Mahal

Arga dan Cinta duduk di sebuah tempat yang terpisah, untuk sejenak Cinta yang awalnya kesal karena sikap Ray, mendadak Ia sangat senang saat melihat dekorasi dan keindahan yang Arga pilihkan untuk mereka makan malam.

"Wow! Ini benar-benar cantik, tempat ini indah sekali." Puji Cinta sembari melihat ke sekeliling, banyak hamparan bunga-bunga bermekaran, belum lagi ada Violis yang sengaja Arga persiapkan untuk menambah makan malam romantis mereka.

Setelah Cinta puas melihat keindahan dekorasi tempat makan mereka, ia pun mendekati suaminya dan berkata, "Untuk apa kamu lakukan semua ini? Ini pasti sangat mahal, aku tidak masalah kamu mengajakku makan malam di tempat biasa, bagiku ini terlalu berlebihan," ucap Cinta kepada sang suami.

Arga tersenyum sembari menarik pinggang istrinya. "Tidak ada yang berlebihan jika untuk istriku, bahkan aku bisa memberikan lebih mahal dari ini jika aku mau, aku tidak akan pernah menyesal untuk memberikan kebahagiaan kepada istriku. Jika istriku senang tentu saja aku juga ikut senang, karena senyummu itu adalah segalanya," seru Arga penuh dengan tatapan cinta.

"Terima kasih banyak, kamu sudah banyak berjasa dalam hidupku, kamu dan Madam Desy adalah penyelamatku, jika tidak ada kalian mungkin aku dan keluargaku jatuh, dan Papi tidak akan bisa diselamatkan lagi, aku tidak tahu bagaimana bisa Papi memiliki hutang sebanyak itu, yang aku tahu Papi tidak pernah punya musuh, tapi kenapa tiba-tiba perusahaan kami mengalami kebangkrutan sebesar itu dan Papi dituduh sudah mengambil uang puluhan triliun," ungkap Cinta yang akhirnya ia berterus terang kepada sang suami.

Untuk sejenak, Arga mencoba mengerti ucapan istrinya.

"Ayo kita duduk! Kita bicarakan setelah ini, aku tahu perusahaan kalian sedang tidak baik-baik saja, ada seseorang yang ingin perusahaanmu dan Papimu jatuh dan gulung tikar. Pasti pelakunya orang dekat," seru Arga sembari memberikan kursi untuk sang istri.

"Orang dekat? Bagaimana bisa kamu menyimpulkan seperti itu?" tanya Cinta penasaran. Arga tersenyum dan ia pun segera memetik jarinya kepada pelayan agar makanan yang sudah dipesannya segera datang.

"Dalam dunia bisnis, banyak sekali mereka berpura-pura baik di depan kita, tapi ternyata itulah musuh yang sebenarnya, Papi mungkin kurang hati-hati, itulah kenapa aku dikenal orang sombong dan angkuh, itu sengaja aku lakukan untuk menipu mereka yang akan mencoba menipuku. Aku bukan tipe orang yang mudah untuk bekerja sama, aku akan mencari tahu benar-benar bagaimana kilas balik para klien ku. Karena menumbuhkan kepercayaan itu sangat susah, karena aku pernah merasa ditipu, jadi itulah yang membuatku sadar," ungkap Arga yang seketika membuat Cinta semakin kagum dengan sosok suaminya.

Di saat yang bersamaan, makanan pun datang, Arga memesan makanan yang super mewah dan tentunya makanan itu bukanlah makanan kaleng-kaleng, satu porsi makanan bisa mencapai hampir satu juta, entah makanan apa itu namanya.

"Wow! Kamu menghabiskan uangmu untuk sepiring nasi goreng ini, Arga!" ucap Cinta sambil menunjuk ke arah makanan di depannya. Makanan yang hampir mirip nasi goreng itu cukup terkenal dengan harganya yang lumayan mahal yaitu sembilan ratus ribu rupiah.

"Bagiku itu tidak mahal, makanlah! Aku sengaja memesan itu untukmu, karena yang mahal adalah senyum istriku, jika sehari saja aku tidak bisa melihat senyummu, maka hidupku ini tidak ada gunanya dan hampa, tersenyumlah untukku selalu!" sahut Arga. Lagi-lagi Cinta dibuat tersipu malu dengan ucapan sang suami.