Bab 5 Bertemu Heliza

Heliza berlalu bersama motor maticnya. Bagaimanpun juga dia tahu lelaki tadi yang hampir menabraknya adalah mantan kekasihnya yang dulu meninggalkannya demi dijodohkan dengan pilihan orang tuanya.

Sedangkan Yazid, setelah melihat Heliza berlalu, dia tidak tinggal diam. Yazid segera masuk mobilnya dan berniat mengejar Heliza, minimal dia menemukan di mana tempat bekerja gadis cantik yang pernah dia kecewakan dulu.

"Tunggu aku Hel, aku ingin bicara denganmu. Aku masih mencintaimu. Demi baktiku pada kedua orang tuaku, aku sisihkan kamu. Aku salah, Hel. Tapi saat itu aku dalam posisi sulit, aku takut dengan ucapan Ibu, jika aku tidak patuh maka aku adalah anak durhaka, terlebih saat itu Ibu mengalami sakit. Dan saat sakit tiba-tiba ibu meminta aku mengabulkan permintaannya sebagai permintaan terakhir." Yazid berbicara kecil sembari melajukan mobilnya mengikuti Heliza melajukan motornya.

Motor Heliza berbelok dan berhenti di sebuah swalayan besar kota itu. Tanpa harus turun, Yazid mengetahui di mana kini Heliza bekerja. Seragam yang dikenakan Heliza akhirnya bisa dia kenali setelah Heliza benar-benar berhenti tepat di swalayan besar tersebut. Hari ini Yazid memutuskan untuk tidak menyusul Heliza ke tempat kerjanya, dia akan mencoba mencari tahu dari karyawan swalayan itu sendiri informasi tentang Heliza.

Keberuntungan bagi Yazid, beberapa orang karyawan swalayan tersebut sepertinya habis dari dari kegiatan luar yang kini menuju swalayan tersebut. Salah satu karyawan ada yang berseragam persis yang dipakai Heliza, dan yang lainnya berbeda. Yazid menghentikan sejenak langkah empat orang karyawan swalayan itu.

"Maaf, Mbak, mohon maaf saya mengganggu sejenak." Yazid menghentikan keempatnya yang langsung berhenti.

"Iya, ada apa ya, Mas?" tanya si perempuan yang berseragam sama dengan Heliza sopan.

"Saya sedang mencari adik saya yang katanya bekerja di swalayan ini. Namanya Heliza, apakah benar ada yang bernama Heliza bekerja di swalayan ini?" tanya Yazid sedikit berbohong mengenai siapa Heliza.

"Heliza, ya? Ada, Mas. Dia Supervisor bagian busana. Kebetulan saya dan Heliza sama jabatannya. Kami sama-sama bekerja di sana tapi beda departemen," ungkapnya membuat Yazid diliputi senyum. Sebab informasi ini sangat berarti baginya.

"Kalau boleh tahu, Heliza pulangnya setiap jam berapa ya? Apakah dia kena shift?" tanya Yazid lagi penasaran.

"Pulangnya sih setiap jam empat sore, dan kami kebetulan tidak kena shift, karena jabatan Supervisor tidak lagi shift," terang karyawan itu semakin membuka tabir informasi yang jelas mengenai Heliza. Yazid tersenyum bahagia mendengar informasi dari karyawan swalayan tersebut.

"Begitu ya, Mbak. Kalau begitu saya ucapkan terimakasih atas infonya, ya. Saya pamit dulu, dan mohon maaf telah mengganggu waktunya." Yazid mengakhiri misi bertanyanya lewat karyawan swalayan tersebut. Senyumnya terbit dari bibir Yazid, baginya ini informasi yang sangat tepat dan akurat.

"Sama-sama, Mas," balas karyawan swalayan tersebut sambil berlalu. Yazid sejenak berdiri di pintu mobilnya dengan senyum yang masih merekah. Mulai detik ini dia bertekad akan mengejar kembali cinta masa lalunya yang pernah ia kecewakan. Yazid berharap Heliza belum memiliki kekasih. Yazid pun masuk kembali ke dalam mobilnya dan meninggalkan halaman depan swalayan tersebut.

Jam empat sore tiba, Yazid telah menyusun rencana. Dia akan menghampiri Heliza di tempatnya bekerja. Langit tampak mendung, rencana Yazid akan naik motor saat menghampiri Heliza akhirnya batal. Terpaksa dia menggunakan mobilnya.

"Zid, mau kemana sudah tampan? Eh, iya, ya, Yazid anak ibu kan selalu tampan." Bu Aryani menyapa Yazid yang sudah siap sore ini, tidak seperti biasanya.

"Yazid mau menemui pacar Yazid yang dulu Bu. Pacar Yazid yang tidak Ibu dan Bapak setujui," jawab Yazid sembari menyalakan mesin mobilnya. Mendengar itu Bu Aryani nampak terhenyak, dadanya tiba-tiba berdesir. Ia seperti teringat kembali pada masa enam tahun ke belakang saat Yazid sempat menolak perjodohan dengan Nita dengan alasan sudah memiliki kekasih.

"*Ibu ini sakit-sakitan, Zid. Siapa tahu umur ibu tidak akan panjang. Penuhi permintaan ibu, menikahlah dengan anak sahabat ibu dan bapak, anaknya baik dan dia juga sama-sama aparat negara. Hitung-hitung memperpanjang silaturahmi, saat kami para orang tua sudah tidak ada kelak, generasi penerus silaturahmi kami ada pada kalian*."

"*Anggaplah ini permintaan ibu yang terakhir. Jika kamu tidak memenuhi permintaan ibu, apakah kamu mau jadi anak durhaka?" desak Bu Aryani enam tahun yang lalu*.

Bu Aryani menghela nafas dalam saat mengingat kejadian enam tahun yang lalu, ketika dirinya dan juga suaminya memaksa Yazid untuk dijodohkan dengan anak sahabatnya. Walaupun Yazid sempat menolak, namun Bu Aryani mampu meyakinkan Yazid, terlebih saat itu Bu Aryani memang tengah sakit, yang pada akhirnya Yazid menerima perjodohan itu meski ada hati yang tersakiti.

"*Baiklah Bu, Yazid terima perjodohan ini. Tapi apakah ibu tidak sadar bakal ada hati yang tersakiti dengan keputusan Yazid ini?" sergah Yazid kala itu, ketika dirinya sempat menolak perjodohan dengan Nita*.

Bu Aryani kini sadar kebahagiaan anaknya telah dia rampas akibat perjodohan itu. Nita yang sempat dia sanjung kini berkhianat, padahal perjodohan itu terjadi karena sebelumnya ada ungkapan Nita pada Bu Aryani bahwa Nita naksir dan mencintai Yazid tanpa Yazid ketahui.

"*Tega kamu Nita mengkhianati anakku yang sudah berusaha mencintaimu dan setia padamu. Tapi setelah semua hidupnya dia serahkan padamu, balasanmu adalah pengkhianatan. Kini Yazid seolah mempersalahkan semua ini padaku. Aku menyesal telah memenuhi permintaanmu dan menjodohkan Yazid denganmu*," batin Bu Aryani menyesali keputusannya enam tahun yang lalu.

"Yazid pergi ya, Bu. Yazid ingatkan untuk kali ini, mau baik atau buruk pilihan Yazid, Yazid harap Ibu dan Bapak tidak perlu ikut campur. Apapun itu!" peringat Yazid sebelum benar-benar beranjak meninggalkan rumahnya.

Bu Aryani menunduk, dia sungguh menyesali perbuatannya dulu yang menjodohkan Yazid dengan Nita.

"Bu, mau pergi kemana Yazid, sudah rapi dan tampan benar?" Pak Angga menghampiri dan bertanya penuh penasaran pada Bu Aryani.

"Yazid mau menemui mantan pacarnya yang dulu sempat kita tolak, Pak. Karena kita lebih memaksakan kehendak kita dan kemauan Nita saat itu. Ibu takut Yazid kecewa dua kali. Sekarang dia ingin mengejar cinta lamanya itu, ibu takut Yazid ditolak sebab bisa jadi gadis itu sakit hati sama perlakuan kita dahulu," terang Bu Aryani nampak ketakutan.

"Tenang saja Bu jangan terlalu risau. Bisa jadi gadis itu sudah menikah dan Yazid tidak mungkin mengejar perempuan yang sudah dimiliki orang. Ibu tahu sendiri kan bagaimana anak kita. Dia tipe setia, sampai-sampai dia dikhianati saking setianya," ujar Pak Angga menenangkan kegelisahan Bu Aryani istrinya.

Sementara itu, Yazid yang sudah tiba di halaman parkir food court swalayan Delima tempat di mana Heliza bekerja, memarkirkan sejenak mobilnya di sana dengan benar. Nasib baik dia sudah di tempat teduh sebelum akhirnya hujan turun dengan lebatnya sore itu. Sekilas Yazid melihat motor matic Heliza masih terparkir rapi di parkiran khusus karyawan swalayan, yang jaraknya dekat dari food court dan tembus pandang dari dinding kaca.

Yazid segera melangkahkan kakinya menuju food court swalayan itu yang letaknya di lantai dasar swalayan. Dasar mujur, Yazid melihat Heliza tengah berdiri di emper food court sembari menenteng sebuah coffee cup panas yang cocok di saat hujan lebat begini. Sepertinya Heliza langkahnya tertahan menuju parkiran motor karena hujan sudah turun lebat. Mungpung Heliza sendirian, Yazid tidak membuang kesempatan ini. Yazid menghampiri Heliza.

"*Aku datang sayang, untuk mengejar cintamu* *kembali*," batin Yazid penuh harapan.

"Heliza sayang." Heliza menoleh dengan raut muka yang tiba-tiba menyalak bagaikan Singa betina sedang marah.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Lita Pujiastuti

Lita Pujiastuti

untuk sementara saya nyimak dulu...belum bisa komen lebih...😁

2025-01-04

1

Senajudifa

Senajudifa

aku lama ngga mampir thor

2023-07-27

1

mom mimu

mom mimu

heliza jangan garang2 ya, kasian yazidnya tuh, tar dia nangis tujuh hari tujuh mlm lagi 😅😅✌🏻✌🏻✌🏻

2023-05-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!