-12-

- Typo Warning -

- Happy Reading –

--------

Pagi ini Zeline tengah terburu-buru untuk berangkat ke sekolah, karena sudah hampir terlambat.

" Aku langsung pergi aja mom, Udah telat nih" Panik zelin berpamitan pada mommy dan daddynya. Tapi saat ingin keluar, tiba-tiba zein memanggilnya.

" Tunggu sayang" cegah zein pada zeline.

Mendengar panggilan daddynya zeline pun berbelik menghampiri sang daddy. " Kenapa dad?" tanyanya.

Zein menghembuskan napasnya dan berkata, " Keberangkatan daddy dan mommy di percepat pagi ini. Jadi setelah pulang sekolah, kamu langsung ke mansion Utama."

" Oke" Setelah itu zeline membalikkan badannya hendak pergi. Namun,

" Eits.... ini buat kamu jajan, selama mom sam dad pergi" Zein memberikan 2 buah blackcard pada Zeline.

" oke, thanks daddy. Udah kan nggak ada lagi? Udah telat banget nih".

" Nggak, gih berangkat nanti makin lama kamunya" suruh zein pada zeline. Tapi sebelum itu Alena tak lupa memberi nasehat pada putri sematawayangnya itu.

" Ingat pesen mommy ya, Jaga diri baik-baik. Jangan nakal. Kalo mereka apa-apain kamu, langsung kabarin mom sam dad. Oke?" Alena mengecup kening zeline dan memeluknya.

" Iya mom, pasti. Udah ya, udah telat  nih. Daaaah mom...dad.."

Setelah itu Zeline pun langsung berangkat dengan motornya.

⚡⚡⚡

"Ini semua gara-gara lo" Farel menyalahkan tio penyebab mereka terlambat.

" Ya maaf, namanya juga panggilan alam" Tio menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Mau bagaimana, saat mereka menjemput dirinya kebetulan dia sedang mendapat panggilan alam. Mau tidak mau, mereka harus menunggu dirinya dan berakhirlah mereka terlambat sekarang.

" Ya kan bisa di pending dulu" saut farel kesal.

" Mana bisa dodol, goblok jangan di pelihara deh" balas tio sinis.

" Berisik" Mendengar suara Nathan seketika mereka berdua diam.

Sedangkan gio beranjak dari tempatnya menuju tembok belakang sekolaah. Nathan yang melihat gio pergi pun mengikutinya.

" Mereka mau kemana?" Tanya farel ntah pada siapa.

" Manjat" jawab vano sambil mengikuti Gio dan Nathan. Akhirnya mereka pun pergi menuju tembok belakang.

Sedangkan Di sisi Zeline, kini akhirnya Zeline sampai di sekolahnya.

" Yaaah udah di tutup" keluh Zeline. Dia berjalan ke depan gerbang, " PAAK bukain dong" Zeline berteriak memanggil satpam.

" Aduuh Maaf neng, udah nggak bisa." Jawab satpam tersebut.

" Bukaiin dong pak, saya kan baru pertama kali telat pak" zeline memohon pada satpan tersebut agar di bukakan gerbang.

" Tetep nggak bisa neng, mending neng balik aja deh" balas satpan tersebut.

" Ya udah deh pak"

Zeline kembali berjalan ke arah motornya. Hingga akhirnya dia memikirkan sebuah ide. " Apa gue manjat aja?"

Setelah berperang dengan pikirannya, ia memutuskan untuk memanjat tembok sekolah. Zeline menitipkan motornya pada penduduk setempat. Dia berjalan menuju tembok tersebut. Saat sampai dia melihat beberapa laki- laki.

" Siapa tu? Kayak kenal" Zeline berjalan menghampiri mereka.

" Kalian ngapain?" Dengan polosnya zeline bertanya pada mereka.

Kelima pemuda itu terkejut melihat zeline yang tiba-tiba muncul.

" Astghfirullah" Farel mengelus dadanya.

" Lo kristen bego" Tio memukul lengan farel.

" Oiya lupa, lo Ngapain tiba-tiba muncul disini?" Ucap farel bertanya pada zeline.

" TIDUUR" jawab zeline ngegas.

" Yeee, kagak usah ngegas dong. Biasa aja" sinis farel. Tanpa rasa takut Zeline menatap sinis balik pada farel.

" Ngapain disini?" Gio bertanya untuk mengalihkan tatapan zeline. Hatinya terasa sedikit panas.

Zeline mengalihkan tatapannya pada gio dan balik bertanya, " Lo pada mau ngapain?"

Vano membalas pertanyaan zeline dengan datar, " Kalo di tanya tuh jawab, jangan balik nanyak"

" Dih suka- suka gue lah, mulut-mulut gue napa lo yang sewot" balas zeline dengan julidnya.

" Dah, minggir lo pada. Gue mau lewat" .

Tepat di depan tembok tersebut, Zeline melempar tasnya terlebih dahulu. Kemudian, saat ia hendak memanjat tiba-tiba saja gio menariknya.

" Apaan sih, gak usah narik-narik emangnya gue kambing" zeline menatap kesal pemuda itu.

" Jangan manjat" singkat nathan. Zeline mengalihkan perhatiannya pada nathan.

" Tau, mending lo balik aja deh. Udah pendek, kecil pulak, emang lo nyampek hah" sambung Farel dengan nada ledekan pada zeline.

" Heem, mending lo balik, jangan buat macem-macem." Singkat vano. Meski terdengar datar, namun kalimat itu mampu membuat hati zeline senang.

Zeline memegang dadanya, 'apa ini perasaan lo zel, tapii ntah kenapa gue juga ngerasa seneng'

" Oiya satu lagii.." Zeline beralih menatap tio.

" Karena kita abang kelas lo, lo harus panggil kita abang atau kakak. Kita lebih tua dari lo" ucap tio pada zeline.

" Nyadar juga kalo tua" gumam zeline.

" Lo ngatain kita tua" ternyata farel mendengar gumaman zeline.

" Nggak, Lo salah denger kali kak" elak Zeline dengan cengiran khasnya.

" Gue nggak tuli" balas farel datar.

" Yang bilang lo tuli siapa kak?" ucap Zeline dengan muka julidnya.

" Lo-

" Udah njir, napa jadi ribut sih. Lebih baik kita mikir gimana caranya masuk" Ujar Tio.

Sedangkan Ketiga pemuda berwajah datar lainnya hanya diam menatap mereka.

" Kita Bolos aja" singkat gio. Nathan dan Vano hanya mengangguk tanda setuju.

" bener juga, lagian ini udah telat banget. Seandainyapun kita masuk, kita pasti bakal di hukum." Ucap tio.

" Baru aja gue mau jadi anak baik, malah diajakin bolos" gumam zeline.

Mendengar gumaman Zeline, kelima pemuda itu mengernyit heran. Bukannya selama ini dia menjadi anak baik dan teladan?

" Maksud lo apa" Tanya gio pada Zelin.

" Hah, maksud apa?

" Jadi anak baik, bukannya selama ini lo baik. Lo ngomong gitu seakan-akan, selama ini lo nggak baik" Celetuk tio.

" Hahhaa, maksud gue itu...eeemmm mau jadi lebih baik. Gitu iya gitu.." Zeline tertawa garing sambil mengucapkan kalimat itu. ' Feli goblok bisa-bisanya lo ngomong gitu, Zeline kan anak baik-baik' Ia merutuki mulutnya sendiri karena mengatakan hal itu.

Kelima pemuda itu hanya menganggukkan kepalanya.

" Udah lah yok, cabut. Ngapain lama-lama disini" Celetuk farel

Akhirnya mereka berlima pun pergi, namun tidak dengan zeline. Ia masih berdiri di tempatnya, ntah apa yang dipikirkan gadis ini. Hingga teriakan tio menyadarkannya.

" BOCIIL SINI LOO"

Karena zeline tak juga bergerak dari tempatnya, Vano kembali menuju tempat gadis itu dan menariknya.

" Lama"

Seketika zeline pun terkejut" EEEh lepas dong?!" Zeline menggerakkan tangannya mencoba melepaskan genggaman vano.

Sedangkan vano tak menghiraukan ucapan gadis itu, dia malah semakin erat menggenggam tangan zeline. ' hangat dan kecil' batinnya.

" Tas gue, gimana sama tas gueeee" Zeline terus merengek meminta dilepaskan.

" Ntar beli lagi cil" Ucap farel.

" Cil,cil, cil lo kira gue kancil" Zeline terlihat kesal atas ucapan farel.

" Itu panggilan kesayangan, ya nggak rel" ucap tio sambil menaikturunkan alisnya pada farel

" Yoi" balas farel.

" Iti pinggilin kisiyengin, Bacot" Zeline benar-benar kesal dengan mereka. Tanpa mereka sadari mereka terlihat semakin akrab. Dengan Zeline yang terus diganggu oleh farel dan tio.

Dua pemuda lainnya menatap mereka dengan padangan datar namun terbesit rasa iri di hati mereka.

' Gak mungkin gue iri, inget van gara-gara dia mama pergi ninggalin lo' batin vano

' Hati gue panas liat lo sama mereka' batin gio.

Sedangkan Nathan hanya memandang zeline dengan tatapan yang sulit diartikan. Setelah berdebat, akhirnya mereka pun pergi membolos dengan zeline yang diboceng oleh vano atas dasar paksaan.

.

.

 TBC...

Terpopuler

Comments

smilegirlss

smilegirlss

panggilan sayang zel

2024-05-09

1

smilegirlss

smilegirlss

anjerr😭

2024-05-09

1

Marlyne Lia Lyne

Marlyne Lia Lyne

kan seline itu jago ya.. kirain bisa tunjukin dia bisa lompati tembok ya ternyata transmigrasi nya kok gk keren ya.. heheh

2024-04-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!