Menikah Dengan Orang Asing
“tuk….tuk….tuk…”terdengar suara
sepatu high hels menggema sepanjang jalanan yang sepi.
Seorang wanita dengan memakai mini dress hijau melangkah di sepanjang jalan dengan suasana sepi dan udara malam yang kental akan kegelapannya dengan
hembusan angin yang cukup kencang membuat rambut wanita tersebut terbang karena tiupan angin tersebut
Melihat ada bangku panjang dihadapannya ia pun memilih untuk duduk. Wanita itu menyandarkan tubuhnya di
sandaran bangku taman, ia mendongak menatap langit dengan bintang-bintang yang bertaburan di sana “Sheryl Anandia kuatlah” gumam Sheryl berseru untuk dirinya sambil memejamkan mata dan menghela nafas panjang
Sheryl mengambil headsetnya memasang ke telinganya dan memutar lagu-lagu kesukaannya sambil memejamkan matanya meresapi setiap lagu yang ia dengarkan seolah apa yang ia dengarkan adalah gambaran kehidupannya
Saat Sheryl tengah mendengarkan lantunan musik seorang pria memakai pakaian rapih dengan setelan jas cokelat melewati Sheryl dan duduk di bangku taman tak jauh dari tempat Sheryl duduk,
pria tersebut juga melakukan hal yang sama dengan Sheryl mendengarkan suara lantunan music menggunakan headset nya.
Pria tersebut memejamkan mata melihat bayangan ,rangkaian-rangkaian peristiwa yang
tengah ia alami “bagaimana bisa aku tak sebanding dengan duniamu”batin pria tersebut yang tak lain adalah Mario Kennedy
Saat tengah asyik mendengarkan musiknya, ponsel Sheryl berdering menandakan ada panggilan masuk, Sheryl mengangkatnya dengan malas “iya ada apa?” jawab Sheryl saat meletakkan benda pipih di pipinya
“kemana kamu?” Tanya pria paruh baya di balik telfon Sheryl
Sheryl memutar bola matanya dengan malas “hanya mencari udara segar” balas Sheryl singkat
“bagaimana bisa kau malah pergi di saat acara pertunangan kakakmu!” balas pria paruh baya tersebut dengan nada cukup tinggi
Sheryl menghela nafas “dia bukan kakakku jadi aku tak ada kewajiban untuk menghadiri acara pertunangannya” balas Sheryl datar
Pria paruh baya tersebut menghela nafas kasar “apa kau masih kesal karena dia lebih memilih kakakmu dari pada dirimu, harusnya kamu itu introspeksi diri kenapa brian lebih memilih kinan dari pada dirimu” ucap pria paruh baya tersebut yang tak lain adalah burhan Aranda, ayah kandung sheryl
Sheryl membelalakkan matanya lebar “apa aku anak pungut?” Tanya sheryl menelisik sang ayah
Ayah burhan kesal dengan pertanyaan sheryl “ bagaimana bisa kau bertanya seperti itu? Tentu saja kau anak kandungku” balas ayah burhan dengan nada cukup tinggi
“lalu bagaimana bisa ayah bicara seperti itu padaku, jelas-jelas dia kekasihku selama 3 tahun dan wanita itu tahu, tapi malah dia memilih tidur dengan kekasihku makanya mereka bertunangan hari ini” teriak sheryl
Teriakan sheryl terdengar sampai ke telinga pria di dekatnya dan pria itu melepas handsetnya memandang ke arah sheryl yang sedang berteriak
“mereka itu saling mencintai sheryl makanya mereka bersama ” balas ayah burhan
“bagaimana bisa ayah begitu membedakan ku dengannya, aku yang anak kandung ayah, kenapa ayah selalu berpihak padanya biarpun dia yang salah” ucap Sheryl tak terima bahwa ayahnya selalu membela saudara tirinya padahal yang jelas anak kandung ayah burhan adalah dirinya sedangkan wanita yang di katakan ayah burhan sebagai kakak hanyalah anak bawahan istri baru ayahnya
“cinta itu tidak bisa dipaksakan Sheryl” balas ayah burhan
“aku sama sekali tidak pernah memaksakan hubunganku dengannya ayah, tapi setidaknya dia harus bisa menghargai hubungan yang selama ini kita jalin, dia bisa bicara baik-baik denganku tidak harus menusukku dari belakang seperti ini” kesal Sheryl
“sudahlah, lebih baik kau pulang acara disini belum selesai” pinta ayah burhan dengan nada memaksa
Sheryl tersenyum kecut menarik nafas dalam “yang paling melukaiku bukan kinan yang ayah buat jadi kakakku dalam sekejap mata padahal ibu baru saja pergi, dan bukan brian yang menjadi kekasihku selama 3 tahun mengkhianati diriku dalam semalam, tapi yang paling membuatku terluka adalah ayahku sendiri" terdengar nada suara kecewa dari bibir bibir sherly "bagaimana bisa ayah kandungku lebih mementingkan keluarga barunya ketimbang aku yang jelas anak kandungnya yang jelas dari seorang istri sah! ” sheryl begitu kecewa dengan ayahnya yang selalu membela istri barunya yang dulu ternyata adalah selingkuhan sang ayah semasa ibunya masih hidup
sheryl menghela nafas panjang “sudahlah percuma juga…." terdengar suara diam sejenak karena sherly mengambil nafas dalam-dalam "bersikaplah seperti yang biasa ayah lakukan,
menganggap aku tak ada, dan hanya sebuah bayangan tak terlihat” ucap sheryl menutup telfonnya sepihak
Sheryl menangkup wajahnya dengan kedua tangannya, ia menangis dengan pilu dan itu tak luput dari pandangan pria yang
sedari tadi menatapnya “ternyata aku tak sendiri” batin pria tersebut yang tak lain adalah Mario kennedy
dia menyunggingkan senyumnya dengan sorot mata pilu melihat sheryl yang ternyata sedang bersedih sama seperti dirinya
Setelah tangisnya cukup mereda, sheryl mengusap air matanya, ia berjalan dengan tertatih, saat melewati Mario, sheryl tersenyum sopan sekedar menyapa mario dengan sopan.
Melihat kepergian sheryl entah kenapa Mario ingin mengikutinya. Mario berjalan perlahan dibelakang Sheryl, mengamati setiap gerak Sheryl “menarik” gumam Mario melirik langkah kaki sheryl yang begitu berat
Saat sheryl berjalan di trotoar tiba-tiba saja hujan turun, sheryl tidak memilih untuk berteduh tapi ia lebih memilih melanjutkan langkahnya, mungkin karena hujan tak terlalu deras dan sheryl yang ingin menikmati hujan turun menimpa tubuhnya
Sheryl tersenyum menengadahkan tangannya “apa kau mau menemaniku menangis?” Tanya sheryl pada deraian hujan yang turun membasahi bumi dan membawa dirinya ikut basah karena air yang menimpa tubuhnya
sheryl menengadahkan kepalanya “aaaaaah terima kasih menemaniku” gumam sheryl “tapi aku tak bisa menangis, apa air mataku sudah kering” senyum Sheryl melihat rintik hujan di tangannya
Mario masih mengikuti sheryl dari jauh,tak memperdulikan dirinya yang juga ikut basah karena air hujan.
Mario memandangi sheryl mendengar curahan hatinya dan ikut berjalan dengan hujan gerimis yang membasahi tubuhnya “andai aku bisa sedikit saja mengurangi kesedihanmu” batin Mario ikut merasa sedih dengan derita hidup yang sedang di alami sheryl
Mario melirik sekilas jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 11 malam, makanya jalan terlihat begitu sepi
ditambah hujan yang sedang turun, mungkin membuat orang hanya ingin bersembunyi di bawah selimutnya
Sheryl menghela nafas kasar “apa aku menyusul bunda saja?” Tanya Sheryl pada dirinya sendiri “jadi ayah akan sangat bahagia bisa menikmati harta kakek tanpa halangan dariku” gumam Sheryl berjalan sempoyongan
“tin tin tin” terdengar suara bunyi klakson dan kilatan cahaya mendekat, Sheryl dan Mario menutupi sorot cahaya yang menusuk mata mereka dengan telapak tangannya
Melihat arah truk yang menuju Sheryl Mario berlari sekuat tenaga mencegah sheryl tertabrak “brak” terdengar suara benturan keras dan bunyi klakson tiada henti
Sheryl tertabrak truk besar dan tubuhnya terpental cukup jauh dari tempat tabrakan, melihat itu Mario dengan sigap berlari mendekat dan membopong Sheryl yang sudah bersimbah darah “bertahanlah” gumam Mario berlari menuju mobil yang dibawa asistennya tak jauh dari tempat kejadian, yang memang asistennya itu selalu mengikuti kemanapun mario pergi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 307 Episodes
Comments
Mami Radifa
Semangat 💪💪💪💪
2024-07-14
0