sesuai rencana, sheryl menuju rumah yang ia tempati sejak kecil. Sebenarnya rumah yang di tinggali ayahnya dan keluarga barunya itu adalah rumah peninggalan ibunya untuk sheryl, tapi karena pasangan yang tak tahu diri itu akhirnya mereka semua tinggal di rumah dengan mengatasnamakan rumah itu sebagai rumah milik ayah burhan
"ayah ada mbok" tanya sheryl pada pembantu di rumahnya saat memasuki rumahnya
wanita paruh baya bernama mbok jum begitu heran melihat anak majikannya yang sudah lama tidak ia lihat "belum pulang non" balas mbok jum
"ya sudah kalau gitu" sheryl berjalan dengan santai memasuki rumahnya
mbok jum mengikuti langkah sheryl karena tadi belum smepat menyakan keberaan sheryl selama ini "nona dari mana saja? sudah setengah tahun gak pulang? " tanya mbok jum yang begitu khawatir akan keadaan Sheryl
sheryl menoleh ke arah wanita paruh baya tersebut "sheryl hanya jalan-jalan mbok" sheryl tersenyum ramah pada mbok jum yang di tanggapi suara 'oh' oleh mbok jum
sheryl memilih berjalan ke arah ruang keluarga untuk menunggu kepulangan ayahnya yang sedang ada di kantor
"wah wah wah siapa ini, beraninya wanita ini pulang setelah berbulan-bulan tak pulang" ucap sinis seseorang saat melihat keberadaan Sheryl
sheryl dapat melihat jelas ada tiga orang yang paling di bencinya berkumpul jadi satu itu. Anda ia tidak harus bertemu ayahnya rasanya malas sekali datang ke rumah itu
sheryl tersenyum sinis ke arah wanita yang meledeknya "wah wah wah ternyata ada orang tak tahu diri di sini" ledek sheryl membalas cibiran wanita yang sungguh tidak tahu malu di hidupnya
sheryl melipat tangannya sebatas dada "setahuku rumah ini adalah rumah ibuku, rumah hadiah dari kakek untuk ibuku harusnya kau yang tahu diri dan angkat kaki dari rumah ini" kesal sheryl akan wanita tidak tahu diri yang kini berstatus sebagai istri ayahnya
"beraninya kau! " teriak jesika ibu tiri sheryl menunjuk ke arah sheryl dengan tatapan tajamnya
"hei! ini tuh rumah ayah ya" kinan berkacak pinggang menatap nyalang ke arah sheryl tak terima jika di katakan ini adalah rumah ibu kandung sheryl
sheryl hanya manggut-manggut menanggapi biasa saja dengan teriakan kinan dan jesika ibu dari kinan itu
"jangan seperti ini sheryl, kinan itu kakakmu loh" ucap brian menasehati Sheryl agar tidak mengusik Kinan yang kini jadi kakak sambung Sheryl
sheryl menatap tajam ke arah brian yang dengan berani menasehati nya "aku sama sekali tak sudih mengakuinya sebagai kakak" balas sheryl dengan tajam
"tapi biar gimanapun, dia tetap kakak kamu" sahut brian
"biarin saja dia, dia itu memang selalu iri denganku, apalagi saat kamu lebih memilih aku jadi istrinya" kinan menatap nyalanh sheryl "dia makin iri padaku" ucap kinan dengan pongahnya
sheryl terkekeh "dasar wanita halu" sheryl berusaha keras menahan tawanya
"justru aku sangat berterima kasih saat kau dengan sukarela mengambil sampah macam dia" tunjuk sheryl pada brian
"kau! " teriak brian tak Terima dengan ucapan sheryl yang jelas-jelas menghinanya
"ada apa ini? " suara bariton pria memenuhi ruangan
sheryl menoleh ke belakang dan mendapati ada ayahnya di belakang tubuh Brian, Kinan serta JEsika yang memang berdiri dekat pintu masuk
"kau dari mana saja sheryl" ayah burhan langsung memeluk sheryl saking rindunya pada Sheryl karena sudah tidak bertemu selama hampir setengah tahun lamanya
ada rasa rindu yang begitu besar saat tak melihat putrinya selama beberapa bulan ini karena biar bagaimanapun Sheryl adalah anak kandungnya, anak yang sangat ia sayangi
sheryl tak membalas pelukan ayahnya "aku datang hanya mengundang ayah ke acara ulang tahunku rabu depan" ucap sheryl emmberitahukan alasan kedatangannya
ayah burhan mengernyitkan dahinya menatap sang putri "kau tumben sekali mengadakan acara pesta ulang tahun, biasanya juga tidak" tanya ayah burhan
sheryl terkekeh "harusnya ayah tanya ke perempuan ****** itu kenapa tak pernah ada pesta ulang tahunku" ucap sheryl dengan sarkas
"sheryl! " bentak ayah burhan
"maaf ayah, aku tidak ingin berdebat" sheryl menatap tajam ayahnya "ayah tidak lupa kan ulang tahunku yang ke berapa rabu depan? " tanya sheryl
"tidak, tentu ayah ingat kalau rabu depan adalah ulang tahunmu yang ke 24" balas ayah burhan
"kalau gitu kembalikan semua yang jadi haku pada saat itu" ucap sheryl tak ingin berputar-putar akan apa yang ingin ia utarakan
ayah burhan menatap melas pada sheryl "kamu mana bisa mengurus perusahaan sheryl" sahut ayah burhan tak ingin ayahnya mengambil alih perusahaan
"perkara bisa atau tidak bisa itu akan jadi urusanku, bukan urusan ayah. Jangan lupa kalau perusahaan itu adalah peninggalan kakek untukku dan bukan untuk ayah" jelas sheryl
sheryolmelirik dua wanita yang paling membuatnya jengah "aku mau sebelum hari ulang tahunku mereka sudah angkat kaki dari rumah ini" ucap sheryl tak ingin di bantah sama sekali
"berani sekali kau mengusir kami" kesal kinan saat Sheryl berani mengusirnya
"karena ini rumahku" balas sheryl dengan nada tinggi beberapa oktaf
sheryl kembali menoleh pada ayahnya "aku gak akan mengambil apa yang sudah coba ayah curi dariku, tapi jangan coba melakukan lebih dan jangan coba mengusik apa yang di tinggalkan ibu dan kakekku atau aku akan melupakan kau yang ayahku" ucap sheryl dengan nada tegas
"ayah.... " rengek kinan
"baik urusanku sudah selesai, jika ayah mau datang maka datanglah. aku akan mengirimkan alamat pestanya ke ponsel ayah" sheryl berjalan keluar rumah dengan langkah percaya diri
sepeninggal sheryl, jesika menatap tajam ayah burhan "apa maksudnya ini yah? " tanya jesika
"rabu depan, sheryl berusia 24 tahun" ayah burhan nampak menghela nafas panjang
jesika mengode kinan dengan matanya agar brian tak bisa mendengar percakapan dirinya dan ayah burhan
"yuk sayang, kita ke kamar aja" ajak kinan tak ingin Brian mendengar pembicaraan internal keluarganya
setelah melihat kinan menghilang dari pandangan jesika kembali meminta jawaban dari ayah burhan
"semua harta warisan sheryl harus di kembalikan padanya" tukas ayah burhan
"gak bisa gitu dong yah, kan mama sudah bilang untuk mengambil semua harta sheryl" jesika tak Terima jika harta yang biasa ia nikmati harus hilang begitu saja
ayah burhan mengernyitkan dahinya menatap jesika "jangan gila kamu! itu harta anaku" bentak ayah burhan yang mana mungkin mengambil harta yang jadi hak anak kandungnya
"tapi kan selama ini kamu yang ngelola perusahaan jadi harusnya kamu dapat bagian besar dong" kilah jesika merasa tidak terima jika harta yang selama ini ia nikmati di ambil sheryl
"jangan lupa properti yang atas nama kamu asalnya dari mana hah! " teriak ayah burhan mengingtakan kembali bahwa Jesika sudah mendapatkan banyak dari uang perusahaan Sheryl "itu dari uang sheryl yang kamu minta untuk selewengkan" tambah ayah burhan
"aku gak mau jadi gelandangan ya yah" kesal jesika tak ingin menjadi miskin kembali
"kita akan pindah ke rumah yang di depok itu" putus ayah burhan yang akan pindah ke Depok sebab ayah burhan ingat pernah memberikan rumah pada Jesika
"gak bisa dong yah" sahut jesika tak terima jika harus tinggal di sana
"kenapa? " tanya ayah burhan
"itu kan sudah di berikan untuk mama jadi gak boleh di tempati" balas jesika tak ingin apa yang di berikan untuknya di usik
"apa maksud kamu" ayah burhan menatap tajam jesika
"aku gak mau pindah dari rumah ini" ucap jesika dengan kekeh
"denger ya, gak ada tapi-tapian kita pindah secepatnya, aku gak mau berdebat sama sheryl" ucap ayah burhan tak ingin di bantah sama sekali
jesika menjadi sangat kesal akan ucapan ayah burhan. bagaimana bisa ia rela pergi dari rumah besar yang selama hampir 10 tahun ini tinggali
"aku gak akan rela pergi dari rumah ini" jesika nampak menggigit kuku jarinya
ia berpikir keras bagaimana bisa menggagalkan niatan sheryl yang ingin mengambil warisannya
"pesta ulang tahun" gumam jesika dengan seringai liciknya
***
di dalam kamar kinan dan brian, brian sedang duduk melamun
"kenapa dia makin cantik. sial! " brian mengumpat dalam hati saat melihat sheryl yang malam makin terlihat cantik
"kalau saja, kinan tak mengancamku dan sheryl tak memergoki tidur dengan kinan. pasti aku sudah menikahi sheryl dan bukannya kinan" gumam brian merasa menyesal menikahi kinan dan bukannya sheryl padahal ia benar-benar menyukasi Sheryl
brian begitu tak puas akan pernikahannya dengan kinan. dia suka akan permainan kinan di ranjang tapi lama kelamaan brian mulai bosan dengan kinan dan ingin mencoba hal yang berbeda dari wanita yang berbeda pula
niatan awal brian yang ingin menikmati rasa sheryl dan ia tahan selama tiga tahun ini seolah serasa di ujung, ingin rasanya brian menikmati sheryl dengan puasnya tapi harus di gagalkan oleh kinan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 307 Episodes
Comments