Chapter 18

Drrrttt...

Drrtttt...

""Halo",

“Ras, kamu wajib datang loh malam ini, aku mau rayain resminya hubungan aku sama Dhani”

“Yuhu, kamu tenang aja, aku pasti datang”

Ditempat lain, saat Dhani tengah berada dikantor untuk lembur, beberapa orang datang mendekat mengaku sebagai asisten Tiara, mereka membawa beberapa setelan pakaian dan make up.

“Ada apa ini?” tanya Dhani dengan wajah bingung

“Kami asisten nona Tiara, diperintahkan untuk mendandani pak Dhani untuk acara malam ini”

“Acara malam ini?” Dhani yang tampak kebingungan meraih ponsel dalam sakunya dan menelfon Tiara.

"Halo, Ti...." ucapan Dhani terpotong

"Hai, Dhan... Asistenku udah sampai yaa? Malam ini aku adain party untuk rayain jadian kita, kamu pakai yaa yang asisten aku bawa, aku ingin kamu tampil memukau malam ini dan kita terlihat matching"

"tapi, Ti...."

"Dhan, please.... Aku ngga minta apapun aku cuma rayain kebahagiaan aku karena bisa jadian sama cowok yang udah aku suka sejak lama tolong hargain pengorbanan aku"

"Baiklah" jawab Dhani lesu.

Dhani sangat merasa tidak menyukai sesuatu yang dilakukan tanpa kesepakatan terlebih dahulu, Dhani merasa terpaksa, walau begitu dengan berat hati, Dhani menghentikan sejenak pekerjaannya dan ikuti kemauan Tiara yang menginginkan dinner parti untuk resminya hubungan mereka.

...***...

Pukul 20.00 pm.

Dhani dan Tiara berada di halaman rumah yang cukup luas untuk mengadakan dinner party dengan tema outdoor, banyak sahabat, rekan artis, teman-teman Tiara yang datang untuk memberikan mereka selamat, walaupun menurut Dhani itu berlebihan ia tidak bisa banyak berkutit, Dhani takut akan berdampak dengan karir Tiara.

Dhani tampak memukau dengan tren jas casual yang melekat di tubuhnya yang sedikit atletis, Dhani tampak artis boyband korea walau sebenarnya Dhani merasa sangat risih dengan kalung yang bertengger di lehernya, cincin di beberapa jarinya, dan lipatan baju yang menurutnya tidak sesuai dengan jiwanya, begitupun dengan warnanya yang sangat mencolok.

Dhani berusaha mengimbangi Tiara yang notabennya seorang publik figure. Kali ini Rasty hadir bersama dengan kekasih bayarannya, hanya untuk membuat Dhani yakin bahwa Rasty sudah tidak mengejarnya lagi dan menerima hubungan Dhani bersama Tiara sahabatnya.

Rasty bergelayut manja pada lengan lelaki asing yang dikenal sebagai Roy.

Pesta berlansung tenang, lama-kelamaan hanyut dalam musik yang membuat pesta itu semakin meriah, suguhan wine pun akhirnya tersaji saat jam menunjukan pukul 23.00 pm. Dhani berusaha menolak minuman tersebut dengan alasan Dhani ingin masuk kantor esok harinya, Dhani tidak ingin telat. Tapi pada akhirnya Dhani tak bisa menghindari jebakan Tiara untuk mencicipi makanan yang didalamnya sudah tercampur obat tidur.

“Ras, gimana selanjutnya?”

“terserah kau saja, aku percaya dengan idemu”

“baiklah, kau terima beres setelah ini”.

...****...

Karma datang tanpa terduga untuk Dhani, satu persatu menyita segala apa yang Dhani raih sejauh ini, semua kerja keras Dhani hancur dalam semalam.

Dhani tertangkap di sebuah kamar sedang bersama wanita yang tak dikenalnya, dan beberapa obat-obatan diatas nakas meja, Dhani digiring ke Badan Narkotika Negara tanpa tahu apa yang sebenarnya tengah terjadi setelah dinner party yang Tiara lakukan.

Di tempat lain, Indah pulang dengan Manager penerbitnya Kiki, karena kesehatan Indah terganggu, wajah Indah pucat dan Indah sangat tidak bertenaga untuk melakukan apapun, suhu tubuh Indah 40’. Dimas yang khawatir ingin membawa Indah ke Rumah Sakit tapi Indah menolak, Dimas menggendong Indah dari kursi roda ke kamar tidur Indah dan tanpa sengaja melihat foto dengan layar digital, ada foto Dhani dan Indah disana tengah tersenyum bahagia.

Dimas juga melihat beberapa lembaran kertas yang berserakan dilantai penuh dengan coretan nama Dhani. Dimas hanya bisa menghembuskan nafas “aku kalah sebelum memulai indah, aku ngga tahu kamu sesuka itu dengannya padahal jelas-jelas dia sudah menghianatimu” gumam Dimas

...***...

Berita penangkapan seorang artis dan asisten manager disebuah perusahaan media mencuak dilayar TV, Bi siti yang melihat itupun terperangah tidak percaya dengan berita yang di tontonya pada layar TV tersebut.

“bagaimana dengan Tiara, apakah dia memakain obat terlarang itu?”

“tidak, Tiara tidak menggunakan obat-obatan tersebut, tapi kekasihnya saya benarkan dia seorang pemakai karena saat penangkapan dia berada disebuah kamar, kronologinya adalah malam setelah dinner party yang Tiara adakan untuk meresmikan hubungan mereka, Tiara di antar pulang oleh kekasihnya atas nama Dhani, setelah itu Tiara tidak tahu menahu lagi, saat ini pemanggilan hanya untuk mengonfirmasi Tiara” jelas pengacara Tiara.

Bi Siti ke kamar Indah untuk mengecek kesehatan Indah yang nyatanya Indah saat itupun tengah berada di depan layar TV sedang menyaksikan bagaimana penangkapan Dhani.

Indah merasa prihatin atas apa yang menimpa Dhani, ada tatapan nanar disana, Indah meruntuki dirinya,

“Seandainya aku lebih berjuang lagi, Dhani tidak akan seperti ini”

“Seandainya aku tidak lari dari kenyataan, seandainya aku sedikit memahami kondisinya, mungkin Dhani tidak akan hancur seperti ini”

“Bi, Dhani tidak mungkin menggunakan obat-oabatan itu, aku sangat mengenalnya, dia pekerja keras, dia tidak akan mengorbankan dirinya untuk obat-obatan seperti itu”

“aku tahu apa yang Dhani lalui, Bi. Aku tidak percaya, aku harus menolongnya”

Dimas melihat itupun memeluk Indah untuk memberikan kenyamanan, mendapat pelukan Indah menangis sejadi-jadinya, Indah menumpahkan keluhnya di pundak Dimas, Dimas sesekali mengusap pucuk kepala Indah untuk memberi ketenagan pun merasa sedih, “Aku ingin menjadi Dhani yang bisa menempati hatimu indah, apakah boleh?”. Batin Dimas

...***...

Sore hari Indah memutuskan untuk menemui Dhani yang sudah berada dalam lapas tahanan daerah tersebut. Dhani terlihat lusuh dengan kaos orange melekat pada tubuhnya. Wajahnya dingin memandang Indah, perasaannya beku.

Dhani merasa hampa dengan mengutuki dirinya, Dhani kembali merasa seakan kejadian yang menimpanya adalah karma yang satu persatu harus dibayar. Dhani diam seribu bahasa di hadapan wanita yang sangat di cintainya itu, entah kemana menguapnya rasa cinta yang membuat jantungnya berdebar beberapa bulan yang lalu, ada rindu disana untuk Indah, begitupun Indah yang sangat ingin memel uk Dhani walau hanya sekedar untuk memberi kekuatan. Tapi, mereka terdiam sesaat hanyut dalam ekspektasi mereka masing-masing.

“Dhani….” Ucap Indah dengan menahan tangisnya

Dhani masih belum bergeming

“Dhan……” panggil indah lembut dengan menggenggam jemari Dhani.

Mendapat perlakuan itupun, pertahanan Dhani runtuh, air mata Dhani mengalir begitupun Indah.

“Indah, semuanya sudah terlambat, aku bukan Dhani yang kau kenal lagi, Dhani yang kau harapkan baik, aku saat ini seorang pemakai obat-obatan dan aku terinfeksi HIV! Aku akan menerima ini dengan lapang, ini karma ku.

Terpopuler

Comments

Dear_Y

Dear_Y

sabaar ya Dimaaas... smoga Author kasi km jodoh yang terbaik 🥰🥰

2023-04-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!