau samain aja sama lo" Jawab Zeline sambil memasang earphone di telinganya.

Setelah itu Kayla pun pergi membeli makanan mereka. Saat Kayla pergi, Helena datang menghampiri zeline.

'BRAAAK'

" Wow.... Cupu temenan sama cupu. Cocok sih" Ejeknya pada zeline.

Zeline sendiri hanya diam mengacuhkan Helena. Dia tetap sibuk memainkan Handphonenya.

Lantaran kesal karena diacuhkan, helena menarik sebelah earphone zeline. " Heh gue lagi ngomong sama lo, tuli lo hah?! "

Zeline memejamkan matanya menahan emosi. 'Tahan zel jangan sampai lo bunuh dia, belum saatnya' batinnya.

Perlahan zeline membuka matanya dan menatap tajam helena.

" Apa. Mau. Lo? " Dengan penuh penekanan zeline bertanya pada helena.

Helena yang ditatap tajam seketika mendadak gugup, "Gu-gue cuma mau bi-bilang mending lo jadi temen gue, daripada sa-sama si cupu" . Ia sengaja mengajak Zeline berteman, dengan begitu ia akan lebih mudah menghancurkan Zeline, pikirnya.

" Gak Sudi" Balas Zeline datar, tentu saja Zeline tidak bodoh. Ia tau maksud gadis ular ini mengajaknya berteman.

Sedangkan di meja Anthrax, kelima pemuda itu hanya memperhatikan kedua gadis itu.

"Adek lo nggak bosen cari masalah? " Celetuk Farel.

Dengan datar vano menjawab, " Biarin aja "

" Gue heran sebenarnya kenapa lo benci banget sama zeline? Kek seakan-akan dia udah ngelakuin kesalahan yang besar" Tanya Tio.

Mendengar ucapan Tio, vano menutup matanya menahan gejolak amarah pada dirinya. Dia teringat kembali bagaimana mamanya, orang yang sangat ia cintai tergeletak tak bernyawa dengan bersimbah darah.

"Lo nggak perlu tau" Jawab vano dingin.

" Jangan sampai lo keterlaluan, dia juga adik lo " Peringatan nathan dengan datar.

Terkekeh kecil vano menatap nathan

" Lo mulai suka sama dia?! "

"Nggak" Singkat nathan.

" Yak-__" ucapan Farel terpotong ketika mendengar teriakan helena. Mereka pun menghampiri meja zeline.

"AAAA.... SIALAN. LO GAK PUNYA MATA HAH. LO LIAT SEPATU GUE JADI KOTOR.... . "

" Heran gue, kagak sakit tu tenggorokan? Teriak mulu " Ujar Tio.

Sedangkan ke empat temannya sudah beranjak ke tempat Zeline.

" Di tinggal mulu gue, woii tungguin elah " Tio berjalan menghampiri mereka.

-Di Meja Zeline-

Zeline hanya memperhatikan helena yang marah-marah akibat sepatunya yang kotor.

"Ma-maaf h-hel aku nggak sengaja" Kayla menunduk ketakutan karena bentakan Helena. Kayla melirik zeline dengan ekor matanya dengan harapan zeline mau membantunya.

" Dengan lo minta maaf apa sepatu gue bisa bersih HAH...! Berlutut di hadapan gue, dan bersihin sepatu gue pakek seragam lo?!"

Perlahan kayla mulai berlutut dan hendak membersihkan sepatu Helena. Saat ingin membersihkan sepatu helena, zeline mencekal tangan kayla.

" Bangun!" pintanya datar pada kayla. Mendengar itu, kayla melirik takut ke arah Helena.

Seakan mengerti tatapan kayla, Zeline pun berkata " Nggak usah takut, ada gue".

Kayla pun bangkit dan berdiri di samping zeline. Dengan cepat zeline menarik kayla ke belakang punggungnya.

Di tempatnya Helena terkekeh kecil,

" Mau jadi pahlawan kesiangan lo?.  Ngapain lo nolong jal*ng ini hah?!, gara-gara dia sepatu mahal gue jadi kotor, Emang dia bisa ganti?!". Helena mengangkat tangannya dan ingin menampar zeline. Namun sebelum Tangannya mendarat di pipi Zeline, tangannya sudah lebih dulu di tangkap seseorang.

Hap.....

"Na-nathan" Helena menatap Nathan bingung. Mengapa nathan mencegahnya? Bukannya nathan benci pada zeline?

Zeline yang melihat nathan menghentikan helena mengernyit heran, ' ngapain ni orang?'. Bahkan teman-temannya pun heran. Ada apa pada ketua mereka ini?

" Yang salah lo, bukan mereka" ucap nathan datar.

" Tapi nath, kamu nggak liat? Sepatu aku kotor! , ini tuh mahal. Dia pasti nggak mampu ganti." Balasnya pada nathan dengan kesal.

Karena kesal, zeline pun menghentikan mereka. " STOP, udah ya. Dan lo ketua abal-abal nggak usah ikut campur?!" tunjukknya pada nathan, beberapa detik mereka saling bertatapan hingga zeline mengalihkan pandangannya pada Helena.

" Dan lo. Pertama, apa perlu gue beliin kaca HAH?! Ngatain orang jal*ng, Baju lo keketatan, rok 10 cm di atas lutut, Kancing baju atas di buka, bibir kayak di sengat tawon. Mau sekolah apa mau ngebar mbak?!" Sambung Zeline menunjuk helena.

Helena terdiam kaku di tempatnya, Dia sangat malu sekarang. Banyak murid-murid yang berbisik tentang dirinya.

'Bener jugak, liat deh pakaiannya ketat banget'

' gilak, zeline savage banget njir'

'iya\, jal*ng kok teriak jal*ng'

'malu gak? Malu gak? Malulah masa nggak'

'Kok bisa gue ngidolain dia dulu, amit-amit deh! '

Tak sampai disitu bahkan zeline membalikkan perkataan dan menantang helena.

"Kedua, Semahal apa sih sepatu lo? Cuma karena sepatu, lo nyuruh orang berlutut? Waras lo. Kalo gitu, Gue mau lo berlutut dan minta maaf di depan umum sama gue atas apa yang lo lakuin selama ini, Gimana?" tersenyum licik, Zeline memandang helena.

Melihat Zeline mempermalukannya, tangan Helena terkepal kuat. ' Sial, Kenapa jadi gue yang kena! '. Dia menunduk tak berani menatap ke depan.

Melihat adiknya dipermalukan, Vano memeluk helena. "DIEM LO SEMUA, TUTUP MULUT KALIAN?!" Dia membentak semua orang yang ada di kantin. Dia memandang Zeline, dan membuat kebencian yang ada pada dirinya bertambah.

"Tapi helen yang salah van" ceplos Farel. Seketika Vano manatap tajam dirinya.

" Oke, Gue diem" Farel menutup mulutnya rapat. ' Abis lo rel' rutuknya pada dirinya.

Zeline tersenyum miris dan memegang sesak dadanya melihat Vano begitu membela Helena. 'Kenapa sakit, apa ini perasaan lo zel? Jangan nangis zel, ini bukan Zeline yang lemah'. Dengan tegas dan wajah dinginnya, zeline maju ke hadapan Vano.

" Ajarin adik lo sopan santun, dan jangan Cuma otaknya yang di sekolahin tapi mulutnya jugak. Percuma cantik kalo mulutnya kayak sampah" datarnya sambil melirik helena.

Setelah itu Zeline mengajak kayla pergi dari kantin, tapi sebelum itu dia berhenti  di sebelah nathan. " Lain kali, nggak usah ikut campur!". Setelahnya Zeline dan kayla benar-benar meninggalkan mereka di kantin.

Nathan hanya tersenyum tipis sambil memandang punggung Zeline yang mulai menjauh, bahkan tak terlihat.

' sikap lo kali ini, buat gue tertarik zel'. Setelah itu dia pergi meninggalkan keempat laki-laki dan 1 perempuan di pelukan vano.

Menyusul Nathan, Gio pun pergi diikuti temannya yang lain. Kini tinggallah Vano dan helena. Helena mendongak menatap Vano..

.

.

TBC...

Terpopuler

Comments

smilegirlss

smilegirlss

Gilak mah ini

2024-05-09

1

Kinan Rosa

Kinan Rosa

ya elah vano mah salah paham
dia malah ngelindungi pembunuh yang sebenarnya 🤔

2023-06-03

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!