Cinta kembali tidur, aneh tapi nyata keduanya berusaha untuk memejamkan mata. Tapi, baik Cinta maupun Arga sama-sama tidak bisa tidur. Seolah-olah kasur yang empuk itu terdapat paku yang banyak. Miring ke kiri dan ke kanan sangatlah tidak nyaman.
Hingga akhirnya, mereka berdua tiba-tiba saling berhadapan. Keduanya membuka mata secara bersamaan.
"Kenapa kamu tidak tidur?" tanya Arga kepada Cinta.
"Kamu sendiri kenapa nggak tidur?" Cinta balik bertanya.
"Ditanya malah nanya," sahut Arga sambil menyandarkan punggungnya pada sandaran tempat tidur.
"Aku ngga biasa tidur di tempat lain. Aku kangen dengan kamarku di rumah," balas Cinta yang juga ikut duduk di sebelah suaminya.
"Ngomong-ngomong, kamu punya saudara?" tanya Arga basa-basi. Cinta menganggukkan kepalanya.
"Iya, aku punya seorang kakak perempuan, dia ikut Mami, orang tua kami bercerai sejak aku berusia sepuluh tahun, aku tinggal bersama Papi, dan Papi lah yang selama ini membesarkan dan merawatku sampai sekarang, hanya Papi yang aku punya. Itulah kenapa aku sangat sedih sekali saat Papi mengalami masalah seperti ini, bagaimana aku bisa menolongnya sedangkan aku tidak mengenal siapa-siapa yang bisa menolong Papi, semua teman-teman Papi menjauhi kami, bahkan saudara-saudara Papi pun tidak peduli. Apalagi Mami, Mami menikah lagi dengan pria yang lebih kaya dari Papi, dan sekarang hidup mereka bergelimang harta, ada yang bilang suami baru Mamilah yang berusaha untuk menghancurkan perusahaan Papi." Ungkap Cinta yang terdengar sangat bersedih, gadis itu seolah membutuhkan teman untuk bercerita, dan Arga pun berusaha untuk menjadi pendengar yang baik.
Arga menatap kesedihan pada wajah istrinya, entah kenapa ia merasa kasihan melihat Cinta, selama ini Arga hanya menatap sebelah mata seorang wanita. Ia menganggap jika wanita itu begitu menyakitkan, pengalamannya dikhianati oleh sang kekasih, membuat Arga sangat membenci dengan makhluk yang namanya wanita. Hingga pada akhirnya, Arga tidak berkeinginan untuk menikah dan memutuskan untuk hidup sendiri. Namun, kenyataannya ia harus menikah juga dengan Cinta karena desakan dari Madam Desy.
"Maaf! Aku jadi curhat sama kamu," seru Cinta sembari mengusap air matanya.
"Tidak apa-apa, kamu bisa cerita apapun padaku, tenang saja aku tidak akan ember, aku sangat pandai sekali menyembunyikan rahasia," sahut Arga sambil tersenyum smirk.
"Hmm ... percaya sih! Bahkan rahasia sebesar itupun, kalau bukan aku sendiri yang mengetahuinya, mungkin selamanya kamu akan ditetapkan sebagai pria pelangi," ucap Cinta yang seketika membuat Arga tertawa.
"Aku tidak perduli dengan predikat seperti itu. Karena itu yang diharapkan, aku tidak ingin ada wanita yang mendekatiku," ungkap Arga yang seketika membuat Cinta mengerutkan keningnya.
"Why? Kamu itu kaya, ganteng, keren, usia juga udah matang, emang kenapa jika ada wanita yang mendekati? Apa karena benda-benda itu?" tanya Cinta.
"Bukan! Bukan karena itu." Arga menjawab pertanyaan Cinta sembari menatap wajah sang istri.
"Lantas?" lanjut Cinta.
"Semua ini terjadi gara-gara cinta," jawaban Arga membuat Cinta cengar-cengir.
"Kok karena aku sih? Gara-gara cinta, kan? Cinta itu namaku loh, jangan sembarangan, ya!" sahut Cinta yang membuat Arga tertawa.
"Bukan cinta kamu, nggak usah GR. Kamu itu cuma gadis kemarin yang baru tumbuh, kamu belum mengerti apa-apa tentang masalah orang dewasa, faham!" ucap Arga.
Cinta pun merasa jika Arga pernah mengalami patah hati.
"Enak aja aku dibilang gadis baru tumbuh kemarin, tumbuhnya sudah lama, 20 tahun yang lalu. Eh ngomong-ngomong, kamu pernah patah hati, ya! Ciee pernah diputusin dong. Ya ampun kasihan amat sih Tuan. Hello Tuan Arga yang sombong diputusin sama pacarnya. Kok bisaa??" celetuk Cinta yang membuat Arga spontan mencengkram rahang istrinya.
"Diam kamu! Jangan pernah berkata itu lagi, itulah kenapa aku sangat membenci yang namanya perempuan. Perempuan di mana saja bagiku sama, suka menyakiti dan membuat perasaan hancur. Aku benci perempuan!" ucapan Arga membuat Cinta mulai berpikir jika suaminya telah mengalami trauma yang mendalam. Karena terlihat sekali dalam tatapan mata Arga, ada kekecewaan yang mendalam terhadap seseorang.
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
ida wati
di part kedua katanya mami nya cinta udh almarhum 😁
2023-05-12
0
🌟æ⃝᷍𝖒ᵐᵉN^W^NH^Ti᭄💫
yg bikin salah 1cwe knp bencinya semua cwe?? buah2an aj 1pohon rasanya beda2 😇😇
2023-04-12
0
Rapa Rasha
moga cinta bisa naklukin arga
2023-04-09
0