Chapter 12

Setelah kepergian Dhani semuanya tengah berkumpul layaknya sidang keluarga, sangat jelas semua pendapat mereka bahwa mereka tidak akan pernah merestui hubungan Indah dengan Dhani, apapun yang terjadi.

“Indah, sudahlah. Jangan menangis, masih banyak lelaki diluar sana yang bisa kau jadikan teman hidup, dia adalah lelaki bajingan yang nantinya hanya akan memerasmu juga dan menghancurkan hidupmu” jelas om Seno

Indah hanya terdiam dan masuk kedalam kamarnya untuk mencari ketenangan. Masih tercium wangi parfum Dhani yang melekat di indera penciuman Indah saat mereka bersama tadi. Apakah tadi adalah genggaman terakhir Dhani? Mengingat Dhani mendapat penghinaan dari keluarga Indah yang bisa saja Dhani tidak bisa menerima semua itu.

...***...

Dhani menarik nafas panjang, dua hari ini dia tidak masuk ke kantor, tidak terlintas sama sekali dalam benak Dhani bahwa dia akan bertemu dengan suami korban masa lalunya, sialnya lagi dia adalah kerabat wanita yang dicintainya. Wanita yang telah membuat hidupnya berubah.

Cling…

“Hari ini masuk kantor yaa, banyak kerjaan yang harus di seleseiin”

Pesan singkat dari Pak Fery.

Dhani bergegas mandi, sudah cukup air mata selama dua hari ini mengalir, juga banyak pesan yang dituju untuk Indah namun tidak ada balasan. Dhani sangat tulus dan mencintai Indah tak heran jika sebagai lelaki untuk pertama kalinya Dhani menangis karena hatinya yang perih.

Dhani tidak menyalahkan Indah karena sebagai anak yang berbakti, tidak mungkin Indah menantang orang tuanya demi Dhani, Indah akan lebih memilih putus dengannya karena kesalahan Dhani dimasa lampau yang sangat tidak termaafkan.

...“Ndah, maafin aku yaa, aku buat kamu kecewa….” sent!...

...“Ndah maafin aku yaa, aku tahu ini karma untukku…” sent!...

...“Ndah, aku serahin keputusan sama kamu Ndah, tentang hubungan kita, apapun keputusan kamu aku akan ikhlas menerimanya Ndah….” sent!...

...“Ndah…. Kangen…” sent!...

...“Ndah, mungkin kita ngga berjodoh Ndah…. :☹” sent!...

...“Ndah, maaf kalau selama ini aku ada salah, dan terimah kasih untuk semuanya Ndah…” sent!...

Semua chat Dhani tak ada satupun yang terbalas. Kini yang dirasakan Dhani adalah sakit hati, sedih dan menyesal.

Cling…

Mendengar Hp Dhani berbunyi, Dhani sontak meraihnya dengan cepat dan ternyata bukan nama Indah yang tertera disana tapi Pak Fery yang meminta Dhani untuk segera kekantor karena banya hal yang harus diselesaikan hari itu.

Dhani siap-siap dengan yang style simpel, kali ini Dhani mengenakan style sportif yanh berbeda dari style Dhani sebelumnya. Seharian Dhani dikantor, berusaha untuk fokus. Dhani mengedit banyak berita di samping itu berulang kali Dhani menatap layar Hp nya hanya untuk sekedar Indah membalas semua chatnya. Hingga malam pun nyatanya harapan Dhani tidak terwujud, Indah sama sekali tidak membalas semua pesan Dhani, walau hanya sekedar chat Dhani centang dua biru.

Ada yang hilang dalam hidup Dhani, tak terasa mata Dhani yang biasanya tampak tajam kini terlihat bening. Tiba-tiba Rasty datang mengagetkan Dhani dalam hayalannya,

“Hai Dhan, sombong sekali kamu mentang-mentang udah jadi asisten manager, kamu udah lupain aku!”dengan bercanda padahal dalam hatinya benar-benar ungkapan yang harus Rasty tunjukan dengan amarah.

“hmm bukannya kamu yang menghindar yaa? Setelah aku ngasih tahu hubungan aku sama Indah”

“bukan menghindar sih, biasalah lagi banyak pikiran”

“emang kamu udah punya pacar?’

“yaa begitulah kira-kira, kamu kenapa dari tadi banyak diem, tumben, ada masalah?”

“aku putus sama Indah, Ras”

“ha? Serius Dhan? Kenapa? Kamu berubah pikiran atau……”

“Karma Ras, aku mendapatkan Karma, ternyata om Rasty adalah suami dari wanita yang berada dimasa laluku” jawab Dhani dengan mengusap kasar wajahnya

“kenapa dunia begitu sempit, pasti Indah sangat schoked”

“dan aku sudah sangat mencintainya Ras”

“Hmm dari pada kamu suntuk, ikut aku aja yuk?”

“Aku cape Ras, seharian mengedit beberapa tulisan”

“Ayolah Dhan, udah lama kita ngga jalan dan aku yakin kamu butuh refreshing saat ini, dari pada kamu sedih mulu,”

“hmm ngha ah Ras, aku cape”

“Ayolah, itung-itung bantuin juga”

“Emang kita mau jalan kemana?”

“Aku dapat tugas interview Tiara, aktris itu”

“Emang patner kerja kamu kemana?”

“Dia sakit Dhan, ayolah bantuin… ya?” Rasty memelas

“Ya udah, ayo…”

Rasty tersenyum misterius “Karmamu akan muncul satu persatu Dhan…..”

...***...

Rasty menyetir dengan membela jalan menuju tempat yang telah di janjikan bersama Tiara, Model, Aktris yang sedang naik daun. Ini kali kedua Dhani bertemu dengannya Tiara setelah Dhani mewaancarai Tiara beberapa bulan lalu.

Café purple sangat ramai, Dhani dan Rasty berjalan ke sebuah ruangan yang hanya ada mereka bertiga nantinya. Dhani dan Rasty tiba terlebih dahulu dan memesan beberapa cemilan, Dhani yang kelelahan menyenderkan tubuhnya di pojokan, tiba-tiba ada sosok wanita dengan masker yang menutupi wajahnya berjalan ke arah mereka, dengan langkah yang pasti dan berkelas.

Dhani memperhatikan gesture dan tatapan mata wanita itu yang bersinar. Sesi pertanyaan pun telah dimulai, Tiara menceritakan perjalan dia meniti karir dari bawah, sejak sekolah dia telah banyak mengikuti casting yang hasilnya selalu berujung gagal dan saat ini Tiara berhasil meraih apa yang di impikannya patut di banggakan, karena perjuangannya yang menguras tenaga dan air mata.

“Dhan, tiara makin cantik aja ya?” bisik Rasty

“hmm lebih cantik Indah, Indah nggak hanya cantik tapi dia spesial dihatiku”

“spesialnya pake telor atau gimana nih?” ledek Rasty

“Udahlah Ras, jangan dibahas, kita lagi kerja”

Sesuai janji persahabatan Tiara dan Rsty, Tiara akan jadi senjata balas dendam Rasty.

“Kalian bisik-bisik bahas apa sih?” tanya Tiara

“Nggak ada, ini Dhan, nanyain maslaah kerjaan” timpal Rasty

“Oh ya Dhan, denger-denger kamu sekarang udah naik jabatan jadi asisten manager, selamat yaa oh ya aku mau adain pesta kecil-kecilan mau ucapin selamat sekaligus ucapan terimah kasihku kepada kalian berdua, karena campur tangan kalian berdua mungkin aku ngga bakalan setenar sekarang”.

Pembawaan Tiara sejenak yang hangat membuat Dhani melupakan maslaah hubungannya dengan Indah. Mereka berbincang sangat lama dan asyik, Rasty pun sengaja bersikap mesra kembali ke Dhani layaknya dulu saat sebelum Dhani mengenal indah, sesekali Rasty memegang lengan Dhani atau bersandar dipundak Dhani, karena Rasty tahu ada sepasang mata teduh yang sedang pensaran dengan keakraban mereka.

...“Jika kamu mau tahu siapa perempuan yang selama ini Dhani cintai, datang saja malam ini ke café purple pukul 21.00”...

...Sent to Indah!...

...***...

Indah datang bersama Bi Siti dan sengaja mengambil tempat duduk yang sedikit temaran dan pandangan jelas mengarah ke sudut ruangan yang ada Dhani disana.

Terpopuler

Comments

Bilal Alfarizi

Bilal Alfarizi

tidk direstui

2023-04-20

0

Nona Alaxander Nicole

Nona Alaxander Nicole

mungkin maksut nya masalah ya bukan maslaah😊😊😊

2023-04-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!