Spontan Arga membalikkan badannya dan matanya sangat terkejut saat melihat Cinta yang sedang memakai pakaian minim. Cinta sengaja menggoda suaminya dengan berpakaian ala-ala saringan tahu, yang menonjolkan lekuk tubuhnya yang seksi. Kain yang berukuran sebesar telapak tangan itu hanya cukup menutupi bagian tubuh sensitif milik Cinta.
Bukannya terangsang, Arga justru dengan cepat mencari selimut dan menutupi tubuh istrinya hingga terbungkus sempurna.
"Tutup-tutupi! Apa kamu nggak malu pakai baju seperti itu, hah?" teriak Arga kepada Cinta. Tentu saja Cinta dibuat bingung dengan sikap suaminya.
"Eh eh apa sih! Kok malah dibungkus kayak pepesan tongkol! Lepasin, Tuan!" gerutu Cinta yang pada akhirnya ia tidak bisa bergerak. Cinta pun berontak dan segera melepaskan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Akhirnya dengan perjuangan yang cukup melelahkan, Cinta berhasil melepaskan selimut itu dari tubuhnya, kemudian Arga segera mengambilkan piyama tidur untuk sang istri dan menutupkannya pada tubuh Cinta.
"Lebih baik seperti ini, kamu mau masuk badanmu kemasukan angin? Aneh-aneh saja!" umpat Arga.
"Ya ngga mau! Saya maunya dimasukin yang lain," jawab ceplas-ceplos sang istri. Arga pun dibawa emosi dengan ucapan Cinta, apalagi ia melihat kotak surga miliknya hilang tanpa jejak. Sambil menatap wajah istrinya dengan tatapan yang tajam, Arga pun mulai menginterogasi sang istri tentang keberadaan kotak kesayangannya itu.
"Sekarang katakan! Di mana kamu bawa kotak berwarna hitam yang aku letakkan di dalam lemari? Katakan!" teriak Arga yang tentu saja pria itu panik sekali kotak kesayangannya hilang.
"Emangnya isinya apa sih? Kok Tuan sangat kehilangan sekali, apa isinya uang? Emas? Atau berkas-berkas berharga?" tanya Cinta sambil duduk di atas tempat tidurnya dengan gaya yang menggoda.
"Itu bukan urusanmu! Cepat katakan, dimana kotak itu?" desak Arga yang terus memaksa Cinta untuk mengatakannya.
"Kalau saya tidak mau, Tuan mau apa?" sahut Cinta sambil memainkan ujung rambutnya. Spontan Arga pun mencengkram rahang sang istri dan menatapnya dengan tatapan yang mematikan.
"Apa yang sudah kamu lakukan pada kotak itu, hah? Jika saja kamu buang kotak itu, maka aku akan ...!" seru Arga sambil mengepalkan tangannya. Tapi tangannya terasa bergetar saat Cinta meraba wajahnya.
"Tuan mau apakan saya, hmmm? Saya sudah tahu isi dalam kotak itu, dan sekarang saya tahu kenapa Tuan tidak pernah tertarik pada wanita, apa karena benda-benda itu membuat Tuan tidak ingin menyentuh seorang wanita?" ucap Cinta dengan suaranya yang manja. Tangan Cinta mulai bergerak nakal membelai lembut wajah suaminya.
Arga hanya terlihat mengeluarkan keringat dingin, ia kelihatan gugup saat Cinta menyentuh dirinya. Spontan Arga beranjak pergi dan sedikit menjauh dari Cinta.
"Hmm ... kamu tidak usah bicara yang aneh-aneh, itu bukan urusanmu!" ucap Arga mengelak.
"Tapi sekarang itu adalah urusan saya, Tuan! Sekarang saya adalah istri Anda. Tugas saya sekarang adalah membuat Anda bahagia. Jadi, apapun yang terjadi pada Anda, saya pasti dengan mudah mengetahuinya." Cinta berkata dengan begitu percaya diri.
"Haaahh terserah kamu! Cepat katakan dimana kotak itu, katakan!" Arga terus memaksa Cinta. Cinta pun akhirnya berbicara jujur jika kotak itu sudah dibuangnya dan Arga tidak akan bisa mendapatkannya lagi.
"Sayangnya kotak itu sudah tidak ada, Tuan! Lagipula untuk apa lagi Tuan mengharapkan kotak itu kembali. Saya akan bantu Tuan untuk meluruskan sesuatu yang berbelok, bukankah sekarang kita adalah suami istri?" Cinta berkata begitu dekat dengan wajah suaminya, sehingga hangat nafas Cinta terasa begitu lembut menyapu wajah Arga.
"Apa? Kotak itu sudah tidak ada? Berani-beraninya kamu melakukan hal itu? Itu adalah urusan pribadiku, dan kamu tidak berhak untuk mengambilnya," ucap Arga dengan wajah marahnya. Pria itu benar-benar marah saat Cinta membuang kotak yang berisi benda-benda fantasinya.
Kali ini, Cinta harus sekuat tenaga untuk membuat sang suami melupakan fantasinya pada benda-benda plastik itu. Dengan segala tekad dan tujuannya agar dirinya bisa mendapatkan uang dengan segera. Cinta pun memulai aksinya malam itu juga.
Cinta pun mulai mendekati Arga dan melingkarkan kedua tangannya pada pinggang seorang pria yang saat itu sedang dalam keadaan emosi, sambil menyandarkan kepalanya, Cinta berkata dengan nada yang begitu manja.
"Sudahlah, Arga! Lupakan tentang kotak itu. aku punya yang lebih menggoda dari itu. Yang lebih menjepit, lebih hangat dan tentu saja bisa bergerak dan bergetar sendiri," ucapan nakal Cinta yang sungguh terpaksa ia katakan.
"Astaga hueeekk! Kok bisa-bisanya sih aku ngomong kek gini, kalau bukan karena terpaksa aku udah lari dari tempat ini. Bahkan melakukannya aku belum pernah. Sumpah malu banget!" batin Cinta dengan ekspresi wajah meringis.
...BERSAMBUNG ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Rapa Rasha
lanjut kak
2023-04-09
0
Roslina Dewi
astaga saringan tahu...hahahahaaa😂😂😂
2023-04-07
2
Siti Darmadi
deg-degan Arga pastinya
2023-04-07
2