Chapter 14

Indah datang bersama dengan salah satu bodyguardnya ke Club tersebut, dengan black card yang di milikinya Indah mendapat akses jalur VIP yang berada di lantai atas Club, jalur tersebut melewati beberapa lorong jalan dengan dinding kaca yang besar, kemudian memasuki ruangan yang bagian depannya berlapis kaca yang transparan.

Mata indah tertuju pada pria yang berada di meja tepat didepan arah ruangan kaca tersebut, Indah melihat dengan jelas bagaimana Dhani dengan Tiara saling tertawa, saling merangkul dan sesekali saling berpelukan, yang nyatanya adalah saat Dhani sedikit dalam pengaruh alkohol, badannya sedikit tidak seimbang, setiap gerakan Dhani membuatnya sempoyongan, sedangkan Tiara melihat itu menjadikannya sebuah kesempatan untuk mendekati Dhani.

“Dhani andaikan kau tahu, hari yang aku lewati tanpamu, berat bahkan sangat! aku tak pernah memperdulikan masa lalumu, karena aku tahu manusia tidak ada yang sempurna, aku pun sama aku memiliki banyak kesalahan,” batin Indah

Indah kembali mengingat perseteruannya dengan kedua orang tuanya saat mereka memilih mengosongkan jadwalnya yang padat hanya untuk memperingatkan Indah untuk mengakhiri hubungannya dengan Dhani.

“Mama, Papa dan semua keluarga besar kita tidak akan setuju dengan lelaki pilihanmu Indah, lupakan dia, sampai mati pun kami tidak akan setuju, dia hanya akan mencoreng nama baik kita”

“Ma, Pa, Indah mencintai Dhani Pa, Indah menerima segala kekurangan dia, begitupun dia ke Indah, hanya dia yang bisa membuat Indah menjadi diri Indah apa adanya, tanpa di buat-buat, Indah bahagia sama dia Pa, Ma”

“Indah, kami bisa menemukan pria yang bisa menerima kamu apa adanya, jadi lupakan dia”

“Tidak, Indah tidak mau, Indah hanya mencintai Dhani, Papa dan Mama tidak berhak memberi pilihan ke Indah, apakah Papa dan Mama pikir sudah melakukan yang terbaik untuk Indah?!”

“Mama pikir Indah sakit seperti ini karena siapa, kalian jahat” teriak Indah kemudian berlalu.

Selama ini Indah memilih tidak membalas chat Dhani karena dia sedang berusaha meminta restu kedua orang tuanya, Indah tidak ingin Dhani merasa bersalah saat mengetahui segala pengorbanan Indah untuk meminta restu, Indah takut itu akan mempengaruhi kerja Dhani di kantor.

Indah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, Dhani berubah ada rasa sakit, kecewa yang mendera hatinya, Dhani yang tanpa sengaja terjartuh dengan sedikit berbaring pada sofa itu, melihat bayangan Indah pada ruangan lantai atas, Dhani memejamkan sejenak pandangannya kemudian kembali fokus, nyatanya sosok itu menghilang, tapi Dhani merasa yakin yang dia lihat itu adalah Indah.

Dhani meninggalkan Tiara, mencari sosok Indah, Dhani berlari dan benar, dia melihat di luar gedung club ada sebuah mobil yang Dhani sangat kenal, sosok tersebut dengan bantuan bodyguard yang mendorong kursi rodanya hampir memasuki mobil yang sedang menunggu.

“Indah… indah, tunggu” teriak Dhani kemudian berlari

Indah memberi kode kepada bodyguarnya untuk memberi sedikit peluang untuk Dhani.

“Indah, apa yang kau lakukan disini?”

“Aku hanya mampir karena penasaran tempat yang seperti ini, kamu sepertinya baik-baik saja, well semoga kau bahagia dengan kekasih barumu” ucap Indah kemudian memberikan kode kepada bodyguardnya untuk segera berlalu.

Dhani terhenyak mendengar kalimat Indah yang sangat datar untuk pertama kalinya, sosok teduh dan anggun itu kini berubah sangat dingin dengan tatapan yang penuh amarah, dendam dan sakit. Dhani tahu sepertinya ada salah paham di anatar mereka tapi mulutnya terkunci untuk mengucapkan sepatah katapun di depan Indah.

Tiba-tiba Dhani merasa ada yang menggiris dihatinya,”hanya sebatas itu kepercayaan Indah padaku?” batin Dhani dengan mengusap wajahnya kasar

Tiara yang mengejar Dhani melihat semuanya, saat Dhani terduduk di tempat Indah meninggalkannya, Tiaara mendekat, memegang pundah Dhani,

“Apa yang kau lakukan duduk disini Dhan?” tanya Tiara

“Aku abis berantem sama mantanku” timpal Dhani

“Ha? Mantan?”

“Iya, sepertinya dia salah paham” jelas Dhani

“kan sudah mantan, kok masih dipikirin?”

Dhani menunduk dan menggelengkan kepalanya, tiba-tiba Tiara duduk di depan Dhani, mendekat dan memegang wajah Dhani dan mendongakkannya, Tiara mendekatkan wajahnya dan memberi tatapan sensual ke Dhani,menatap lekat kedalam matanya,

“Dhan, apakah kau masih mencintainya?”

Dhani terdiam, jantungnya berdetak karena tatapan Tiara yang begitu dalam, aroma tubuhnya begitu tercium dan wajah Tiara begitu sangat cantik, bibir seksi, hidung yang mancung, mata yang tajam, pantas saja banyak lelaki yang mengejarnya.

Dhani menjauhkan wajahnya dan berpaling untuk mengatur nafasnya. Tiara tahu bahwa Dhani sedang grogi dibuatnya, Tiara sangat tahu karena dia ahli dalam hal itu,

“Ha, kata Rasty dia cowok yang pintar, tak bisa dijebak, susah, playboy, penipu, sepertinya hanya sampai disitu saja, bukan apa-apa! Selamat datang didunia karma sayang” batin Tiara

Sejak malam itu Tiara mulai menjalankan misinya bersama Rasty, di jadwalnya yang padat, Tiara menyempatkan diri bertemu dengan Dhani bahkan menelfon Dhani memberikan perhatian untuk Dhani yang hatinya saat itu sedang kalut, membuat Dhani tersanjung dan merasa menjadi orang yang penting untuk seorang Tiara dengan sejuta fansnya.

Café Purple.....

“Dhan, kenapa sih dari tadi kamu liatin aku? apa ada kotoran di wajahku?” tanya Tiara dengan senyum yang sulit di artikan.

“ehh sorry Ti, aku tadi ngayal, ngga konsen” jawab Dhani spontan

“apa benar kalau mantan kamu itu, si penulis misterius yang belakangan ini ikut booming?” tanya Tiara

“Iya, namanya Indah, hmm orang tuanya tidak setuju hubungan kami”

“Pdahal dia tenar berkat kamu yaa, wanita sombong”

“ngga Ti, justru tidak ingin ketenaran dan jati dirinya terpublish, dia memiliki alasan mengapa pada akhirnya dia memilih menunjukan diri didepan publik, dia juga tidak sombong bahkan she's down to earth, sikap itulah yang membuatku suka, dia sangat baik bahkan untukku yang bukan level-nya” jelas Dhani

“tentu saja dia baik karena ada maunya, apa lagi dia yang lebih dulu menyukaimu kan?” tanya Tiara yang menyudutkan

“tidak juga, karena aku mencintainya, dia adalah cinta pertamaku walau terdengar naif tapi itulah faktanya, aku telah berjanji untuk menjadi lebih baik dan aku berusaha untuk itu, bahkan yang menurutnya aku jahat karena meninggalkan itupun jalan yang terbaik yang bisa aku pilih saat ini, tak ada pembelaan” jelas Dhani

“Bagaimana dengan Rasty?” tanya Tiara

“Rasty, atau bahkan kamu Ti, aku menyayangi kalian layaknya adikku sendiri, tidak ada perasaan suka di sini” ucap Dhani dengan menunjuk dadanya.

“Tapi Dhan, aku juga sangat mencintaimu, sejak pertemuan pertama kita, aku sudah menyukaimu, tapi aku tahu Rasty menyukai mu dan aku memilih mengalah, saat Rasty menyerah aku berusaha untuk mendekatimu tapi Rasty bercerita kalau kau sedang dekat seseorang,"

Terpopuler

Comments

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

iklan meluncur lagi

2023-04-16

0

AymindU

AymindU

betul itu, manusia tidak ada yang sempurna, semua memiliki masalalunya masing"🥲

2023-04-14

1

Ummu Kalsum

Ummu Kalsum

😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

2023-04-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!