“sheryl ” teriak Mario membopong sheryln agar naik ke permukaan
Sheryl membuka matanya dan menatap heran Mario “mas kenapa sih?” sheryl refleks mengalungkan tangannya di leher mario saat di bopong mario naik ke permukaan
Mario menurunkan tubuh Sheryl “kamu gak kenapa-napa?” Tanya Mario dengan wajah masih di liputi kekhawatiran yang besar
“memang aku kenapa?” Tanya Sheryl balik
Mario menghela nafas lega “aku fikir kamu tenggelam, aku takut setengah mati tau liat kamu di dasar kolam tadi ” sahut Mario dengan kesal
Sheryl terkekeh “aku hanya berendam bukan tenggelam mas” balas Sheryl menertawakan kekonyolan Mario
“aku hanya takut terjadi apa-apa denganmu, dulu saat kau kecelakaan di depan mataku saja sudah serasa mau copot jantungku, apa lagi sekarang…” ucap Mario terhenti karena Sheryl menabrakan benda kenyal berwarna merah muda itu ke bibir tebal Mario tanpa peringatan membuat Mario membelalakan matanya lebar mendapati perlakuan tiba-tiba sheryl
“sekarang apa….?" ledek sheryl
Mario menarik tubuh Sheryl merapat ke tubuhnya melahap bibir mungil Sheryl, Sheryl membalas pangutan Mario
dengan lembut, mereka saling berpangutan tak peduli dengan para pelayan rumahnya yang menutup mata terperangah dengan perbuatan tuannya yang tidak tahu tempat padahal para pekerja masih berlalu lalang di sana
Mereka melepas pangutannya setelah kehabisan pasokan oksigen “sekarang lebih khawatir lagi” ucap Mario yang tadi sempat tertunda
Sheryl mengatur nafas susah payah “kenapa?” Tanya Sheryl
“karena aku jatuh cinta padamu” balas Mario yang dihadiahi tatapan tak percaya Sheryl
Mario paham betul apa yang difikirkan Sheryl bagaimana bisa semudah itu jatuh cinta “aku tahu terkesan mendadak mengatakan cinta padamu, tapi entah kenapa mataku selalu tertuju padamu dari awal aku melihatmu mendengar suaramu itu mengalihkan duniaku, keberadaanmu memberikan kebahagiaan untukku sikapmu membuatku merasa nyaman sentuhanmu menghangatkan hatiku, dan senyummu adalah hal yang selalu aku rindukan setiap saat” jelas Mario
Sheryl tersenyum “kau orang pertama yang bilang seperti ini padaku” ucap Sheryl dengan mata berkaca-kaca
Mario menatap heran Sheryl “bukankah kau pacaran dengan brian selama 3 tahun? Memangnya dia tak pernah
bilang cinta padamu? atau sekedar ungkapan sayang” Tanya Mario
Sheryl terkekeh “kau tak sabar mencari tahu tentangku ya” Sheryl mengalungkan lengannya di leher Mario mendekatkan wajahnya ke telinga Mario “dia menembakku dulu dengan ucapan bahwa aku cantik jadi harus pacaran dengan orang tampan, dan kami pacaran begitu saja ” Sheryl memundurkan wajahnya meanatap manik mata mario “aku juga tak menyangka bisa bertahan selama itu, untung saja dia selingkuh aku jadi tak perlu mencari alasan untuk menjauh darinya ” balas sheryl
“bisa seperti itu?” Tanya Mario tak percaya bahwa sheryl begitu mudahnya berpacaran dengan alasan tampan dan cantik
Sheryl mengedikkan bahunya “ aku bukan kamu mas, yang jatuh cinta sejatuh-jatuhnya” balas Sheryl menunjuk
minuman yang ada dimeja pinggir kolam dengan lirikan matanya
Mario memandang lekat minuman dingin yang ada dimeja lalu tersenyum kemudian “kau juga menyeledikiku?” Tanya Mario terkekeh
Sheryl menarik dasi Mario mendekat mengikis jarak antara dirinya dan Mario “bukan hanya kau yang punya
kemampuan” balas Sheryl
Mario mengusap pelan hidung Sheryl “setidaknya aku bisa terang-terangan tidak seperti kau yang hanya bisa
main sembunyi-sembunyi” balas Mario
Sheryl makin menarik dasi Mario melahap benda kenyal itu dengan rakus, Mario membalas pangutan tersebut dengan tak kalah rakusnya. tangan Mario melingkar pinggang Sheryl dan menariknya makin mendekat, sentuhan itu lama-kelamaan menjalar ke atas dan “ stop” dorong Sheryl mendorong tubuh Mario menjauh lalu naik ke tepi kolam
“maaf, aku terbawa suasana” ucap Mario menyadari kesalahannya yang melewati batas
“hmmmmm” balas Sheryl memakai handuknya dan naik ke lantai atas di susul Mario
Setelah memakai baju tidur Sheryl menggandeng tangan Mario menuju meja makan
“kau masak apa hari ini?” Tanya Mario
“tadi Sheryl masak sate lilit, sama soto juga ada lontong daun pisangnya” balas Sheryl
Mario menarik kursi untuk Sheryl duduk dan dirinya juga ikut duduk disamping Sheryl “apa kau tak lelah?
Sepertinya taman dibelakang juga kau urus dengan baik?” Mario menerima piring yang disiapkan Sheryl
saat pulang mario sempat melihat taman yang sudah banyak bunga mawar dan bunga krisan kakaknya tertata rapih
“hmmm lelah lah mas, tapi dari pada gak ada kerjaan” balas Sheryl
“kenapa kamu gak lanjutin kerjaanmu? kamu sudah kerja kan?” Tanya Mario
“Sheryl masih kerja kok mas tapi kerjaan Sheryl kan gak menuntut waktu 24 jam, Sheryl bisa memilih waktu yang
Sheryl suka untuk bekerja” balas Sheryl
“oh iya mas lupa, kalau kamu akan sibuk kalau novelmu diangkat jadi film atau drama seperti drama percintaan itu”
balas Mario
sheryl membelalakan matanya lebar. bagaimana bisa mario tahu tentang novelnya. ayahnya saja tak tahu pekerjaannya yang ayah burhan tahun sheryl hanya suka jalan-jalan dan menghabiskan uang warisannya
ini bahkan mario tahu perihal novel sheryl yang di angkat menjadi drma dan film padahal dia tak pernah tampil di depan umum “mas tahu novel Sheryl yang di angkat jadi drama? Padahal sheryl pakai nama pena Sheryl jauh beda sama nama asli Sheryl dan juga sheryl gak pernah tampil di depan umum” balas Sheryl merasa bangga saat mario bicara
“tentu saja mas tahu, mas sempet kaget loh novel yang pernah mas baca itu tulisan kamu dan lebih kaget lagi saat
rasta bilang ada serial dramanya di TV” kekeh Mario merasa malu dirinya yang jarang menonton TV jadi dari rasta lah dia tahu novel yang pernah ia baca adalah karya sheryl dan ada versi filmnya
“mas boleh Tanya gak ? “ Tanya Mario pada sheryl
“apa?” balas Sheryl
“kamu kok diam saja saat ayahmu mengambil harta kakekkmu dengan embel-embel walimu?” Tanya Mario
“sebenarnya Sheryl ingin menahannya tapi Sheryl bisa apa?” sherly menghela nafas panjang “ tapi jangan
khawatir mas, ulang tahun Sheryl yang ke 24 kan 5 bulan lagi, dan pasti Sheryl akan merebutnya dengan paksa karena itu peninggalan kakek sheryl” balas Sheryl
Mario mengelus pipi Sheryl “ mas akan bantu kamu semampu mas, sekuat tenaga mas” balas mario
Hari-hari Mario dan sheryl lewati seperti pasangan suami istri sungguhan, tidur di atap dan ranjang yang sama. sheryl melayani mario layaknya suaminya, hanya satu hal yang belum melayani dalam hal kewajiban seorang istri yang hakiki karena memang mereka yang belum terikat pernikahan
“sheryl, KTP mu di mana?” Tanya Mario saat dipasangkan dasi oleh sheryl
Sheryl menatap bingung Mario "ada di apartemen sheryl yang di kemang” balas sheryl
“kalau KK kamu di rumah ayahmu?” Tanya Mario lagi
“kalau KK ada di apartemen juga, soalnya KK aku bareng sama kakek karena dulu saat aku kecil tidak tinggal dengan ayah dan mama, dan aku tahu ayah selingkuh tambah males aku masuk kakak ayah dan ayah gak pernah maslah dengan itu. jadi KK Sheryl di apartemen karena saat Kakek meninggal aku belum mengurus akta kematiannya. ada apa mas menanyakannya?” Tanya sheryl
“hanya ada perlu saja, beritahu alamat dan kunci apartemenmu” pinta Mario
“apartemenku di jalan angsa putih, no unit 26 paswordnya 300693” balas sheryl tanpa menaruh curiga sama sekali pada Mario
Sheryl tersenyum semanis mungkin “oh ya, apa boleh Sheryl belanja baju pakai kartu yang mas kasih, sheryl pengen beli pakaian keluaran terbaru yang kemarin sherl lihat” Tanya sheryl dengan berhati-hati
Mario mengusap kepala sheryl “tentu saja boleh, kan kartu itu sudah mas berikan padamu jadi pakailah sesukamu” balas Mario
Sheryl langsung mengecup pipi Mario “terima kasih ya mas, tambah cinta deh sama mas mario” ucap sheryl membuat mario makin tersenyum bahagia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 307 Episodes
Comments