Bab 20

Lily masih saja bungkam, lidahnya begitu kaku dan pikirannya tak menentu. Tidak mungkin ia jujur, akan semakin rumit masalah dan banyak yang semakin sakit hatinya. Andai memang dia mengecewakan biarkan saja dirinya yang menanggung semua.

Terlebih Lily memikirkan akan hati Aara, mengetahui dirinya ada hubungan dengan suaminya saja sudah pasti membuat kakaknya sakit hati bagaimana jika mengetahui ayah dari bayi yang ia kandung adalah suaminya sendiri. Sudah di pastikan bukan hanya Aara yang hancur, tapi juga keluarga semakin menanggung malu.

Langkah Wahyu yang mendekat mengalihkan pandangannya, Lily begitu terkejut dengan keadaan Wahyu yang babak belur. Wajahnya mulai bengkak dengan warna membiru hampir belum lagi darah yang masih segar di bibir tebal itu.

"Apa dia orangnya?" tanya Rafkha, ntah sudah ke berapa kalinya Rafkha melempar pertanyaan tetapi Lily hanya diam. Dan pertanyaan ini sukses membuat Lily gelapan dengan berulang kali menggelengkan kepala.

Melihat reaksi Lily, Rafkha semakin frustasi. Jadi benar jika bukan Wahyu yang melakukan. Dan tindakannya tadi itu salah. Dan benar juga kata Wahyu, dia bukan kakak yang baik sampai tidak tau yang telah terjadi dengan adiknya.

"Lalu siapa?" sentak Rafkha membuat Lily terjingkat dengan air mata yang kembali deras. Begitu marah kakaknya, ini kali pertama Rafkha membentaknya. Meski sikap Rafkha dingin tapi tidak pernah dia kasar dengan adik-adiknya. Lily berusaha untuk mengerti karena memang ini kesalahan besar yang ia lakukan dalam hidupnya.

"Siapa?" bentak Rafkha lagi, kesabarannya mulai tipis karena Lily tak kunjung membuka suara dan jujur dengan siapa ia berhubungan.

"Raf...." Brian mencoba menghentikan kemarahan Rafkha, dia harus menjelaskan bukan Lily yang terus di tekan. Baru saja masuk ke ruangan Lily, hati Brian di buat teriris, apa lagi melihat Lily yang hanya bisa menangis.

"Loe nggak usah ikut campur Brian! Lily udah bikin nama keluarga hancur!"

"Gue berhak ikut campur Raf, loe nggak usah bentak-bentak dia kayak gitu. Kita bisa bicarakan baik-baik dan gue bisa jelasin!" Brian benar-benar tidak terima dengan sikap Rafkha. Rafkha yang ia tau selalu menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, saat ini tak bisa mengontrol diri dan main tangan sendiri.

"Loe mau jelasin apa? loe tau apa tentang Lily Brian?" tatapan Rafkha mulai menajam ke arah sahabat sekaligus adik ipar. Brian ikut menguji dirinya, sudah pusing masalah Lily di tambah Brian yang malah ikut campur. Maskipun Rafkha tau Brian sekarang sudah menjadi keluarganya tapi masalah Lily, dia yang lebih berhak karena Lily adik kandungnya.

Brian pun terpancing emosi mendengar pertanyaan dari Rafkha, apa lagi kini Rafkha menatapnya tidak santai. Seperti menantang dan begitu keras kepala.

"Gue tau.....Gue lebih tau dari pada loe! Makanya dengerin dulu penjelasan gue!" Brian mendorong dada Rafkha dengan jari telunjuknya. Suasana semakin memanas, tatapan keduanya begitu tajam seperti ada permusuhan di antara mereka. Bahkan kedua pasang mata itu sudah tampak memerah.

"Lily hamil anak gu_"

"Gue hamil sama pria yang sudah beristri kak!" ucapan Lily membuat ketiga pria itu menoleh berbarengan. Sejak tadi hanya diam dan ketika Brian ingin menjelaskan justru Lily memotong ucapannya.

"Loe...!" lirih Rafkha tak menyangka. Wajah Rafkha semakin memerah menahan amarah. Sungguh Lily membuat masalah begitu besar. Dan Rafkha masih tak menyangka jika Lily tega merusak hubungan orang.

"Iya kak, gue hamil anak pria yang sudah beristri, iya kan kak Brian?"

Brian menganggukkan kepalanya perlahan, tak di sangka akhirnya Lily mau menjelaskan. Ada letupan kebahagiaan di hatinya, dia berjanji akan memperjuangkan Lily meski harus di maki oleh siapapun.

"Saat itu gue nggak sadar karena pengaruh obat, ada orang yang tidak bertanggung jawab memasukkan obat ke minuman gue. Dan ada pria baik hati yang mau dengan senang hati menolong. Sampai dimana gue terlepas dari jeratan obat laknat itu." Semua tampak menyimak dengan ekspresi masing-masing.

"Loe harus minta tanggung jawab sama dia! loe...aggghh!" Rafkha sampai kehabisan kata-kata, dia yang sejak tadi menggebu kini lidahnya kelu dan tubuhnya begitu lemas. Nasib sang adik begitu miris dan ia gagal menjaga adiknya sampai kejadian naas bisa menimpa Lily. Terlebih sang adik hamil dengan pria yang sudah beristri, hal itu semakin memperkeruh masalah.

"Itu bukan salah dia karena gue yang minta dia buat selamatin diri gue kak! andai nggak ada dia gue nggak tau akan menjadi seperti apa setelah itu, mungkin saat ini loe udah nggak bisa lagi lihat gue disini." Lily sekuat hati mencoba menahan tangis, dia yang harus menjelaskan bukan Brian. Karena ini masalahnya meski ia tau Brian ikut andil di dalamnya.

"Lalu apa hubungannya sama dia?" Rafkha menunjuk Brian yang tak henti menatap Lily dengan wajah penuh harap. Ada rasa curiga di hati Rafkha namun jawaban Lily kembali membuat Rafkha terperangah.

Lily memaksakan senyum pada Brian, matanya sayu membuat Brian tak tega dan ingin sekali menarik Lily ke dalam pelukan. Pria itu pun menyunggingkan senyum membalas dengan hati tak karuan. Brian berharap Lily berkata sejujurnya dan dia siap menghadapi kemarahan Rafkha setelah ini.

"Makasih Kak..... Makasih karena sudah menjaga masalah gue sampai detik ini." Brian menganggukkan kepala, dia tersenyum dengan mata yang berbinar.

"Sekarang loe jalasin semaunya Ly!"

"Iya." Masih dengan senyum yang tidak luntur dari wajahnya Lily terus memandang wajah Brian. "Kak Brian memang tau semuanya, tapi gue yang melarang dia untuk menyampaikan masalah ini pada keluarga. Tapi itu bukan salah dia, karena gue yang memaksa untuk dia merahasiakan. Jadi gue harap kak Rafkha nggak bertindak kasar sama dia!"

Rafkha hanya bisa menghela nafas kasar, ia tak mengerti apa yang ada di otak Lily. Bisa-bisanya masalah besar ia sembunyikan sampai kini mengandung anak pria beristri. Dan bodohnya Brian, mau menutupi tanpa berfikir efek belakangnya.

"Tapi tetap loe harus minta pertanggungjawaban sama pria itu! siapa dia?"

Lily menggelengkan kepala membuat jantung Brian berdetak berantakan. Apa maksud dari itu, kenapa Lily seperti menolak padahal sejak tadi sikapnya membuat Brian senang. "Gue nggak akan melakukan kesalahan untuk kedua kalinya kak!"

"Apa maksud loe?" Bukan Rafkha yang bertanya tetapi Brian yang begitu penasaran dengan apa yang Lily inginkan.

"Gue nggak akan pernah meminta pertanggung jawaban pada siapapun. Karena hal itu terjadi karena keinginan gue, pria itu hanya membantu. Dan gue nggak mau menjadi perusak hubungan orang lain. Ini anak gue, gue sendiri yang akan membesarkan dia! Anggap saja pria itu tidak ada atau sudah mati!"

"Lily!"

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

mampus kau brian 😏😏

2024-09-21

0

Ida Trisnawati

Ida Trisnawati

miris jg klo ada kehidupan spt ini...next...buat happy ending

2023-10-27

2

Nova Bundane Dibrut

Nova Bundane Dibrut

ayo Brian jangan mau dilupakan meskipun akhirnya qmoe babak belur drpd tidak

2023-05-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04
5 Bab 05
6 Bab 06
7 Bab 07
8 Bab 8
9 Bab 09
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Jebakan Murid Nakal
115 Bab 114
116 Bab 115
117 Bab 116
118 Bab 117
119 Bab 118
120 Bab 119
121 Bab 120
122 Bab 121
123 Bab 122
124 Bab 123
125 Bab 124
126 Pembalasan Istri Yang Kau Anggap MANDUL
127 Bab 125
128 Extra Part
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04
5
Bab 05
6
Bab 06
7
Bab 07
8
Bab 8
9
Bab 09
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Jebakan Murid Nakal
115
Bab 114
116
Bab 115
117
Bab 116
118
Bab 117
119
Bab 118
120
Bab 119
121
Bab 120
122
Bab 121
123
Bab 122
124
Bab 123
125
Bab 124
126
Pembalasan Istri Yang Kau Anggap MANDUL
127
Bab 125
128
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!