Tegang

"Tidak semua wanita seperti itu, kamu jangan salah. Jika kamu membenci perempuan, itu artinya kamu juga membenci ibumu, wanita yang sudah melahirkanmu, Arga." Ucap Cinta yang seketika membuat Arga menundukkan wajahnya.

"Aku tahu kesedihanmu, maafkan aku jika ucapanku tadi membuatmu tersinggung, aku tidak bermaksud untuk melukaimu. Aku hanya menebak apa yang sebenarnya terjadi padamu," jelas Cinta yang pada akhirnya, Arga melepaskan tangannya dari wajah sang istri.

Arga menundukkan kepalanya, apa yang terjadi pada dirinya memang sangat mempengaruhi pola hidupnya, bahkan berpengaruh pada kebutuhan biologisnya.

"Katakan! Apa yang sebenarnya terjadi? Pasti ada penyebabnya kamu tidak berkeinginan dengan seorang wanita, mungkin aku bisa membantumu untuk terlepas dari perasaan itu," ucap Cinta kepada Arga, sembari menatap wajah pria yang kini menjadi suaminya.

Arga menghela nafas panjang dan Ia pun mulai berbicara kepada sang istri. "Kau ingin tahu, baiklah! Sebenarnya aku tidak ingin membicarakan masalah itu lagi. Tapi, karena kamu bertanya. Oke! Semua itu berawal saat aku mengenal seorang wanita. Dia bernama Lovely," ucap Arga dengan menyebutkan nama seseorang yang ternyata Cinta cukup familiar dengan nama itu.

"Lovely? Seperti nama Kakak?" batin Cinta.

"Aku dan Lovely berpacaran sudah 5 tahun. Kami saling mencintai satu sama lain, dan kami pun berencana untuk menikah beberapa bulan lagi. Namun, ada satu kejadian yang benar-benar membuatku tidak bisa menerimanya dengan akal sehat, aku memergoki Lovely bercinta dengan sahabatnya yang juga seorang wanita." Ungkap Arga sembari menatap wajah istrinya begitu dalam.

"Apa? Bercinta dengan sesama jenis? Oh my God!" Cinta begitu terkejut dengan pengakuan sang suami.

"Iya! Saat itu juga aku putuskan hubungan dengan wanita itu, rupanya mereka sudah lama memiliki hubungan sudah lama, bahkan sebelum Lovely berpacaran denganku. Dari situ aku menjadi jijik dengan wanita, setiap kali aku teringat dirinya, rasa jijikku semakin timbul, pantas saja dia tidak pernah mau aku cium, dan itulah kenapa aku menjadi ilfil terhadap wanita. Dan sekarang kamu tahu semuanya, tidak ada lagi yang kusembunyikan darimu. Sekarang kamu faham!" Penjelasan Arga sedikit membuat Cinta terkejut dengan nama wanita yang disebutkan oleh suaminya. Karena nama wanita itu sama dengan nama sang kakak.

"Lovely? Lovely siapa?" tanya Cinta penasaran dengan sosok yang disebut oleh suaminya.

"Sudahlah! Aku sudah tidak ingin membicarakan dia lagi, bagiku dia sudah mati." Arga rupanya benar-benar membenci mantan kekasihnya itu.

"Ya sudah kalau tidak mau jawab, hanya saja nama mantan kamu itu persis dengan nama Kakakku." Pengakuan Cinta membuat Arga membelalakkan matanya.

"Apa? Kakakmu namanya juga sama? Jangan-jangan dia beneran Kakakmu, itu artinya kamu juga seorang lesbian juga?" pernyataan Arga seketika membuat Cinta kesal.

"Enak saja! Aku bukan cewek yang seperti itu ya! Aku cewek normal, ya." Protes Cinta yang tak terima dibilang cewe lesbian.

"Bagaimana caranya membuktikan antara cewek seperti itu dan cewek yang normal? Khawatir saja jika aku harus punya istri seperti itu lagi, bisa-bisa rasa ilfeel ku semakin kuat kepada wanita." Mendengar ucapan dari sang suami, Cinta pun membuktikan kepada Arga jika dirinya tidak seperti yang ia tuduhkan.

Cinta langsung duduk di atas pangkuan sang suami dan tersenyum smirk.

"Eh eh apa yang kamu lakukan?" Arga terkejut saat istrinya tiba-tiba naik ke atas pangkuannya dengan mengalungkan tangannya pada leher Arga.

"Kamu ingin bukti Tuan Arga?" seru Cinta saat dirinya duduk di atas tubuh suaminya. Jantung Arga berdetak semakin kencang saat Cinta bergerak-gerak di atas pangkuannya.

"Shiiit! Bagaimana bisa tegang seperti ini??"

Arga merasa jika dirinya mulai merasakan sesuatu yang mengganjal di sana.

...BERSAMBUNG ...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***