Sesuai janji Sheryl pada Mario yang akan mengantarkan makanan ke kantor Mario, Sheryl berjibaku memasak berbagai masakan yang kira-kira akan di sukai Mario
Sheryl memang tidak begitu tahu apa masakan kesukaan Mario karena memang dirinya yang tak pernah bertanya, lebih tepatnya belum sempat bertanya karena perkenalannya begitu singkat
Setelah makanan siap, Sheryl bersiap serapih mungkin dengan pakaian semi kasual dan membawa makanan yang ia buat ke kantor Mario dengan di antar sopir yang sudah disiapkan Mario untuk mengantar Sheryl kemanapun Sheryl mau
Sheryl melihat gedung kantor Mario yang menjulang tinggi dan begitu besar. Awalnya Sheryl belum tahu kantor Mario tapi tentu sopir yang di siapkan Mario tahu di mana kantor Mario karena sopir itu sudah bekerja cukup lama di rumah Mario tidak seperti pembantu dan tukang kebun yang baru saja bekerjadengan Mario
Sopir yang bernama johan itu sudah bekerja selama beberapa tahun dan begitu patuh pada Mario sehingga dengan mudahnya Mario meminta johan agar bilang kalau Sheryl adalah istri Mario tanpa banyak memprotes “ waaah gak nyangka dia kerja di sini” batin Sheryl begitu kaget dengan nama perusahaan yang kini bertitle sebagai suaminya itu
“ini beneran kantor suamiku pak” Tanya Sheryl memastikan penglihatannya bahwa kantor itu tempat Mario bekerja
“bener bu, ini kantor pak Mario dan pak Mario adalah CEO kennedy Group” balas johan menyampaikan posisi Mario sebagai CEO
Sheryl mengingat Kennedy group memiliki kerja sama dengan perusahaan kakeknya jovanka Abraham yang kini di ambil alih oleh ayahnya burhan Aranda dengan alasan Sheryl yang belum cukup mampu mengelola perusahaan besar jadi biar ayahnya saja yang mengelola sampai Sheryl di rasa mampu mengelolanya
“ya sudah pak, makasih. Bapak bisa pergi ke dekat sini dulu nanti kalau saya sudah mau pulang saya hubungi, saya Cuma mau memastikan suami saya makan sarapannya yang tadi tertunda saja” ucap Sheryl sebelum turun dari mobil
“baik bu” balas johan
Sheryl turun dari mobil dengan menenteng kotak bekal yang ia bawa tadi, Sheryl berjalan dengan santai memasuki gedung perkantoran milik seseorang yang kini entah bagaimana caranya jadi suaminya
Sheryl menghampiri meja resepsionis “mbak, pak Mario ada?” Tanya sheryl dengan sopan
Petugas resepsionis tersenyum ramah pada Sheryl “apa ibu sudah membuat janji sebelumnya?” Tanya petugas resepsionis
Sheryl mengusap keningnya “bisa di bilang janji gak ya? Tapi tadi pagi saya bilang sih kalau mau datang” balas sheryl dengan ragu apa bisa di kategorikan membuat janji jika tadi mengatakan akan mengantar sarapan untuk Mario
Petugas Resepsionis tersebut tersenyum pada Sheryl “saya telfon dulu ya bu untuk menanyakan pada pak rasta asisten pak Mario, nama ibu siapa?” Tanya petugas resepsionis
Sheryl Nampak berpikir harus memberitahu namanya sebagai siapa “rose… rose kennedy” balas Sheryl teringat bahwa nama itu yang di berikan sang suami dadakannya saat ia di rawat di rumah sakit
Petugas resepsionis langsung menghubungi rasta untuk memberitahukan perihal kedatangan Sheryl yang ingin
menemui Mario “tunggu bentar ya bu” ucap petugas resepsionis dengan ramah
“baik” balas Sheryl
10 menit menunggu datanglah rasta, asisten Mario dengan langkah tergopoh-gopoh dan nafas tersengal-sengal karena berlari “ya ampun nyonya sudah lama nunggu ya?” Rasta menunduk hormat pada Sheryl membuat para pegawai di sana menatap heran pada Sheryl yang bisa begitu di hormati asisten CEO mereka
Dalam benak mereka bertanya-tanya siapa wanita yang datang sampai asisten bos mereka yang cukup di hormati para pegawai perusahaan sampai menunduk hormat pada seorang wanita yang belum pernah mereka lihat
“belum kok, palingan 10 atau 15 menitan” balas sheryl tersenyum ramah pada rasta yang terlihat sekali sedang kelelahan karena sehabis berlari
Rasta menatap tajam petugas resepsionis yang duduk di kursi kerjanya “lain kali kalau nyonya rose datang, langsung persilahkan masuk jangan bikin dia nunggu lama seperti ini” ucap rasta memperingati dan di angguki petugas resepsionis
Rasta membawa sheryl menuju ruangan Mario meninggalkan para pegawai Mario yang tengah berbisik setelah mendengar rasta menghampiri Sheryl dan memberi hormat padanya
Walaupun rasta berprofesi sebagai asisten tapi tentu saja statusnya di perusahaan Mario cukup tinggi, dia pengampu kekuasaan tertinggi setelah Mario.
Jadi jika rasta menjemput seorang wanita sampai turun ke bawah secara langsung pastilah orang itu begitu penting untuk Mario bos mereka
“pak Mario emang sudah bisa move on ya dari nona diandra ” Tanya pegawai A menebak bahwa Sheryl mungkin kekasih Mario
“entahlah” balas pegawai B mengedikan bahunya pertanda tidak tahu
“terus itu tuan bawa siapa?” Tanya pegawai A yang sadar pasti Sheryl tamu Mario karena rasta saja sampai menunduk hormat pada sheryl
“ah bukan urusan kita juga, mending kerja saja” balas pegawai B menyarankan untuk lanjut bekerja dari pada mengurusi urusan bosnya
*
Rasta mengantar Sheryl menuju kantor Mario yang berada di lantai 27 “nyonya saya tinggal ya, masih banyak kerjaan” ucap rasta saat di depan pintu ruangan Mario
“iya rasta kamu lanjut kerja saja” balas sheryl
Rasta kembali menuju ruangannya yang berada 1 ruang disebelah Mario
“tok tok tok” sheryl mengetuk pintu sopan di pintu ruangan Mario
“masuk” ucap Mario tanpa menoleh ke arah pintu karena sedang sibuk dengan laptopnya
Sheryl membuka pintu kantor Mario mengedarkan pandangannya ke sudut ruangan dan disuguhi interior ruangan Mario yang terkesan sederhana tapi maskulin dengan warna putih dan abu-abu di sepanjang sudut ruangan
“kalau mau minta tanda tangan, taruh saja di meja, saya sedang sibuk” tunjuk Mario pada meja di depannya sambil tetap menatap laptopnya
Sheryl tersenyum simpul lalu meletakkan barang bawaannya di atas meja tamu yang tak jauh dari meja kerja Mario “saat kau sedang konsentrasi seperti ini sungguh tampan “batin Sheryl takjub akan ketampanan Mario
Sheryl melangkah menghampiri Mario dengan membawa kotak bekal makanan yang sudah berisi nasi dan lauk pauknya “buka mulutnya” ucap sheryl menaruh sendok berisi makanan di depan Mario
Mario mendongak, seakan ada cahaya menyejukkan di depannya “kau datang” ucap Mario tersenyum melihat kedatangan sheryl ke kantornya
Sheryl mengkode dengan tatapan matanya pada sendok yang ia pegang, Mario membuka mulutnya untuk menerima suapan dari sheryl “saya bisa makan sendiri kok” ucap Mario berniat megambil sendok
dan kotak makanan yang sudah disiapkan sheryl
Sheryl menjauhkan makanan yang ia pegang “hmmm lanjut kerja saja, kan tadi bilang sibuk. Saya istri kamu jadi saya juga ingin membantu suami saya” sheryl tak mengizinkan Mario mengambil makanannya dan ingin lanjut menyuapi Mario
“bukankah tugas seorang istri membantu pekerjaan suaminya. Kau mencarikan aku uang dan aku yang mengurus segala kebutuhanmu” ucap Sheryl dengan senyum manisnya
“andai ini bukan khayalan, dan suatu kenyataan” batin Mario begitu bahagia dengan perhatian yang di berikan sheryl untuknya
“terserah kau saja” balas Mario kembali melanjutkan pekerjaannya dan menerima suapan-suapan makanan dari tangan sheryl sampai habis tak bersisa
Sheryl membereskan sisa makanan Mario dan merapikannya “aku pulang ya” pamit Sheryl memeluk Mario dan Mario pun membalas pelukan Sheryl
Sheryl merasakan hangat dalam pelukan Mario “aku ingin selama mungkin seperti ini, walaupun dalam sebuah kepalsuan” batin Sheryl tersenyum getir
Mungkin Sheryl begitu nyaman akan perhatian Mario, perhatian yang tak pernah ia dapatkan dari orang lain maupun keluarganya.
Bahkan ayah kandungnya lebih mencintai anak dari wanita lain ketimbang dirinya yang jelas anak kandung dari wanita yang resmi di nikahi ayah kandungnya
Sheryl merubah raut wajahnya menjadi tersenyum ramah “daaah” Sheryl melambaikan tangannya
“hmmm” balas Mario membalas lambaian tangan Sheryl
“apa boleh seperti ini? Cinta penuh dengan kepalsuan” gumam Mario melanjutkan aktivitasnya kembali seolah tak terjadi apa-apa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 307 Episodes
Comments
Mami Radifa
Suka banget 👍
2024-07-14
0