-13-

Happy Reading

.

Typo Warning

-Mansion Utama Aldebaran-

Terlihatlah nyonya besar aldebaran dan mamah helena yang sedang menikmati acara tv. Saat asik melihat tv tiba –tiba saja helena datang dan tidur dipangkuan ibunya.

“ Eh, sayang. Kok turun sih? Emangnya udah baikan?” tanya Jihan. Jihan Fransisca, yang sekarang menjadi Jihan Aldebaran mamanya helena dan Vano. Atau lebih tepatnya mama sambung Vano. Jihan merupakan kembaran dari Sarah Aldebaran, Mama kandung dari Vano. Dia menikah dengan papanya vano setelah Sarah tiada.

“ Udah ma” jawab helena.

“ Bener kamu nggak papa sayang?” tanya Neneknya yang terlihat khawatir.

“ Bener nek, aku fine” jawabnya lagi. Hari ini, helena tidak pergi ke sekolahnya dikarenakan sakit.

Mereka pun berbincang panjang lebar, tertawa, dan bercanda. Hingga kedatangan seorang pelayan menghentikan perbincangan mereka.

“ Maaf mengganggu nyonya” kata pelayan tesebut.

“ Ada apa?” tanya nenek.

“ Anu nyonya, di depan ada asisten tuan Zein” Ucap pelayan itu menunduk.

Mendengar itu Nenek dan Mama helena segera menuju ke depan. Sedangkan helena tetap di tempatnya. Tepat saat sampai di depan, terlihat lah asisten zein disertai dengan beberapa barang.

“ Ada perlu apa kamu kemari?” tanya nenek.

“ Maaf mengganggu nyonya, kedatangan kami disini untuk mengantarkan barang-barang nona zeline atas perintah tuan zein” jawab asisten itu datar namun terkesan sopan.

“ Cih!! Bawa saja barang-barang itu kembali. Mansion ini tidak mene-

“ Bawa masuk barang-barang cucuku, dan kau siapkan satu kamar untuk cucuku” potong kakek tiba-tiba menyuruh asisten masuk dan menunjuk pelayan menyiapkan kamar untuk zeline.

“ Apa maksudmu ?” tanya nenek dengan mata berkilat marah.

“ Iya ayah, Kenapa membiarkan anak bodoh itu tinggal di sini?” lanjut jihan.

Seketika tuan Aldebaran menatap datar pada dua wanita yang ada disampingnya.

“ Ini mansionku, semua yang ada disini adalah milikku. Jadi semua keputusan ada ditanganku” setelah mengatakan itu kakek masuk ke dalam dengan tangan di saku celananya.

“ Liat saja apa yang akan aku lakukan padanya” gumam nenek, Sambil tersenyum smirk nenek dan jihan menyusul masuk ke dalam.

Saat mereka berdua masuk kedalam, tiba-tiba saja helena menghampiri mereka dan bertanya, “ Mah, bener kalo si cupu itu bakal tinggal disini?”

“ Iya sayang” jawab jihan.

“ Mah tapi aku gak se-

Jihan langsung membekap mulut helena kala melihat sang kakek menuju ke arah mereka. Kakek hanya melewati helena dengan wajah datarnya.

“ Suuuth, jangan ngomong sembarangan sayang” peringat jihan.

“ Mah kenapa aku ngerasa sikap kakek akhir-akhir ini berubah?” tanya helena.

“ Mama dan nenek juga merasa seperti sayang” jawab jihan

“ Sudahla, menurut nenek ada baiknya dia tinggal disini. Dengan begitu kamu akan lebih mudah membuatnya menderita helen” lanjut nenek menatap helen dengan senyumannya.

“ Nenek bener, aku akan bales perbuatannya ke aku” helena tersenyum sumringah, sepertinya sudah banyak rencana yang ia siapkan untuk zeline.

⚡⚡⚡

Tak terasa kini hari sudah mulai sore. Antrax bersama zeline akhirnya pulang setelah membolos dari pagi hingga saat ini. Mereka pulang ke rumah masing-masing dengan zeline yang dibonceng oleh vano.

Sepanjang Perjalanan hanya ada keheningan yang menyertai mereka, didukung dengan jalanan yang sepi dan sunyi. Hanya terdengar suara deru motor yang beberapa kali melintas melewati mereka.

Awalnya zeline hanya memegang jaket pria itu, hingga akhirnya vano menarik tangan zeline untuk memeluknya.

Zeline sempat kaget namun dia juga meresa nyaman dengan itu, memeluk seorang kakak yang memberi rasa aman pada dirinya.

Setelah beberapa saat kemudian, akhirnya mereka sampai di mansion.  Vano dan Zeline segera turun dari motor. Vano berjalan di depan sedangkan zeline di belakangnya.

“ Makasih kak” lirih zeline nyaris tak terdengar, dia sedikit malu mengucapkan terima kasih pada vano.

Vano yang berada di depannya hanya menahan senyumannya, zeline terlihat lucu ketika seperti itu. Ada rasa rindu pada dirinya, rindu bagaimana ia dan zeline yang selalu bersama saat itu. Saat sebelum kejadian itu merenggut ibunya dan merubah semuanya.

Mereka pun memasuki mansion dan disambut dengan helena yang berlari memeluk vano.

“ Kok lama banget sih kak” helena memeluk vano dengan manja.

“ Tadi ada urusan sayang” balas vano dengan lembut.

Helena tersenyum mengejek melihat zeline, dia berpikir zeline pasti cemburu dengan dirinya. Sedangkan Zeline sendiri, hanya menatap datar pemandangan di depannya. Dia memang pandai menyembunyikan ekspresinya.

Tiba – tiba saja jihan datang memeluk zeline dan tersenyum seakan dirinya sangat senang.

“ Selamat datang sayang, tunggu penderitaanmu gadis kecil” Jihan tersenyum di balik punggung zeline.

Zeline yang mendengar itu dengan santai dan tersenyum mengatakan,

“ Aku tunggu permainannya tante”

Setelah pelukan mereka lepas, kakek datang dan memeluk zeline.

‘DEG’

Ia terdiam kaku, dirinya membeku.

“ Selamat datang cucuku” ucap kakek dengan yang tak biasanya.

Mereka yang ada disana heran melihat sikap kakek. Dia yang biasanya dingin terhadap zeline, kini memeluk gadis itu dengan hangatnya.

“ Terima kasih kakek” Zeline tersenyum kikuk menatap pria tua didepannya.

“ Baiklah, kamu pastih capekkan? Istirahat dulu gih, kamar kamu di lantai 2 di sebelah kamar vano. Dipintunya ada nama kamu. Dan akan ada pelayan yang memanggilmu saaat makan malam nanti.” ucap kakek tersenyum hangat pada zeline.

Zeline hanya mengangguk sembari tersenyum pada kakek dan yang lainnya. “ Aku permisi ke kamar ya?”. Setelah mengatakan itu Zeline segera pergi menuju kamar yang telah disiapkan.

Waktu berlalu begitu cepat, yang tadinya sore sekarang sudah menjadi malam. Zeline tengah berbaring di kasurnya setelah selesai makan malam, menatap langit-langit kamar barunya.

‘ Gue harus mulai secepatnya, Setelah semuanya selesai gue akan jujur sama mereka siapa gue, Oke pertama-tama gue telpon bang gilang, terus ngasih tau dia. Tapi kalo dia nggak percaya gimana? Tapi kalo...AAAghhr gue bingung’ Zeline frustasi sendiri memikirkan rencananya.

Beberapa menit kemudian, Setelah berperang dengan pikirannnya. Zeline memutuskan untuk menguhubungi Gilang. Dia mengambil hpnya yang berada di atas meja nakas. Tapi Sebelum itu zeline berubah pikiran. ‘Gak jadi deh, kayaknya gue chat aja, gak jadi di telpon’

Setelah menghubungi Gilang, Zeline kembali membuka laptopnya. Ia mulai mencari tahu sedikit demi sedikit tentang Keluarga Aldebaran.

Hingga pada akhirnya zeline menemukan sesuatu yang menurut nya benar-benar menarik dan mengejutkan.

" Wahhhh, Gilaak ini bener-bener... Jadi Tante Jihan saudara Kembar tante Sarah? Dan tante Jihan masih berhubungan sama papahnya helena? Bukannya papahnya helena udah meninggal? Terus ini apaan, Poliandri? Memang ya, sekalinya murah bakal tetap murah, Dia nikah sama papanya kak vano, dan masih jadi istrinya papa kandung helen" Zeline benar-benar dibuat terkejut dengan fakta yang ia temukan.

" Ini bakal jadi permainan yang bagus, Gue harus cari tahu lebih dalam lagi " Monolog Zeline sambil tersenyum smirk.

Setelah Mencari dan menyimpan informasi tersebut, Zeline segera menyimpan laptopnya dan berbaring di kasur nya. Hingga akhirnya ia tertidur.

.

.

TBC...

Terpopuler

Comments

The novel is too stiff, and the story is convoluted. Try using good language. so the storyline is clearly solid and contained.

2024-03-31

2

Bajul Sayuto

Bajul Sayuto

terlalu bertele-tele anjing

2024-02-23

1

devaloka

devaloka

oh ini dia yg bunuh, wahhh vano kalau tau gimna tuh 🤣🤣

2024-02-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!