"Bajingaan!"
Bugh
Bugh
Bugh
Rafkha melemparkan pukulan dengan membabi buta, kabar kehamilan adiknya membuatnya sangat murka. Apa lagi dengan jelas Lily masih lajang, akan bagaimana nasibnya jika hamil di luar nikah.
Setelah Lily jatuh di pangkuan Brian, ketiganya membawa Lily ke rumah sakit terdekat. Rafkha menunda meeting dan lebih mementingkan kondisi sang adik dari pada kepentingan perusahaan. Brian pun sama, ia tidak jadi kembali ke kantor selepas jam makan siang. Khawatirnya lebih besar dari pada rasa takut pada mertuanya yang nanti akan kewalahan mencari karena pekerjaannya yang masih belum selesai.
Wahyu pun tak mau hanya diam menunggu di kantor, ia yang sejak tadi begitu penasaran justru lebih dulu menyiapkan mobil untuk membawa Lily, tak peduli dengan perintah Rafkha yang memintanya untuk tetap tinggal.
Sampai di sana Lily segera di larikan ke ruang UGD, ketiganya menunggu dengan hati tak menentu dan dugaan yang mereka terka dari hasil pemeriksaan. Dan dari ketiganya tampak Brian yang terlihat begitu panik. Pria itu mengusak kasar rambutnya dan berulangkali menghela nafas berat.
Ketiganya berlari mendekati dokter yang keluar dari ruangan. Dokter itu di buat bingung karena ada tiga pria berbeda rupa, tingkat ketampanan dan ekspresi wajah begitu panik menghampiri.
Kata Hamil dari dokter bak petir yang menyambar di telinga dan jiwa Rafkha. Dia tak menyangka sang adik bertindak di luar batas hingga menghasilkan benih yang tak berdosa. Pandangan mata Rafkha langsung tertuju pada Wahyu yang hanya diam dengan menghela nafas berat. Dan menyerang tanpa mau bertanya.
Brian terduduk lemas di lantai, mulutnya seketika bungkam tanpa mampu berkata. Jangankan hendak memisahkan dan menolong Wahyu. Melihat amarah Rafkha dan tindakan main tangan yang Rafkha ajukan saja tidak.
Bayangan akan malam itu kembali terngiang, dia yakin betul jika anak yang Lily kandung adalah hasil dari dirinya menolong Lily dan menghabiskan malam berdua. Matanya berkaca, serpihan kebahagiaan begitu nyata namun keterkejutan akan kabar yang tak di sangka-sangka masih membuatnya kehabisan kata-kata.
Wahyu menerima setiap pukulan yang Rafkha layangkan, wajahnya lebam dengan bibir pecah. Tak ada perlawanan yang ia berikan, hanya diam menerima segala emosi yang meluap.
"Ini cara loe balas dendam hah! Nggak bisa dapetin Tiara loe rusak adik gue! Biadab!" sentak Rafkha. Dia berdiri dengan tubuh naik turun seiring nafas yang menggebu. Menatap Wahyu yang hampir terkapar di atas lantai.
"Gue nggak sepicik itu! loe boleh marah dan lampiasin semuanya sama gue, tapi jangan loe fitnah gue dan sangkut pautin masalah Lily dengan Tiara. Karena kedekatan gue sama mereka tulus tanpa ada niat busuk seperti apa yang ada di otak loe!" Wahyu dengan lantang membela diri, meski dengan suara lirih namun sampai dengan mulus di telinga Rafkha.
"Gue tunggu loe datang ke orang tua gue untuk tanggung jawab!" ucap Rafkha dengan sikap dinginnya dan segera berbalik menuju dimana Lily berada.
"Bagaimana jika bukan gue yang menghamilinya, apa masih gue yang harus tanggung jawab?"
deg
Pertanyaan Wahyu menghentikan langkah Rafkha, bukan untuk berpikir siapa ayah dari keponakannya. Tapi pertanyaan itu justru membuat Rafkha semakin mengepalkan tangan. "Loe nuduh adik gue murahan?"
"Dan loe gagal sebagai kakak!" singkat Wahyu menyentil hati Rafkha. Pria itu kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan Wahyu yang menyeringai tipis. Wahyu menertawakan dirinya sendiri, tak ada cinta tapi rela berkorban.
Karena Wahyu tau, mengelak pun Rafkha tak akan percaya. Apa lagi kedekatan dirinya selama ini dengan Lily tak bisa di ragukan. Daddy mereka pun pasti memiliki pemikiran yang sama dengan Rafkha.
Wahyu mencoba bangkit dan melangkah mendekati Brian, matanya menatap remeh pria yang masih begitu syok dengan kabar yang ada. Wahyu jongkok dengan mensejajarkan tubuhnya dengan Brian dan menepuk pundak Brian menyadarkan pria itu jika ini nyata. Kelakuan mereka menghasilkan kebahagiaan dan penderitaan secara bersamaan.
"Selamat, loe bakal jadi Ayah!"
deg
Brian terhenyak, dia menatap Wahyu dengan tatapan penuh tanda tanya. Namun seketika sadar wajah Wahyu telah berubah. "Bagaimana loe bisa tau? Dan muka loe...."
"Ya, ini hasil dari perbuatan kalian. Gue yang kena sasaran bogem mentah dari Rafkha. Dan loe nggak perlu terkejut bagaimana gue bisa tau. Karena nggak ada yang nggak gue tau dari hubungan terlarang kalian!" Wahyu segera beranjak dari sana dan melangkah menyusul Rafkha.
Tatapan Brian mengikuti langkah Wahyu yang kini memasuki ruangan Lily. Dia tak mengerti mengapa Wahyu bisa bersikap tenang setelah ia di tuduh akan perbuatan yang tidak pernah di lakukan.
"Kak...." Lirih Lily saat Rafkha masuk dengan mata berkaca-kaca. Sungguh Rafkha kecewa akan perbuatan yang Lily lakukan. Ingin rasanya ia juga memberi pelajaran pada adiknya namun tak sampai hati melakukan.
Rafkha diam tak menjawab, langkahnya membawa dia mendekati ranjang Lily. Kemudian bersedekap dada melempar tatapan yang membuat nyali Lily menciut.
"Loe nggak cuma buat gue kecewa, tapi Daddy dan Mommy pun pasti akan kecewa dengan keadaan loe saat ini!" Sikap Rafkha dingin dengan wajah datar, namun tatapan penuh kekecewaan tercetak jelas. Terlebih air matanya telah menetes memecut hati Lily dan mengundang air mata Lily. Wanita itu mulai paham jika ada yang tidak beres, dia terhenyak saat mengingat dirinya yang kini telah berada di rumah sakit. Hasilnya.....
"Kak..."
"Ya, loe hamil!"
Kedua bola mata Lily melebar mendengar kenyataan yang sangat ia hindari. Apa yang ia takutkan nyata terjadi. Lalu bagaimana nasibnya kini? Bagaimana dengan statusnya yang masih lajang? Lalu bagaimana dengan Daddy dan Mommy....
"Hiks...Kak...Maaf...."
"Bukan sama gue, tapi sama Daddy dan Mommy yang pastinya akan kecewa karena loe udah buat aib keluarga!" Ucapan Rafkha bagai pisau yang tajam dan mengiris hati Lily, tapi wanita itu sadar jika apa yang di ucapkan Rafkha itu benar. Ia telah membuat malu keluarga. Dan ia telah menjadi aib yang harus di tutupi.
Lily terisak, bukan ini yang ia inginkan. Karena apa yang telah ia lakukan bukan atas keinginannya tapi karena ada orang yang sengaja berbuat curang ntah dengan tujuan apa.
Di ambang pintu Wahyu menatap iba Lily yang begitu terpuruk, baru Rafkha yang tau tapi wanita itu sudah begitu pilu. Bagaimana jika seluruh keluarganya tau dan menghakimi Lily. Sudah pasti wanita itu akan semakin kalut.
"Siapa?" tanya Rafkha setelah mengingat kata-kata Wahyu yang membuatku sedikit ragu. Memang ia tak punya bukti apapun jika Wahyu lah yang mengamili Lily, hanya kedekatan yang terjalin akhir-akhir ini yang membuat Rafkha menyimpulkan tanpa tau kebenaran.
"Siapa Ayah dari anak yang loe kandung?" tanya Rafkha lagi. Dia gemas dengan diamnya Lily, karena tangis saja tidak menyelesaikan masalah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Yuen
Si Brian malah planga plongo... Kasian Wahyu ya
2023-05-08
4
Elista Apriyani
apakah Lily bakal bilang kalo dia di perkosa, dan tidak tau pelaku ny siapa 😁
2023-05-08
1
Yayuk Bunda Idza
nyesek, tapi hal buruk, Serapi apapun ditutupi bakal ketahuan juga. ..
penasaran kelanjutannya ...
2023-05-08
1