Dua minggu kemudian, waktu yang sudah dijanjikan Yazid pada Pak Hanafi orang tuanya Heliza pun tiba. Melamar Heliza dan menjadikan Heliza ratu dalam hidupnya adalah impian Yazid. Yazid sudah bersiap dengan pakaian terbaiknya. Kedua orang tua Yazid juga sudah menyiapkan semua benda lamaran yang akan menjadi perlengkapan lamaran nanti pada Heliza.
Bu Aryani nampak bahagia sekaligus was-was, was-was kalau lamaran Yazid ditolak oleh Heliza. Namun Bu Aryani dan Pak Angga selalu berdoa dan berharap kali ini Yazid bisa mendapatkan apa yang menjadi harapannya.
"Zid, apakah kamu yakin?" Bu Aryani mencoba meyakinkan kembali pada Yazid atas rencananya. Yazid hanya menoleh ke arah Bu Aryani sembari memberi kode supaya tetap tenang. Pak Angga juga kedua adik Yazid yakni Zindar dan Kiana juga ikut dalam acara lamaran Yazid pada Heliza.
Mobil Yazid tiba di depan halaman rumah Heliza. Kedatangan mereka disambut kaget oleh Pak Hanafi dan Bu Hira yang kebetulan sedang berada di teras depan. Awalnya Pak Hanafi tidak tahu bahwa mobil yang datang itu adalah keluarga Yazid, namun setelah Yazid keluar, Pak Hanafi langsung mengenalinya dan mempersilahkan Yazid dan keluarganya masuk.
Yazid setelah menyalami Pak Hanafi dan Bu Hira, berbisik kecil di telinga Pak Hanafi menanyakan Heliza. Alangkah bahagianya Yazid dan senyumnya seketika mengembang, sebab Heliza kebetulan ada di rumah. Kata Pak Hanafi, tadi sehabis bantu-bantu beberes rumah, Heliza masuk kamarnya.
"Sebentar ya, saya panggilkan Elizanya sebentar," ucap Bu Hira seraya beranjak. Dengan susah payah dibujuk akhirnya Heliza mau keluar kamar menemui orang yang sengaja bertamu padanya. Nasib baik tadi Heliza sudah mandi dan sedikit memoles wajahnya dengan skincare harian, setelah tadi membantu Bu Hira beres-beres rumah. Sehingga Heliza tidak dalam keadaan kusam atau pucat orang khas tidak mandi.
Heliza duduk di sofa diapit oleh kedua orang tuanya setelah dia menyalami kedua orang tua Yazid, juga menyalami kedua adiknya Yazi sopan tapi kesan malu dan risih jelas lebih mendominasi.
"Nak Eliza, terimakasih tempo hari menolong Ibu, Nak. Jika tanpa pertolongan Nak Eliza mungkin kaki ibu saat itu masih sakit karena terkilir," ucap Bu Aryani mengungkit pertemuan tidak sengaja dirinya dengan Heliza tempo hari yang dengan suka rela membantu Bu Hira karena kakinya terkilir.
"Sama-sama, Bu," balas Heliza pendek. Heliza sekilas memberi kode pada Pak Hanafi, menanyakan apa maksud kedatangan Yazid dan kedua orang tuanya. Pak Hanafi paham, dan dia tabu anaknya memang tidak percaya kalau Yazid datang akan melamarnya.
"Nak Yazid, Bapak dan Ibu serta adik-adik berdua ini. Sebelumnya saya minta maaf ijin lancang bertanya, maksud kedatangan kalian ke rumah kami yang sederhana ini sebenarnya apa?" tanya Pak Hanafi mewakili perasaan Heliza.
Sejenak Pak Angga dan Bu Aryani tersenyum semanis mungkin dan ramah. Kemudian Pak Angga memulai bicara.
"Sebelumnya kami minta maaf jika kedatangan kami kesini tidak berkenan dan mengganggu istrirahat Bapak sekeluarga. Akan tetapi, dikarenakan anak kami yang bernama Yazid Regana punya niat baik kepada Nak Heliza, yakni ingin melamar Nak Heliza sebagai pendamping hidupnya. Besar harapan kami lamaran ini diterima dengan baik dan senang hati," jelas Pak Angga menuturkan maksud dan kedatangannya datang ke rumah Pak Hanafi.
Sejenak Heliza terkejut mendengar penjelasan dari Pak Angga, BapaknyaYazid yang bermaksud melamarnya untuk anaknya Yazid. Heliza duduk gelisah dengan raut wajah yang menyimpan berbagai rasa.
"Alangkah bahagianya kami mendengar niat mulia Nak Yazid yang ingin melamar anak kami, tapi semua kembali pada Eliza anak kami. Semua keputusan sepenuhnya ada pada anak kami. Kami tidak bisa menginterpensi atau melarangnya, itu hak anak kami untuk menerima atau menolaknya," balas Pak Hanafi, yang berharap di dalam hatinya Heliza menerima lamaran Yazid. Karena Pak Hanafi terlanjur menyukai Yazid.
"Bagaimana Nak Heliza, apakah lamaran anak kami diterima?" Eliza mendongak, kali ini siap atau tidak siap, dia terpaksa harus memberi jawabannya.
"Eliza.... "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Lita Pujiastuti
pikirkan baik² Heliza....jgn baper dl
2025-01-04
0
Senajudifa
kok main lamar aj tanpa meminta persetujuan yg punya diri dulu sih
2023-08-13
1
mom mimu
kamu juga masih cinta ko El, terima aja ya... 😁😁😁
2023-06-27
1