-5-

-Typo Warning-

Happy Reading

"kelas" ucap nathan dingin yang sedari tadi memperhatikan mereka. Sedangkan vano masih terus berpikir ucapan zeline. apakah salah kalau dia membela adiknya?, mengapa zeline bilang seperti itu?. Siapa yang akan menyesal?, pikirnya. 'udahlah ngapain gue pusing mikirin itu, paling dia Cuma iri sama helen' batinnya. Mereka pun pergi ke kelas.

Tak lama bel pun berbunyi, para murid berhamburan memasuki kelas mereka masing-masing.

---------------------------------------------

Zeline sendiri sudah memasuki kelasnya. Zeline adalah salah satu murid yang cerdas dan membanggakan, hanya saja yaa itu dia menjadi bahan bullyan Helena dkk. Memang benar kata orang yang good looking di bela, yang bad looking di campakkan. Kabar Zeline yang berubah sudah tersebar ke seluruh sekolah.

Bahkan sekarang banyak yang ingin berteman dengan Zeline, tapi dia hanya menanggapinya acuh. Karena dia tau mereka berteman hanya karena dia sudah berubah. Belum tau saja mereka kalau dia putri tunggal keluarga Aldebaran, mungkin mereka akan semakin mendekatinya.

Di kelasnya Zeline mengambil tempat duduk paling belakang dekat seorang gadis cupu.

"Kenapa kamu mau duduk disini?" tanya gadis itu tiba-tiba.

"Gak papa, mau aja" balas Zeline. Zeline memperhatikan gadis itu dengan menatapnya intens sampai gadis itu gelagapan sendiri. "Nama" ucap zeline menatap gadis itu.

"Hah"bingung gadis itu.

Zeline pun berdecak, " Nama lo siapa?" tanyanya datar.

"Ooouh Kaila, nama aku Kaila"jawab gadis itu tersenyum.

Zeline pun mengangguk sebagai jawaban. Tiba- tiba datang seorang gadis yang berpenampilan seperti ondel-ondel dengan nametage Vaila Maheswari mengahampiri mereka. "Cih, ngapain lo duduk ama ni cupu. Mending duduk sama gue" ucapnya pada zeline.

"Jangan SKSD jadi orang"balas zeline santai.

Vaila yang mendengar ucapan zeline langsung marah dengan tangan terkepal."Heh jangan mentang-mentang lo udah berubah, lo bisa lawan gue. Lo Cuma anak beasiswa yang beruntung masuk sekolah ini". Remehnya pada zeline.

"Bagus dong, itu artinya gue pinter. Nggak kaya lo, yang ngandelin duit orang tua lo untuk masuk sini"balas zeline dengan tersenyum manis. Vaila yang melihat senyuman zeline malah bertambah marah. Bagaimana tidak para murid lain juga terkejut, gadis yang selama ini selalu menunduk dalam keadaan apapun kini berani melawan seorang Vaila Maheswari.

"Lo-"

"Ada apa itu di belakang ramai-ramai" intrupsi seorang guru yang tiba-tiba masuk ke kelas mereka.

"Nggak ada pak, vaila Cuma nanya kabar saya. Iya kan vaila?" balas zeline tersenyum menatap vaila. Senyuman yang di berikan zeline bukanlah senyuman biasa, melainkan senyuman mengintimidasi seseorang.

"Aaa iya pak, saya Cuma nanyak kabar zeline" balas nya berusaha tenang.' Sial kenapa gue takut sama senyumannya' batinnya kesal melihat zeline.

"Kalau begitu silahkan kembali ke tempat duduk kalian masing-masing" pintah guru tersebut.

Para murid langsung kembali ke tempat mereka masing-masing. Setelah itu, pelajaran pun di mulai dengan tenang tanpa ada gangguan.

Kali ini zeline banyak menjawab pertanyaan dari sang guru. Itu membuat beberapa siswa/i merasa kagum terhadapnya. Karena biasanya zeline terlalu pendiam.

Tak lama kemudian bel pun berbunyi. Para siswa berhamburan keluar dari kelas mereka, ada yang kekantin, ke kelas doi, dan lainnya. Sedangkan zeline sendiri malah asik dengan hpnya. Dia tidak peduli apa yang terjadi di sekitarnya. Tapi tak lama kemudian di menghampiri kaila.

"Lo nggak ke kantin?" tanyanya pada kaila.

"Nggak zel, aku bawak bekal kok" jawab kaila.

Zeline hanya mengangguk dan pergi meninggalkan kaila untuk pergi kekantin. Sesampainya di kantin dia melihat begitu ramai siswa yang sedang makan. Dia melihat ada meja kosong di pojok kantin, dia pun duduk di bagian itu.

Saat dia duduk semua orang memperhatikan dirinya. Mereka mulai berbisik-bisik tentang dirinya.

'Berani banget njir'

'Gue kasian liat dia, pasti di amuk mereka ntar'

'Sok berani paling'

'Pasti bentar lagi ada pertunjukan'

'Gue udah siapin kamera nih'

Begitulah ocehan para siswa maupun sisiwi terhadapnya. Zeline mengernyitkan dahinya,' Mereka kenapa sih, aneh banget gue kan Cuma duduk' bingungnya.

Tanpa memperdulikan ocehan mereka, zeline malah fokus ke hpnya sampai...

"Minggir"

Terdengar suara berat seseorang menyuruhnya untuk menyingkir, dia mendongakkan kepalanya terlihatlah lima orang laki-laki dan satu orang perempuan berdiri di hadapannya.

"Ooouh kalian, mau duduk? Duduk aja" santainya menatap hpya kembali.

"Ini meja kita, lebih baik lo minggir sebelum kita apa-apain lo" sengit farel pada zeline.

" Dih, Emang lo mau ngapain gue"tanya zeline balik menatap mereka satu persatu. Sampai tatapannya berhenti tepat di mata nathan. Dia melihat mata hitam legam yang menatap tajam dirinya. 'Jadi ini cowok yang di kejar si zeline, ganteng tapi sayang goblok' batinnya.

"Minggir zeline, hari ini gue lagi baik nggak ngebully lo" ketus helena melihat nathan dan zeline bertatapan.

Mendengar suara helena seketika zeline menatapnya sambil tersenyum licik. " Kenapa gue harus minggir heeem? Ini tempat umum sis, Bukan punya lo" balasnya  menantang helena.

"Lo nggak denger kata adek gue, minggir sebelum gue main tangan sama lo" ucap vano menatap tajam zeline.

Zeline sendiri terkekeh meliha mereka, hanya perkara meja mereka sampai emosi. Dia saja masih tenang dan santai, tapi mereka....

Zeline pun maju ke hadapan vano,

" Adek? Gue juga adek lo kalo lupa. Mau main tangan? Sini tampar gue, ayo tampar" tantangnya pada vano.

Vano yang melihat itu mengangkat tangannya dan

'Hap'

Seseorang menangkap tangan vano,

" Stop, jangan jadi banci main tangan sama perempuan" datarnya.

"Gi....lo belain dia"tanya Helena tak percaya. Bagaimana tidak, biasanya gio hanya diam saat terjadi seperti ini.

"Nggak, kalian semua tau gue paling nggak suka liat laki-laki main tangan sama perempuan. Gimana kalau adik lo yang di tampar lo mau? Kalau lo lupa zeline jugak adik lo"balas Gio datar pada Helena.

Zeline terkekeh di tempatnya, " Nggak suka liat laki-laki main tangan sama perempuan ya...Terus selama ini lo kenapa diem aja liat gue di bully HAH? Gausa jadi pahlawan kesiangan deh! Lawak banget lo"

Sedangkan Heline yang melihat itu memutar bola matanya malas. Well, yang tau Zeline adalah sepupu vano Cuma inti Antrax. Tiba-tiba Gio menarik Zeline menjauh dari kantin. Teman-temannya yang melihat itu langsung memanggil namanya.

"GIO...WOI LO NGAPAIN NARIK TANGAN SI CUPU?" teriak Tio.

"Gio..anak anjing. Kita udah teriak malah nggak di jawab" kesal Farel.

"Udah-udah mending kita makan" ucap vano datar.

Yaa orang menarik zeline adalah Gio. Gio sendiri menulikan pendengarannya, dia hanya acuh terhadap panggilan teman-temanya.

♛┈⛧┈┈•༶༶•┈┈⛧┈♛

"HEH,NGAPAIN SIH. Jan narik-narik dong" teriaknya pada Gio. Tapi nihil Gio tak memperdulikan teriakan zeline Sedikitpun.

"PELAN-PELAN ANJING,  TANGAN GUE SAKIT" teriaknya lagi. Mendengar itu gio sedikit melonggarkan genggamannya.

Para siswa/i yang melihat itu menerka-menerka apa yang akan di lakukan gio pada zeline. Memang gio termasuk orang yang friendly, tapi jika dia sudah marah bahkan lebih menyeramkan di banding Nathan.

Gio menarik zeline ke arah rooftop sekolah. Lalu melepaskan tangan Zeline dan menatap Zeline dengan datar.

"Gausah natap gue, gue tau gue cantik. Biasa aja" ucapnya ketus.

Gio sendiri terkekeh melihat gadis itu. Ternyata gadis didepannya ini cukup percaya diri. Dia baru sadar ternyata zeline sangat cantik jika di lihat dari dekat. Dia memperhatikan zeline dengan intens. Wajah tirus dengan pipi chubby , alis tebal, bulu mata yang lentik, dan bibir mungil merah alami.

"Jangan cari masalah sama mereka" ucap Gio serius menatap Zeline.

"Terserah gue, dan nggak usah sok peduli sama gue. Mending lo gabung sama temen-temen goblok lo itu"  Balas zeline menatap datar gio.

"Gue nggak peduli, cuma -"

"Cuma apa? Kasian, iya? Lo nggak perlu kasian sama gue. Gue tau apa yang gue lakuin. Dan gue jamin cepat atau lambat orang yang kalian lindungi akan dapet balasannya" ucapnya dingin pada gio. Setelah itu Zeline pergi meninggalkan Gio di rooftop, tapi sebelum itu dia berhenti," Oh iya satu lagi, bilang sama ketua lo, gue gak akan ngejar dia lagi. Dulu gue khilaf sampe gue ngejar-ngejar dia" sambungnya tanpa berbalik. Setelahnya dia benar-benar meninggalkan gio sendiri.

Gio sendirit terdiam medengar perkataan zeline.

-Pov Gio-

Gue heran sama diri gue sendiri, kenapa gue malah narik gadis itu ke rooftop. Dan parahnya lagi gue malah bilangin ke dia untuk gak cari masalah sama mereka. Sejak kapan gue peduli sama orang? Dan lagi saat gue liat matanya gue ngerasa nggak asing sama mata itu. Itu kayak bukan zeline yang gue tau, memang sih gue gak kenal-kenal amat ama si zeline. Tapi sekarang gue kayak ngeliat seseorang yang gue kenal, tapi ntah siapa gue nggak tau. Udahlah kenapa gue jadi pikirin dia.

Tapi gue akan cari tau siapa dia, aura dia beda dari zeline yang biasanya. Zeline yang biasa selalu nunduk kalau bicara sama orang, tapi ini bahkan dia berani natap mata tajam si Nathan. Who are you zeline?

.

.

TBC...

Terpopuler

Comments

smilegirlss

smilegirlss

kalo tau zeline anak pemilik sekolah, pasti jantung Lo langsung pindah ke telapak kaki

2024-05-09

1

smilegirlss

smilegirlss

wah selain playboy, Songong juga y ni anak

2024-05-09

1

smilegirlss

smilegirlss

senyuman devil di tantang y ketar-ketir lah

2024-05-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!