-6-

-Typo Warning-

~Happy Reading~

Tapi gue akan cari tau siapa dia, aura dia beda dari zeline yang biasanya. Zeline yang biasa selalu nunduk kalau bicara sama orang, tapi ini bahkan dia berani natap mata tajam si nathan. Who are you zeline?

--------------------------------------

-Di lain tempat-

"Lo udah nemuin sesuatu tentang lady?"tanya pemuda 1

"Gue nggak nemuin apa-apa sama sekali, bahkan komputer gue malah eror"jawab pemuda 3

"Whaaat, terus kita harus gimana? Nggak mungkin posisi ketua terus kosong kan?"ujar pemuda 2

"Adakan pemilihan ketua baru" ucap pemuda 4 tiba-tiba.

"Maksud lo apa ngomong gitu?" tanya pemuda 2 tak santai.

"Biasa aja dong, lagian udah beberapa hari ini lo pada terus cari info tentang lady. Ketemu? Nggak kan. Yaudah dari pada posisi ketua kosong, lebih baik kita ngadain pemilihan ketua baru. Atau gue aja yang gantiin"ujar pemuda 4 pada mereka.

"Gak bisa gitu dong"sambung yang lain.

"Tunggu deh tunggu, kenapa lo ngotot banget kalau lady memang udah tiada. Dan gue perhatiin beberapa hari ini sikap lo aneh"selidik pemuda 1 pada pemuda 4.

"Gue gak aneh, kalian yang aneh. Udah jelas jelas liat sendiri mayatnya di kubur masih aja di cari"elaknya pergi meninggalkan mereka semua.

Sedangkan pemuda 3 terus memerhatikan pemuda 4.'Ada yang aneh, apa dugaan gue bener'bantinnya bertanya-tanya.

Pemuda 4 sendiri sedang berada di kamarnya, dia terlihat sedang berbicara dengan seseorang di telepon.

"Halo"

"Halo ada berita apa"

"Mereka masih nyari tau tentang cewek sialan itu"

"****.. lo gimana sih. Lo harus buat mereka percaya kalau tu cewek udah mati"

"Gue jugak lagi berusaha anjing, kalo gue terus-terusan ngomong gitu yang ada mereka makin curiga sama gue. Tadi mereka udah ngerasa ada yang aneh sama gue"

"Pokoknya gue nggak mau tau, dalam waktu dekat posisi ketua harus udah ada di tangan lo"

"Heeeem"

Tut...tut...tut.. telepon pun terputus begitu saja.

-Di tempat zeline-

Setelah meninggalkan gio di rooftop zeline langsung kembali ke kelasnya tanpa menghiraukan berbagai tatapan dari semua murid.

BRAAAK

'Ya allah'

'Pacar gue lima'

'Anjir'

'Astaghfirullah'

'Lu keristen anjir'

'Oh iya lupa'

Begitulah ucapan para murid karena kaget dengan apa yang dilakukannya. Kini semua mata langsug mengarah kepadanya.

"Maaf"ucapnya datar. Dia segera duduk di kursinya dan menelungkupkan kepalanya di atas lipatan tangannya.'Baru juga gue beberapa hari di tubuh zeline udah ada drama, gue Cuma pengen tenang njir susah amat ya lord' batinnya lelah.

Memang dari awal dia memasuki tubuh ini, zeline si pemilik tubuh asli belum pernah menemuinya sekedar memberi tahu atau apapun. Dia Cuma mendapat ingatan zeline waktu di rumah sakit waktu itu.

Setelah itu terdengarlah bel masuk istirahat. Pelajaran pun mulai di lanjutkan.

Zeline sendiri tidak peduli dengan sekitarnya, dia malah terlelap di bangkunya. Bahkan ketika guru menjelaskan dia tidak memperhatikan. Toh dia udah pinter, buat apa di perhatikan pikirnya.

Sampailah akhirnya waktu pulang tiba, guru dan para murid bersiap untuk meninggalkan kelas masing-masing. Saat kelas mulai terlikat sepi kaila menghampiri zeline untuk membangunkannya.

"Zel...zeline"panggilnya.

"Eeuuugh..." lenguh zeline.

"Bangun zel, udah waktunya pulang"katanya lagi menepuk bahu zeline

"Heeeemm" gumam zeline. Dia mengangkat kepalanya dan terlihatlah kelas yang sudah sepi, hanya tersisa kaila dan dirinya.

"Udah pulang?" tanya zeline dengan suara seraknya.

"Iya Zel, makanya aku bangunin kamu"jawabnya dengan tersenyum. "Kalau gitu aku duluan yaa" pamitnya pada Zeline.

"Heem, makasih" ucap zeline singkat.

"Sama-sama zel" balas kaila tersenyum.

Setelah kaila pergi, tinggalah zeline seorang diri di dalam kelasnya. Dia segera membereskan barangnya dan memperbaiki penampilan sedikit karena berantakan. Setelah itu dia pergi meninggal kelasnya menuju parkiran.

Sesampainya di parkiran, dia melihat para inti antrax dan satu perempuan yang selalu bersama mereka. Yaa siapa lagi kalau bukan Helena, sepupunya. Dengan santainya Dia berjalan melewati mereka sampai Helena menghadangnya.

"Eiiiits, tunggu dong" henti Helena padanya.

Zeline menghela napasnya panjang,

" Ck..apaan?"tanyanya datar. Moodnya sudah buruk ditambah para hama ini menghadangnya, moodnya semakin memburuk.

"Kenapa li berubah heem? Mau caper lo? hah? Atau ini cuma akal-akalan lo, supaya Nathan tertarik sama lo? "

"Ck, Satu - satu elah, Mau jadi wartawan lo nanyain gue mulu"balasnya datar menatap Helena. Sedangkan yang lain berusaha menahan tawanya mendengar perkataan blak-blakan Zeline.

"Lo berani sa-"

"Bukan urusan lo. Mau gue berubah jadi apapun bukan urusan lo, ini hidup gue jadi suka-suka gue. Lebih baik urusin hidup lo, udah bener apa belum" skaknya pada Helena. Setelah itu dia pergi meninggalkan helena yang tengah menahan amarah dan kesal padanya.

"Zel" panggil gio

Zeline pun berbalik dan menaikkan sebelah alisnya pertanda ' apa'

"Hati-hati" katanya pada zeline. zeline hanya mengacuhkan perkataan gio berbalik meniggalkan mereka tanpa sepatah kata pun. Dia langsung menaiki motornya, tapi sebelum itu dia mengacungkan jari tengahnya pada mereka lalu pergi dari hadapan mereka.

Sedangkan mereka melotot melihat itu kecuali gio, dia hanya tersenyum tipis melihat itu, 'lucu' batinnya. Helena sendiri sudah berada di puncak kemarahannya.

"YAAAK...CEWEK SIALAAAN" teriaknya marah.

"Udah jangan teriak-teriak Hel, malu diliatin orang" peringat vano.

Dia pun melihat sekelilingnya, dan ternyata banyak orang yang melihatnya.

'Liat aja gue akan buat perhitungan sama cewek sialan itu karena udah berani lawan gue' batinnya marah.

"Balik" dingin nathan.

"Ke markas?" tanya farel.

"Gak, pulang ke rumah masing-masing" jawab nathan datar.

Mereka semua pun menuju motor masing-masig kecuali helena yang memakai mobil. Sebelum menaiki mobil dia menghampiri nathan, "Nat, bisa temenin gue ke mall nanti sore?" ajaknya pada nathan.

"Gak bisa" balas nathan dingin.

"Kenapa?" tanya Helena di sedih-sedihkan.

"Ada urusan"jawabnya dingin. Setelah itu Nathan langsung menancapkan gasnya meninggalkan helena yang teriak kesal memanggilnya.

"NAT...NATHAN KOK PERGI. AAAAKH SIAL" marahnya mengacak rambutnya. Setelah itu dia menaiki mobilnya dan pulang dalam keadaan marah.

Para inti antrax pun pergi meninggalkan sekolah pulag ke rumah masing-masing

.

.

Jangan lupa vote dan komen ya guys

Tunggu aku di part selanjutnya yaa

Bye

TBC...

Terpopuler

Comments

smilegirlss

smilegirlss

sus bgt si, jan bilang ini cowo yg bantuin Chika ngebunuh feli ya

2024-05-09

1

Gavin Bae

Gavin Bae

cerita inj sama dengan cerita sebelah.persis banget.banya nama2 tokohnya saja yg beda tapi jalan cetitanya sama

2024-03-15

0

Laili Rochmah

Laili Rochmah

seru

2024-03-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!