-4-

-Typo Warning-

~Happy Reading~

.

"Yaudah mending kamu tidur gih, ini udah hampir larut sayang" celetuk mommya.

"Oke, night mom, night dad" ucapnya sambil mencium pipi mommy dan daddynya.

"Night too sayang" balas mom dan dad serentak.

Zeline pun menuju kamarya dan langsung merebahkan dirinya hingga dia terlelap dengan sendirinya.

-------------------------------------------------

Kicauan burung terdengar di pagi hari, terlihat seorang gadis yang masih tertidur pulas tanpa terganggu dengan apapun. Hingga seorang Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik masuk untuk membangunkan gadis itu.

'Anak gue bukan sih' mirisnya dalam hati. Bagaimana tidak, ia melihat anaknya tidur dengan tidak elitnya. Selimut yang tercecer ke bawah, kepala yang tergantung, dan mulut terbuka. Seingatnya anaknya itu sangat kalem, tapi ini membuatnya terheran sendiri.

"Zel, zeline bangun,,,udah pagi. Kamu nggak mau sekolah? Katanya mau sekolah"

"Euuugh,,,,five minute mom" gumam zeline. Yaa gadis tersebut adalah zeline, tokoh utama kita.

"Nggak ada lima menit sayang, bangun sekarang atau motor kamu yang ada di garasi mom jual"ancamnya berusaha membangunkan zeline.

Mendengar ancaman sang mommy, seketika matanya terbuka lebar dan dia langsung duduk dengan tegak,"Jangan mom, fine aku bangun sekarang. Tapi motornya jangan di apa-apain"

"Oke, mommy tunggu di bawah, awas kalo kamu tidur lagi" peringatnya pada zeline.

Sang mommy pun segera pergi dari kamar zeline dan turun ke bawah. Sedangkan zeline sendiri segera bergegas ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk ke sekolah.

Beberapa menit kemudian...

Kini zeline sudah memakai pakaian lengkap dengan atributnya. Dia memakai pakaian yang sesuai dengan tubuhnya, tidak besar dan tidak ketat. Lalu memoles sedikit bedak dan memakai lipbalm agar bibirnya tidak kering. Dia sangat puas melihat dirinya dan terus berputar-putar.

"AAAA,,,gilaak gue cantik banget, mana imut lagi"

Dia terus menatap cermin dan lama kelamaan raut wajah yang kini ceria berubah datar dan dingin.

"Zeline yang lemah udah mati, sekarang hanya ada zeline yang baru. Gue akan bales semua perbuatan mereka sama lo zel. Mari kita buat gempar sekolah hari ini" gumamya dengan sedikit seringaian liciknya.

Setelah itu Zeline mengambil tasnya dan turun ke bawah untuk sarapan.

"Morning all" Ucap Zeline.

"Too sayang"serentak orang tuanya.

Zeline segera duduk di kursinya dan Alena segera mengambil makanan untuk dirinya dan Zein.

"Sekarang kita makan" tegas sang daddy.

Mereka pun makan dengan keheningan. Hingga semuanya selesai,zeline langsung pamit pada orangtuya untuk pergi ke sekolah dan mencium pipi kedua orang tuanya

"Aku pamit ya mom dad"

"Iya sayang, Hati-hati. Kalau ada apa-apa langsung kabari kita"balas mom dan daddynya.

Zeline mengangguk dan beranjak pergi namun kemudian berbalik ke arah daddynya dan menyodorkan tangannya

"Mau apa?" tanya daddynya. Zeline tidak menjawab melainkan terus menyodorkan tangannya. Melihat itu daddynya memberi blackcartnya, dan zeline pun mengambilnya. Tetapi tangannya tetap disodorkan kehadapan daddynya.

"Ishh....kunci motor Dan.Gimana nyalain motornya kalau Kuncinya sama daddy!!" kesalnya.

Zein pun tertawa Melihat wajah Zeline, " Oh iyaa sorry honey , nih kuncinya".

"Makasih daddy" ucapnya memeluk sang daddy.

"Sama-sama sayang"balasnya mengelus kepala putrinya.

Zeline langsung menaiki motornya dan berangkat menuju sekolahnya. Ia mengendarai motor dengan sangat kencang tak peduli banyak orang mengumpatinya.

***

-Aldebaran International High School-

AIHS merupakan sekolah internasional yang banyak diminati oleh semua orang. Sesuai dengan namanya, sekolah ini adalah milik keluarga Aldebaran lebih tepatnya Zein aldebaran ayah zeline. Sekolah elit yang memiliki fasilitas lengkap dan modern.

Di depan gerbang sekolah terdapat segerombolan remaja laki-laki yang sedang menunggu seseorang. Mereka adalah inti "Antrax", sebuah geng motor atau gangster yang terkenal yang diketuai oleh Nathan.

Nathan Alexander

Nathan Alexander, seorang laki-laki dengan sifat dingin dan datar. Laki-laki yang sangat menghormati wanita, terutama bundanya. Tapi ntah kenapa dia sangat tidak suka pada zeline. Menurutnya zeline itu caper dan murahan karena suka mengejarnya.

Mereka terkenal akan kekuatan dan solidaritasnya. Mereka bukanlah geng yang membuat kerusuhan melainkan sering membantu para warga seperti memberi bantuan terhadap mereka. Mereka tidak akan mengusik jika tidak di usik, tidak akan mengganggu jika tidak diganggu.

Gio Mahendra

"Si helen mana si?" tanya Gio kesal ntah ke siapa. Gio mahendra , salah satu inti 'Antrax'. Seorang laki-laki humoris dan pecicilan, namun terkadang Gio bisa bersifat dingin juga. jika sudah mengklaim sesuatu menjadi miliknya, ia akak terobsesi untuk mendapatkannya dengan cara apapun.

Alvano aldebaran

"Sebentar lagi dia datang"balas vano datar. Alvano aldebaran atau biasa dipanggil vano, wakil ketua antrax. Sifatnya sebelas dua belas dengan nathan, hanya saja dia tidak terlalu dingin. Sesuai nama belakangnya dia adalah salah satu anggota keluarga aldebaran atau lebih tepatnya abang helena sepupunya zeline. Dia sangat menyayangi helena, bahkan jika helena melakukakn kesalahan dia menutup matanya menganggap itu benar. Dan sebaliknya dia sangat membenci zeline, hanya karena suatu kejadian di masa lalu.

Saat mereka Sedang berbincang datanglah sebuah mobil sport mewah memasuki parkiran AIHS. Mobil tersebut terpakir di sebelah inti antrax.

Tio denandra

"Baru diomongin. Tuh orangnya dateng" celetuk tio. Tio denandra salah satu inti antrax yang bisa dibilang waras, jika belum terkontaminasi kegesrekan farel. Tio adalah orang yang cukup friendly, tapi sedikit cuek jika sesuatu itu menurutnya tidak penting. sangat menghormati ibunda tercintanya.

Helena pun keluar dari mobilnya dan menghampiri inti antrax.

"Hai guys" sapanya tersenyum.

Farel adinata

"Hai neng helen" balas farel mengedipkan matanya sebelah. Farel adinata, inti antrax yang sifatnya playboy. Sudah banyak gadis yang termakan omongan manisnya. Pacarnya bertebaran dimana-mana.

"Sakit mata lo" ketusnya ke farel. Dia sendiri kesal melihat nathan tidak membalas sapaanya, dan malah fokus ke Hpnya.

"Yaelah neng, ini tuh namanya kedipan maut" balas farel ke helen.

"Jangan gangguin adek gue" datar vano membuat farel kicep. Helena yang melihat itu tersenyum mengejek farel.

Saat mereka sedang berbicara, datanglah sebuah motor sport hitam memasuki Parkiran AIHS . Pengendara motor tersebut meletakkan motornya tepat di sebelah inti antrax. Melihat itu para murid AISH langsung heboh untuk melihatnya.

'itu siapa njir'

'Keren bangeet'

'Fiks itu jodoh gue'

'Tapi kayaknya itu cewek deh

'Sok tau lo'

'Buta mata lo, dia pakek rok itu'

'siapa ya kira-kira'

Begitulah sahutan para murid AIHS, para inti antrax pun keheranan melihatnya. Siapa yang berani memakirkan motor itu di sebelah motor mereka.

"Keren woiii" ujar farel bertepuk tangan.

Helena yang melihat itu merasa kesal, 'siapa sih tu orang, seharusnya yang jadi perhatian itu gue bukan dia' batinnya.

Sedangkan yang membuat kehebohan malah duduk santai di motornya.

"Berasa jadi artis gue"gumam zeline. "Tapi gk papa, mari kita buat kehebohan sesungguhnya" seringainya.

Zeline pun membuka helmnya dengan slowmotion, terpampanglah wajahnya yang cantik dengan rambut tergerai yang beterbangan. Bahkan angin pun mendukung aksinya. Zeline pun turun dari motornya dan berjalan menenteng tas di bahu kanannya.

"Dia jalan kemari woooi, gue udah ganteng belom?" heboh farel melihat zeline.

"Udah kayak mimi peri"balas gio.

Saat zeline sudah di depan mereka, dia menyapa helen dengan senyum manisnya.

"Long time no see helena"

Helena sendiri heran, apakah gadis ini mengenalnya.

"Siapa lo, emang kita kenal" balasnya sedikit ketus pada zeline karena dia masih kesal perhatiannya direbut oleh zeline.

Zeline sendiri terkekeh mendengar jawaban helena, "Really? Lo nggak kenal gue?masa lupa sama gue, kalo gitu kita perkenalan ulang gimana?"

Zeline pun menyodorkan tangannya guna memperkenalkan dirinya. "Kenalin Zeline Shaqueena Aldebaran, sepupu lo. Eh emang kita sepupuan? bukannya lo dan abang lo itu nggk pernah nganggap gue, iya kan" tanyanya pura-pura berpikir.

Mereka yang mendengar itu seketika terkejut. Bagaimana tidak, gadis yang terkenal cupu, lemah dan selalu di bully kini berubah menjadi orang yang cantik bak bidadari. Nathan sendiri yang mendengar itu seketika terdiam, dia langsung mengubah mimik wajahnya menjadi seperti biasa.

"Gak mungkin, dia udah mati" gumam helena nyaris tak dengar oleh siapapun. Helena heran bagaimana bisa zeline masih selamat, Agar tak ada yang curiga dia berusaha bersikap biasa.

"Maksud lo apa ngomong gitu" ucap helen berusaha tenang. Dia berusaha menahaan kekesalannya sekarang.

"Oooh.. gak ada, gue Cuma bercanda kok. Tapii, emang gue secantik itu....sampai lo nggak ngenalin gue heeem?" ucap zeline dengan kekehan di akhirnya.

"Iya sekarang lo cantik, Lo udah sembuh?" tanya helena mencoba tersenyum. Namun dalam hatinya, ia tak berhenti memaki Zeline.

"Udah dong. Buktinya gue udah ada disini. Mata lo mulai rabun kali, masa nggak ngenalin gue. Lebih baik periksa deh ntar makin parah" balas zeline dengan kekehan di akhir ucapannya.

Vano yang mendengar adiknya di hina langsung menatap tajam zeline.

"Jaga ucapan lo" ucapnya menatap penuh kebencian dan tajam pada zeline.

"Loh kenapa? gue kan Cuma suruh dia periksa mata, salah? Atau jangan-jangan lo jugak nggak ngenalin gue? abang. Sepupu. tersayang?" tanyanya santai dengan penuh penekanan di akhir.

Zeline pun maju ke hadapan vano lalu berbisik, " Inget satu hal, penyesalan selalu datang di akhir  " setelah itu zeline pun pergi mencari kelasnya meninggalkan vano yang terdiam.

"Kak...kak vano" panggil helen tiba-tiba.

"Iya sayang"

"Zeline bilang apa, kenapa kakak sampek diem gitu?"tanya helen.

"Nothing" balas vano tersenyum. Helen yang melihat itu tersenyum paksa.

"Emmmm, kalo gitu aku ke kelas ya kak" pamitnya pada vano. Vano hanya menganggukkan kepalanya.

"Kelas" ucap nathan dingin yang sedari tadi memperhatikan mereka. Sedangkan vano masih terus berpikir ucapan zeline. Apakah salah kalau dia membela adiknya?, Mengapa zeline bilang seperti itu? Siapa yang menyesal?, pikirnya. 'Ngapain gue pikirin. Ingat vano dia pembunuh, dia pembunuh' batinnya dengan tangan terkepal. Mereka pun pergi ke kelas.

Tak lama bel pun berbunyi, para murid berhamburan memasuki kelas mereka masing-masing.

.

.

Jangan lupa vote dan komen ya ><

Byeee....><

TBC...

Terpopuler

Comments

smilegirlss

smilegirlss

lahh?? segitu berubahnya kah? sampe sepupu sendiri kgk kenal

2024-05-09

1

smilegirlss

smilegirlss

cuihh sok cantik bgt si belek sapi

2024-05-09

1

☛𝑮𝒂𝒊𝒋𝒊𝒏☚

☛𝑮𝒂𝒊𝒋𝒊𝒏☚

bukannya nama belakangnya di sembunyikan???

2024-04-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!